Pernahkah kamu menyatakan cinta pada seseorang, yang kamu sukai di depan umum?
Celine Ainsley, pernah menyatakan cintanya pada seorang lelaki, kakak seniornya, saat ia duduk di bangku sekolah menengah atas.
Joseph Scott, menolak pernyataan cinta Celine dengan dingin, membuat Celine jadi bahan tertawaan semua teman sekolahnya.
Peristiwa yang sangat memalukan!
Momen itu terjadi, lima tahun yang lalu, dan sekarang tanpa di duga, mereka bertemu lagi di reunian lima tahun sekolah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9.
Celine dan Ayahnya bingung, untuk masuk ke dalam pelataran Mansion Scott, karena pintu gerbang terkunci.
"Papa telepon Tuan Scott, kalau kita sudah sampai, dan katakan kita sekarang berada di depan pintu gerbang!" ujar Celine, saat mereka kebingungan di dalam mobil butut Ruben.
"Oh, iya! aku sampai lupa!" tangan Ruben dengan cepat mengambil ponselnya.
Ruben kemudian menekan nomor sahabatnya tersebut, dan baru saja ponselnya terhubung, sahabatnya dengan cepat menerima panggilannya.
"Aldrich, kami sudah sampai, tapi kami tidak dapat masuk, karena pintu gerbang mu di kunci!"
"Tunggu saja di sana, aku datang menjemput!"
Terdengar suara sahabat Ayah Celine dari dalam ponsel, lalu Ruben menutup ponselnya, setelah mendengar jawaban dari Aldrich.
"Kita menunggu saja di sini, sebentar lagi dia akan datang menjemput kita!" kata Ruben dengan nada senang.
Tidak berapa lama, pintu gerbang Mansion Scott pun perlahan terbuka, dan keluarlah sebuah mobil golf dengan enam bangku.
Ruben langsung membuka pintu mobilnya, melihat siapa yang duduk di sebelah sopir mobil golf tersebut.
"Aldrich!" panggil Ruben dengan senangnya, sembari tersenyum bahagia.
"Ruben!" panggil Aldrich juga, dengan raut wajah yang terlihat bahagia juga.
Mereka saling merangkul, lalu bersalaman sembari terus saja tersenyum dengan senangnya.
"Akhirnya kami dapat juga menemukan alamat istanamu!" kata Ruben
"Aku juga sudah menebak, kalau kau pasti dapat menemukan rumahku!"
Ke dua sahabat itu terus saja saling bicara, tanpa menyadari ada yang harus mereka kenalkan pada satu sama lain.
Sementara itu, Celine yang akan turun dari mobil, mendadak menghentikan tangannya, yang hendak membuka pintu mobil.
Di dalam mobil, ia membeku melihat seorang pria di belakang sahabat Ayahnya.
Joseph Scott, ternyata putra dari sahabat Ayahnya. Membuat ia, rasanya ingin melarikan diri dari sana.
Tiba-tiba mata Joseph memandang ke arah mobil butut Ayahnya, membuat Celine reflek membaringkan tubuhnya ke jok mobil.
Pantas saja ia merasa nama sahabat Ayahnya, seperti mirip dengan nama seseorang.
Sekarang rasa penasarannya pun terjawab, kalau Joseph Scott ternyata putra Aldrich Scott.
"Kenalkan ini putra pertama ku, dan yang ini putra ke dua ku, kalau Pamela, kau sudah kenal, kan?" Aldrich memperkenalkan keluarganya kepada Ruben.
"Iya, halo Pamela!" sapa Ruben, di balas dengan senyuman ramah Pamela, lalu mereka bersalaman.
Ruben memandang putra ke dua Aldrich, yang ia tidak tahu, ternyata masih kecil.
"Putramu ini imut sekali, berapa usianya?" tanya Ruben tersenyum senang, melihat putra ke dua Aldrich tersebut.
"Umurnya dua belas tahun!" jawab Aldrich dengan bangga.
"Aku dengar dari Aldrich, kau memiliki putri yang sangat cantik, dan kata Aldrich mirip dengan Natasha!" ujar Pamela memotong pembicaraan Aldrich dan Ruben.
Wajah Pamela terlihat begitu bahagia, menanyakan tentang putri Ruben.
Pamela kemudian melihat ke balik punggung Ruben, lalu beralih melihat ke arah mobil Ruben, karena yang ia cari tidak kelihatan.
"Oh, iya, tentu saja! putriku Celine Ainsley, mirip dengan Natasha!" kata Ruben dengan bangga.
Ia pun menoleh ke belakang, tapi putri yang ia banggakan tidak terlihat berdiri di belakangnya.
"Oh, dia masih di dalam mobil, akan aku panggilkan!"
Ruben melangkah menuju mobil bututnya, membuat Celine jadi gugup, dan ingin bersembunyi, agar tidak di temukan oleh Ayahnya.
Dia benar-benar sangat malu. Dia tidak ingin bertemu dengan Joseph Scott.
"Celine!" panggil Ruben membuka pintu mobil, dan melihat Celine masih duduk di dalam mobil, "Ayo, turun!"
"Eh, i.. iya, Pa!" jawab Celine gugup. Kakinya terasa berat untuk turun dari dalam mobil.
"Ya ampun, putrimu cantik sekali, Ruben!" seru Pamela tiba-tiba, begitu ia melihat Celine, dan telah berdiri di samping Ruben.
"Ha.. halo Tante!" sapa Celine sembari mencoba tersenyum ramah, untuk menutupi rasa malu dan gugupnya.
Pamela mengulurkan tangannya, lalu memegang tangan Celine.
Ia pun kemudian, melihat wajah dan tubuh Celine dari segala arah, dengan raut wajah yang terlihat begitu senang sekali.
"Aduhhh... cantiknya! aku suka sekali!" ujar Pamela menggenggam tangan Celine dengan erat.
Sementara Celine semakin kikuk, karena ia merasakan, kalau Joseph tengah memandanganya dengan lekat.
Bersambung......
cellinenya juga , ya bner sih dia sakit hati .. what aja kalo mati rasa sama Joseph ..