Ketika Mantan Kembali

Runi nampak kesal karena ia melihat berita mengenai Tasya yang melakukan kampanye hari ini. Runi masih saja iri dengan semua pencapaian Tasya yang tak ia miliki, Suryani nampak menggelengkan kepalanya dan mengatakan kalau Runi tak perlu merasa iri dengan apa yang menjadi milik orang lain.

"Tapi semua ini tidak adil!"

"Berhenti bicara seperti itu! Dari pada kamu setiap hari hanya mengeluh tanpa melakukan apa pun akan jauh lebih baik kamu mencari pekerjaan!"

"Memangnya Mama pikir selama ini aku tidak sedang mencari pekerjaan? Selama ini aku sedang melakukannya namun karena Kevin yang kurang ajar itu maka sekarang aku jadi sulit mendapatkan pekerjaan."

Saat ia tengah meluapkan kekesalannya pada Kevin yang ia percaya sebagai biang kesialannnya belakangan ini ada sebuah panggilan masuk di ponselnya. Runi langsung melirik ke arah layar ponselnya yang mana di sana memerlihatkan orang yang menelponnya yang tidak lain dan tidak bukan adalah Kevin.

"Apakah ini benar-benar dia?"

"Apa yang kamu bicarakan ini?" tanya Suryani heran.

"Mama, apakah ini memang Kevin?" tanya Runi memerlihatkan nama Kevin di layar ponsel pada sang mama.

"Tentu saja, itu adalah telepon dari Kevin. Apakah matamu ini sudah tidak berfungsi dengan baik?"

Runi nampak berdecak kesal dengan respon pedas sang mama barusan dan langsung saja ia menjawab telepon dari sang mantan suami.

"Ada apa?"

"Brandon ingin bertemu denganmu besok. Kalau memang kamu ada waktu maka aku akan mengirimkan alamat di mana Brandon dan kamu bisa bertemu."

"Kenapa aku bisa bertemu dengan anakku di luar? Kenapa tidak kamu bawa saja Brandon ke rumah mamaku? Aku tinggal di rumah mamaku sekarang."

"Sayangnya aku sama sekali tak mau ambil risiko, aku tetap akan berpegang pada keputusanku, terserah kamu mau menerima atau tidak, itu sama sekali bukan menjadi urusanku."

Runi nampak berdecak kesal namun pada akhirnya ia pun menuruti apa yang menjadi keinginan sang mantan suami dari pada ia tak bisa bertemu dengan Brandon.

****

Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Kevin kemarin di telepon maka Runi langsung bergegas menuju lokasi yang sudah dikirimkan alamatnya padanya. Runi tiba di sana dan menemukan Brandon bersama Kevin tengah duduk menantinya.

"Brandon."

"Mama."

Mereka saling berpelukan untuk beberapa waktu dan Kevin hanya diam menatap saja mereka. Selepas beberapa saat kini Runi melerai pelukan mereka dan bertanya pada Brandon mengenai kesehatannya selama tinggal bersama Kevin.

"Kamu sama sekali tak mengalami hal buruk selama tinggal di sana? Kalau kamu mengalami hal buruk, maka kamu bisa jujur pada Mama."

"Aku sama sekali tak mengalami hal yang buruk."

"Brandon, kamu jangan bohong. Kamu jangan takut kalau dipaksa oleh papamu untuk mengatakan hal yang tak sesuai dengan kenyataan."

"Tapi aku mengatakan hal yang sejujurnya."

Kevin yang sejak tadi diam saja nampak gerah juga ketika Runi seperti tak memercayai bahwa ia dan Tasya sama sekali tak melakukan kejahatan pada Brandon.

"Kenapa kamu tak memercayai apa yang Brandon katakan? Dia ini mengatakan hal yang sebenarnya."

"Bisa saja kamu sudah mengancam Brandon sebelum datang ke sini kan? Kamu tak ingin supaya kejahatan kamu terungkap."

"Astaga, sepertinya otakmu itu sudah dipenuhi oleh asumsi jahat padahal kenyataannya tentu saja tak seperti itu."

****

Runi tak ingin menyia-nyiakan kesempatan bertemu dengan Kevin ini, ia ingin meminta Kevin supaya mau membantunya mendapatkan pekerjaan lagi namun Kevin menolaknya. Kevin mengatakan bahwa ia masih bersedia menyisihkan sedikit uangnya untuk membiayai Runi.

"Namun uang yang kamu berikan padaku sama sekali tak cukup!"

"Tentu saja tak cukup karena kamu terlalu boros."

"Kenapa sih kamu menolak permintaanku? Apakah kamu takut kalau aku kembali populer maka aku bisa menggiring opini publik untuk membenci kamu dan Tasya?"

"Kamu sepertinya terlalu percaya diri dengan pemikiranmu itu. Aku justru merasa bahwa kamu sama sekali tak memberikan dampak positif selama melakukan pekerjaanmu sebelumnya. Oleh sebab itu aku meminta banyak produk untuk tidak menjadikan kamu sebagai Brand Ambassador mereka."

Ucapan Kevin barusan nyatanya membuat Runi marah bukan main. Ia tentu saja tersinggung dengan yang dikatakan oleh Kevin ini dan Runi mengatakan kalau Kevin tak berhak mematikan rezekinya.

"Anggap saja ini adalah hukuman karena kamu sudah merusak apa yang tidak seharusnya kamu sentuh. Aku masih berbaik hati untuk tidak menghancurkan semua keluargamu dan masih mau memberikan kamu uang bulanan walau kamu bukan istriku lagi."

"Jadi kamu mau pamer begitu kalau kamu masih banyak uang?!"

"Untuk apa aku harus pamer kalau kenyataan begitu? Brandon hidupnya terjamin ketika tinggal bersamaku dan kalau Brandon tinggal bersamamu maka aku yakin dia akan putus sekolah dan mungkin kamu akan memaksanya untuk menjadi pengamen."

****

Andri mencoba untuk menghubungi Tasya dan ia ingin memperbaiki hubungan antara mereka yang sedang renggang. Tasya tak menjawab telepon darinya dan membuat Andri menghela napas panjang dan setelah itu ia menghubungi Desta. Tak butuh waktu yang lama pria itu menjawab telepon darinya.

"Ada apa anda menelpon saya?"

"Datanglah ke rumah saya. Ada hal yang ingin saya bicarakan."

Setelah mengatakan itu maka Andri menutup sambungan teleponnya. Desta gegas menuju rumah Andri seperti yang diminta oleh pria itu dan kini ia sudah masuk ke dalam rumah itu dan Mayra nampak heran melihat Desta di dalam rumah ini.

"Apa yang membawa kamu ke sini?"

"Saya diminta untuk menemui suami anda."

"Dia ada di ruangan kerjanya."

Mayra menunjukan di mana ruangan kerja sang suami dan Desta mengikuti arahan Mayra sampai akhirnya ia tiba di ruangan itu. Desta mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum akhirnya ia masuk ke dalam ruangan kerja tersebut.

"Duduklah."

Desta duduk di sofa seperti apa yang diminta oleh Andri sementara pria tua itu berjalan menghampirinya dan duduk tak jauh darinya.

"Aku tak ingin berbasa-basi lagi. Hentikan ulahmu sekarang juga atau aku akan melakukan hal buruk padamu."

****

Desta nampak tak gentar dengan apa yang dikatakan oleh Andri barusan karena ia sendiri merasa tak bersalah di sini. Andri mengatakan bahwa Desta sengaja datang kembali ke dalam kehidupan Tasya karena ingin merusak rumah tangga putrinya dengan Kevin dan menjadikan Wikka sebagai jalan utama untuk itu. Desta nampak menggelengkan kepalanya dan mencoba menjelaskan semua kesalah pahaman ini pada Andri namun nyatanya pria tua itu tak mau mendengarkannya.

"Satu hal yang perlu anda ketahui bahwa saya sama sekali tidak seperti apa yang anda tuduhkan."

"Kalau memang kamu tidak seperti yang saya tuduhkan maka untuk apa datang kembali setelah 11 tahun pergi? Saya sudah menjamin hidup kamu dan ibu kamu namun kamu malah mengingkari janji yang kamu buat pada saya maka jangan salahkan saya jika saya tak bisa bersikap baik padamu setelah ini!"