Ternyata Aku Tak Sekuat Itu

Mencintai seseorang yang tak mencintai kita kembali, itu rasanya seperti memeluk kaktus, semakin erat pelukannya maka semakin sakit rasanya.

Terkadang rasa nyaman dipertemukan, disaat dua insan tak mungkin bisa bersatu, menitipkan perasaan yang sulit hilang, pada seseorang yang sulit dimiliki, begitulah yang Aldi rasakan saat ini.

Dia benar - benar merasa sakit saat ini.

"Maaaa. kenapa sulit sekali Aldi menemukan sosok wanita yang tulus mencintai Aldi seperti mama, Aldi kesepian Maa, apa memang Aldi tak boleh bahagia bersama Wanita yang Aldi cintai, Aldi kangen banget sama sosok Mama. " Ucap Aldi sembari memeluk foto Mamanya dan merebahkan tubuhnya diatas kasur.

Niatnya liburan malah jadi sakit hati kayak gini, itulah yang Aldi rasakan saat ini begitupun juga dengan Alin, hari ini dia tidak mengajar ngaji, sepulang dari tempat kerja, Alin langsung tiduran di dalam mess nya.

"Maafin aku Al, sebenarnya aku juga cinta sama kamu, tapi aku gak mungkin menerima cintamu dengan keadaanku yang sudah kotor ini, aku malu Al, kamu berhak mendapatkan wanita yang lebih baik lagi dariku. " Alin menangis sesenggukan.

Tiba - tiba ponselnya bergetar dan ada Dm masuk dari Aldi. Alin hanya membacanya dari atas.

"Kandasnya harapan ini, meninggalkan bekas, tapi tak ada yang lebih sakit dari cinta yang tak terbalas dan rasa yang tak pernah bisa semudah itu terhapuskan. "

"Setidaknya aku pernah berusaha untuk menjadi seseorang yang selalu ada untukmu meski kini ada seseorang yang telah menggantikan posisiku. "

Tangis Alin kembali pecah, dadanya terasa semakin sesak, ia seperti seorang yang sangat kejam telah menyakiti hati orang lain padahal dirinya juga merasakan sakit yang sama, Alin berusaha mengambil obatnya dia tas meja, tetapi tangannya semakin bergetar dan jantungnya memompa semakin cepat akhirnya Alin tak sadarkan diri,

Saat itu Tania ditugaskan oleh Bu Nyai untuk mengantarkan makanan pada Alin, Tania bolak balik mengetuk pintu dan memanggil Alin serta menelponnya tapi gak ada jawaban sama sekali, Tania mulai khawatir dengan Alin, lalu dia menyuruh Chandra untuk mendobrak pintunya dan mereka terkejut melihat kondisi Alin yang sudah tak sadarkan diri.

"Astaghfirullah hal adzim. " Ucap mereka berdua.

"Kita bawa ke rumah sakit aja. " ajak Chandra sambil membopong Alin.

Sesampainya di rumah sakit, dokter menyatakan bahwa kondisi Alin sedang kritis, penyakit jantungnya kambuh lagi, Tania dan Chandra yang mendengar itu jadi bingung harus berbuat apa, karena mereka tidak tau apapun soal Alin.

"Gimana Chan? kasian Alin kayak gini, kamu gak pernah tau orang yang dekat dengan Alin biar kita bisa cari tau gitu. "

"Aku gak tau mbak, tapi aku ingat tadi pagi dia habis be4temu cowok yang namanya Chandra, tapi aku gak tau cara hubungi dia gimana? "

"ini ada hp nya Alin, tadi tergeletak di kasur dan gak dikunci. " ucap Tania sambil menyodorkan ponselnya.

"Tapi aku gak berani mbak, takut dibilang lancang. "

"Sudahlah Chan ini darurat. "

Akhirnya Chandra memberanikan diri untuk membuka ponselnya Alin lalu mencari nomernya Aldi, setelah itu Chandra menelponnya.

"Hallo. Aliin? "

"Assalamu'alaikum."

"Wa"alaikumsalam, maaf aku kira Alin, ini siapa ya kok pakai telponnya Alin. "

"Saya Chandra, bisa minta tolong untuk datang ke rumah sakit malam ini juga? ini darurat soal Alin. "

"Alin kenapa? "

"Nanti saya jelaskan. "

"Yaudah sharelok aja lokasinya. "

Setelah Aldi mendapatkan sharelok dari Chandra, dia buru - buru datang ke rumah sakit, sesampainya disana dia sedih melihat kondisi Alin yang kritis.

"Apa yang terjadi sama Alin mas? "

"Tadi saya mengantarkan makan malam pintu mess nya terkunci gak ada jawaban apapun pas Chandra mendobrak pintunya kondisi Alin sudah tak sadarkan diri. " jelas Tania

"Bisa kita keluar sebentar, saya mau bicara sama kamu. " Ajak Chandra, Aldi hanya meng anggukkan kepalanya.

Lalu mereka mencari tempat untuk mengobrol.

"Alin dari kecil memang memiliki penyakit kelainan jantung, jadi kamu jangan kaget kalau sering lihat dia kayak gini apalagi kamu calon suaminya harus terima dia apa adanya, "

"Maaf Mas sebelumnya, saya bukan calon suaminya Alin, saya cuma teman nya saja gak lebih dari itu. "

"Jadi Alin bohong? "

Chandra hanya meng anggukan kepalanya.

"Lalu apa sebabnya dia kabur dari rumah, maaf kalau saya penasaran karena saya disini yang bertanggung jawab kalau ada apa apa dengan Alin, dia juga karyawan saya soalnya. " ucap Chandra

"Dia anak broken home, keluarganya sering bermasalah dan dia tidak nyaman dengan lingkungannya, Alin memang bukan tipe orang yang mudah percaya dengan seseorang apalagi terbuka dan mau cerita tentang kehidupannya, kalaupun ia, berarti orang itu soesial baginya. "

"Berarti kamu dong. " tanya Chandra

"Saya gak tau mas, saya bingung. "

Mereka berdua pun sama - sama terdiam. sebanarnya Malam ini Chandra ingin menemani Alin tetapi sudah ada Aldi yang menjaganya, akhirnya dia memutuskan untuk pulang bersama Tania.

Sesampainya dirumah, Bu Nyai sudah menunggunya diruang tamu.

"Gimana kondisi Alin? "

"Alin kritis umi. "

"Astaghfirullah, kok bisa Chan? terus kenapa kamu tinggalin dia sendirian disana? "

"Sudah ada temannya Alin Umi. "

"Syukurlah kalau gitu, kasian kalau dia sendirian. "

"Yaudah Chandra pamit masuk ke kamar dulu ya Umi. "

Chandra masuk ke dalam kamarnya dan merebahkan tubuhnya diatas kasur.

"Ya Allah baru kali ini aku bisa jatuh cinta pada seorang gadis yang baru aku kenal, tapi engkau begitu cepat mengambilnya kembali, ternyata jatuh cinta itu sesakit ini. aku tak pernah merasakan sesakit ini sebelumnya, apa karena aku terlalu berharap? maafkan aku ya Allah. " ucap Chandra didalam keheningan malam.

Sementara Aldi tertidur sambil duduk disebelah Alin, tanpa ia sadari, Alin mulai siuman, ia melihat Aldi ada disampingnya, tangannya berusaha menyentuh rambut Aldi lalu membelainya dengan lembut.Serontak membuat Aldi terbangun dan Alin buru - buru memejamkan matanya kembali.

"Ya Allah aku pikir tadi Alin beneran bangun ternyata cuman perasaanku saja. "

Aldi menggenggam tangan Alin dan menciumnya.

"Cepat sembuh ya, aku sayang sama kamu, meskipun aku gak tau apa alasanmu menghindar dariku dan berbohong sama aku, tapi aku bersyukur masih dikasih kesempatan sama Allah untuk perjuangin kamu. "

Mendengar itu, Alin terkejut "Apa maksudnya Aldi, apa dia tau kalau aku cuma bohong soal Mas Chandra, terus gimana ini Tuhan, aku gak mungkin nerima cintanya, aku takut membuatnya kecewa. " batin Alin.