Duda tampan yang kesepian bertemu gadis bar-bar mantan anak mafia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amy27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pacarku wanita sewaan
Ternyata benar kata orang bahwa cinta Pada pandangan Pertama itu nyata adanya,seperti yang di alami David
"Aku tak menyangka seorang CEO group mulai tertarik ke gadis polos dan kampungan seperti dirinya "
Sebelum benar-benar pergi, David memperhatikan Kesha yang menghabiskan minuman dari nya Pria dingin itu jarang mau berdekatan dengan gadis muda dan menawarkan minum secara sukarela.
Namun, Kesha adalah pengecualian baginya itu pun karena suatu hal.
Lucunya lagi, Kesha hanya menghabiskannya dalam sekali teguk!sejak kapan dia mengira gadis ini polos?
Hal ini membuat David tampak terkesan.
"Apa kamu memang suka minum?" tanyanya. Entah mengapa, dia jadi ingin menuangkan minuman kembali ke gelas Kesha
Kesha hanya mengangguk sembari kembali meneguk minuman di depannya.
Dia memang pernah meminum bir kalengan–sisa temannya. Tapi, tidak banyak.
Hanya saja dia melakukan ini semua karena berpikir bahwa dunianya telah hancur apa masih perlu dia menjelaskannya pada David
Toh, itu sama saja, kan? Terlebih, mereka baru kenal juga dan dia tak perlu tahu banyak tentangnya
“Om, apakah om tahu apa isi hatiku sekarang ini? tanya Kesha mendadak.
"Om …?" Alih-alih menjawab, David justru tertawa mendengar ucapan Kesha yang memanggilnya Om.
"Hei gadis kampung sebenarnya berapa usiamu? Apa seusia dengan bocil atau setua itukah aku hingga dirimu selalu saja memanggilku dengan sebutan itu ?" tanyanya lagi.
Kesha mengangguk sembari meneguk minuman yang dituangkan ke gelasnya lagi.
"Lantas, kenapa kamu memanggilku, Om?"
"Karena lelaki sepertimu yang datang ke sini, biasanya sudah ke atas 30 tahunan ."
Arkan tertawa mendengar ucapan Kesha . "Jadi, menurutmu berapa usiaku?"
Kesha berpikir sejenak lalu berucap asal, "Mungkin 40? Aku salah satu pelanggan tetap di sini jadi aku tahu."
"Benarkah, apa aku setua itu?"
David tertawa terbahak-bahak, terlebih kala melihat Kesha yang mengangguk mengiyakan ucapannya.
Hal itu rupanya tak luput dari pandangan orang-orang di tempat itu yang sedang ikut berdansa di lantai dansa.
Sambil menarik gelas tanpa menoleh ke arah David dan meneguknya kembali.
Hanya saja, dia mendadak mual memikirkan aroma minumannya yang begitu kuat.
"Kenapa kok berhenti ?" tanya David
"Enggak apa-apa," jawab kesha asal sembari mencari -cari udara untuk di hirup
David hanya bisa tersenyum. Dia pun meminum minuman nya kembali. Tak lupa, ia menuangkan minuman untuk Kesha .
Entah mengapa, ekspresi Kesha dan reaksinya tiap meneguk minuman begitu lucu.Dia harus mengakui bahwa otaknya mulai brengsek
Keduanya terus minum sampai larut dan lupa waktu , hingga akhirnya Kesha tampak mabuk dan mulai tak sadarkan diri
"Aku mau pulang," ucap perempuan itu dengan suara berat.
Mendadak, Kesha pun bangkit dari kursinya.
David sontak memegang tangan Kesha dan memperhatikan keadaan di sekelilingnya
Sayangnya, tak tampak seorang pun sudah dari lantai dansa.
"Biar aku antar kamu pulang,ini sudah larut malam," ucapnya.
Keduanya sempat bertatapan, sampai Kesha tiba-tiba muntah di baju David
"Weeee , maaf aku …," ucapnya lalu kembali muntah. Kesha hanya bisa mencengkeram bahu Kesha . Dia sebenarnya benar-benar jijik dengan muntahan!tapi apa hendak di kata hanya dia yang ada saat itu bersama Kesha
Segera, pria itu menarik tangan wanita itu
"Dasar wanita kampungan,baru segitu aja kamu udah pingsan lihat saja nanti Kamu harus membayar semuanya ini nanti!" ucapnya, lalu mengangkat tubuh Kesha masuk ke dalam mobil support mewah miliknya.
***
David menghentikan shower setelah selesai membersihkan diri dari muntahan Kesha .
Dasar wanita sial, memang!merepotkan saja bisanya
Tapi, salahnya juga yang terus mencekoki Kesha dengan minuman itu jadi tak ada gunanya dia mengomel sendirian tak ada juga yang akan mendengarkan ocehannya
David lantas memilih keluar dari kamar mandi–hanya dengan melilitkan handuk di pinggangnya.
Namun, begitu sampai di kasur, tubuh polos Kesha menyambutnya.
“Shit…. Dasar sial" umpatnya, tak nyaman. Dia tadi memang melepaskan baju Kesha yang kotor karena tak seorang pun yang bisa dipanggilnya.
Baju Kesha juga sudah ia taruh ke tempat cucian yang tersedia
Segera saja, dia menutup tubuh Kesha dengan selimut. Karena pikirannya ,dia tak akan mengulang kembali kesalahan yang kemarin Namun, mendadak gadis itu menatapnya.
“Om David ….” lirih Kesha mendadak.
Entah mengapa, David merasa aliran darahnya mengalir dengan begitu cepat.
Dia memang bukan pria polos.
Hanya saja, David bukanlah tipe yang suka melakukannya tanpa consent, apalagi dengan Kesha yang dalam keadaan tidak sadar seperti ini.
Pria itu hendak pergi, tetapi Kesha justru mendadak menarik dan mencium bibirnya.
“Hemmmph…”
“Jangan pergi!” pinta Kesha memelas.
Hanya saja, itu membuat tali tipis kesadaran Kesha putus.
Terlebih, Kesha mendekapnya erat!
Kemolekan tubuh yang belum pernah terjamah oleh pria manapun itu membuat David terlena….
“Kau akan menyesal nantinya" ucap David dengan suara berat.
Namun, Kesha justru menggeleng.
Entah siapa yang memulai kembali, sentuhan-sentuhan keduanya semakin liar.
Erangan dan desahan memenuhi kamar dengan cepat.
Suasana di kamar itu pun semakin panas.
Keduanya berkeringat meskipun AC di sana sudah diatur menjadi yang terendah.
David sampai dibuat takjub.
Bagaimana bisa di lingkungan yang bebas ini masih ada wanita yanh luar biasa seperti Kesha?
Cukup lama bermain, keduanya akhirnya sama-sama puas.
Sesaat Rivaldo menoleh ke arah Kesha yang masih tak sadarkan diri dan memperhatikan wanita polos itu.
Setelah ini, apakah Kesha ingin apa yang sudah terjadi bersamanya?
Drrrt!
Dering ponsel menyadarkan Kesha dari lamunannya.
"Di mana kamu? Bikin malu keluarga saja!” omel mamanya pada Kesha sebelum pria itu sempat mengucapkan salam.
“Cepat pulang!” bentaknya lagi. David bahkan sampai menjauhkan ponselnya.
"Bukannya mereka sudah pulang?” balas pria itu pada akhirnya, “Ini sudah jam tiga pagi!"
"Kamu benar-benar membuat malu keluarga. Mereka datang jauh-jauh hanya ingin melihat kamu. Kapan lagi ada wanita yang mau menikah dengan pria yang berstatus duda seperti kamu!"
David memijat pelipisnya sembari mendengarkan ocehan ibunya.
Dia memang kabur dari acara perjodohan yang dibuat sang ibu karena tak ingin terikat lagi dengan pernikahan.
Kegagalan di masa lalu membuat David malas berurusan serius dengan wanita.
Hanya saja, dia tak menyangka takdir malah membawa gadis semenarik Kesha dalam hidupnya.
Sebuah ide pun muncul mendadak.
"Mah, aku akan menikah," ucapnya pada akhirnya.
"Benarkah?” pekik sang ibu senang, “Baguslah! Mamah akan menghubungi keluarga Om Irwan agar segera menyiapkan pernikahan kalian. Kamu–"
"Ma, aku tidak akan menikah dengan anaknya Om Irwan,” potong David, “aku akan menikah dengan wanita lain."
Arkan menoleh ke arah Kesha yang tertidur pulas di ranjangnya.
Sementara itu, sang ibu sepertinya kecewa dari seberang sana
Helaan napas panjang terdengar oleh David dari telepon, sebelum akhirnya berkata, "Kalau gitu, bawa wanita itu ke rumah."
Tut!
Sang ibu langsung memutus panggilan.
Segera ia memakai kembali pakaiannya untuk mengurus masalah esok hari–tak lupa ia menyelimuti tubuh polos Kesha dengan selimut.
Perempuan itu tampak tertidur nyenyak, sampai akhirnya merasakan dingin di sekujur tubuhnya di pagi hari.
Kesha menggeser kakinya mencari selimut.
Namun, saat tangannya mengenai dadanya, ia merasakan suatu keanehan.
Seketika ia membuka mata lalu melihat ke bawah.
"Argh ...." jerit Kesha kala melihat tubuhnya sudah tak memakai pakaiannya sama sekali.
Ia sontak terduduk melihat ke sekeliling. "Ini bukan kamarku. Di mana aku?" panik Kesha yang berusaha mengingat apa yang terjadi dengannya.
Deg!
"Pria itu lagi?" lirihnya kala kejadian kemarin mulai tersusun.
Bersamaan itu, pintu kamar mendadak terbuka.
Namun, Kesha menahan diri untuk tidak menjerit kala melihat Kesha yang bertelanjang dada.
"Apakah Kamu sudah bangun?" tanya pria itu mendekat ke arah Kesha.
Tak lupa, dengan senyum yang begitu menggoda!