NovelToon NovelToon
Naik Ranjang Dengan Mantan

Naik Ranjang Dengan Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Ibu Pengganti / Angst / Dijodohkan Orang Tua / Menikah dengan Musuhku / Menikah Karena Anak
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Imamah Nur

Takdir seakan mempermainkan kehidupan Lintang Arjuna, ia yang dulu harus merelakan Danu, sang kekasih untuk menikahi kakaknya, kini ia harus terlibat hubungan kembali dengan pria di masa lalunya.

Lintang terpaksa naik ranjang dengan mantan kekasihnya karena permintaan sang ibu demi bayi kembar yang dilahirkan Libra, sang kakak.

Bagaimana Lintang mampu bertahan dalam pernikahannya di tengah kebencian Danuar Anggara yang masih memuncak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imamah Nur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9. Kesal

"Kirimkan alamat rumah sakitnya Pak!" pintaku lalu bergegas meraih jaket. Setelah itu aku turun ke lantai bawah.

Sampai di lantai satu, aku kebingungan akan naik apa ke rumah sakit. Jika naik kendaraan online, sepertinya akan lama. Sungguh aku tidak bisa tenang sebelum melihat keadaan Mas Danu.

Aku menggaruk kepala sambil berpikir. Pada saat itu terlihat sepeda motor terparkir di garasi. Jadi, aku memutuskan untuk naik motor tersebut. Aku berlari kembali ke atas untuk mencari kuncinya. Setelah mendapatkan, aku langsung mengebut menuju alamat rumah sakit yang dikirimkan oleh asisten Mas Danu.

"Ada pasien yang bernama Danuar Anggara, Mbak?" tanyaku pada stafnya administrasi.

"Oh yang korban kecelakaan itu ya, Mbak?"

Aku mengangguk.

"Sebentar." Aku menatap staf itu dengan gelisah. Setelah mendapatkan nomor kamar rawat Mas Danu, aku langsung berlari ke sana.

Di depan pintu aku melihat asisten Mas Danuar, Pak Erik terpaku dengan mata menatap ke dalam.

"Pak! Bagaimana keadaan Mas Danu?" Aku terus berlari kemudian berhenti di depan pria yang umurnya di atas umur Mas Danu itu.

Pria itu mengalihkan pandangan padaku dan tidak berkata apapun. Dia seakan bingung harus menjelaskan bagaimana. Tentu saja itu membuatku pikiranku semakin kacau saja.

"Jangan-jangan terjadi sesuatu dengan Mas Danu," terkaku.

Saking khawatirnya aku langsung menerobos masuk ke dalam kamar rawat.

Aku berhenti tepat di depan ranjang Mas Danu. Netra ini tercengang menatapnya. Mas Danu seperti tidak sedang sakit apapun. Dia tersenyum jahil ke arahku.

"Kenapa sampai mencariku ke sini? Kangen? Apakah kesepian tanpaku?" Dia tertawa setelah melihat raut wajahku yang pucat.

Untuk sesaat aku mematung. Apa! Jadi dia mengerjaiku? Tidak tahukah Mas Danu karena saking paniknya aku sampai melupakan kedua putrinya yang aku tinggal tanpa aku titipkan pada siapapun? Semoga saja pak satpam menyadari keberadaan mereka yang aku tinggal dan mengeceknya.

Aku lalu mengangkat wajah, menatap ke arah Pak Erik yang langsung tertunduk lesu dengan kedua tangan bertaut di depan perut.

"Apa kecelakaan yang Bapak katakan padaku hanya kebohongan?" tanyaku pada pria yang masih berdiri di depan wajahku tanpa bergeming.

"Saya pikir Tuan Danur ...." Suaranya terdengar lirih dan pelan.

"Kamu kesal karena aku tidak apa-apa?" Sebelum Pak Erik selesai dengan jawabannya, Mas Danu langsung memotong ucapan pria itu.

"Kamu ingin aku parah kemudian mati begitu?" Nada suara dan ekspresi Mas Danu begitu dingin.

Aku tidak menjawab, hanya kedua tangan terkepal karena emosi. Tanpa menghiraukan pertanyaan Mas Danu yang kupikir tidak perlu jawaban, aku berbalik dan berjalan keluar.

"Nona Lintang!" Pak Erik mengejar ku di belakang, tetapi aku enggan untuk menjawab ataupun sekadar menoleh. Aku terus berjalan dengan langkah emosi. Bisa-bisanya kedua orang itu mengerjaiku.

"Saat saya menelpon Nona Lintang, saya juga baru mendengar Tuan Danuar masuk rumah sakit karena kecelakaan. Ketika teleponku tidak diangkat, saya pikir Tuan Danuar parah, tetapi bukannya kita harus bersyukur karena beliau tidak apa-apa?"

"Bapak benar, lain kali jangan menelponku kalau beritanya belum jelas. Bapak hampir membuat jantungku copot," ucapku seraya menahan emosi. Bagaimanapun pria di belakangku ini adalah orang yang lebih tua, jadi aku harus menghormatinya.

"Maaf Nona, lain kali tidak lagi."

"Iya Pak."

"Kenapa menegur Pak Erik? Dia cuma melaksanakan perintahku. Aku hanya ingin mengetes apakah benar kamu tidak peduli padaku." Ternyata Mas Danu ikut menyusul kami.

Aku menganga mendengar pengakuan Mas Danu di belakang Pak Erik. Sampai segitunya dia mau mengerjai aku?

"Tapi beliau tidak berbohong, aku memang tidak parah, tapi apa kamu tidak bisa melihat bagaimana dengan kakiku?"

Aku berdecak kesal lalu melirik pada kakinya yang dibalut dengan perban. Aku abaikan saja dan malah mempercepat langkah.

"Lintang! Kamu itu istriku. Nggak ada simpatinya sama sekali jadi orang!" Mas Danu berteriak dan mengejarku dengan langkah tertatih.

Mendengar ucapan Mas Danu, aku semakin marah. Bagaimana mungkin dia masih berpikir seperti itu sementara malam-malam begini aku pergi ke rumah sakit. Jadi, aku berhenti dan berbalik. "Oh ya! Sebagai seorang istri tentu saja aku peduli," ucapku dengan memaksakan senyuman. Mas Danu mengerutkan kening, mungkin bingung dengan sikapku.

Saat Mas Danu sedang tertegun aku langsung menginjak kaki Mas Danu dengan sisa kekesalan dalam hati.

"Lintang! Awas kamu!" Mas Danu berteriak, setelah itu mengaduh kesakitan. Di sampingnya Pak Erik terlihat panik. Aku acuh dan berjalan cepat menuju parkiran.

Saat aku menaiki sepeda motor di parkiran, Mas Danu menatapku dengan mata membelalak. Aku tidak tahu kenapa, mungkin karena aku sudah lancang membawa mogenya. Biarkan saja, suruh siapa membuatku panik.

Aku melihat Mas Danu juga melangkah ke arah parkiran dengan langkah pelan sekali. Aku pikir dia akan kembali ke kamar rawatnya. Lagian cuma sakit di kaki aja minta diopname. Manja amat jadi laki.

Aku menghidupkan mesin motor kemudian mengebut kembali di jalanan agar cepat sampai rumah. Bukan apa-apa, aku mengkhawatirkan kedua bayi kami di rumah.

Saat aku sampai Mas Danu juga sampai. Dia menatapku dengan sinis sementara aku tetap memilih acuh tak acuh.

"Lintang, kamu harus tanggung jawab!" Mas Danu terdengar kesal mungkin karena aku telah berani menginjak kakinya yang luka. Namun, aku tetap mengabaikannya.

"Bapak tidak melihat bayi kembar kami?" tanyaku pada pak satpam. Pria itu berkata tidak dan tidak sadar bahwa mereka ditinggal berdua saja dalam rumah.

Aku langsung berlari masuk ke dalam dan menaiki tangga.

"Lintang!" Mas Danu masih saja terus memanggil.

"Minta maaf nggak?!"

Aku membuka pintu kamar si kembar dan melihat mereka berdua menggeliat di atas ranjang. Ternyata aku lupa memindahkan mereka ke dalam keranjang bayi. Namun, aku bersyukur mereka baik-baik saja.

Mas Danu meraih pundakku dan memberikan perintah. "Kamu harus membenahi lukanya, karena bekas injakanmu ini mengeluarkan nanah!"

"Kerjakan sendiri, lagipula kenapa ikut pulang? Kenapa tidak minta bantuan suster?"

Mas Danu langsung menarik tanganku hingga tubuh ini terbentur pada dada bidangnya. "Kamu yang berulah, kamu yang bertanggung jawab!" Pria itu menyeringai. Aku mencoba melepaskan diri, tetapi Mas Danu tidak mau melepaskan aku.

"Mas, Lula!" teriakku ketika melihat bayi itu sudah menggantung di pinggir ranjang.

"Lula!" Mas Danu ikut berteriak kemudian melepaskanku. Kami berdua berlari menuju ranjang.

1
Lya Harahap
menarik
Imamah Nur: Makasih banyak
total 1 replies
Rahma Inayah
lanjut thor moga bs up lg penasran
Imamah Nur: Sudah tapi masih direview
total 1 replies
Siti Koyah
kaya nya si libraa deh biang keladi nya
Siti Ariani
othor minta tolong up nya rada banyakan dong biar terobati rasa penasaranku, makin kesini makin ricuh aja hubungan mereka bingung mau ngomong apa 🤔
Rahma Inayah
jgn lama2 dong semoga segera terungkp keslah fahaman ni..daj pengen liat danu bucin sama lintang dan jg gmn nnt posesif nya pas tau klu nnt mp nya ternyata lintang mash virzin ...dan bkn yg danu kira selmaini klu lintang wanita murahan
Siti Ariani
ya Allah kesel banget sama tokoh utama cowoknya pengen ku ulek rasanya 😡
Imamah Nur: Ulek aja Kak, aku mendukungmu.🤣
total 1 replies
Siti Koyah
klo udh tau rasa lapis legit nya dia gk bkln bilang ini trik untuk menggoda pria lain..
Imamah Nur: Mungkin😁
total 1 replies
Rahma Inayah
terlaluan danu mengerjai lintang becanda boleh tp ni sungguh terlalu dmn lintas spot jantung dan bwk2 polisi buat cr kembar nyata nya mrk gk knp2 sehat walafiat
Imamah Nur: Memang menyebalkan dia.🙈
total 1 replies
Rahma Inayah
masa satpam gk tau ada org asing menyusup masuk rumh...apa mkn ada kerja sma org dlm yg menculik sang baby
Siti Koyah
semoga lekas sembuh kk
Imamah Nur: Aamiin, makasih
total 1 replies
Rahma Inayah
lnjut thor
Rahma Inayah
kpn akur nya sllu slah fahan
Rahma Inayah
makn penasran dgn ceritanya lnjutkn
Siti Koyah
masih teka teki tapi kasihan dengan lintang
Rahma Inayah
lintang pulg bkn di tny baik2 dr mb langs main tuduh yg menyakitkan sampai ke hati ..hrs nyq cek tu hp jgn cuma main salhim org ...pasti byk tlp masuk dr lintang ..suami egois .dia malh senang2 sm sekertaris nya entah apa yg dilakukan danu br pulg malm2 pdhl kaki nya sakit..lnjut mkn seru
Siti Ariani
libra mungkin maksudnya o
Imamah Nur: Maaf, typo.
total 1 replies
Siti Koyah
nyesek apalagi kalo d kasih dobel up tambah sedih
Rahma Inayah
duh...nyesek banget ...ya..lintang sdh senang serasa terbang yg tinggi sampai.ke langit ke 7 tiba2 jatuh..ke bawh yg paling dasr...apa gk sakit tu
Rahma Inayah
yg ada nnt bkn nyelametin lula malh lintang dan danu saling berpelukan 🤭🤭 lgian danu gk mkr klu drumh gk ada art
Siti Koyah
semangat KK up nya. apalagi d kasih dobel up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!