Bijaklah memilih bacaan. Ada beberapa adegan kekerasan dan dewasa disini. Bocil skip ya..
FOLLOW IG @zarin.violetta
(Sequel dari novel in the dark room with you, cerita anak Belle dan Bryan)
Valery Larkin, mengalami masa masa remaja paling kelam dalam hidupnya setelah menyaksikan langsung pembunuhan kedua orang tuanya.
Hidupnya hanya dihabiskan untuk menunggu waktu yang tepat untuk balas dendam pada pembunuh kedua orang tuanya.
Gennadius Robert, teman masa kecil Valery yang dulu menjadi musuh bebuyutannya. Dipertemukan kembali oleh takdir dimana Valery mencoba menggodanya untuk membuat Gen putus dari kekasihnya.
Seperti biasa cerita otor ga berat berat banget. Dibuat seringan mungkin ma otor biar pembaca ga puyeng.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik😁.. semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#30
"Ini yang pertama bagimu?", tanya Gen ketika sedikit sulit memasuki **** ***** Val.
Val mengangguk.
"I love you", bisik Gen dan tersenyum.
Gen kemudian dengan perlahan memasukkan miliknya ke pusat inti tubuh Val. Mata mereka saling berpandangan.
Tak lama, Gen akhirnya bisa menembus sesuatu yang sangat berharga bagi Val. Dan itu sudah menjadi miliknya sekarang.
Gen mulai menggerakkan tubuhnya perlahan. Val mencoba mengikuti irama permainan tubuh Gen yang pelan.
Lalu Gen kembali mencium bibir Val dengan lembut dengan tubuh yang masih bergerak diatas Val.
"You're mine", bisik Gen.
Gen selalu menatap mata Val selama mereka berhubungan. Begitu juga dengan Val. Dia ingin mengetahui perasaannya sendiri pada Gen, karena Gen jelas jelas sudah menyatakan dirinya bahwa dia mencintai Val.
Tetapi berbeda dengan Val yang masih bingung dengan perasaannya sendiri.
Mereka kembali berciuman dan Gen mengangjat tangan Val keatas kepalanya.
Gen kemudian mencium lengan atas Val dan kemudian menjilat dada Val kembali.
Tubuh Val menggeliat dibawah tubuh kekar Gen yang masih bergerak pelan diatasnya.
Percintaan panas ini tak berlangsung terlalu lama karena ini yang pertama bagi Val.
Di akhir permainan, Gen memeluk tubuh Val dengan erat. Dia tak ingin Val melakukan hal hal yang sadis lagi. Dia ingin Val kembali menjadi Val yang dikenalnya dulu.
"I love you... jangan egois dan sekali sekali pikirkan aku.. jangan pikirkan dirimu sendiri..", lirih Gen yang masih memeluk Val.
Val tak menyangka permainannya akan seserius ini. Dia tak mengira Gen sangat mencintainya seperti ini.
"Bagaimana jika aku tak ingin berhenti?", tanya Val.
"Aku yang akan menghentikanmu", jawab Gen.
"Aku sangat licik dan kejam... kurasa kau akan kesusahan jika mencegahku", kata Val.
"Lihat saja nanti", jawab Gen.
Lalu Gen mengangkat Val ke kamar mandi dan mereka mandi bersama di bawah shower air yang deras.
(Dipersilahkan para reader untuk bertravelling sendiri adegan selanjutnya)😁
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
"Bunuh wanita itu..bunuh dia dengan cara yang sangat sadis", kata Spencer lemah dengan memegang dadanya.
Spencer telah sadar sejak kemarin malam tetapi kondisi tubuhnya masih lemah.
Dan paginya dia mendengar kabar bahwa Val sudah menghabisi Frederik dan membakarnya di suatu tempat yang tak diketahuinya.
Kejadian ini justru membuat Spencer memiliki semangat hidup yang tinggi untuk menghabisi Val.
"Dad... apa yang sebenarnya terjadi.. apa yang kalian lakukan dulu?", tanya Sharon, ibu Felice
"Tidak usah ikut campur..diamlah.. pergi jemput Felice dan untuk sementara pergilah keluar negeri.. cepat!!", kata Spencer.
"Tapi Dad...".
"Jangan membantah..pergi sekarang!!..aku tak mau anak keturunanku dihabisi oleh wanita brengsekk itu", kata Spencer marah tapi dengan suara pelan.
Kemudian anak buah Spencer langsung membawa Spencer ke sebuah tempat rahasia agar dia bisa dirawat disana dan menyiapkan pembalasan untuk Val.
Spencer sangat murka dengan apa yang terjadi pada anak semata wayangnya.
Kali ini dia akan benar benar menghabisi Val dengan segala macam cara. Sebelum dirinya mati, dia ingin menghabisi Val terlebih dulu.
"Siapkan semuanya dengan cepat dan aku ingin melihat dengan mata kepalaku sendiri dia mati kemudian dibakar", geram Spencer pada anak buahnya.
"Dia dilindungi oleh keluarga Robert tuan".
"Lakukan segala cara..", bentak Spencer sembari memegang dadanya yang sedikit sakit jika berteriak.
"Baik tuan...".
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Siang harinya ketika Gen menerima telepon dari Rev, Val melarikan diri dari pengawasan Gen.
Val belum siap menemui Rev dan keluarga Robert. Gen sampai mengejar Val dengan cepat.
"VALLL!! berhenti!!!", panggil Gen.
Val masih berlari di bawah tangga darurat. Gerakan Val sangat cepat meskipun Gen sudah meloncati beberapa anak tangga.
Hingga di luar apartemen Gen mempercepat laju larinya dan berhasil menangkap Val.
"VAL....PLEASE...JANGAN LARI LAGI", kata Gen dengan suara ngos ngosan.
"Aku tak ingin bertemu siapapun..jangan paksa aku", teriak Val yang juga ngos ngosan.
"Baiklah..aku tak akan memaksamu...maaf...", kata Gen akhirnya.
Gen mencoba memahami Val. Mungkin Val belum siap menghadapi ini dan butuh waktu lebih lama untuk menemui keluarga Gen kembali.
Gen memeluk Val dan mencium puncak kepalanya.
JANGAN LUPA LIKE LIKE LIKE.....
KOMEN..KOMEN..KOMEN...
VOTE VOTE VOTE..FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤
JANGAN LUPA LIKE... LIKE ....LIKE ...LIKE ...KOMEN KOMEN KOMEN KOMEN..... VOTE ....FAVORIT DAN HADIAH YAA❤❤❤
