NovelToon NovelToon
CINTA DAN AMARAH

CINTA DAN AMARAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aghie Yasnaullina Musthofia

Saat istri tidak ingin memiliki bayi, saat itulah kekecewaan suami datang, ditambah lagi istrinya selingkuh dengan sahabatnya sendiri, sampai akhirnya mereka bercerai, dan pria itu menjadi sosok yang dingin dan tidak mau lagi menyapa orang didekatnya.
Reyner itulah namanya, namun semenjak bertemu dengan perempuan bernama Syava hidupnya lebih berwarna, namun Reyner todak mau mengakui hal itu.

Apa yang terjadi selanjutnya pada mereka?
saksikan kisahnya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aghie Yasnaullina Musthofia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12 Beruang Kutub

"Tidak perlu cemas, tidak ada yang darurat". Ucap Reyner.

"Tapi kenapa pak Jai tegang begitu? Apa terjadi sesuatu dengan keluarga saya di panti pak?", Syava masih panik.

"Bukan keluargamu tapi keluargaku. Mama, apakah kau mau menemuinya?", ucap Reyner sedikit lembut.

"Apa? Tante Arini? Kenapa dengan tante Arini pak? Apa beliau sakit lagi? ", kepanikan wajah Syava membuat Reyner terheran, namun tidak ia tampakkan.

"Tidak, mama sudah sehat tapi ,,, "

Belum usai Reyner bicara Syava sudah menyerobot.

" tapi apa pak,,,? Yang jelas dong pak ngomong nya".

"Mama mendiamkan aku, dia tidak mau bicara denganku sejak pagi".

Syava yang mendengar itu seketika bernafas lega sembari mengelus dadanya.

"Astaga,,, kirain ada apa".

Reyner menatap sedikit kearah Syava.

"Kenapa kau begitu mengkhawatirkan mamaku?".

"Kenapa bapak bertanya seperti itu?, ya jelas saya khawatir lah pak,, beliau itu orang baik dan penuh kasih sayang, karena bantuan mama anda adik-adik saya di panti tidak kekurangan lagi".

Reyner hanya mengangguk mengerti, sembari fokus menyetir.

Syava terdiam dan tak ada yang bicara.

"Maaf ya pak mungkin gara-gara perkataan saya kemarin tante Arini jadi kepikiran, tapi saya tidak bermaksud seperti itu kok pak".

Maksud Syava adalah ucapan yang kemarin menolak jadi mantu hehe.

"Yah, gara-gara kamu, mama jadi tidak mau bicara lagi denganku".

Syava menatap Reyner dengan perasaan bersalah.

"Iya pak saya minta maaf", ucap Syava lirih.

Reyner menoleh sedikit ke arah Syava.

"Kau harus bertanggungjawab untuk itu".

Ucap Reyner dengan ekspresi menusuk, dan senyum menyeringai, sungguh menakutkan bagi Syava.

Syava diam seketika tanpa berani bicara.

'Tanggungjawab seperti apa yang dia maksud? Huh,,, tau gini mending gue gak usah diterima kerja diperusahaan dia'

'Kenapa urusannya jadi runyam begini?'

'Jangan-jangan dia mau mecat gue lagi?'

'Ah,, kalau gue di pecat gue gak bisa sukses dong, gue gak bisa balas si Aris yang meneyebalkan'

Batin Syava penuh dengan celoteh pertanyaan, dengan matanya yang bolak balik melirik Reyner.

____

____

____

Di kediaman Aris,,,

Tunangannya Aris, Valeria, kini sedang sibuk mempersiapkan konsep pernikahan mereka, ya 2 minggu lagi mereka akan melangsungkan pernikahan.

"Sayang, aku mau nanti konsep pernikahan kita itu outdoor terus yang ada sakura-sakuranya ya?"

Aris masih diam, ia ingat dengan Syava saat membicarakan tentang konsep pernikahan, dulu itu adalah wedding dream Syava saat mereka berencana untuk menikah, namun ternyata ia tidak melakukannya dengan Syava melainkan dengan Valeria.

Aris tentu masih sangat mencintai Syava, karena selama 3 tahun menjalin hubungan, Syava tidak pernah menuntut atau meminta apapun pada Aris.

Syava adalah gasis penurut dan ceria menurutnya, itulah yang membuat Aris sangat mencintai Syava sampai sekarang.

Hubungan mereka terhalang dengan keadaan Syava yang menurut orang tua Aris, Syava adalah perempuan miskin dan tidak berkelas.

"Sayang kenapa diam saja? Apa kau suka yang ini? ", sambil menunjukkan katalog wedding, Valeria berkata.

Aris tersenyum terpaksa, namun apa boleh buat, ini sudah keputusannya, ia tidak ingin kedua orang tuanya gagal memberi harta warisan padanya.

"Apa kau suka? kalau kamu suka aku juga suka", jawab Aris seadanya.

"Iya sayang aku suka yang ini, lusa kita harus fitting baju kan? Kamu jemput aku ya di tempat pemotretan, soalnya lusa itu kontrak terakhir aku, sayang banget kalau nggak aku selesein", jelas Valeria.

"Oke", singkat Aris.

"Kok cuma oke aja sih Ris? Kamu nggak lagi inget mantan kamu 'kan? Inget ya Ris kalau kamu sampai macam-macam dan nyakitin perasaan aku, kamu tau 'kan akibatnya, kamu akan jadi gelandangan", tanya Valeria yang mulai bete.

"Kamu ngomong apa sih Val,,, jangan bahas masalah itu lagi bisa nggak? lagian 2 minggu kita 'kan nikah, ngapain juga aku macam-macam?", jelas Aris juga yang mulai geram.

"Oke, aku pegang kata-kata kamu!. Jika kau berani menemui mantan kamu, aku akan bilang ke orang tua kamu, biar kamu jadi pengemis sekalian". Ancam Valeria

"Iya, iya", wajah Aris mulai malas menanggapi ancaman Valeria.

"Oke, setelah makan siang aku mau kembali pemotretan, kamu temenin aku makan siang ya?", ajak Valeria.

Aris hanya mengangguk menyetujui permintaan Valeria.

Dia merasa tidak punya harga diri sekarang, ditambah Valeria yang doyan sekali mengadu pada orang tua Aris perihal sikap Aris padanya, sampai Aris jengah dengan tingkahnya.

____

____

____

Sementara di rumah Reyner....

Syava dan Reyner yang baru sampai kini disambut oleh semua pelayan, mereka menyapa Syava dengan wajah kagum dan penuh tanda tanya, Syava hanya membalas senyuman mereka dengan manis dan sedikit menundukkan kepalanya.

"Bi, apa mama ada dikamar?", tanya Reyner pada salah satu pelayan.

"Tidak tuan, Nyonya sedang ada di taman belakang", jawab pelayan itu sopan.

"Oh Baiklah, tolong buatkan minum untuk tamu saya ya bi, dan siapkan makan siang juga, saya akan makan siang dengan mama".

"Baik tuan!".

Reyner memandang Syava yang hanya diam.

"Ayo ikut aku, kita ketemu mama! ".

Syava hanya mengangguk.

Mereka menuju taman belakang rumah Reyner, dari arah belakang Reyner melihat ibunya melamun, ia pun segera menghampiri dan setengah duduk didepan pangkuan ibunya.

"Ma,,, kok disini? mama tidak istirahat?".

Arini yang melihat kedatangan anaknya, hanya memandang sekilas dengan muka datar lalu pandangannya kembali lurus kedepan.

Reyner hanya tersenyum mengerti.

"Mama marah sama Rey ya?", pandangan Rey masih menatap ibunya intens dan memelas.

Syava yang berdiri dibelakang mereka pun ikut tersenyum memperhatikan mereka.

Syava terpana dengan wajah Reyner yang seperti itu, tampan, ya sangat tampan dan membuat Syava terkagum.

'Coba wajahnya seperti itu saat bicara sama gue, pasti gue meleleh, tapi tiap kali bicara ama gue dia selalu cuek dan dingin banget kaya beruang kutub, dasar beruang', batin Syava berceloteh, dengan mulut nya yang kembali manyun.

"Ini masih jam kerja Rey, kenapa kamu pulang?, kalau kamu pulang cuma ingin menghibur mama, tidak perlu!", ucap Arini datar.

"Rey memang pulang ingin menghibur mama, tapi sepertinya mama lebih terhibur dengan dia". Wajah Reyner menunjuk ke belakang Arini.

Arini yang melihat Rey pun seketika menoleh kebelakang.

Wajah Arini sumringah bagai bunga di musim semi melihat Syava, terlihat Syava sudah tersenyum dengan melambaikan tangannya.

"Hai tante,,, apa kabar... ?", sapa Syava.

Seperti sudah lama tak bertemu padahal baru beberapa hari mereka tidak bertemu.

Arini menatap Syava penuh kerinduan.

" Syava kamu disini? ", Arini memperlihatkan keterkejutannya.

Syava sedikit berlari ceria menghampiri Arini dan memeluknya erat, Arini membalas pelukan Syava dan bibirnya penuh senyum.

Reyner yang melihatnya pun ikut bahagia

"Iya tante,,, maaf ya, Syava belum sempat menjenguk tante", ujarnya, dan kini duduk disamping Arini.

"Kenapa kamu bisa kesini 'kan ini masih jam kantor?, jangan bilang kalau kamu diculik sama Reyner ya? ", tanya Arini sambil melirik tajam putranya.

"benar tante,,, pak Rey memang nyulik saya", Syava menampakkan wajah melasnya.

Syava tertawa tanpa terlihat Arini, hingga Rey menatap tajam Syava.

"Apa? Benar itu Rey? Kau memaksa Syava datang kesini? ", kini Arini juga ikut menatap Rey tajam.

Reyner yang tertuduh pun kelagapan.

"Ah, tidak ma, itu tidak benar, itu fitnah, Rey cuma minta tolong sama dia buat nemenin mama aja kok, biar mama nggak sedih lagi, nggak ada pemaksaan,,", jawab Rey cepat dengan melambaikan salah satu tangannya cepat.

Syava menahan tawanya karena melihat ekspresi Reyner yang ketakutan.

Reyner melirik Syava dengan tatapan geram karena ditertawakan.

'Awas kau!! berani kau sekarang? ", batin Reyner emosi, mana berani dia marah-marah didepan ibunya.

"Iya tante,,, saya hanya becanda,,, hehe,,, tante sudah sehatkah? ".

Arini kembali tersenyum menatap Syava, dan faham dengan candaan Syava.

"Iya, Alhamdulillaah tante sudah sehat, apalagi ketemu kamu itu membuat tante semakin sehat dan semangat". Ucapan Arini sebenarnya membuat hati Syava gundah, namun tetap menanggapinya dengan anggukan dan tawa kecil.

***

1
Konny Rianty
lanjuttt thorrr" sedihhhhh cerita nyaaa
Konny Rianty
lanjuttt thorrr" sedihhhhh cerita nyaaa..
Tuti asih
suka ...tp syg g tuntas
Tuti asih
kecewa...
Arisu75
Keren, thor udah sukses buat cerita yang bikin deg-degan!
Haris Saputra
Kereen! Seru baca sampe lupa waktu.
Coralfanartkpopoaf
Bukan sekadar cerita, tapi pengalaman. 🌈
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!