ADILA ARSYAF
Setelah semua yang ku korbankan ternyata hanya sakit yang aku dapatkan. Semuanya meninggalkan aku ketika aku tidak punya apa apa lagi. Hingga akhirnya aku hanya bisa menunggu malaikat mau menjemput ku.
Tapi ternyata tuhan masih memberikan aku satu kesempatan lagi.
pengen tau bagaimana perjalanan Adila menjadi wanita kuat, cuss baca👉👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9
Tap tap tap
Suara langkah kaki dari arah belakang Adila terdengar seperti suara sepatu pantofel. Adila sudah tau siapa pemilik langkah itu dan dia memilih untuk tetap berdiri hadap ke depan sambil sesekali memainkan cincin yang membawa dia kesini.
Adila tersenyum mengelus permukaan cincinnya itu. Dia sangat bersyukur bertemu dengan perawat itu dan di beri kesempatan untuk mengulang kembali.
Ia berjanji bahwa tidak akan mengulangi hal yang sama. Dia berkomitmen untuk dirinya sendiri bahwa akan menjadi pribadi yang jauh lebih kuat.
"Buk Adila?" tanya seorang laki laki yang sudah berdiri di samping Adila saat ini.
Adila menoleh ke samping sambil menatap laki laki itu dan tersenyum manis.
"Iya, pak. Ada yang bisa saya bantu?" Adila menurunkan tangannya dan menyembunyikan cincinnya.
Laki laki yang berada di samping Adila adalah direktur umum yang sebenarnya adalah putra pemilik perusahaan. Dia bernama Haris dan berumur 32 tahun, dua tahun lebih tua dari Adila.
"Saya sedikit terkejut melihat perubahan kamu." meskipun ekspresi yang di keluarkan sangat minim tapi Adila dapat melihat ada ketertarikan di mata direktur umum itu.
Adila terkekeh sambil menutup mulutnya lalu pintu lift terbuka dan Adila masuk bersama dengan Haris juga beberapa karyawan yang lain.
Adila berdiri paling belakang dan di sampingnya ada Harry hanya sebagian orang yang masuk hingga lift jauh lebih lapang dari yang pertama.
Banyak yang memilih tinggal karena sedikit canggung dengan direktur yang berwajah datar itu.
Handphone Adila berbunyi dan Adila langsung mengambil dari dalam tas. Dia melihat bahwa Molly menelponnya.
Saat ini dia pasti menjadi topik hangat perusahaan, tindakan dia kemarin yang seperti orang kerasukan, ditambah dengan perubahan drastis yang ia lakukan hanya dalam semalam oh dan jangan lupa dengan mobil baru yang dia beli secara cash.
Lalu setelah itu bunyi deretan notifikasi terdengar. Buru buru Adila memode diamkan hpnya.
Adila melihat ke samping dengan sedikit mendongak melihat Haris yang ternyata juga menatap ke arah dirinya. Adila tersenyum canggung.
Pintu lift terbuka, semuanya keluar dan menuju tempat masing masing. Adila pun menuju ke ruangannya setelah berpamitan dengan Haris.
Saat melewati ruangan ruangan setiap orang melihat ke arahnya sambil sesekali berbisik dengan orang yang berada di sebelah mereka.
Saat Adila baru mau membuka pintu ruangan sebuah tangan besar memegang tangannya dan membawa dia keruangan lain, lebih tepatnya gudang tempat keperluan keperluan kantor.
"Apa yang kamu lakukan? kamu membeli mobil baru tanpa sepengetahuan aku? kamu dapat uang dari mana?" tanya Joan dengan wajah kesal.
Adila menatap ke rahang Joan yang tertempel perban lalu tangan Adila memegang perban itu.
"Apakah ini sakit? maafkan aku, kemarin aku tidak tau kenapa aku bisa melakukan itu. Aku periksa ke psikiater dan katanya aku memiliki kepribadian ganda." bukannya menjawab Adila malah merubah topik pembicaraan.
"Hah?! kamu bipolar, Yang?" tanya Joan terkejut.
Dengan raut sedih Adila mengangguk.
"Kata dokter kepribadianku yang lain tampak menakutkan, jadi aku harus minum obat yang teratur. Dokter juga bisa aku harus membuat diriku nyaman dan tidak tertekan."
Semua yang Adila ucapkan adalah kebohongan dia tidak pernah ke dokter.
.
.
.
bersambung
jangan lupa like and vote ya
salam hangat dari author
bye
dah mls lanjutin baca.
udh d ksh ksmptan lg,msa ga d mnfaatin.....ga ush tkut,lwan aja mreka yg mnindasmu.....smngttt.....
udh mmpir....slm knl y....
aku ko gmes sih sm adila...pdhl udh d ksh ksmptan kedua,tp msh aja mau pduli sm joan....mngkn krna msh pnya hti nurani,mkanya dia jd labil....