Cinta segitiga yang hampir saja menghancurkan hubungan persaudaraan.
Ketika cinta sudah bicara apapun bisa terjadi.
Bagaimana kisah mereka?
Simak dan temukan jawabannya hanya di novel terbaruku 🙏🌹, jangan lupa like, subscribe, vote,follow dan komen ya ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Maafkan Aku Mencintainya : 9
Raka tiba di sebuah hotel dan berjalan masuk ke dalam diikuti Adelia. Ternyata pada saat itu juga Cindy juga berada di sana. Dengan senyum manisnya Cindy menyapa Raka dan Adelia.
Raka menghembuskan nafasnya dalam dalam " Cin, ngapain kamu di sini, hh jangan katakan kamu sedang open BO ingat kamu sedang hamil ".
Cindy bergumam " Sialan, jangan sok kamu Raka, dulu kamu sering mencumbuiku ".
" Hei wanita gatal sudah sana pergi jangan ganggu kami! " Ketus Adelia.
Cindy tak lagi mau meladeni Adelia dan memilih pergi meninggalkan Raka dan Adelia.
Setibanya di kamar pesanannya, Raka duduk di sofa sambil merebahkan tubuhnya di sandarannya.
Adelia menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya, dan tak lama kemudian dia pun keluar dengan memakai handuk yang dililitkan di tubuhnya.
" Ka, kamu buruan mandi sana " Pinta Adelia sambil melipat kedua tangannya di dadanya.
Raka membuka matanya dan mengernyitkan keningnya " Memangnya mau ngapain? ".
" Lho bukannya kita mau melakukannya sekarang " Jawab Adelia sedikit kesal.
Raka tersenyum miring kemudian membuang muka ke sisi berbeda " Gila kamu siapa juga yang mau berhubungan dengan kamu hhh, dengar ya Del sekarang juga pakai bajumu karena aku mau bicara serius sama kamu ".
Dengan kesal sambil menghentakkan kakinya Adelia pun balik ke kamar mandi untuk memakai kembali bajunya.
Dan tak lama kemudian, Adelia sudah keluar dari kamar mandi dengan baju seperti semula dan duduk di depan Raka.
Raka menatap Adelia " Del, aku punya tugas untukmu? " .
Adelia mengernyitkan keningnya " Tugas, tugas apa ".
" Kamu temani klienku dari Italia, gak lama sih kurang lebih satu minggu sebelum tanda tangan kontrak, dia mau berlibur ke Bali dan tidak mungkin kan aku meminta Anita pergi, dia gadis polos beda sama kamu "Ucap Raka.
Adelia tersenyum tipis " Terus untungnya buat aku apa? ".
Raka mendekat kan wajahnya ke telinga Adelia " Kamu bisa ambil apapun darinya asalkan dia bersedia tanda tangan kontrak dengan perusahaanku, dia masih muda dan kaya raya bersikaplah baik padanya barangkali dia mau mempersuntingmu dan kamu bisa berhenti menjadi wanita penghibur". Raka tersenyum miring sambil menyodorkan cek senilai 50 juta kepada Adelia.
Adelia tersenyum tipis sambil mengulurkan tangannya " Ok deal ".
Raka pun tersenyum lega dan menjabat tangan Adelia " Deal ".
Adelia tersenyum dan beranjak duduk di pangkuan Raka kemudian menyambar bibir Raka yang seksi dan menggoda.
Raka tidak punya kesempatan untuk menghindar dan mengikuti permainan Adelia untuk saling menyesap dan bertukar saliva.
" Biarkan saja, barangkali si joni bisa kembali normal dan berdiri sempurna " Batin Raka sambil terus menyerang bibir merah Adelia.
Setelah beberapa saat mereka berpagutan, Adelia mulai meminta lebih dan berusaha meraih si joni tapi Raka memegang tangan Adelia karena si joni tetap saja tidak mau menegang, dan itu membuat Raka sangat stress.
" Sudah Del, kita akhiri saja lebih baik kamu pergi sekarang juga, nanti aku kabari lagi soal kontrak itu " Ucap Raka sambil merebahkan tubuhnya di sandaran sofa.
Adelia pun hanya bisa mendengus kesal kemudian beranjak pergi meninggalkan kamar hotel tersebut.
###
Dengan langkah gontai dan pikiran yang stres Raka berjalan di tengah gelap malam , mobilnya dia jual untuk menutupi keperluan perusahaan.
Kali ini Raka berusaha untuk tidak melampiaskan kekalutannya dengan minuman ataupun wanita . Raka terus berjalan hingga tiba di ujung jalan yang sepi.
Raka terdiam dengan pandangan kosong jauh menerawang , tiba tiba matanya tertuju pada sebuah gerobak batagor yang berada di tikungan jalan.
Raka berjalan mendekati bapak penjual batagor sambil memegangi perutnya.
Setelah para pembeli pergi , tinggalah Raka sendiri di sana hanya diam mematung .
Penjual batagor tersebut adalah Ali Musthofa orang yang pernah dia tendang waktu itu.
Raka menyadarinya dan berniat untuk pergi karena malu dan merasa bersalah, namun suara Ali menghentikannya.
" Nak , kamu lapar ?"
Raka menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya " Pak , apakah anda mengenaliku ?" .
Ali mengangguk sambil tersenyum " Duduklah nak , bapak akan buatkan batagor untuk mengganjal rasa laparmu".
Raka pun duduk sambil terus memegangi perutnya.
" Siapa namamu nak ?" Tanya Ali sambil memasak batagor .
" Raka pak, apa bapak tidak dendam padaku , aku pernah menyakitimu , maaf pak" Ucap Raka sambil tertunduk .
Ali hanya tersenyum " Untuk apa menyimpan dendam Raka, dendam hanya akan membuat kita tidak bisa bahagia kita akan disibukkan dengan menyakiti orang lain ".
Raka tertunduk dan mulai menyesali semua perbuatannya selama ini " Apa karena dosaku pada bapak ini ya aku menjadi impoten " Batin Raka.
Dan tanpa dia sadari sepiring batagor sudah siap di depan matanya.
"Makanlah Raka , tidak perlu dibayar bapak ikhlas kok" Ucap Ali sambil tersenyum.
Raka yang sangat lapar pun segera menyambar batagor hangat buatan pak Ali Musthofa . Ali hanya tersenyum melihat Raka yang sangat lahap menyantapnya.
" Raka , kenapa malam malam kamu jalan sendirian di sini? Di mana mobilmu nak ?" Tanya Ali .
Raka menarik nafasnya dalam dalam
" Mobilku sudah aku jual pak untuk menutupi uang perusahaan, papaku punya segalanya tapi aku tidak mau minta padanya aku akan berdiri di atas kakiku sendiri, aku akan membuktikan aku bisa sukses seperti kakakku ''.
Ali menepuk pundak Raka " Sungguh aku bangga padamu Raka, lanjutkan perjuanganmu dan pesan bapak padamu berjalanlah di jalan yang lurus apapun yang terjadi niscaya Alloh akan menolongmu, dan satu lagi jangan lagi berzina ya nak , itu dosa yang sangat besar , kalau sudah cocok langsung saja nikah ".
Raka menunduk dan mengangguk " Iya pak , tapi gadis yang aku suka sekarang jalan sama kakakku ".
Ali menarik nafasnya dalam dalam " Ya itu namanya bukan jodoh Raka percayalah yang namanya jodoh akan menemukan jalannya sendiri".
Raka mengangguk , mereka ngobrol panjang lebar hingga larut malam , dan Ali meminta Raka untuk untuk malam ini menginap saja di rumahnya yang sederhana.
###
Keesokan harinya di kantor Rangga.
Nayra masih bingung dengan perasaannya karena laki laki yang dia suka adalah Raka tapi sekarang dia jalan sama Adelia. Sedangkan pria yang saat ini selalu ada di sampingnya dan selalu baik padanya adalah Rangga. Pemuda tajir yang baik lembut dan super romantis.
" Apa aku terima saja cinta pak Rangga ya , toh dia pemuda yang sangat baik dan mencintaiku apa adanya, tapi apa ini adil untuknya kalau hati ini sudah terpaut pada hati yang lain, ah bodo amat toh Raka juga tak pernah mengingatku lagi dia sudah jalan sama Adelia pasti Adelia sudah memberikan segalanya" Nayra bermonolog sendiri hingga tidak menyadari kedatangan Rangga di belakangnya dengan berdehem.
Hem
Seketika Nayra menoleh ke belakang " Pak Rangga".
" Nay, kamu sedang ngapain , bisakah kamu ikut aku ke ruanganku sekarang juga?" Pinta Rangga.
Nayra mengangguk dan mengekor di belakang Rangga.