Alia menikah dengan wali kelasnya saat SMA, yaitu Dimas. Di Tengah perjalanan pernikahan mereka mulai muncul banyak konflik, mulai dari urusan ranjang maupun ketidakcocokan, bahkan ada isu orang ketiga, lalu adiknya Dimas yakni Ferdi berniat membantu dan menyelamatkan Alia, namun akhirnya mereka saling jatuh cinta. Bagaimana kelanjutan ceritanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bel Bel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
Keesokan pagi
Dimas belum juga bangun, Alia pun turun ke bawah untuk sarapan. Ternyata pada sepi, dia pun mencari sahabatnya.
“Guys kalian dimana?” Teriak Alia.
“Loh sudah bangun? Gimana kaki kamu?” Tanya Zaki.
“Eh kamu, aku gpp kok. Kemana yang lainnya? Belum bangun ya?” Tanya Alia.
“Masih pada tidur.” Jawab Zaki.
“Tidur Dimana emang?” Tanya Alia.
“Dikamar masing-masing, aku pergi dulu ya bye.” Kata Zaki.
“Mau kemana emang?” Tanya Alia.
“Mau ke beach club hahaha, aku janjian sama temenku.” Kata Zaki.
“Teman apaan coba, hmmmm dasar. Hati-hati kalau jajan di Bali.” Kata Alia.
“Hahahaha tenang aja, di dapur ada banyak bahan barangkali kamu mau masakin suamimu.” Kata Zaki.
“Ok aku mau masak dulu.” Kata Alia.
Alia memasak di dapur, tidak lama kemudian Amel bangun dan langsung menuju dapur karena kelaparan.
“Morning beb.” Kata Amel.
“Hai morning, aku bikin nasi goreng, nanti kita sarapan bareng-bareng aja.” Kata Alia.
“Wah mantap, gimana kakimu?” Tanya Amel.
“Aku gpp kok, gimana semalam? Pada mabuk semua pasti.” Kata Alia.
“Nggak kok, aku sama Fransiska minum sedikit. Kalau Veve, Zaki, Raka sama Ferdi parah banget. Aku heran banget sama si Ferdi dia minum banyak banget kayak habis putus cinta aja deh hahahaha.” Kata Amel.
“Sekarang dia dimana?” Tanya Alia.
“Lagi berendam tuh di kolam renang, cepat samperin deh.” Kata Amel.
“Kok aku? Aku ke atas dulu ya mau sarapan sama suamiku.” Kata Alia.
“Katanya tadi kita mau sarapan bareng?” Tanya Amel.
“Nggak jadi.” Jawab Alia.
“Alia itu sadar nggak sih kalau si Ferdi masih suka sama dia? Hmmmm.” Kata Amel dalam hati.
**
Dimas terbangun.
“Selamat pagi mas, sarapan yuk. Aku tadi bikin nasi goreng.” Kata Alia.
“Aku semalam tidur jam berapa ya?” Tanya Dimas.
“Setelah ronde pertama kamu langsung tertidur pulas mas.” Jawab Alia.
“Hah aku ketiduran? Terus kamu semalam party?” Tanya Dimas.
“Aku juga ikut tidur mas, badanku capek.” Kata Alia.
“Aneh banget ya aku langsung tidur.” Kata Dimas.
“Mungkin kamu capek mas makanya langsung ketiduran.” Kata Alia.
“Gitu ya, aku lapar kita makan sekarang yuk.” Kata Dimas.
“Ini sudah aku buatkan nasi goreng.” Kata Alia.
“Setelah sarapan, aku harus segera balik.” Kata Dimas.
“Loh kok buru-buru mas?” Tanya Alia.
“Iya ada yang harus aku urus, ada bimbingan teknis dari dinas dan aku mewakili sekolah.” Kata Dimas.
“Terus aku bagaimana?” Tanya Alia.
“Kamu pulang sama Ferdi saja gpp kok.” Kata Dimas.
“Yakin sama si Ferdi?” Tanya Alia.
“Terus sama siapa lagi? Aku jauh lebih percaya sama dia dibandingkan dengan teman-temanmu yang lain.” Kata Dimas.
“Tapi aku kan harus jaga jarak dengan si Ferdi mas, aneh aja kalau aku balik ke Jakarta berdua saja sama si Ferdi.” Kata Alia.
“Gpp, aku percaya sama Ferdi, dia juga pasti akan menjagamu.” Kata Dimas.
Setelah sarapan, Dimas segera pergi ke bandara untuk kembali ke Jakarta.
“Kamu naik apa mas? Aku pesankan grib dulu ya.” Kata Alia.
“Ok terima kasih sayang.” Kata Dimas.
“Loh mau kemana bang? Balik sekarang?” Tanya Ferdi.
“Iya aku ada urusan, titip Alia ya, nanti kalian baliknya barengan saja, jaga Alia ya.” Kata Dimas.
“Oh gitu, iya bang tenang saja Alia aman kok.” Kata Ferdi.
“Kamu hati-hati ya mas, telfon aku ya kalau sudah sampai rumah.” Kata Alia sambil memeluk suaminya, Dimas pun langsung mencium kening istrinya, Ferdi tampak cemburu lalu memalingkan pandangan.
“Iya, salam buat teman-temanmu ya. Mereka kapan balik ke Jakarta?” Tanya Dimas.
“Sepertinya besok lusa mas.” Kata Alia.