hidup dengan tekanan dan di cintai oleh kakak angkat sendiri membuat Vanya hanya bisa pasrah, dan menerimanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fajrian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
perayaan kelulusan kak vano
***
Tidak rerasa, sudah di penghujung ajaran sekolah, dan minggu hari waktunya kelulusan kak vano, dan kenaikan kelas untukku dan vania.
Acara wisuda tingkat SMA pun sudah usai di gelar, mama dan papa juga turut menghadiri lepas pisah yang di seleng garakan pihak sekolah, kami pergi menggunakan satu mobil Alphard yang muat untuk satu keluarga kami berlima dalam satu mobil,
Saat ini papa memutus kan untuk membawa kami makan makan di luar rumah, dan sebagai ucapan selamat untuk kak vano yang menjadk salah satu lulusan terbaik dengan nilai yang sangat memuaskan, walaupun kak vano sedikit badung, tapi tidak mengurangi atensinya dalam hampir di setiap mata pelajaran.
"Devan lusa kamu udah harus berang kat ke inggris, dan belajarlah dengan sungguh sungguh karna dunia bisnis itu tidak semudah membayangkan nya, pesan papa,
" aku juga mau kuliah disana nati, universitas terbaik sedunia, sambung vania,
"Tentu sayang makanya kamu harus siap mulai dari sekarang sambung mama,
"Kalian akan menjadi putra putri kami yang terbaik, kata papa lagi,
Kini kamu sudah duduk di sebuah restoran elit yang biasa di kunjungi kalagan atas tentunya.
Papa sudah me reserfasi sayu meja yang di khusus kan buat kita semua dan dengan menu menu yang spesial, juga.
Aku menikmati makan malam yang spesial ini penuh kehangatan dan kasih sayang. Di serertai canda dan tawa,
Tapi kak vano malah sebalik nya, wajah nya di tekuk sedari tadi hanya sesekali menyaut jika ada hal yang di tanyakan.
"Wah,, jangan jangak kak devan nanti kecantol cewek bule lagi, vania kembali berkomentar,
Ya gak papa kalau cewenya cantik dan mau di ajak tinggal di sini, sambung papa,
"Ah,, jangan jangan,! Mama gak mau punya menantu bule, cewek disini banyak kok yang cantik cantik kenapa harus orang luar, iya kan devano,
"Apa sih kok jadi kemana mana, gal penting yang di bahas, hawab kak vano ketus,
"Kak vano,, kok jawab nya gitu, tegur ku karna aku tak suka dengan sikap kak vano yang seperti ini,
Kak vano hanya menatap ku dan tidak lagi menjawab,
"Sudah sudah. Habis kan makanan nya kata papa ahir nya, kami pun menikmati sisa makanan di piring kami masing masing.
"Huaaammm, vania menguap, beberapa kali,
"Pa kita langsung pulang kan, tanya tania, "aku udah ngantuk banget soal nya.
"Iya langsung pulang kok, jawab papa.
"Gimana hari ini menyenangkan tidak, kata mama saat kami sudah di mobil,
"Menyenangkan kok ma, giliran aku yang menjawab.
"Nanti kalau kak devano sudah berangkat kalian harus pinter pinter jaga diri selagi di luar rumah, nasehat papa.yang tentunya di tunjukkan untuk aku dan vania.
"Iya pa, jawab ku dan vania serempak, aku menoleh ke arah kak vano yang nampak memejamkan matanya,
20 menit berlalu ahirnya kami sampai juga di halaman rumah, satu persatu kami turun, dan mengucap kan selamat malam masing masing.
Dan bergegas menuju di mana kamar kita berada.
Saat sampai di lorong di mana kamar kami berada, vania sudah nampak gantuk sekali
"Malam kak devan,ucap vania dan masuk kekamar nya,
Aku pun tak mau kalah, ku ucapkan selamat malam juga untuk kak vano,
"Selamat malam juga kak vano aku pun hendak membuka pintu kamarku, tak ada sautan dari nya, kak vano terlihat lurus saja menuju kamar nya.
"Hmm, sudah lah mungkin kak vano memang sangat bad mood malam ini.
Ku abaikan sikap cuek kak vano dan akupun masuk kekamar,
Seperti biasa aku tidak akan dapat langsung tidur jika belum melakukan perawatan rutin malam ku,
Akupun segera membersih kan diri sebelum aku tidur, aku juga mengenakan baju tidurku yang merupak long dres ranpa lengan.
Baru sejenak aku merebah kan tubuh ku, terdengar pintu di ketuk dari luar.
"Siapa malam malam gini ketuk pintu batin ku, namun aku pun segera beranjak dan membukakan pintu karna, pasti salah satu orang rumah dan gak mungkin orang lain.
Benar saja saat aku buka pintu, terlihat kak vano sudah berada tepat di depan pintu seraya berkacak pinggang,
"Kak vano,! Ngapain tegur ku.
Dia langsung saja main nyelonong masuk tanpa repot repot menjawab pertanyaan ku.
Aku pun masuk dan ingin kembali bertanya pada kak vano, namun kak vano malah menutup pintu dan menguncinya,
Kak vano,! Apa spa an, sih ucap kh berusaha membuka kunci nya, namun tangan ku di halau oleh kak vano,
"Udah biarin aju hanya ingin disini bersamamamu ucap nya, "bersama gimana"!
"Ini malem kak. Aku mau tidur, kataku yang sudah mulai was was dengan tingkah kak vano
"Vanya,! Hanya tidur, kakak lusa berang kat, dan busa bertaun taun gak kembali, kata kak vano,
"Gak mau keluar, ucap ku sambil menarik tangan kak vano,
Tapi dia malah tetap gak bergerak di tempat.
"Aku akan sangat merindukan mu, ujar kak vano sambil menarikku ke dalam pelukan nya.
Aku berusaha mendorong nya, namun tenagaku kalah telak dari nya.
"Diem vanya, aku hanya ingin memeluk mu selagi aku disini aku takut nanti akan sangat merindukan mu di sana.
Suara nya sangat parau seakan benar benar tak mau berpisah dariku.
"Tapi ini gak benar kak, ucap ku.
Aku masih waras dan tau kalau posisi seperti ini bukan lah untuk kakak beradik.
"Plis malam ini saja. Atau kamu yang kakak bawa kekamarku, ancam nya.
Nah kan mulai deh intimidasinya,
Pada ahir nya aku diam, walau berteriak sekalipun aku akan hanya menimbul kan kegaduhan malam malam begini,
"Hanya makam ini ya, ucap ku
" Mm.
"Peluk saja, gak mau di cium, ucap ku.
"Gak janji, jawab kak vano dan malah menciumi pipiku,
"Iih tu kan kataku sambil mengusap pipiku, yang baru saja di cium kak vano.
Kak vano malah terdengar tertawa dengan tingkah ku.
" yuk tidur ajak nya. Dia terlebih dahulu naik ke atas ranjang ku, dan menepuk bepuk tempat di sebelah nya,
"Udah kayak pasang suami istri batin ku,
Aku berusaha tenang dan merebah kan tubuh ku di ranjang yang sekarang telah ada kak vano di samping ku,
Aku mulai bingung ini kak vano kenapa, aku merasa dia semakin terobsesi dengan ku,
Aku sebenar nya ngeri, membayangkan tidur dalam satu ranjang dan dengan pintu yang di kunci.
Aku juga takut kalau kakau aku bsngun sudah gak Virgin lagi,,
"Gelamun aja, tiba tiba kak vano sudah memekukku dari belakang,
Aku sangat kaget sampai aku reflek memejam kan mata,
Aku tidur dengan memunggungi kak vano dan ternyata itu membuat kak vano lebih leluasa memeluk ku, dari belakang hingga tak ada celah sedikit pun.
"Ksk vano,! Jangan kayak gini, aku gak nyaman ucap ku jujur,
"Hanya tidur vany, "gak bakalan di apa apain kok, ucap kak vano santai,
Terasa dia tengah menyingkap rambut ku yang mungkin mengganggunya.
"Vanya, ucap nya lagi, aku gak menyaut dan pura pura tidur agar kak vano juga cepat tidur,
"Vany. Panggil nya lagi, aku tau kamu belum tertidur, "aku hanya mau bilang, kalau nanti aku tidak di sini, "kamu jangan pacaran dulu ya, "vanya, panggil kak vano lagi sambil menggoyang kan bahuku,
"Jawab dulu,
"Hmm, gumam ku,
"Janji dulu kalau kamu gak akan berpacaran selama gak ada aku di sini, "vanya,!
"Iya kak iya, jawab ku agar kak vano segera menyudahi pembahasan ini.
Kak vano tak lagi bicara tapi dia mengerat kan pelikan nya di perut ku,
Sungguh ini posisi yang sangat intim, dan di luar batas wajar.
Tengah malam aku terbangun, kurasakan pelukan kak vano mengendur di perut ku namun masih dalam posisi seperti tadi.
Ku beranikan diri untuk ber balik karna aku sudah sangat pegal tidur terdiam seperti ini.
Perlahan ku gerakkan badan ku dan mulai terlentang, degub jantung ku berdetak tak karuan, ini pertama kali nya aku tidur dengan lelaki seumur aku hidup.
Penasaran seperti apa kak vano kalau sedang tertidur, ku coba memiringkan badan ku meng hadap ke arah nya,
Untunglah kak vano masih memejam kan matanya, kuperhatikan dengan seksama stuktur wajah nya,
Memang paras yang sangat pas, ku akui kak vano memang mempunyai kegantengan yang pari purna di usianya yang masih 18 thn dia sudah nampak dewasa.
Seandai nya dia bukan kakak ku, dan dengan caranya memperlaku kan ku, mungkin aku, akan jatuh hati juga padanya,
Namun aku sadar diri, tak pantas bagiku untuk berpikir demikian karna selama ini kami tumbuh bersama selayak nya kakak dan adik.
Tiba tiba saja mata kak vano terbuka dan langsung tersenyum padaku, aku langsung tersentak dari lamunan ku segera ingin ku balikkak badan ku nanun terlambat.
"CUP,, satu kecupan kembali mendarat di bibir ku, "ih,, kak vano protesku sambil mendorong dadanya,
"Siapa suruh liatin aku diam diam,
"Siapa yang liatin aku cuman pegel saja tadi makanya aku balik badan. Kata ku menyangkal nya.
"Udah gini aja, kata kak vano, dia terus menatap ku, dan tidak lagi melanjutkan tidurnya , "udah jangan luatin terus,, aku mau tidur kak,
"Tidur saja,! "Aku hanya ingin menatap mu, dan menyimpan nya disini, ucap nya sambil nunjukin sebelah dada nya,
"Lebay, orang masih bisa telfonan ko' udah kayak gak bakalan liat lagi dengan waktu yang lama, kataku sambil membalas tatapan kak vano,
"Aku sayang kamu vanya,,! Ucap nya dengan sangat dalam, "aku juga sayang kak vano ko' balas ku mengimbangi ucapan kak vano barusan.
Kak vano kembali mendarat kan ciuman nya di keningku,
"Aihs udah bener bener kayak suami istri kami ini.
Ahir nya aku memutus kan untuk tidur kembali karna malam masih panjang.