Suci,seorang gadis yang hidup didesa,dia tipe anak yang ceria dan pintar. parasnya cantik dan matanya indah. dia bercita -cita ingin menjadi seorang dokter,namun dia terlahir dikeluarga yang kurang mampu,namun itu semua tidak mengikiskan semangatnya untuk meraih cita-citanya.
kehidupan nyata ternyata tidak semulus harapan dan fikirannya,semua terasa berat,berbagai rintangan dan cobaan silih berganti datang,
hingga suatu ketikan ia dipertemukan oleh seorang pemuda yang baik dan kaya. akan kan awal pertemuan itu bisa membuat impiannya nyata??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suci devi Miftakhul janah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27.Perjodohan Adrian
Malam telah tiba ibu Zulaikha dan Ayah Usman sudah siap diruang tamu tinggal menunggu Adrian keluar dari kamarnya. Sudah 15 menit mereka menunggu namun Adrian tak kunjung keluar, Ibu Zulaikha akhirnya berjalan ke kamar Adrian untuk memanggilnya.
tok tok
"nak cepatlah Ayah sudah menunggu dari tadi" ucap Ibu Zulaikha
Adrian akhirnya keluar dari kamarnya dengan pakain yang sudah rapi juga, sebenarnya ia malas untuk datang dipertemuan ini. Tapi ia tidak mau membuat Ayahnya malu, mereka segera berangkat ke tempat pertemuan itu. Sesampainya disana keluarga dari Pak Hendra sudah datang terlebih dahulu, kedua keluarga tersebut saling berjabat tangan.
"perkenalkan ini anak saya Fara, seorang dokter spesialis kandungan" ucap Pak Hendra sambil menunjuk anak perempuannya
"ini anak saya Adrian,seorang pengusaha muda yang sukses dijakarta" ucap Ayah Usman sambil menunjuk ke arah Adrian
Fara dan Adrian keduanya saling berjabat tangan dan tersenyum. kemudian semua duduk, Pak Hendra mempersilahkan keluarga Ayah usman untuk menyantap hidangan yang ada. Diam-diam fara melirik ke arah Adrian, kelihatannya pemuda yang akan dijodohkan olehnya tidak begitu senang dengan perjodohan ini terlihat dari wajahnya yang muram dan sedikit senyuman yang dipaksakan gumam Fara dalam hati, Lalu melanjutkan makannya.
Setelah semua selesai Pak Hendra dan Ayah Usman memperbincangkan masalah perjodohan kedua anak mereka. Ibu Zulaikha dan ibu Lidia juga ngobrol sendiri, tinggal Adrian dan Fara yang sedari tadi terdiam. Adrian yang tidak bicara apa pun membuat Fara sedikit canggung untuk memulai pembicaraan.
Akhirnya Pak Hendra dan Ayah Usman mendapatkan kesepakatan perjodohan kedua anak mereka.
"acara lamaran akan diselenggarakan 1 minggu lagi,lalu akad nikah akan dilakukan 2 minggu setelah lamaran dan resepsi akan dilakukan malam hari setelah akad nikah. Kemudian acara ngunduh mantu dilakukan 1 minggu setelah resepsi pernikahan" ucap Pak Hendra mengumumkan kepada semua keluarga.
Mata Adrian terbelalak mendengar ucapan Pak Hendra, badannya lemas seperti tersambar petir. ingin rasanya ia memprotes kesepakatan tersebut tapi ia takut ayahnya akan marah padanya.
Setelah semua selesai Ayah Usman berpamitan kepada keluarga Pak Hendra, kemudian Adrian pergi lebih dulu dari kedua orang tuanya. Fara masih melihat gerak gerik Adrian,dia sudah menyimpulkan bahwa lelaki tersebut memang tidak suka padanya.
Fara adalah tipe wanita yang penurut dan santai,masalah perjodohan ini memang sudah ia serahkan kepada kedua orang tuanya makannya dari tadi ia hanya diam. Adrian pun lelaki yang tampan dan sukses, masalah hati ia tidak terlalu mementingkan itu walaupun dia merasakan jika Adrian tidak setuju dengan pernikahan ini, ia tak mau ambil pusing karna itu urusan Adrian dengan kedua orang tuannya.
*****
Sesampainya dirumah Adrian langsung bicara kepada Ayah Usman, memintanya untuk tidak sepihak mengambil keputusan tentang masa depannya. Namun Ayah Usman tetap kekeh pada pendiriannya. Adrian lalu pergi meninggalkan kedua orang tuannya dan masuk kedalam kamarnya.
Ibu Zulaikha sudah menduga Adrian akan seperti ini namun ia tidak punya kuasa untuk mencegah keinginan suaminya. Didalam kamar Adrian mengambil tas dan mengemasi pakaiannya. Ia sudah bertekad untuk mencari Suci dikampung halamannya. Adrian lalu keluar kamar dan menuju mobilnya, Ibu Zulaikha mengejar Adrian dan memohon untuk tidak pergi dari rumah.
Namun Adrian tetap kekeh akan pergi mencari Suci, Ibu Zulaikha masih memegang tangan putranya itu, Ayah Usman lalu menyusul keluar rumah.
"sekali kamu pergi dari rumah ini, selamanya kamu tidak boleh kembali kerumah ini lagi" ucap Ayah Usman dengan nada yang sangat lantang
" Ayah.... Apa yang sedang Ayah ucapkan barusan, Adrian ini anak kita satu-satunya yah. Ibu tidak rela jika dia harus pergi dari rumah ini" ucap Ibu Zulaikha sambil menangis dan memegang tangan putranya.
Mendengar ucapan Ayahnya tersebut bukannya menciutkan nyalinya tetapi malah membuat hatinya yakin jika keputusannya benar adanya.Adrian melepas tangan Ibunya lalu mencium kening ibunya.
Kemudian mobil Adrian melaju dengan sangat kencang dan perlahan hilang dari pandangan Ibunya, Ibu Zulaikha menangis sangat keras, melihat anaknya pergi dari rumah. Ayah Usman lalu berjalan ke arah Ibu Zulaikha dan memaksanya untuk masuk kedalam rumah.
Didalam mobil Adrian terus membayangkan wajah Suci terus menerus, maafkan aku sayang. aku tak bisa memenuhi permintaanmu untuk mencintai wanita pilihan Ayahku,aku sudah bertekat dalam hatiku jika akan memperjuangkan wanita pilihanku sendiri.
****
Ibu Zulaikha masih menangis dikamar dan memandangi foto putranya tersebut, Ayah Usman yang melihat pemandangan itu sedikit membuat hatinya tersentuh,apa memang keputusannya salah gumamnya dalam hati. melihat kedatangan Ayah Usman Ibu Zulaikha langsung menaruh foto putranya dan beranjak ketempat tidur.
Ayah Usman membiarkan dulu istrinya, jika waktunya sudah sedikit tenang ia akan bicara dengan istrinya lagi. Ayah Usman pun membaringkan tubuhnya ditempat tidur, sepasang suami istri ini saling membelakangi satu sama lain. Masih terdengar jelas suara isak tangis sang istri. Tapi Ayah Usman mencoba memejamkan matanya dan tidak memperdulikannya.
Ayah Usman sudah terlelap dalam tidurnya, dan ibu Zulaikha belum bisa memejamkan matanya. Ia lalu mengambil wudhu dan melakukan shalat malam. Setelah selesai beliau memanjatkan do'a berharap keselamatan dan kesehatan putranya.
*****
Adrian berhenti di sebuah masjid untuk beristirahat karna merasa matanya sedikit ngantuk,jika ia paksakan pasti akan terjadi sesuatu yang tak diinginkan nantinya. Ia memarkirkan mobilnya kedalam halaman masjid. Masjid terlihat sangat ramai, banyak bus pariwisata yang terparkir dihalaman masjid.
Adrian lalu turun dari mobilnya lalu beranjak masuk kedalam masjid. Ia membersihkan badannya agar sedikit merasa segar, kemudian mengambil wudhu untuk melaksanakan shalat isya'. Setelah semua selesai, Adrian kembali kedalam mobil untuk beristirahat sebentar sekedar memejamkan matanya untuk menghilangkan rasa ngantuknya.
Setelah satu jam berlalu Adrian terbangun dari tidurnya, lalu mengusap wajahnya. Melihat kearah jam tangannya, ia lalu menyalakan mobilnya dan beranjak keluar dari masjid.
Ia melihat lagi alamat kampung halaman Suci, lalu memasukkannya kedalam maps, kemudian mobil melaju dengan sangat cepat. Adrian sudah tidak sabar untuk bertemu dengan suci dan membawanya kembali kejakarta untuk bertemu dengan kedua orang tuanya.
Padahal kenyataannya Suci tidak berada dikampung halamannya Adrian terus melajukan mobilnya, setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang akhirnya Adrian sampai dikampung halaman Suci, ia lalu berhenti disebuah mushola karna Adzan subuh sudah berkumandang.
warga sekitar juga sudah berpakaian rapi untuk melaksanakan shalat subuh dimushola, setelah selesai Adrian duduk diteras mushola,melihat lagi alamat tempat tinggal Suci. Tiba-tiba adanya yang menepuk pundaknya dari belakang, ia pun menoleh kebelakang terlihat ada seorang bapak-bapak.