NovelToon NovelToon
Cerita Inspiratif Di Sudut Kota Tangerang

Cerita Inspiratif Di Sudut Kota Tangerang

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: mugiarni

Alinah seorang guru SD di kampungnya. Tidak hanya itu, Bahkan Alinah mengajak turut serta murid muridnya untuk menulis buku Antologi Alinah DKK. Alinah tidak memungut biaya sepeserpun atas bimbingan ini. Selain itu sosok Alinah juga sebagai seorang istri dari suami yang bernama Pak Burhan. Bagaimana aktivitas Alinah dalam keseharian itu akan terutang dalam buku ini. Alinah sebagai pendamping suami begitu sayang pada Pak Burhan. Bagaimana Alinah menjalani hari - hari selanjutnya tanpa ada Pak Burhan disisinya? Bagaimana pula Alinah meniti karir sebagai penulis novel? Simaklah buku ini untuk menatap dunia di luar sana .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mugiarni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9: Alinah Menulis Cerpen

Ilustrasi gambar dokumen pribadi Mugiarni

Siang hari, tanggal 12 Desember 2022

Siapa orang nya yang tidak merasa panik ketika mendapatkan chat WA bila di rumah ada ular masuk. Disertai dengan foto ular yang tampak bagian kepala di kolong meja belajar.

"Jadi Nara harus bagaimana Bu ?"

Naluri seorang ibu pun tumbuh dari hati nurani yang terdalam bila dirinya harus sesegera mungkin untuk bertindak melindungi anaknya itu. Meski Nara bukanlah darah dagingnya, namun Allah telah menakdirkan Nara itu seperti anak kandung sendiri. Apa hendak di kata, saat aku menerima chat WA dari Nara, posisi ku masih berada di sekolah tempat ku mengajar. Waktu menunjukkan pukul 12 : 30

Tak berfikir lama aku segera kirim chat ke Nara.

"Nara, sebaiknya sekarang kamu keluar rumah dulu saja. Nanti Ibu pikirin solusi nya !"

Nara pun menurut apa kataku. Ia segera keluar rumah dan mengunci pintunya.

Belum puas dengan chat WA, aku pun memilih untuk melakukan panggilan telepon.

"Nara, kamu main saja ke tempat temanmu. Nanti kalau Ibu pulang di hubungi sama Ibu ! " kataku.

Terdengar di ponselku ku,"Teman Nara lagi sakit Bu" Suara Nara di ponselku itu.

Aku membatin. Teman yang setiap hari pergi bersama sama. Mengerjakan tugas sekolah pun selalu kompak, namun tiba-tiba kondisi teman nya sakit. Itu membuat Nara harus sadar diri untuk tidak mengganggu nya. Namun apa hendak dikata , aku pun harus memakluminya.

"Aku nunggu di depan warung sebelah saja, Bu ! Nara takut Ibu pulang , sementara Nara sedang berada di luar sana !'

Penjelasan Nara memang masuk akal. Sebenarnya bila Nara berpendapat demikian, apalagi aku pulang sekolah absensinya pukul 15 : 01. Itu fingerprint. Absen ASN G di media ponsel itu pukul 15 : 01 , akan tetapi dalam presensi itu dipengaruhi oleh sinyal. Bila sinyal bagus, maka akan lekas terhubung dan presensi pun berhasil.

Terkadang tiba di rumah pukul 16: 00 ketika cuaca tak bersahabat, turun hujan.

Terkadang aku pun harus menyelesaikan tugas pribadiku untuk membimbing Literasi di sekolah. Aku punya konsep dalam hidupku, sebelum tutup usia ingin rasanya mewariskan pengalaman ku dalam menulis buku. Betapa aku punya motivasi yang tinggi agar anak didik sejak dini itu mahir menulis dan sebelum mereka lulus nanti telah memiliki karya buku. Baik buku antologi ataupun karya buku solo. Baik buku fiksi atau pun non fiksi. Karena anak didik yang memiliki minat serius dalam kegiatan literasi itu membuat aku ingin membuktikan bila anak SD telah mampu menjadi seorang penulis buku antologi. Alhamdulillah ada satu orang anak yang dapat mewujudkan impian ku dalam menulis buku antologi.

Seringkali aku menahan kekecewaan demi kekecewaan. Hendak mengeluh pada siapa?.

Aku membatin,"Sebagai guru aku ikhlas untuk membimbing anak didik dalam menulis buku itu tidak memungut uang satu rupiah pun pada mereka, namun faktanya nyaris tak ada peminat serius yang menunjukkan kesungguhan nya. Apalagi bila aku memungut uang pada mereka ya?"

Aku terus berpikir, Jika mereka tahu bila kemampuan menulis itu penting hingga kelak mereka melanjutkan Perguruan Tinggi, barangkali respon ajakan menulis pasti ada respon positif.

Suatu kali aku pernah bertanya pada temanku.

" Bagaimana literasi di tempat Bapak. Banyak peminat?'

Tak kusangka jawaban mereka seperti ini,"Disini pun sulit Bu. Padahal fasilitas untuk kegiatan tulis menulis juga telah disediakan.'

Hampir dari semua temanku itu mengatakan bila mereka itu di sekolah ber literasi sendirian.

Bahkan temanku mengatakan, " mau nya mereka serba instan Bu, kalau menulis kan lama".

Setelah ku pikir pikir, pendapat dari temanku benar juga ya ?

###

Keesokkan harinya aku menjalani rutinitas seperti hari hari kemarin.

Mengenal cerita ular yang masuk rumah itu ternyata sudah ditangani oleh tetangga ku kemarin. Alhamdulillah dapet teratasi dengan baik.

Hari ini aku pergi ke sekolah dan menjalani rutinitas untuk mengoreksi Penilaian Akhir semester. Masih cukup waktu untuk memeriksa hasil ulangan hingga pengisian buku raport. Waktu demi waktu aku menjalani berbagai aktivitas. Membalas chat WA dari orang tua wali murid. Menjawab pertanyaan dari siswa tentang kegiatan yang akan dilaksanakan esok hari, dan sebagainya. Itulah tugas seorang guru. Menjalani berbagai hal yang terkait dengan kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan yang terkait dengan kesiswaan.

Siang hari makan di sekolah dengan memasak nasi pada jam jam istirahat. Sementara itu untuk lauk pauk nya aku membeli bandeng pesmol kepada seorang Ibu yang berjualan ke sekolah. Ada rasa sedikit panik mengingat kejadian kemarin sore. Terbayang foto ular yang di share Nara di foto itu. Mata ular yang bersinar putih bagai kilau berlian. Aku berusaha menghalau bayang bayang kelam yang menyeramkan itu. Hanya kepada Alloh aku berlindung.

Biar bagaimanapun juga Nara sudah seperti anak kandung ku sendiri. Dia tak segan segan meminta segala sesuatu yang ia inginkan.

Seperti Minggu lalu, tiba tiba Nara menunjukan model rambut yang tersimpan di hp nara.model segi dari bintang Korea. Tentu saja model rambut yang sesuai dengan usia remaja.

Nara begitu menginginkan potongan rambut seperti bintang Korea yang ditunjukkan di HP itu.. karena dulu aku pernah kursus potong rambut akhirnya aku pun menuruti kemauan Nara Tadinya agak khawatir untuk memotong rambut Nara

Aku khawatir, bila potongan rambut terlampau kependekan. Sebelum aku memotong rambu,aku berpesan pada Nara,"Kamu mau nggak di potong rambut sama Ibu tetapi kamu nggak protes, nanti mau kalau kependekan Kamu jangan protes ya?"

Aku tegas

"Ya gitu nggak apa-apa," kata Nara .

"Dua minggu lagi nanti juga tumbuh lagi kok " lanjutnya.

Rupanya Nara dulu waktu dipotong juga sama aku, Nara itu pernah protes kependekan meskipun potongan rambutnya cocok.

Usai memotong rambut Nara menunjukkan rasa puas diri karena dipotong rambut seperti model yang ditunjukkan di HP itu merasa senang, kendatipun aku juga merasa telah meluangkan waktu untuk menara model. rambut.

Sebenarnya untuk memotong rambut, itu berarti aku telah mengorbankan waktu istirahatku. Setelah potong rambut aku merapikan diri karena terkena sisa sisa rambut yang telah di gunting itu.

Kini aku menyadari sekarang ini Nara tumbuh gadis remaja. Waktu kecil dulu Nara itu ikut bersamaku ketika kenaikan kelas dua.

Nara sangat ingin dipotong model rambut seperti itu. Bagai bintang Korea yang dia tunjukkan itu. Itupun dulu aku pernah kursus potong rambut.Akhirnya aku pun menuruti kemauannya.

###

Malam harinya saat berkumpul di ruang tengah aku dan Nara menikmati hidangan malam. Sembari makan aku dan Nara saling bertukar pikiran bagai seorang sahabat yang seumuran

" Nara, Ibu kan sudah potong rambut kamu yang bak model Korea itu. Nah sekarang Ibu ada tugas untuk mu" kataku pelan.

Sambil mengunyah Sate, Nara pun menyahutinya.

"Tugas apa Bu !" Tanya Nara

" Kejadian yang kemarin, saat Ular masuk rumah itu kamu tulis dalam sebuah cerpen!"

Jelas ku.

" Ya Besok Nara tulis. Di buku tulis dulu ya Bu"

Nara pun asyik menikmati Satu porsi Sate itu.

"Asal kamu rajin menulis, Insya Akan nanti ke depan nya Nara akan menjadi penulis Novel terkenal. Kamu bisa meneruskan cita cita Ibu*

Nara tak menyahut. Nara hanya menyimak apa yang Ibu sampaikan.

Aku menghela nafas panjang. Memori berputar kembali. Dulu saat ia belajar menulis novel, karena keinginan itu benar benar kuat sampai sampai Ia memperjuangkan tenaga dan pikiran, bahkan iapun tak sayang sayang untuk mengeluarkan uang untuk menunjang perjuangan nya.

Tapi melihat kenyataan yang ada saat ini, besar literasi tanpa memungut uang satu rupiah pun, respon dari anak didik itu begitu pasif.

Padahal manfaat dari menulis itu banyak sekali hingga berlanjut ke Perguruan Tinggi.

Yang lebih menyakitkan lagi ketika ada anak yang di prioritaskan untuk gabung dalam menulis buku antologi orang tua murid malah komen,"Bukannya nggak mau nulis Bu, tapi anak saya takut ketinggian pelajaran soalnya mau ujian"

Kata kata itu terdengar sangat menohok di kedalaman hatinya.

Ia berfikir, ber literasi justru menunjang pelajaran. Karena Literasi itu menumbuhkan ide dan gagasan.

Tak terasa kedua matanya basah. Sedih tak terkira. Ia merasa gagal dalam perjuangannya.

Hatinya terus berontak, kenapa orang yang tulus hatinya selalu dihadapkan oleh kekecewaan.

Malam semakin larut. Udara terasa dingin. Diakui atau tidak, ia telah berkeluh kesah. Sadar akan hal itu, ia pun mengambil air wudhu. Kemudian ia menunaikan sholat tahajud. Setelah itu ia berdoa. Nangis tiada henti.Curhat kepada Alloh tentang rasa pedih yang ia rasakan. Lama beristighfar. Ia tenggelam dalam doa yang panjang. Lalu ia pun mengantuk kemudian melangkah ke kamar tidur. Menuju pembaringan malam.Mengistirahatkan tenaga dan pikiran.malam sunyi senyap, seorang Ibu yang berhati mulia itu terlelap begitu nyaman di keheningan malam.

1
Choi Jaeyi
Aku udah mampir dan ninggalin like & komen.
Mampir juga ya kak ke cerita aku, mari saling mendukung sesama penulis baru. Jangan lupa like & komen nya🤗🤗💋
Black Jack
Pengalaman yang luar biasa
mugiarni: terimakasih
total 1 replies
Ritsu-4
Maafin aku udah nunda untuk membaca nih novel, penyesalan banget!
mugiarni: terimakasih, salam kenal
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!