Bagaimana sih seru nya menjadi princes Jihaen Mayleen yang sangat di sayangi oleh empat kakak laki-laki nya yang semua nya adalah pangeran super tampan?
Bagaimana pula kalau pangeran Richard Erling sang pria masalalu Jihaen yang belum selesai malah muncul lagi namun sebagai tunangan Mheyrina sepupu nya Jihaen?
Jihaen cantik,pintar seorang puteri raja pada kenyataan nya kisah cinta nya tak seberuntung kehidupan nya..
Santai dulu gak sih sama novel satu ini
Sebelum merilis novel selanjut nya, kayak nya autor mau santai dulu sama novel yang ringan ini
yuk mampir di novel yang ke-16
Royal Princes
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ♡ LIA Lestari ♡, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Royal Princess Chap 30
Jihaen sedang bersantai di beranda belakang menikmati teh bersama bibi Noli pelayan nya saat Yoza mencari nya. Pria itu tampak senyum merona melihat adik angkat nya yang cantik itu sedang asik bercengkrama dengan sang bibi pelayan.
Sejak kecil Jihaen memang selalu di layani oleh bibi Noli dengan sepenuh hati, jadi tak heran jika Jihaen bukan hanya menganggap sang bibi sebagai pelayan saja tapi sudah seperti keluarga nya sendiri.
"hai Jihaen sayang" sapa Yoza yang sudah berada di sisi Jihaen seraya menunduk dan mengelus pucuk kepala Jihaen dengan penuh kasih sayang...
"hei, kak Yoza" mata Jihaen berbinar, ia sangat menyayangi semua kakak nya, walau pun Yoza bukan kakak kandung nya namun tak ada beda pada keempat kakak laki-laki nya ini, bagi Jihaen mereka semua adalah kesayangan nya juga
"ehem, kak Yoza mau tanya..malam ini apa kah tuan puteri kami ini ada kesibukan?" pangeran Yoza menggoda nya
"hm,seperti nya tidak ada" Jihaen tersenyum, bibi Noli juga hanya ikut tersenyum melihat kelakuan dua majikan muda nya ini. Di mata bibi Noli para anak-anak yang bersinar seperti bintang ini memang saling menyayangi satu sama lain nya.
"ikut kak Yoza aja yuk, ke acara teman.." ajak Yoza dengan antusias
"lho memang nya kak Yoshi mana?" Jihaen mengerutkan alis nya, biasa nya mereka Yoza dan Yoshi ini sudah seperti kembar gencet kalo ke mana selalu bersama-sama, apalagi ke tempat teman.
Yoza biasa nya memang sejak kecil selalu menemani kemana pun Jihaen pergi tapi itu kebanyakan karena urusan Jihaen sendiri. Jika itu urusan Yoza, maka ia tak mau merepotkan adik nya. Yoza akan pergi bersama Yoshi, begitu juga dengan urusan Yoshi.
Kalau sudah begini Jihaen menebak biasa nya pasti kak Yoshi punya urusan yang mendadak. apakah pria itu ada kencan mendadak lagi? Dasar pangeran yang semena-mena. Ia memang tak pernah playboy seperti hal nya pangeran Yilva, namun Yoshi lebih kepada tak pernah serius untuk berkencan, ia laksana elang yang bebas di angkasa tapi tiba-tiba turun menukik tajam dan menangkap mangsa. Sangat sulit di prediksi..
"Kak Yoshi kencan dadakan?" tebak Jihaen tepat
"iya sih tapi...Jihaen ini tidak seperti yang kau fikirkan" Yoza nyengir..
"memang nya ada yang berbeda? Apa aku ini tidak mengenal kalian ber-empat" Jihaen mencibir nya
"he he.." Yoza tertawa, kemudian ia berkata
"sebetul nya ayah sudah mengaturkan kencan dengan puteri walikota, karena ayah seperti nya akan mengincar aku dan yoshi setelah Yudhistira akan menikah. Dia bilang kami juga harus mulai serius..seperti nya ayah memberikan peluang salah satu di antara kami. aku menang taruhan dari Yoshi jadi dia yang akhir nya harus bertemu kencan dengan puteri walikota" jelas Yoza sambil senyam senyum seperti sedang merayakan kebebasan nya..
Seperti nya pria satu ini terlihat sangat senang tak jadi berkencan, padahal puteri walikota juga sangat cantik..! Harus nya kan mereka suka..? bukan malah saling lempar begini. Memang nya apa sih yang di pikirkan si kembar gencet Yoza dan Yoshi ini? Jihaen memandang nya sepersekian detik.
"puteri walikota sangat cantik dan berprestasi, bukan nya kalian harus secara normal memperebutkan wanita cantik yang sempurna. Aneh sekali malah tidak suka.." Jihaen menatap Yoza dengan heran
"dasar orang aneh" Jihaen menggeleng-gelengkan kepala nya..
Yoza hanya nyengir saja mendengar Jihaen meledek nya yang seakan tidak normal ini..
"Baik lah, pukul berapa kita pergi dan dalam acara apa?" tanya Jihaen, bagaimana pun ia tak mungkin harus pergi dengan kondisi yang salah kostum,ya kan?
"pukul delapan bersiaplah..ini hanya acara peresmian biasa di sebuah hotel, jadi mereka mengadakan acara yang mengasikkan kebetulan juga akan ada acara kembang api yang bagus di penutupan" ujar Yoza
Acara peresmian biasa, namun jika Jihaen menebak nya kalau ini sudah tentu bukan lah pesta yang biasa saja. setahu Jihaen teman-teman kak Yoza dan kak Yoshi itu rata-rata suka berpesta dengan sangat menakjubkan.
Jihaen mengingat-ingat ia juga sudah lama tak menyaksikan acara kembang api di tengah kota, beberapa tahun ini sejak lulus sekolah ia lebih sering melihat kembang api di acara istana saja.
"Bibi Noli, nanti temani aku pilih gaun.." senyum Jihaen pada sang bibi. Ia harus pergi ke ruangan khusus gaun-gaun nya yang memang telah di siapkan, dari gaun kesayangan, gaun koleksi, hingga gaun terbaru musim ini. Ia tak mau kebingungan saat waktu sudah mepet nanti.
"baik tuan puteri" bibi Noli langsung menyanggupi nya.
"Jihaen, kak Yoza sudah khusus membelikan mu beberapa gaun jadi kau pilih saja.., karena kau sudah mau menemani jadi kak Yoza siapkan" senyum pangeran Yoza dengan menggoda dan memanjakan.
Apa? Jadi pria satu ini sudah tau kalau diri nya akan setuju..sampai-sampai sudah menyiapkan gaun segala? dasar licik..,batin Jihaen
"uwaah..." Jihaen terpana dan hampir menyemburkan teh nya saat Yoza menjentikkan jari nya dan beberapa pelayan masuk membawakan gaun-gaun yang berjajar indah ke hadapan mereka..
Jihaen melihat gaun-gaun yang indah dengan rata-rata warna-warna kesukaan nya, ia tak bisa menyembunyikan binar nya..tapi juga shock.
"Kak yoza..kau gila? Bagaimana aku bisa memilih? Ini semua adalah gaun yang terbaik" Jihaen jadi bingung menatap deretan gaun indah tersebut. Bagi Jihaen akan lebih baik nya Yoza membawa satu gaun saja dan Jihaen akan dengan senang hati menerima dan mengenakan nya malam ini. Tapi kalau sudah kebanyakan begini, yang ada Jihaen makin merasa pusing..
"ini semua untuk Jihaen tersayang..nanti saat kau memilih.. tinggal kau merem saja pilih sembarangan" ujar Yoza jahil, karena pilih mana pun ke-semua gaun ini sudah di rancang khusus cocok untuk acara malam ini
"Bawa gaun-gaun ini ke ruangan tuan puteri" titah Yoza pada para pelayan tersebut, dan mereka pun langsung melaksanakan suruhan Yoza saat itu juga.
"..yang benar saja.." gumam Jihaen
"Jihaen sayang..apakah kamu suka" Senyum Yoza, mereka memang sangat senang memanjakan Jihaen secara gila-gilaan
"apa pun yang kakak-kakak ku lakukan, aku saaaangat senang" Jihaen mengerjap-ngerjapkan mata nya dengan lucu, ia sudah terbiasa dengan pelayanan ke-empat kakak nya yang sangat luar biasa ini. Ia benar-benar seperti harta karun kesayangan mereka semua.
"Baik lah.." Yoza tersenyum puas seraya menepuk pelan pucuk kepala Jihaen dan segera pergi dari sana.