NovelToon NovelToon
ARTI DARI KESERIUSAN

ARTI DARI KESERIUSAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintapertama / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:761
Nilai: 5
Nama Author: kak ryamel

"mel aku serius mau jadi pacara ku?"

"se..serius kamu rud?"

"aku serius mel"

"aku ga tau harus bagai mana, jika kita pacaran bisa saja kita asing dan aku ga mau itu"

"bukan kah pertemanan ini juga akan menjadi asing mel"

"Rudi!!!.. ini bukan hanya sekedar kita yang akan menjadi asing!"

"terus?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kak ryamel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

keputusan 1

 Amel mendekatkan wajah nya hingga hidung mereka hampir bersentuhan, nafas Amel menjadi tidak beraturan detak jantung nya menjadi cepat, dia memejam kan mata nya.

 Rudi yang melihat wajah Amel sangat dekat membuat nya terdiam mematung, jantung nya berdetak sangat kencang hingga dia merasa sesak di dada nya, wajah Amel yang semakin dekat membuatnya tidak bisa berfikir, saat bibir Amel hampir menyentuh bibir nya dia menunduk hingga keningnya terbentur dengan kening Amel.

 "aaaaa ma..mamamamama....maaf mel" ucap rudi terbata-bata.

 "ahahah ha ha ha.... Iya enggak papa" ucap amel menunduk menutupi wajah nya dengan kedua tangan nya menyembunyikan wajah malu nya.

 "apa yang ku lakukan" gumam amel penuh dengan rasa malu.

 "baru kali ini aku melihat amel menjadi seagresif ini" Rudi menatap amel yang menutupi wajah nya dengan kedua tangan nya.

 "enggak seperti itu.. A...a...a...a...a...aku hanya terbawa suasana...... I..i.i..i.i..iya aaaaaa aaa a aaaku ha ha ha hanya terbawa suasana" ucap amel mencoba membuat ekspresi biasa saja.

 "baru pernah aku melihat ekspresi mu seperti ini!" rudi tersenyum menatap amel.

 Amel menatap Rudi dia menarik kerah baju Rudi "aku bisa menunjukkan lebih banyak ekspresi ku yang belum pernah kamu lihat" ucap nya dengan nada lembut menggoda Rudi.

rudi sedikit terkejut "aku menantikan itu" ucap rudi membelai rambut hitam lembut Amel.

 Amel yang rasa malunya belum hilang kembali merasakan malu, dia melepaskan tangan nya dari kerah baju Rudi dan kembali menutup wajah nya dengan kedua tangan nya.

 "hey... kemana keberanian yang barusan"

 "berisik kamu rud" ucap amel menahan rasa malunya.

 rudi tersenyum menatap amel, dia menarik pundak amel dan menyandarkan kepala Amel di kepala nya.

 "aku tidak akan bisa selalu seperti ini, tapi akan selalu menjadi laki-laki impianmu" rudi mengelus kepala Amel lembut.

 "aku lebih menyukai kamu yang menjadi dirimu sendiri" ucap amel menyandarkan tubuh nya pada rudi.

 Rudi tersenyum, dia merasakan gejolak yang sangat aneh di dada nya.

 "setelah semua urusan ku selesai ya"

 "aku tidak sabar menunggu ini semua rud"

 "aku juga mel"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

  dring...dring..dring..

 Hp Rudi berdering.

 "hallo"

 "hallo Rudi"

 "iya om ada apa ya"

 "bisa ketemu"

  "Bisa om ketemu di mana?"

  "di restoran"

  "baik om aku ke sana sekarang"

  rudi mengenakan jaket dan keluar dari kamar nya, di depan rumah nya pak Tarno berdiri di depan pintu mobil nya dia seperti menunggu seseorang, Rudi tidak memperdulikan kan nya dan memalingkan motor nya.

 "rud kamu mau ke restoran indra kan"

 "iya" jawab Rudi singkat dan menghidupkan motor nya.

 "berang sama aku"

 "aku nanti ada urusan lagi" Rudi melaju dengan motor nya, dia menuju restoran om indra.

 Sesampai nya di restoran om indra Rudi langsung menuju ruang om indra.

 Tok tok tok...

 Rudi mengetuk pintu.

 "masuk"

 rudi masuk, di Sana sudah ada pak Amir dan dino yang duduk berhadapan dengan om indra dan Rini yang duduk di kursi nya sendiri.

 "duduk sini rud"

 "iya om" Rudi duduk di samping om indra.

 "ayah kamu mana, katanya mau berangkat sama kamu"

 "enggak om aku berangkat pakai motor, soalnya aku masih punya urusan habis ini"

 om indra mengangguk menandakan dia mengerti.

 Tidak lama kemudian pak tarno datang, dia duduk di kursi di tengah antara Rudi dan pak Amir.

 "semua sudah berkumpul"

 "jadi langsung saja kita mulai" om indra mengeluarkan map biru dan membentangkan peta yang cukup besar.

 Kemudian dia mulai menjelaskan bagian-bagian dari peta itu dan jenis kayu apa saja yang ada di sana, dia menjelaskan dengan teliti.

 Hingga selesai tidak ada pertanyaan yang terlontar untuk om indra karena semua mengerti dengan semua penjelasan om indra.

 "jadi seperti ini lah usaha ini berjalan"

  semua yang mendengar nya mengangguk menandakan paham dengan penjelasan om indra.

 "dan satu lagi aku menyarankan salah satu orang di antara kita ikut bersama ku, bagaimana dengan mu rud" om indra menatap Rudi.

 Pak Amir yang mendengar ucapan om indra menatap Rudi seakan-akan dia berbicara pada rudi lewat tatapan matanya untuk menolak tawaran Rudi.

 Rudi yang melihat tatapan pak Amir seketika mengerti dengan apa yang pak Amir maksud.

"maaf om aku enggak bisa aku punya kerjaan lain"

 "baik lah rud, bagaimana dengan mu mir"

 "aku bisa saja, aku akan mengirim beberapa orang untuk membantu di sisimu"

 "bukan itu yang ku mau mir, aku mau di antara kita mengawasi ku secara langsung agar tidak ada ke salah pahaman agar ini berjalan sesuai yang kita rencanakan"

 "bagaiman dengan mu Tarno" ucap pak Amir menatap pak Tarno.

"aku mungkin bisa tapi aku juga sibuk jadi aku tidak bisa selalu ada"

 "tidak masalah" om indra berdiri dan semua ikut berdiri dan berjabat tangan kemudian pulang.

 "rud tunggu dulu aku mau ngomong"

 rudi kembali duduk, dia melihat pak Amir yang menatap nya, Rudi mengerti apa maksud dari tatapan pak Amir, dia pun membalas tatapan pak Amir dengan senyuman.

 "rudi,,,,, apa pekerjaan mu yang menolak ku?"

 "aku punya bisnis lain om, aku ikut dalam pembangunan restoran baru teman ku" Rudi berbohong.

 "hoo begitukah"

 "iya om, aku saat ini mau memanfaatkan apapun untuk menjadi pemasukan ku"

 om indra sedikit tersenyum.

 dring...dring..dring....

 Hp Rudi berdering dia melihat siapa yang menelpon nya, kemudian keluar dari ruangan itu untuk mengangkat telpon.

"halo"

"halo bang Iwan, ada apa"

"tidak,,,, aku hanya ingin tahu kamu sudah memutuskan nya atau belum"

"kita bisa ketemu bang"

"bisa rud"

"Abang sekarang di mana"

"sekarang lagi di luar"

"yaudah kasi tau lokasi nya ya bang nanti aku ke situ"

"oke rud" bang Iwan mengirimkan lokasi nya pada rudi.

Rudi mematikan telpon nya dan kembali masuk.

"hemm om aku ada urusan mendadak aku pergi dulu ya"

om indra terdiam dan mengangguk wajah nye seperti orang yang sedang marah.

Rudi segera pergi dari sana karena tidak enak melihat raut wajah om indra, dia pergi ke tempat bang Iwan. Sesampainya di tempat bang Iwan Rudi memesan kopi dan duduk di depan bang Iwan.

"jadi bang ini tentang keputusan ku"

"iya Rud silahkan"

"aku bisa ikut bang, tapi jumlah yang ku punya tidak begitu banyak"

"tidak apa rud ini sangat membantuku"

"rudi menulis cek dan memberikan nya pada bang Iwan"

bang Iwan yang melihat cek yang di berikan rudi dan tersenyum lebar....

1
ℨ𝔞𝔦𝔫𝔦 𝔞𝔫𝔴𝔞𝔯
bisa aja thor
ryamel: hihi.....

makasih kak udah baca🤗🫡
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!