Celine terpaksa harus menikah dengan seorang mafia kejam, hanya untuk mendapatkan biaya untuk ayahnya yang sedang kritis, pernikahan kontrak yang Caline terima ternyata membawanya kedalam penderitaan karena sang suami Gerald Smith tidak menganggapnya ada dan terus memberinya penderitaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Incy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9
“Ahh,kenapa panas sekali. Gerald kenapa harus memberiku obat perangsang jika kamu menginginkan aku, apa Gerald ingin aku lebih agresif dari biasanya? sampai harus memberiku obat, Gerald dimana kamu, ahh kenapa belum datang juga" Elena benar-benar tersiksa karena gairahnya sudah tidak tertahan lagi, dengan mendesah pelan tangannya berusaha melepas pakaian yang dia kenakan. Elana benar-benar membutuhkan pelampiasan sekarang juga.
Terbaring di atas ranjang dengan posisi yang terlentang dan rambut berantakan, gaun bagian atas sudah melorot sampai pinggang. tangannya terus meraba-raba bagian ramunnya sendiri, rasa panas dan gairah yang memuncak membuat dinginnya AC dikamar tidak berfungsi sama sekali.
“Gerald, kenapa lama sekali, aku sudah tidak tahan lagi, sentuh aku, jamah aku Gerald, ahh" dengan mulut menganga Elena terus mendesah, hasratnya harus dituntaskan, beberapa saat kemudian terdengar suara derit pintu terbuka, dan muncullah laki-laki lebih dari satu.
Gerald telah menyiapkan kejutan yang luar biasa untuk Elena, dia berani menghianatinya maka Elena siap menanggung segalanya. itu bukan Gerald melainkan beberapa pengawal suruhan Gerald.
Para pengawal itu berpostur tubuh tinggi, berbadan kekar, mereka juga sudah tidak tahan melihat pemandangan didepannya.
“Gerald, kenapa kamu lama sekali, aku sudah tidak tahan lagi, ayo sentuh aku, puaskan tubuhku ini" ujar Elena dengan mata yang berkabut hasrat.
"Tenanglah nona, kami akan memuaskanmu, seperti yang kamu inginkan, bersiaplah kita akan memulainya" Salah satu pengawal mendekat keranjang dimana Elena berada yang sudah seperti cacing kepanasan, tubuhnya meliuk-liuk diatas ranjang.
"Siapa kau? Kenapa suaramu tidak mirip dengan kekasihku Gerald, cepat panggil kekasihku, aku sudah tidak tahan, ini terlalu panas" Elena masih mengenali suara siapa yang masuk, ternyata bukan Gerald.
“Sudahlah nona, mari kita bermain bersama-sama, kami berlima akan memuaskanmu, tuan Gerald sudah memberi kami izin untuk menyentuhmu malam ini, kami sudah tidak sabar ingin menikmati keliaranmu di ranjang nona"
"Baiklah, aku juga tidak perduli siapapun kalian, tolong puaskan aku sekarang juga, bantu aku menuntaskan semuanya" Elena mencoba menyentuh salah satu dari kelimanya, namun di luar dugaannya mereka secara bersama-sama bermain dibagian yang di inginkan.
*****
Setelah tiga jam lebih, satu persatu para pengawal keluar dari kamar Elena dengan raut wajah yang tidak bisa diartikan. Senyuman berkembang di wajahnya. para pengawal itu bahkan mungkin lupa dengan istri dan anak-anak di rumah yang menunggu. yang penting kepuasan mereka dapatkan dari wanita yang selama ini hanya bisa dilihat tanpa bisa disentuh.
Kenapa kebanyakan pria begitu lemah ketika melihat yang sedikit lebih sexy dengan sesuatu yang berharga dirumahnya sendiri bahkan berjuang bersama. hanya demi kepuasan sesaat mereka dengan mudah melupakan siapa yang selalu setia dan merawatnya ketika sedang terpuruk. meskipun tidak semua pria sebejat itu, tapi tidak sedikit yang seperti itu.
tidakkah para pengawal itu menyadari, jika memang ingin menuntaskan hasratnya, mereka sudah memiliki sesuatu yang sehat dirumah, kenapa harus memilih sesuatu yang belum jelas kesehatannya.
tapi satu hal yang harus diingat kehidupan seorang pengawal dari bos Mafia memang seperti itu selalu dikelilingi perempuan-perempuan nakal yang hanya untuk memuaskannya.
Setelah beberapa saat, tampak beberapa pelayan masuk kekamar Elena dengan membawa pakaian ditangannya, mereka membersihkan tubuh Elena yang berantakan, meskipun jijik tetapi tetap harus melakukannya.
Setelah semuanya selesai, tampak beberapa laki-laki dengan postur tubuh besar dan kekar membawa Elena keluar dari kamar menuju tempat yang telah Gerald perintahkan.
Para anak buah Gerald membawa Elana dengan mudah karena wanita yang baru saja menghabiskan beberapa jam dengan lima pengawal tengah terlelap.
*****
Ruang bawah tanah.
Dalam ruangan yang sedikit gelap dan dingin, tampak seorang wanita terduduk di kursi dengan kedua tangannya terikat ke belakang. Rambut yang acak-acakan dan terdapat banyak tanda merah di leher dan sekitar dadanya. Sangat berantakan, begitu mengenaskan.
Elena perlahan membuka matanya, beberapa menit kemudian terlonjak kaget mendapati kondisi dirinya yang jauh berbeda dari saat terakhir sebelum dia tertidur nyenyak karena kelelahan. Bagaimana tidak, seingatnya beberapa jam yang lalu dirinya masih berada di kamar menunggu Gerald datang. Lalu wajah terkejutnya semakin terlihat kala mengingat kejadian setelahnya di kamarnya, Elena mencoba kembali mengingat semuanya dengan baik.
'Billionaire Vodka, obat perangsang, pengawal itu.'
"Ngga, itu ngga mungkin. Tidak!!!!" Elena berteriak histeris wanita itu benar-benar kaget membayangkan apa yang telah terjadi.
"Bagaimana jika Gerald tahu dan marah. dan ini, kenapa aku berada dalam ruangan yang mengerikan seperti ini? siapa yang telah berani melakukan ini padaku? Tolong !! Siapapun tolong aku!!" Elena kembali berteriak.
tidak lama setelah Elena beteriak, muncullah James yang di bawa secara paksa oleh anak buah Gerald,tepat ke hadapan Elena. mata keduanya membulat, mereka tidak mengerti apa yang sedang terjadi.
"Elena?"
"James?," Seru keduanya bersamaan.
"Kenapa kamu bisa berada di sini?" James bertanya bingung menatap Elena.
"Entahlah Jam, aku tidak tahu. saat terbangun aku sudah berada di tempat ini dalam keadaan diikat. tolong lepaskan tali ini dari tubuhku James ini menyebalkan sekali, aku ingin keluar" James yang merasa kasihan melihat Elena, mendekat ingin melepas tali pada tubuh kekasihnya.
"Elena," Panggilan seseorang membuat keduanya menoleh ke arah sumber suara. dua sejoli itu tampak kaget, melihat Gerald mendekat ke arah mereka.
"Sayang kamu datang? tolong aku, aku tidak tahu siapa yang telah membuatku seperti ini." Elena menangis memohon ketika Gerald sudah berada di depannya, sedangkan James, berdiri mematung dengan jantung yang tak lagi bisa diajak kompromi.
'Sial,kenapa Gerald bisa ada di sini? jika begini semua akan kacau kalau dia mengetahui semuanya.' Batin James
"Kenapa kamu bisa ada di tempat seperti ini, sayang? dan siapa laki-laki ini?" Gerald memainkan dramanya seakan menjadi pria bodoh seperti biasanya,
"Aku tidak tahu, sayang. dia, bukan siapa-siapa, kami baru saja bertemu secara tidak sengaja di tempat ini,"
'Gerald tidak boleh tahu siapa James'
"Oh, baiklah. Aku akan melepaskan ikatan di kakimu, bagaimana dengan minumannya? Maaf, aku tidak sempat ke sana tadi?" Gerald berjongkok di depan Elena namun, tak kunjung melepaskan ikatan di kaki wanita itu.
"Billionaire Vodka? Aku sangat menyukainya, Sayang. Walaupun rasanya sedikit aneh. terimakasih ya,Sayang? , kamu telah mengabulkan keinginanku," Elena tampak berbinar memandang Gerald, Tanpa peduli dengan James yang berdiri di samping mereka.
"Billionaire Vodka? Siapa yang telah membohongimu? Aku tidak bilang itu Billionaire Vodka," ujar Gerald datar.
"Tapi, aku melihat di kemasannya bertuliskan seperti itu. dan juga ada berlian di botolnya," Elena terlihat mulai bingung.
"Hahaha, sepertinya aku harus memberi hadiah untuk orang yang telah membuat kemasan botol itu dengan sempurna. Apa kau tahu, Sayang?, itu hanya minuman murahan dan berlian palsu sangat sesuai untuk wanita sepertimu." Gerald kembali berdiri di depan Elena yang terlihat bingung mencerna semuanya.
"Ma–maksudmu apa, Sayang? Aku tidak mengerti,"
"Baiklah, akan kubuat kau mengerti." Ujar Gerald sambil menepuk kedua tangannya.tidak lama kemudian, muncullah beberapa orang berseragam hitam, anak buah Gerald yang tadi membawa James
"Kalian, ikat dia," perintah Gerald pada bodyguardnya sembari menunjuk ke arah James, Dua anak manusia itu kaget mendengarnya. Ingin melarikan diri, namun, sudah terlambat. james telah berada di bawah kendali beberapa laki-laki bertubuh besar itu yang mencengkram kedua tangannya dengan kasar.
"Apa maksud kalian, cepat lepaskan aku. Hei, kau, kenapa kau menyuruh mereka menahanku. Memangnya aku punya salah apa sama kamu?" Teriak James
"Diaam!!. Atau kau akan mati di tangan mereka," ujar Gerald tegas, membuat nyali James ciut seketika.
Sedangkan Elena, seolah tidak percaya dengan apa yang terjadi di depannya. namun, belum sempat Elena bertanya, Gerald sudah lebih dulu menatap tajam dengan sebelah tangan mencengkram kuat dagu wanita itu.
"Sa–sayang, apa yang terjadi denganmu. Ke–napa kau menyakitiku?" Elena mencoba berbicara dengan susah payah sambil merintih kesakitan.
Celine mulut mu loh, untung Gerald sayang kalo tidak udah di Dor kamu🤣🤣🤣🤣
salut sama Celine bisa berubah sifatnya