Seorang pria bernama Alzeyroz, ia hanyalah pekerjaan bangunan. Saat mendapatkan upah, ia pulang untuk membelikan kue dan kado ulang tahun istrinya, saat sampai di rumah, ternyata istri dan teman satu kantornya dulu berselingkuh, karena panik, istrinya menusuk kedua matanya dengan gunting.
Bukan hanya kedua matanya buta permanen, ia juga di jual dengan bos pengemis, ia kerap kali di siksa karena tidak mau mengemis. hingga akhirnya ia terjatuh di aspal panas, saat ingin meraba tongkat kayunya ia malah menemukan kacamata.
Saat di pakai, kacamata itu malah membuat ia kembali bisa melihat, ternyata itu adalah kacamata super yang mengubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 Misi 3
...❤️❤️❤️❤️ Happy reading ❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
"Awas!" teriak Alzeyroz, jantungnya berdebar kencang. Refleks, ia berlari ke tengah jalan, mengangkat tangannya tinggi-tinggi untuk menghentikan kendaraan yang melaju kencang.
Mobil-mobil yang melihat gesturnya langsung mengerem mendadak. Alzeyroz, dengan cepat, menangkap bocah kecil yang terjatuh tepat di tengah jalan. Ia menariknya ke pinggir trotoar, menjauhi lalu lintas yang mulai padat.
"Adek, kamu nggak kenapa-kenapa kan?" Alzeyroz bertanya dengan lembut, menunduk menatap bocah perempuan berambut panjang, Anak itu langsung menangis karena terkejut.
"Mama... Mama..." bocah itu hanya bisa terisak, matanya berkaca-kaca.
"Eh adek manis, adek cantik jangan nangis ya. kamu udah aman sekarang," bujuk Alzeyroz agar anak itu diam.
Alzeyroz melihat ke arah jalanan, mencari sosok ibu si bocah. Matanya menangkap seorang wanita yang sedang melaju di jalan dan sudah menjauh.
"Tenang, dek. Mama kamu pasti nyariin kamu nanti," Alzeyroz berusaha menenangkan anak kecil itu agar tidak menangis lagi.
Tiba-tiba, sebuah notifikasi muncul di kaca mata pintar yang Alzeyroz kenakan.
[Ting!]
Alzeyroz menekan tombol di samping kacamatanya.
[Misi Selesai]
[Reward \= uang 5.000.000]
[Penyembuhan mata \= 3%]
[Kemampuan pertahanan diri \= 4%]
[Kecepatan \= 4%]
[Kemampuan navigasi \= 4%]
[Smart Glasses level 3]
[Status : Belum bisa melepas kacamata]
"Waw, aku dapat uang lagi," ucap Alzeyroz senang sekali, ini adalah pendapatan ia selama sebulan waktu ia bekerja di perusahaan. Tapi ia kesamping itu dulu karena masih ada bocah di depannya.
"Sebentar ya, kakak cari air minum dulu," ucap Alzeyroz melihat ke belakang ada kuon kecil-kecilan yang menjual makanan ringan.
Alzeyroz membawa anak kecil itu ke kios tersebut. Lalu membelikan minum untuknya.
Bocah itu menerima air dengan tangan gemetar, lalu meneguknya dengan rakus. Perlahan, tangisnya mereda.
"Makasih ya, Kak," ucap bocah itu, matanya mulai berbinar.
"Sama-sama, dek. Kamu udah aman sekarang," jawab Alzeyroz, tersenyum hangat.
Ia mengulurkan tangannya, "Namaku Alzeyroz. Kamu siapa, dek?"
"Aku Rara," jawab si bocah, tersenyum.
"Senang bertemu kamu, Rara. Semoga kamu selalu aman ya," ucap Alzeyroz, mengelus kepala Rara dengan lembut.
Rara mengangguk, matanya masih tertuju pada Alzeyroz.
"Terima kasih, Kak Alzeyroz. Kamu pahlawan aku!" ucap Rara, wajahnya berseri-seri.
Alzeyroz tersenyum. Ia merasa bahagia. Ia telah menyelamatkan Rara, dan ia juga telah menyelesaikan misinya. Ia tahu, masih banyak misi lain yang menantinya. Namun, ia akan selalu siap untuk membantu siapa pun yang membutuhkan.
"Dek, aku melihat anak ini jatuh dari motor Ibunya, apa ibunya ngak sadar anaknya jatuh?" tanya wanita itu, matanya tertuju pada Rara.
"Sepertinya nggak sadar Buk. Kasihan Rara, kalau tidak cepat aku ambil, takutnya sudah di lindas mobil besar," jawab Alzeyroz, nada suaranya masih lembut.
"Kok ibunya gitu, harusnya pake motor itu barang-barang di belakang, anak duduk di depan, kalo barang hilang nggak apa-apa, ini anak yang hilang," omel wanita itu, tangannya menunjuk ke arah jalanan.
Alzeyroz mengangguk setuju. Ia bisa merasakan keprihatinan wanita itu terhadap Rara. Ia juga merasa heran dengan kelalaian ibu Rara.
"Iya Buk, saya juga heran. Untung Rara selamat," ucap Alzeyroz, matanya kembali tertuju pada Rara yang kini sedang asyik mengunyah roti yang diberikan wanita itu.
"Semoga ibunya segera sadar dan mencarinya," ucap pemilik kios, matanya tertuju pada Rara yang sedang duduk di samping Alzeyroz.
Alzeyroz mengangguk setuju. Ia berharap Rara segera bertemu dengan ibunya. Ia juga berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua orang tua untuk lebih berhati-hati dalam mengasuh anak-anak mereka.
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️ Bersambung ❤️❤️❤️❤️...
/)_/)☆
/(๑^᎑^๑)っ \
/| ̄∪ ̄  ̄ |\/
|_____|/
Bukan BAGASI..
Bagasi itu lebih ke kompartemen yg lebih kecil , seperti tempat di belakang mobil