REVISI
Cahaya adalah Seorang model terkenal yang berumur 30 tahun. dan dia sudah menikah dengan Aditya yang seorang pengusaha. Pernikahan mereka masuk 3 tahun namun sampai sekarang belum dikaruniai anak. Sehingga membuat Aditya berselingkuh dengan sahabat Cahaya yang bernama Keyla. hasil perselingkuhan itu membuat Keyla hamil anak Aditya.
Sampai akhirnya Cahaya pulang dari luar negeri tanpa memberitahu suaminya dia pulang untuk buat kejutan. Tapi bukan suaminya terkejut akan kedatangannya. tapi dirinya yang terkejut melihat suami dan sahabatnya berada didalam kamar sedang memaduh kasih.
"Apakah yang akan dilakukan oleh Cahaya?
Apakah Cahaya memaafkan suaminya atau lebih pilih berpisah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chinta Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
“Permisi Bu...”
Pelayan itu mulai menata makanan diatas meja. Setelah makanan tertata rapi di atas meja, mereka mulai menyantap makanan. Mereka memang sangat lapar belum makan siang.
“Alhamdulillah.... Kenyannya, terimakasih atas nikmat yang engkau berikan Ya Allah.” Cahaya mengucapkan syukur setelah selesai makan.
“Terimakasih Bu bantuannya.” Ucap Cahaya.
Mereka bertiga keluar dari restoran dengan menuju mobil masing-masing. Tika akan kembali ke rumahnya sedangkan Cahaya dan Tika akan kembali keperusahanannya masing-masing.
15 menit kemudian Cahaya sampai dikantornya.
“Bu Ada seseorang menunggu diruanganmu. Dia mengaku sebagai Ibu Mertuamu.” Ucap Resepsioni sopan.
“Baiklah, aku akan menemui.” Jawab Cahaya. Dia pergi menuju lift untuk naik ke lantai dimana ruangannya berada.
Ceklek
Ketika cahaya membuka pintu, Dia melihat Ibu mertuanya duduk santai dengan minuman diatas meja. Cahaya menggelengkan kepalanya melihat apa yang dilakukan Ibu Mertuanya. Seakan kantor ini miliknya.
“Buat apa Mama kesini?” Ucap Cahaya datar.
“Aku kesini hanya mau bertanya, kenapa kamu belum mengirimkan uang bulanan pada mama.” Ucap Bu Aditya tak tahu malu.
Cahaya menyunggingkan senyum sinisnya kearah Ibu Mertuanya. “Maaf Ma, Sekarang uang bulanan mama sudah aku Stop. Mulai sekarang mama minta uang sama Mas Aditya saja.”
“Apa...” Mata Ibu Aditya melotot kearah Cahaya. “Tidak bisa begitu, Selama ini Nak Cahaya yang selalu memberi mama uang bulanan.”
“Itu dulu, Tapi sekarang tidak lagi, setelah aku tahu perbuatan anak mama.”
“Tolong Nak, berikan mama uang kali ini saja. Mama sangat membutuhkan uang untuk membayar arisan mama.” Ucap Ibu Aditya dengan wajah memelas.
“Maaf ma, kali ini aku tidak bisa menuruti kemauan mama.” Ucap Cahaya tegas.
Ibu Aditya berkacak pinggang didepan Cahaya dengan wajah memerah pertanda dia sangat marah. “Kamu jangan sombong Cahaya, Aku juga minta uang sama kamu, Karena anakku juga kerja diperusahaan disini. Perusahaan juga bisa sebesar ini ada campur tangan Aditya.”
Prok...
Prok...
“Wau, jelas suamiku harus membantu membesarkan perusahaanku.” Ucap Cahaya dengan wajah angku. “Tapi sayang Mas Aditya hanya datang diperusahaanku duduk dan berselingkuh dengan sahabatku.”
Cahaya menatap Ibu mertuanya dengan tatapan yang sulit diartikan.
“Arga keruanganku sekarang.” Titah Cahaya menggunakan telpon Kantor.
Beberapa menit kemudian Arga datang dan langsung menghampiri Cahaya.
“Coba jelaskan kepada Ibu Mertuaku. Apa saja yang dikerjakan Mas Aditya dinperusahaanku.” Titah Cahaya.
“Selama Tuan Aditya berada di perusahaan selama dua tahun terakhir ini. Tuan Aditya tidak pernah menghadiri rapat, Dan pekerjaannya aku semua yang kerjakan.”
“Mama sudah tahu kan, bagaimana kerjaan putra anda selama dikantor ku.” Cahaya menatap Ibu Aditya dengan tatapan datar. Dia tidak memperlihatkan lagi tatapan lembutnya kepada Ibu mertuanya. “Bu selama ini aku sangat baik sama kalian. Aku tidak pernah menuntut Aditya memberiku Nafka. Tapi kenapa kalian tega membohongiku. Apa kekuranganku ma. Bahkan mama Tahu perselingkuhan Aditya dengan Keyla.” Air mata Cahaya menetes membasahi pipinya. Ibu Aditya Sudah dianggap seperti orang tuanya sendiri. Tapi apa yang dia dapatkan mereka membohonginya dan itu sangat menyakitkan.
Ibu Aditya menatap sinis Cahaya. “Kamu mau tahu apa kekuranganmu sehingga Aditya berselingkuh dengan Keyla yang sekarang mengandung anaknya.” Cahaya tetap diam menunggu apa yang diucapkan Ibu mertuanya. “Kamu tidak bisa memberikan Aditya keturunan.”
Deg
Jantung Cahaya berdetak. Kencang, dia mundur beberapa langkah seperti mau terjatuh. Namun dengan cepat Arga memegang Cahaya. “Kamu tidak apa-apa?”
“Aku tidak apa-apa.” Lirih Cahaya.
“Ibu keluar dari sini..” Arga menarik tangan Ibu Aditya dengan paksa. Walaupun Ibu Aditya meronta-ronta agar dilepaskan. Namun tenaganya kalah jauh dari Arga.
“Kamu jangan kurang ajar sama aku. Kamu itu hanya babu disini...” perkataan Ibu Aditya terhenti karena pintu ruangan Cahaya ditutup oleh Arga. Dan untung tidak mengenai muka Ibu Aditya.
...***Bersambung***...