NovelToon NovelToon
Quadrangle Romance

Quadrangle Romance

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Fantasi Wanita
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: lalarahman23

Mandalika, gadis Indonesia dari keluarga berkecukupan, mengalami trauma masa kecil setelah diculik gurunya. Akibat dari penculikan tersebut, Ia dikurung selama bertahun-tahun lamanya. Tepat saat usianya memasuki 23 tahun, Mandalika dibebaskan, namun perilakunya membuat Kedua orangtuanya mengirim paksa putri tunggalnya ke Korea Selatan.

Di sana, Mandalika menjadi bintang kampus dan menarik perhatian Kim Gyumin. Bertemu dengan perundung berhati dingin bernama Park Ji Young, mahasiswi angkuh, mengancam Ia dengan bukti kejam, memaksa Mandalika meninggalkan Korea dengan rasa trauma yang membekas.

Sebelum kepergiannya, Mandalika mendapat dukungan dari Hwang In Yeop, pekerja di Apartemen tempatnya tinggal. Perasaan Kim Gyumin terungkap dan melalui malam terakhir mereka bersama.

Sekembalinya ke Indonesia, Mandalika memulai hubungan dengan Zoo Doohyun setelah tiga tahun berlalu. Dan kembali ke Korea menghadapi cinta segi empat yang rumit dengan Kim Gyumin, Zoo Doohyun, serta Hwang In Yeop

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lalarahman23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15: Perpisahan.

“Kau melaluinya sendiri? Itu sangat gila... mengapa tidak melaporkannya kepada pihak kepolisian?" In Yeop menatap Manda dengan mata yang berkilat marah.

"Aku takut dia menyebar foto tersebut jika aku berani memberontak. Wanita itu benar-benar sangat jahat! Dia tidak segan-segan untuk melakukannya. Dan jalan keluarnya adalah kepergianku." Manda menghela napas panjang, matanya yang basah penuh kelelahan dan ketakutan.

In Yeop meremas tangannya, mencoba menenangkan diri. "Tapi aku akan mencoba untuk melepaskannya.” Manda mengalihkan pandangan, menatap In Yeop dengan tekad yang tegas.

"Aku akan merindukan tempat ini dan juga dirimu. Kau cukup menghiburku malam ini."

"Aku akan sangat merindukanmu! Kuharap, suatu hari nanti, kau bisa kembali untuk menemuiku. Aku akan setia menunggumu, carilah aku di tempat ini dan kau akan menemukanku!" In Yeop menahan air mata yang menggenang, suaranya bergetar.

Manda hanya tersenyum lemah, menyembunyikan kesedihan yang menghujam di hatinya.

Di kediaman Kim Gyumin, suasana tegang terasa di setiap sudut. Ibu Gyumin mengetuk pintu dengan ketukan yang tegas.

"Gyumin, keluarlah! Kita harus bicara."

Gyumin memandang cermin, wajahnya penuh kebingungan dan amarah terpendam. "Benar! Aku harus menyelesaikannya sekarang juga. Aku tidak ingin menyesal di kemudian hari!" gumamnya, lalu membuka pintu dengan keputusan yang sudah diambil.

"Turunlah, Ayahmu sudah menunggu!"

Setibanya Gyumin di ruang keluarga, Ayahnya duduk di kursi dengan ponsel di tangannya, tampak dingin dan berwibawa.

"Duduklah!" perintah sang Ayah, suaranya berat dan penuh otoritas.

"Nak, pernikahanmu dengan Park Ji Young akan segera dilaksanakan. Mengapa kau tidak mempersiapkan dirimu sendiri? Kau bahkan tidak pernah menemui calon istrimu," ujar Ibu, nada suaranya memohon.

"Gyumin tidak akan menikahinya! Untuk apa menikahi orang yang Gyumin tidak cintai. Ibu dan Ayah tidak bisa memaksa Gyumin untuk menikahinya!" Gyumin menggeram, matanya penuh kemarahan.

"Simpan ucapanmu itu! Ayah tidak membutuhkan keputusan darimu!"  Ayah menghela napas, tatapannya tajam seperti belati.

"Apa kekurangan yang Park Ji Young miliki? Dia setara denganmu. Lalu, apa yang kau cari?! Ayah tidak akan meminta pendapatmu, pernikahan ini akan segera dilaksanakan. Diam dan jalani semua ini dengan baik!" Suara Ayah menggelegar, menciptakan keheningan yang menakutkan.

Gyumin berdiri, suaranya lebih tenang namun penuh tekad. "Jika itu yang ayah inginkan, aku akan pergi!" Langkahnya mantap menuju pintu, namun kemudian Ia berbalik.

"Aku berhak untuk memilih orang yang akan menjadi pasanganku, dan bukan dari keinginan kalian!" Bentaknya, sebelum meninggalkan ruangan.

Ayah berdiri, wajahnya memerah karena marah. "Jika melangkahkan kakimu keluar dari rumah ini! Semua aset yang kau miliki akan Ayah blokir!" Teriaknya.

Gyumin tidak memperdulikan ancaman Ayahnya, Ia berjalan keluar rumah tanpa membawa apapun. Langkah Gyumin membawanya melewati Apartemen Manda.

...***...

Di depan apartemen Manda, Gyumin berdiri, menatap ke atas dengan mata yang berkaca-kaca. Ia mengingat kenangan yang menghantuinya, air mata menetes tanpa henti.

Di tengah kesedihannya, ia melihat seorang Pria keluar dari Apartemen dan menghampirinya. "Permisi, saya ingin menanyakan sesuatu?"

In Yeop berhenti, wajahnya menunjukkan keterkejutan. "Oh, tentu saja!"

"Apakah penghuni nomor 12 sedang berada di Apartemennya?" Gyumin bertanya dengan suara penuh harap.

In Yeop ragu sejenak, lalu menjawab. "Sepertinya, penghuni Apartemen itu sedang tidak baik. Lebih baik anda mengunjunginya lain kali. Ah! Tetapi, malam ini adalah malam terakhirnya. Kau tidak akan bisa menjumpainya lagi."

"Apa yang kau katakan?" Gyumin terkejut, wajahnya pucat.

"Penghuni Apartemen nomor 12 akan kembali ke tempat asalnya. Mengapa kau menanyakannya?" In Yeop menaikkan alisnya.

Tanpa menjawab, Gyumin segera berlari menuju Apartemen Manda. Lift yang di tunggu tak kunjung datang, memaksanya menaiki tangga darurat dengan tergesa-gesa.

Di depan pintu Apartemen Manda, Gyumin mengetuk dengan nafas tersengal. Pintu terbuka, dan Manda yang terkejut segera mencoba menutupnya kembali. Gyumin menyelipkan tangannya, menahan rasa sakit untuk masuk ke dalam.

Beberapa waktu kemudian, setelah berhasil memasukinya.

"Aku harus mengungkapkannya," Gyumin menggenggam tangan Manda dari belakang, suaranya penuh ketulusan.

"Aku mencintaimu, aku ingin selalu bersama denganmu! Mengapa kau menghindariku. Maafkan aku, semua ini terjadi karena kesalahanku." Gyumin duduk bersimpuh, air mata menetes di pipinya.

Manda terdiam, air matanya mengalir tanpa henti. "Ku mohon terimalah cintaku ini, kau adalah cinta pertama dan terakhirku. Ku mohon, hiduplah bersamaku!" pinta Gyumin.

Manda menggeleng pelan. "Aku akan pergi, kita tidak akan berjumpa lagi. Pergilah, meskipun aku menerima cinta darimu... kita tetap tidak akan pernah bersama."

Gyumin bangkit dan memeluk Manda dari belakang. "Kau juga mencintaiku, aku yakin itu!"

"Kita tidak akan pernah bersatu, meskipun kita saling mencintai. Kau akan menikahinya, dan segalanya akan berakhir. Untuk melupakanmu, aku harus pergi sejauh mungkin!" Ucap Manda dengan suara bergetar.

Gyumin melepas pelukannya, berbalik dan berjalan menjauh, air mata terus mengalir di pipinya. "Saat pertama kali melihatmu, kau telah berada di dalam hatiku. Bahkan sebelum mengetahui namamu... benar, kecantikanmu adalah alasannya. Namun setelah mengenalmu semakin jauh, perasaan ini semakin dalam. Setiap saat, kau selalu ada di pikiranku. Aku selalu ingin melalui hari-hariku bersama denganmu. Saat kita bersama, aku melaluinya dengan kebahagiaan. Betapa beratnya menahan diri dan tetap menyimpan perasaan ini. Kau mengubah segalanya! Dan saat mengetahui kepergianmu, hatiku hancur sekali. Aku tidak mampu membayangkan hidupku tanpa kehadiranmu! Kau benar-benar merenggut kebahagiaan yang kumiliki."

Manda mendekati Gyumin yang kini berbalik menatapnya. "Kau berhasil dalam membuatku jatuh cinta, namun kau juga alasan untukku berhenti mencintaimu. Kau harus menjalaninya dan menerima segala kenyataan. Aku akan berusaha untuk mengikhlaskanmu bersama dengannya. Berbahagialah, sudah tiba saatnya kau dan aku menjalani hidup ini masing-masing."  Ujar Manda, suaranya pelan namun tegas.

Gyumin menatapnya, meraih Manda ke dalam pelukannya. Mereka berdua menangis, saling merasakan kehangatan yang segera berlalu.

Malam itu, dalam tempat tidurnya, Manda tertidur di lengan Gyumin. Pria itu tidak mampu memejamkan matanya, dan hanya memandangi wajah wanita yang Ia cintai, menyadari bahwa pagi akan membawa perpisahan.

...***...

Pagi tiba. Manda terbangun, melihat Gyumin yang duduk di sampingnya dengan tatapan penuh kesedihan.

"Ada apa?" tanya Manda lirih.

Gyumin tersenyum, menyembunyikan kesedihannya.

“Entah kapan aku akan memandangimu seperti ini lagi. Aku akan sangat merindukanmu," ucapnya pelan.

Manda duduk mendekat, matanya penuh haru.

“Aku pun merasakan hal yang sama. Kuharap, kau bisa melupakanku dan menjalani kehidupan barumu lagi." Ia mencium bibir Gyumin dengan tulus, penuh cinta yang tak terucap.

Beberapa saat kemudian, di Bandara Internasional Seoul, Manda melangkah menuju gerbang keberangkatan, meninggalkan kenangan dan cinta yang mendalam. Gyumin hanya bisa menatapnya dari kejauhan, merasakan kehilangan yang begitu besar.

Aku berdiri di ambang pintu, menatap wajahnya yang penuh dengan kesedihan.

"Aku pergi, jaga dirimu baik-baik. Jangan menangisi ku lagi!" kataku dengan senyum yang dipaksakan, mencoba menyembunyikan kegundahan dalam hatiku.

Gyumin menatap kepergian Manda dengan mata yang berkaca-kaca, suaranya bergetar saat berkata.

"Aku akan sangat merindukanmu, kembalilah untukku!"

Kami saling menatap dalam hening, mata kami berbicara lebih banyak daripada kata-kata. Gyumin tanpa berpaling, seolah-olah tak ingin melepaskanku. Aku membalas tatapannya dengan perasaan yang sama, menghirup udara ini yang akan selalu kuingat.

Saat akhirnya aku melangkah pergi, aku bisa merasakan pandangan Gyumin yang terus mengikuti setiap langkahku. Hati terasa berat, tapi aku tahu ini adalah keputusan yang harus kuambil.

Gyumin berdiri terpaku, matanya mengikuti pesawat yang membawaku pergi. Langit mendung di atas mencerminkan suasana hatinya, kelabu dan penuh beban. Tetesan hujan mulai berjatuhan, semakin deras seiring dengan air mata yang mengalir di wajahnya. Ia berjalan tanpa tujuan, membiarkan hujan membasahi tubuhnya yang lelah.

Beberapa hari berlalu dengan Gyumin yang hidup luntang-lantung di luar rumah, mencoba menghindari kenyataan. Akhirnya, dengan langkah berat, Ia kembali ke rumah orang tuanya, mencari pelarian dari rasa sakit yang menghantuinya.

Waktu terus berjalan tanpa ada kabar dari Manda. Kesunyian itu perlahan berubah menjadi kenyataan pahit saat pernikahan Gyumin dengan Park Ji Young dilaksanakan.

Gyumin menikah tanpa cinta, hanya karena tekanan dari kedua orang tuanya. Setiap hari yang berlalu, hatinya terus memikirkan Manda, bayangannya tak pernah hilang.

Gyumin dan Ji Young menjalani pernikahan tanpa gairah. Mereka tinggal bersama, namun jarak di antara mereka terasa begitu jauh. Gyumin tidak pernah menyentuh Ji Young, bahkan melihat wajahnya pun tidak sudi. Senyum kebahagiaan yang dulu menghiasi wajahnya kini hilang setelah pernikahan itu.

Seiring berjalannya waktu, Gyumin bekerja keras hingga akhirnya menjadi CEO di perusahaannya sendiri. Namun, tiga tahun berlalu tanpa sedikitpun kebahagiaan dalam rumah tangganya. Gyumin mengabaikan pernikahannya dengan Ji Young, yang dianggapnya sebagai wanita licik.

Begitu pula dengan kabar dari Manda. Setelah tiga tahun berlalu tanpa berita darinya, Gyumin menjalani hidupnya dengan keterpaksaan. Setiap hari adalah perjuangan, dan setiap malam adalah penantian yang tak pernah berakhir.

...To be continued....

1
Iren Nursathi
apa yg terjadi thor jngn sampe ya
Iren Nursathi
jangan sampe foto nya tersebar thor kasihan
lalarahman23
Ingin BAB tambahan? Tolong sukai dan beri komentar kalian, juga penilaian anda. Terimakasih sudah mengikuti kisah Mandalika 📌
Ana@&
lanjut
Iren Nursathi
aku tidak suka tokoh anin jauhkan thor sudah terlalu banyak masalah manda
Sad Grill
asik ceritanya
lalarahman23: Terimakasih, Bab ke atas lebih menarik lagi kak.
total 1 replies
Iren Nursathi
makin seru lanjuuuuut thor
lalarahman23: Terimakasih, Jangan lupa kasi ratingnya ya Kak🙏
total 1 replies
Bintangkehidupan
Semoga Authornya doyan Update!
Bintangkehidupan
Semangat Thor! Yuk updatenya banyakinn
Bintangkehidupan
Cepetan lanjuttt🙀
Bintangkehidupan
/Puke//Puke//Puke/
Bintangkehidupan
GOMBALLL
Bintangkehidupan
Kasian in yeop, manda kamu bener bener yaa🙉
Bintangkehidupan
/Panic//Panic//Panic/
Bintangkehidupan
kok di gigit🙈
Bintangkehidupan
Kasian banget umin, pasti tersiksa banget di tinggalin manda. mana nikah sama sikopet it lagi. ngeri nasipmu
Bintangkehidupan
Padahal si mama itu dah bener, harusnya Manda move on, ini malah nekat balik lagi
Bintangkehidupan
Doohyun itu dari awal emang sebenernya suka sih sama manda, tapi ketutup sama sikapnya yang dingin.
Bintangkehidupan
/Whimper//Whimper//Whimper/
Bintangkehidupan
Ngakak😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!