NovelToon NovelToon
Jodoh Sang Pewaris

Jodoh Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Kehidupan di Kantor / Office Romance
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Reta Cahya Pariwara. Terlahir sebagai pewaris tunggal kerjaan bisnis sang Kakek, membuat Reta sudah harus memahami dunia usaha sejak dari usia muda.

Karena memiliki tanggung jawab yang begitu besar terhadap perusahaan, membuat kehidupannya selalu disetir oleh sang Kakek yang berwatak tiran, termasuk dalam urusan Jodoh. Reta bahkan dipaksa untuk menerima sebuah perjodohan yang Kakeknya lakukan.

Dan saat perjodohan sudah terjalin. Reta malah kembali dipertemukan dengan Rio-Pria yang merupakan cinta pertamanya. Pertemuan yang sebenarnya sudah didambakan ke-duanya hingga mereka tanpa sengaja melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan, sampai mengakibatkan janin tumbuh dirahim Reta.

Akankah Reta memilih bersama Rio setelah mengetahui dirinya yang tengah mengandung? Atau lebih memilih tetap bersama dengan Pria yang telah dijodohkan padanya karena begitu banyak halangan yang datang menghalangi mereka agar tidak bisa bersama. Penasaran? Langsung baca yuk!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 14. Di mana Mamih

"Aku merindukan papih," kata Hani dengan suara yang menggemaskan. Bocah perempuan itu bahkan menciumi seluruh wajah Rio, membuat Rio tersenyum.

"Kata Om Nolan saat menjemput ku tadi, Papih sedang bersama mamih. Sekarang di mana mamih?"

Pertanyaan Hani membuat Rio segera melihat ke arah di mana tadi Reta berjalan. Namun sayang, ia sama sekali tidak menemukan sosok Wanitanya ada di sana.

Dengan cepat Rio menurunkan Hani dari gendongan. "Tetaplah di sini bersama Om Nolan. Papih akan mencari mamih mu." Rio meraih kepala bocah perempuan yang dengan polosnya memberikan anggukan, ia mencium sayang pucuk kepala Hani. Sebelum akhirnya mulai berlari ke arah di mana tadi Reta menghilang.

Netra Rio mengedar saat tiba di luar hotel. Ia terus membawa langkah cepat dengan mengitari semua area mencari sosok Reta. Berjalan, berputar bahkan melangkah mundur kaki itu mengitari seluruh area. Netranya terus mencari hingga menemukan sosok Wanitanya yang kini terlihat ingin masuk ke dalam sebuah mobil.

"Reta!" Rio berlari menghampiri.

"Reta!!!"

Entah tak mendengar atau memang Wanita dengan rambut pendek sebahu itu yang memang tak mengindahkan panggilan untuk dirinya. Reta tetap saja masuk ke dalam mobil yang segera melaju meninggalkan Rio yang mengeram kesal.

"Shit!!" Umpatan itu terdengar ketika dia gagal menahan kepergian Reta. "Brengsek!!" Rio bahkan menendang udara bentuk kekesalan dirinya.

Napas yang memburu karena terus berlari itu mulai mereda seiring dengan raganya yang kini mematung dengan netra memerah saat menatap mobil yang kian menjauh.

Rio mengusap wajahnya kasar. Mengapa semuanya kini terasa sulit. Langkahnya terasa berat terlebih jika mengingat perkataan Reta yang menyesal karena telah menghabiskan malam bersamanya.

Rio memaksa langkahnya untuk kembali ke dalam hotel. Menemui Hani yang ia tinggalkan bersama Nolan dan Susan.

"Papih!" Hani beranjak dari sofa yang ada di lobby hotel untuk mendekat pada Rio yang dengan cepat mengangkat dirinya untuk kembali digendong. "Mana mamih?" Hani bahkan memeriksa ke belakang Rio, mencari sosok mamih.

Rio menggeleng pelan sebagai jawaban atas pertanyaan Hani. Nolan dan Susan juga segera beranjak dari sofa dan kini berdiri di hadapan Rio.

"Apa Nona Reta sudah pulang, Tuan?" tanya Susan pada Rio.

"Bisakah kau mengatur jadwal agar aku bisa menemuinya esok?"

Bukannya menjawab, Rio malah meminta pada Susan untuk mengatur jadwal Reta agar ia bisa menemui wanita itu lagi.

Susan juga tidak langsung menjawab atas permintaan Rio, ia melirik Nolan yang berdiri di sisinya. Nolan terlihat memberikan anggukan kecil hingga membuat Susan mengerjap.

"Aaa... Saya akan mengusahakannya, Tuan." Dengan suara yang terdengar ragu Susan memberikan jawaban dan ia kembali melirik pada Nolan.

Karena sudah berakhir sekamar dengan Nolan, saat terbangun Susan langsung menanyakan di mana keberadaan sang Nona tapi Nolan tidak jua menjawab. Asisten Rio itu malah terlihat sibuk bersiap seakan hendak pergi, Susan dengan cepat menahan dan mencerca Nolan dengan banyak pertanyaan.

Nolan yang saat itu sedang terburu-buru karena tugasnya yang harus menjemput Hani di bandara memutuskan untuk membawa Susan. Sepanjang jalan Susan tak hentinya bertanya hingga Nolan memilih untuk memberi tahu semua apa yang ia ketahui tentang hubungan sang Bos dengan pimpinan DIMAO.

Susan jelas kaget mendengarnya. Masa lalu. Rio merupakan Pria dari masa lalu Nona-nya. Apakah karena Pria yang kini berada di hadapannya ini sang Nona selalu terlihat menutup diri sari pria lain yang mencoba mendekatinya.

"Aku harap kau bisa mengaturnya untukku."

Susan menelan salivanya pelan dan memberikan anggukan. Jujur ia masih belum bisa mempercayai sepenuhnya cerita Nolan, Pria yang selalu saja berusaha menggodanya itu.

Setelahnya mereka memutuskan kembali ke hotel yang memang Rio dan Nolan tempati selama berada di Swiss. Sedangkan Susan memilih kembali ke kantor DIMAO.

*

*

*

Setelah memutuskan untuk pergi meninggalkan Rio. Kini Reta terlihat tiba di kantor. Wanita cantik itu terus fokus berjalan menuju lift hendak ke ruangannya, beberapa karyawan yang berpapasan segera memberi salam saat melihat atasan mereka yang telah tiba. Namun wajah Reta terlihat tetap datar dan dingin.

"Kau akhirnya kembali."

Baru saja Reta membuka pintu ruangan. Suara sang Kakek sudah dengan cepat menyambut kedatangannya. Reta tetap melangkah masuk dengan wajah yang tetap sama.

"Tidak kembali ke rumah, Kakek pikir kau menginap di kantor."

"Aku tidur di apartemen Susan." Reta duduk di kursi kerjanya dan langsung meraih kaca mata. Tanda bahwa dirinya telah siap untuk melakukan rutinitas yang seakan tiada habisnya.

"Apa Max menemanimu dalam rapat semalam?"

"Hm."

Reta memberikan jawaban yang begitu singkat, ia bahkan sama sekali tidak menatap pada Tuan Zico yang tengah duduk di sofa.

"Kau sudah melihat laporannya bukan?"

Reta menghentikan pekerjaannya, ia kini menatap pada Tuan Zico begitupun dengan sang Kakek. Tuan Zico bahkan bisa dengan jelas melihat wajah Reta yang tidak seperti biasnya, wajah yang pucat. Apakah cucunya sakit. Sempat terbersit hal itu dalam benak Tuan Zico.

"Apakah Kakek sekarang ingin membahasnya dengan ku?" Reta menatap serius pada Tuan Zico.

"Itulah alasan mengapa perjodohan ini diperlukan."

Reta tak lagi menahan diri. Wanita itu tertawa saat mendengar perkataan Kakeknya. Sebelum akhirnya tawa itu lenyap berganti dengan wajah yang kembali dingin.

"Laporan itu bahkan tidak aku ketahui sebagai pemimpin perusahaan. Lantas bagaimana caranya aku bisa mencoba untuk memperbaikinya dengan cara ku sendiri." Suara Reta kali ini begitu menekan. "Aku tahu kau sengaja menyembunyikan semuanya dariku."

Perasaan Reta yang sedang kacau, pikirannya bahkan tidak bisa fokus setelah perpisahannya dengan Rio. Dan sang Kakek sepertinya berhasil menambah hari Reta menjadi semakin berat. Ia bahkan sudah menanggalkan kesoponan dalam tutur katanya terhadap Tuan Zico.

Tuan Zico berdiri dari duduknya dengan sedikit menghentakkan tongkat yang selalu setia Pria tua itu bawa kemana-mana.

"Kau pasti bisa mengatasinya karena sudah ada Max yang akan selalu siap membantu mu." Setelahnya Tuan Zico mulai melangkah pergi meninggalkan ruangan sang Cucu. Tapi perkataan Reta berhasil menghentikan langkahnya sesaat.

"Aku bisa mengatasinya sendiri!" Reta dengan cepat menyela perkataan Kakeknya. "Dan jika aku berhasil, maka pertunangan ini putus."

Tuan Zico tampak bergeming. Ia menatap tajam pada Reta yang kini sudah mulai ingin membangkang terhadap keputusannya.

***

Jangan lupa tinggalkan jejak 😉

1
Zerro..BL
hhe...manja kali sebutan ortunya😍
ora
/Rose//Rose//Rose/untuk Kakak.....
ora
Tapi apa iya, akan semudah itu untuk menikah jika sudah di Indonesia?🧐😔
ora
Arghhh/Angry/
Di getok aja dari belakang, Reta. Bisa kan?
Si Kakek nyebelin banget. Kalau merintah seenaknya. Kasar lagi😔🤧🤧🤧
Upi Raswan
semoga rencana Reta berjalan lancar,selamat dari nikah paksa
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
🌹🌹 buat Rio Reta...smg ekspektasi sesuai realita
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
tida?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
gak penting ya Re?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
mengandung gula x
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
mudah²an ketemu babang Agam sm Hena, biar dikasih tahu caranya menjinakkan singa 🤭
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
iiih, dasar aki², kasar bener jd orang tua, minta dihormati tp gak bisa ngehargai yg muda...
Zerro..BL
sukses bpakny...😍😍
Zerro..BL
semoga makin semangat nulisnya...good
F.T Zira
boleh jadi kembalinya mereka ke tanah air untuk menemukan jln keluarnya...semoga aja sih... gak lucu kan kalo mereka berdua kawin lari.. kan capek🤧🤧

🌹 buat kaka Queen...
F.T Zira
misal si kakek dikasih tau bakal punya cicit, luluh gak ya🤔🤔
F.T Zira
Hani dapet dedek baruuu😆😆
F.T Zira
papih??? waooww...🤭🤭🤭😆😆😆
F.T Zira
duhhh... dapet perintah sana sini dong dirimu sus🤭🤭🤭
ora
/Rose//Rose/4iklan untuk Kakak......
ora
Si Kakek kalau ngomong enak banget, ya. Reta nggak mau sama Maxim, Kek😑😑😑
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!