Berpisah karena keegoisan, tapi mereka kembali bersatu karena anak.
Follow IG @Thalindalena
Add Fb @Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Kedatangan Honey meredakan ketegangan yang telah tercipta, tapi juga menimbulkan tanda tanya besar di kepala Mike dan Quen yang sama sekali tidak mengenal anak perempuan tersebut.
"Kai, kenapa anak perempuan ini memanggilmu Daddy?!" ucap Mike menuntut penjelasan pada putra bungsunya itu.
Alpha menarik tangan putrinya dengan lembut seraya berkata, "dia putriku." Kemudian Alpha meminta pada Lio agar membawa putrinya menjauh dari sana. Lio pun patuh lalu segera menggendong paksa keponakannya menjauh dari sana dan kembali ke ballroom hotel.
Pernyataan Alpha sungguh membuat kedua orang tua Kai terkejut bukan kepalang, lalu keduanya dengan kompak menatap besannya.
Arra dan Carlos menghembuskan nafas kasar bersamaan saat melihat besannya seolah meminta penjelasan.
"Oleh sebab itu aku memukul putramu! Bahkan aku juga ingin memecahkan kepalanya!" ucap Carlos sangat emosi, seraya menatap tajam Kai yang terlihat kesakitan karena ulahnya.
"Wait!! Kenapa kau begitu marah pada Kai, apa jangan-jangan ..." ucapan Quen terhenti saat mendengar suara putranya.
"Yes, Mom! Anak perempuan ini adalah putriku. Hasil hubunganku dengan Alpha 10 tahun yang lalu." Akhirnya Kai buka suara sambil menahan rasa sakit di sekitar rahangnya.
"Kai! Astaga!!!" jantung Quen rasanya ingin lepas dari tempatnya saat mendengar pengakuan putranya yang sangat mengejutkannya. "Jadi, wanita yang kau maksud dan yang tidak bisa kau lupakan selama ini adalah Alpha?" lanjut Quen masih dengan rasa terkejut luar biasa, selain itu dia juga merasa kecewa yang begitu dalam pada putranya karena selama ini tidak jujur padanya.
"Iya, Mom. Maafkan aku karena sudah membuat kalian semua kecewa," jawab Kai menundukkan kepala.
"Ini juga salahku," sahut Alpha menyadari kesalahannya.
"Kalian berdua, harus menjelaskan semuanya pada kami!" tegas Mike, menatap tajam calon mempelai itu. Sebenarnya Mike juga sangat marah dan rasanya ingin menghajar putranya, akan tetapi saat melihat wajah Kai sudah babar belur dia menjadi tidak tega dan mengurungkan niatnya.
"Kami akan menjelaskannya, tapi tidak di sini," jawab Kai menatap semua orang yang berdiri mengelilinginya.
Arra, Carlos, Mike, dan Quen duduk berjajar di sofa yang tersedia di dalam kamar hotel mewah itu. Sedangkan Kai, dan Alpha duduk berseberangan dengan keempat orang tersebut.
"Sekarang jelaskan!" ucap Carlos menatap putrinya dengan tajam.
Alpha menghela nafas panjang sebelum membuka suara, "pada awalnya aku pergi karena kesalahan pahaman antara aku dan Kai. Ini bukan salah Kai, tapi semuanya murni kesalahanku, aku sadar bahwa keegoisanku membawa petaka untuk diriku sendiri. Aku hamil di saat aku sudah memutuskan pergi dan meninggalkan New York, dan aku tetap berkeras hati untuk membesarkan putriku sendiri hingga saat ini," jelas Alpha singkat padat dan jelas, membuat kedua orang tuanya geleng-geleng kepala.
"Oh My God. Kenapa kau lakukan semua ini?! Jika kau katakan sejak awal semua ini tidak akan pernah terjadi! Dan keluarga kita tidak akan terpecah seperti ini!" Arra menatap putrinya dengan kecewa.
"Mengatakan kepada kalian? Begitu maksudnya? Yakin kalian akan mendengar keluh kesahku? Bukankah selama ini kalian tidak pernah peduli padaku?!" balas Alpha di barengi dengan tawa sarkastik.
"Apa yang kau katakan, Al? Kami sebagai orang tua pasti akan mendengar semua keluh kesahmu!" Kali ini Carlos yang angkat bicara, seraya menatap putrinya dengan nanar.
"Oh iya? Aku tidak yakin itu! Karena yang aku lihat selama ini kalian hanya sibuk dan perhatian kalian limpahkan pada Alessia, anak kesayangan kalian!" balas Alpha dengan telak, seketika itu membuat kedua orang tuanya bungkam.
"Alpha, sayang. Mungkin kau hanya salah paham." Quen berkomentar, menatap prihatin pada Alpha.
"No, Aunty! Tidak ada salah paham diantara kami, karena memang seperti itu kenyataannya," jawab Alpha menahan tangisnya.
Kai mengusap lengan Alpha dengan penuh kelembutan seolah menyalurka ketenangan dan kenyaman pada wanita yang sudah melahirkan anaknya itu.
"Alpha, kau sudah keterlaluan! Kami tidak seperti yang kau tuduhkan! Kami sebagai orang tua sangat menyayangimu dan sangat mencintaimu! Jadi berhentilah berkata seperti ini!" ucap Arra dengan tegas pada putri bungsunya itu.
"Saat kalian berhasil menemukanku di Indonesia. Apakah kalian menanyakan kabarku? Apakah kalian merindukanku? Aku rasa tidak! Padahal saat aku pertama kali bertemu kalian setelah sekian lama berpisah, aku sangat berharap kalian bisa tinggal bersamaku untuk waktu yang lama. Tapi, sayangnya pusat perhatian kalian tetap terarah pada Alessia!" jawab Alpha seraya menahan rasa sesak di dalam dada.
****
Emak Otor pernah berada di posisi Alpha, diabaikan orang tua rasanya sangat menyakitkan, dan akhirnya aku menjadi pribadi yang lebih tertutup, sering mengurung diri dan meluapkan segala perasaanku ke buku harian. Terkadang membuat cerpen atau novel di buku tulis untuk membunuh waktu kesendirianku saat berada di rumah🥺
Maaf, endingnya jadi curhat,😅
mana tau apa itu cinta.. lanjut thor