Sumiyem gadis desa yang menjadi rebutan banyak lelaki di alam nyata maupun alam ghaib
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Durahman Kedu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menolong seorang ibu
Sumi berjalan kembali ke pasar untuk berbelanja lagi, semua barang sudah tak bisa di pakai hanya sedikit yang masih utuh.
Sementara itu Alex yang kesakitan tak bisa berbuat apa apa belum lagi kedua temannya masih merasakan sakit. Orang-orang yang melihat mengacuhkan bahkan ada yang sinis karena tahu perbuatan anak-anak sekolah itu.
Pambudi masih syok dengan kejadian yang di terima, mulut masih mengeluarkan darah karena 4 giginya copot.
Sementara itu Sumi sesudah selesai berbelanja lanjut pulang, waktu sudah hampir adzan Dhuhur. Melihat ada warung Sumi ingin mampir membeli plastik untuk membungkus gorengan dan di dalam ketemu dengan temannya.
"Vid.. Kamu kenapa kok seperti ketakutan.?" tanya Sumi saat di dalam warung.
"Ibuku sakit Sum. Ini beli obat demam." jawab Vidya.
"Sudah lama ya Vid.?" tanya Sumi seraya membayar barang yang di belinya.
"Sudah 1 minggu Sum. Kasihan ibuku." jawab Vidya lalu pergi setelah membayar obat.
"Vid.. Tunggu.. boleh aku melihat ibumu.?" seru Sumi.
"Boleh yuk cepat." jawabnya seraya menunggu Sumi mengikutinya.
Kedua anak gadis itupun berjalan menuju rumah Vidya dan sampailah mereka lalu masuk ke dalam. Sumi melihat adiknya yang nasih kecil dalam gendongan ayahnya. Vidya langsung masuk ke kamar ibunya.
"Assalamualaikum.." sapa Sumi.
"Walaikum salam.. Lho kamu nduk Sumi." jawab ayahnya Vidya pak Trisno.
"Iya pak, mau lihat ibu yang katanya sakit." kata Sumi lalu menurunkan bakul bawaannya di kursi teras.
"Iya nduk sudah 3 hari ini ibu sakit."
"Emangnya ibu sakit apa pak.?"
"Bapak ngak tahu nak, kemarin pingsan sewaktu keluar dari kamar mandi." jawab pak Trisno sambil mengendong putranya yang masih bayi.
Sumi pun segera masuk ke kamar ibu Narsih ibunya Vidya. Saat masuk kamar Sumi melihat kondisi ibu Narsih yang lemah. Ia segera mendekat ke ibu Narsih dan memegang tangannya. Di salurkan enerji murni melalui tangannya dan reaksi Bu Narsih sedikit mengangkat tubuhnya ke atas karena merasakan ada tenaga yang masuk.
Bu Narsih merasakan ada sesuatu yang terasa hangat yang menjalar di seluruh tubuhnya. Saat energi merambat di paru-paru terdengar suara menjerit tertahan di mulut bu Narsih. Lama kelamaan ibu Narsih merasakan kenyamanan di tubuhnya segera membuka kedua matanya.
"Apa yang ibu rasakan sekarang.?" kata Sumi lembut.
"Terima kasih nduk. Ibu sudah enakan sekarang." jawab bu Narsih.
"Alhamdulillah bu.." kata Sumi.
Sumi pun keluar dari kamar, ia berpapasan dengan Vidya ynag membawa segelas air dan obat.
"Buat apa itu Vid..?" tanya Sumi.
"Buat minum obat ibu." jawabnya.
"Ngak usah Vid. Ibu sudah sembuh kok.. Tuh sudah keluar.."
Vidya yang melihat ibunya keluar dari kamar dengan keadaan yang sehat tertegun sesaat.
"Hah... Ibu sudah sembuh ini..?" teriak Vidya.
"Ibu sudah ngak apa-apa nak. Mana adikmu Niko.?" tanya bu Narsih.
"Di luar sama ayah bu.."
Sumi mendekati bu Narsih. "Bu maaf, saya pamit pulang dulu ya bu, semoga ibu cepat sembuh." kata Sumi sambil memegang tangan bu Narsih.
"Terima kasih ya nak Sumi."
"Sama-sama bu." jawab Sumi.
Sumi pun menuju pintu depan dan mengambil bakul yang masih di tempat semula lalu mengendongnya.
"Pak.. Saya pamit pulang dulu." kata Sumi sambil salim dan cium tangan pak Sutris yang masih mengendong putranya dengan tangan kiri.
"Terima kasih ya nduk.." jawab pak Sutris.
Sumi mengangguk dan tersenyum lalu berjalan menjauh.
"Sini pak, Niko aku gendong." kata bu Narsih yang muncul di sampingnya.
"Lho.. Ibu sudah sembuh..?" kata suaminya kaget.
"Sudah pak nih ibu sudah enakan." jawab istrinya seraya mengambil gendongan si kecil.
"Apa Sumi yang menyebuhkan ibu.?"
"Ibu tidak tahu pak, tadi tanganku di pegang Sumi, ada getaran yang masuk ke tubuhku pak."
"Masya Allah... Ternyata benar Sumi yang mengobati ibu."
"Emang tadi Sumi yang sembuhin ibu ya.?" tanya Vidya.
"Ibu ngak tahu nak. Ini muzijat dari Allah nak." kata ibunya.
"Kita harus berterima kasih pada Sumi bu." kata Vidya.
"Iya nanti biar ayah ke rumahnya." jelas ayahnya.
samirah atau marsinah sih ??
jadi bingung 😕
Di lanjut kak author 👍🌹