NovelToon NovelToon
Bukan Wanita Suci

Bukan Wanita Suci

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Cinta pada Pandangan Pertama / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Arif C

Aku adalah wanita yang tak bisa bekerja. Satu-satunya cara untukku mendapatkan uang adalah menjajakan diri. Akan kutukar harga diri menjadi uang, demi menghidupi ibu.

Dia memang tidak mengajariku untuk melakukan hal ini. Tapi ini adalah satu-satunya cara untuk kami bertahan hidup.

"DASAR PELAC*R!"
"TIDAK PUNYA HARGA DIRI!"
"BAGAIMANA RASANYA DITIDURI BANYAK LAKI-LAKI?!"

... dan masih banyak lagi cemoohan yang aku terima dari mereka. Jika mereka lebih suci dariku, kenapa mereka tidak membantu masalah ekonomi kami? Jika saja ada yang membantu, aku tidak perlu susah payah digagahi oleh banyak pria hanya untuk uang!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arif C, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9

Laura pun semakin marah kepada Anna. Ia kemudian mengangkat tangannya kepada Anna.

"Tutup mulutmu, Anna! Kamu sangat keterlaluan," balas Laura dengan nada sengit. Tetapi saat Laura akan menampar Anna.

Anna bisa menahan tangan Laura yang akan mendarat di pipinya.

"Sebaiknya kamu berkaca, Laura. apa yang kamu katakan tempo kepada diriku tentang harkat dan martabat yang kamu junjung tinggi! Sekarang kamu menjadi wanita rendahan sama sepertiku," tuding Anna.

Laura teringat saat dirinya mencerca Anna karena pekerjaan sambilan Anna yang menjadi wanita panggilan.

"Lihat dirimu sekarang! Kamu sudah resmi menjadi kupu-kupu malam diriku," imbuh Anna. Perkataan Anna sangat menyakiti hati Laura.

"Sungguh, itu bukan keputusanku Anna. Tuhan Lukas yang memaksaku untuk menjual kesucianku agar aku bisa membayar utang kepada dirinya," jelas Laura. Tetapi Anna hanya tersenyum.

"Aku tidak peduli apa alasanmu, Laura. Yang terpenting sekarang, kamu sudah resmi menjadi wanita murahan sepertiku," ujar Anna.

"Jadi jangan lagi kamu bertingkah sok suci di depanku. Karena kamu sekarang sama rendahnya dengan diriku," imbuh Anna sambil menghempaskan tangan Laura.

la lalu pergi dari hadapan Laura. Anna aebenarnya masih belum puas menghadapi Laura.

Tetapi ia akan mencari cara bagaimana menyingkirkan Laura agar tidak mendapat posisinya sebagai Primadona di klub malam itu.

Laura terpaku saat Anna pergi dari hadapannya. Sebenarnya Ia juga merasa bersalah karena sudah menghina Anna.

Tetapi Laura begitu terluka dengan perkataan Anna yang menghujam hatinya.

Malam itu Laura kembali menari. Ia mengobarkan semangatnya lagi untuk bisa mendapatkan banyak uang dengan tujuan melunasi utangnya kepada Lukas.

Laura ingin bisa mencari pekerjaan lain yang lebih halal seperti yang diinginkan oleh mendiang Sofia.

Daripada harus mempertontonkan tubuhnya di depan banyak orang dan membiarkan tangan setiap lelaki menjamah tubuh indahnya itu.

Batin Laura memang terasa sakit saat tangan-tangan nakal itu menjamah tubuhnya.

Tetapi demi uang yang banyak didapatnya di malam itu Laura rela saat tubuhnya dinikmati banyak orang, selama utangnya kepada Lukas belum lunas.

Pada malam itu menjadi malam yang spektakuler bagi Laura. Bahkan pamor Laura meningkat tajam dibandingkan Anna dan Rossa.

Setelah penampilan penari erotis selesai. Laura kemudian turun dari panggung yang sudah dipersiapkan oleh Lukas.

la segera menuju ke mess tersebut, agar Laura bisa menghitung uang yang didapatnya malam itu.

Lembaran uang itu banyak sekali diselipkan di kostum Laura yang menyerupai pakaian dalam.

Namun lembaran uang itu paling banyak berada adalah di bagian celana dalam Laura.

Karena banyak sekali Kamu pria yang menjamah bagian tersebut dan sekaligus menyelipkan uang pemberian mereka, agar bisa menyentuh tubuh Laura.

Namun saat Laura hendak keluar dari klub malam itu, ada seorang pria yang menghentikan langkahnya.

"Selamat malam, Nona," sapa pria itu kepada Laura. Laura kemudian menghentikan langkahnya.

"Selamat malam," ucap Laura pendek. Ia sama sekali tidak berminat untuk bicara dengan siapapun orang yang tidak dikenalnya.

"Bolehkah aku bicara denganmu sebentar, Nona?" tanya pria itu. Laura kemudian mendesah dan memutar bola matanya.

"Baiklah, ada apa?" tanya Laura dengan singkat. Pria itu masih terkesima dengan wajah Laura yang cantik dan tubuhnya yang begitu indah.

"Begini, Nona. Aku ingin sekali ditemani oleh dirimu malam ini. Apakah boleh?" tanya pria itu dengan sopan.

Laura pun terkejut mendengarnya. Tangannya sudah mengepal, ia ingin sekali memukul wajah pria kurang ajar itu, yang ingin dilayani oleh Laura.

"Jangan khawatir, Nona. Aku bersedia untuk membayar jasa Nona jika Nona mau melayaniku," sambung pria itu.

Laura makin naik pitam mendengarnya, tetapi Laura menahan emosinya. Sebab Ia takut Lukas akan memarahinya dan menghukum Laura.

"Maaf, Tuan. Aku tidak berniat sama sekali untuk melayani siapapun. Silakan Tuan cari wanita yang lain saja," jawab Laura.

la kemudian pergi dari hadapan pria itu. Pria itu nampaknya kecewa terhadap Laura yang menolak tawarannya.

Namun saat Laura pergi, Lukas menghampiri pria itu.

"Ada apa Tuan? Ada yang bisa kubantu?" tanya Lukas. Pria itu kemudian terkejut saat melihat pemilik klub malam itu menghampirinya

"Maaf Tuan Lukas. Siapakah tadi gadis yang menari di tengah? Sungguh, ia sangat cantik sekali," tanya pria itu kepada Lukas. Lukas pun tersenyum lebar.

"Oh, gadis itu namanya Laura. Ada apa kamu menanyakannya?" Lukas balik bertanya.

"Sungguh gadis itu sangat menawan hati, Tuan. Kecantikannya begitu bersinar dan tubuhnya begitu indah seperti bidadari," puji pria itu membayangkan Laura saat menari di hadapannya.

"Apakah kamu menyukainya?" tanya Lukas. la merasa ada kesempatan untuk bisa memanfaatkan Laura lagi. Pria itu kemudian menganggukkan kepalanya.

"Benar Tuan, tadi aku sempat bicara pada Laura. Tetapi ia menolak permintaanku," jawab pria itu.

Lukas pun kemudian mengembangkan senyumnya lagi. "Siapa namamu?" tanya Lukas lagi.

"Namaku Jimmy, Tuan Lukas," kata pria itu. Lukas pun kemudian menepuk bahu Jimmy.

"Kamu serius ingin ditemani oleh Laura?" tanya Lukas lagi memastikan. Pria itu menganggukkan kepalanya dengan mantap.

"Benar Tuan. Aku sangat ingin bersama dengan Laura. Aku bisa membayar jasa Laura," jawab pria itu. Lukas tersenyum senang.

'Aku pikir bisa memanfaatkan Laura untuk bersama pria ini. Sebab bagaimanapun juga Laura sudah mendapatkan pelanggan. Dan aku harus bisa memanfaatkannya sebaik mungkin, gumam Lukas.

"Baiklah kalau begitu, Jimmy. Aku akan meminta Laura untuk menemanimu malam ini. Asal kamu membayar uang yang aku minta," tutur Lukas sambil menyebutkan jumlah uang yang dimintanya kepada Jimmy untuk bisa membawa Laura.

Jimmy pun tidak keberatan, ia kemudian memberikan selembar cek dan menuliskannya. Lalu cek itu diberikan kepada Lukas.

"Ini, Tuan. Sesuai permintaanmu," kata Jimmy. Lukas pun menerima cek itu dengan senang hati.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!