Kisah seorang gadis desa yang merantau ke ibukota, dikhianati oleh sang tunangan yang selingkuh dengan sahabatnya sendiri.
Nasib tragis kembali menimpa, dia di pecat dari perusahaan tempatnya bekerja dengan tidak hormat.
Hingga takdir kemudian mempertemukannya dengan seorang pengusaha muda yang juga memiliki masa lalu kelam, melalui putra kecil pengusaha tersebut yang sangat menyayangi Nabila.
Akankah kebahagiaan berpihak pada Nabila?
Yuk, ikuti perjalanan cinta Nabila dan sang pengusaha, yang mengharukan, romantis, sekaligus kocak 🥰
____
Dalam tahap revisi PUEBI ☺🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merpati_Manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jalan - jalan
Nabila berbaring di atas tempat tidurnya sambil matanya terus menatap layar HP yang ada digenggaman tangannya, dia nampak sangat gelisah. Sesekali terdengar helaan nafasnya sangat berat, seperti menanggung beban yang menggunung di pundaknya. Terkadang terdengar gumaman kecil dari mulut mungilnya, yang menyebutkan nama seseorang.
Tak seperti hari-hari biasanya, di waktu weekend seperti hari ini Nabila terbiasa memanfaatkan waktu liburnya dengan joging bersama teman-teman kos nya di hutan kota yang dekat dengan tempat tinggalnya. Namun pagi ini, selepas menunaikan ritual ibadah sholat subuh dan menyelesaikan bacaan Kitab Suci Al-Quran, Nabila lebih memilih mengurung diri didalam kamarnya.
Nabila masih betah rebahan di atas ranjang didalam kamarnya, dia nampak sedang melamun, hingga suara ketukan pintu mengagetkan nya.
Tok... tok... tok...
"Bill,,," panggil Saskia teman satu kos Nabila dari balik pintu.
"Iya Sas, masuk aja," sahut Nabila sedikit mengeraskan suaranya, "pintunya gak aku kunci kok" lanjutnya lagi.
Ceklek,,, terdengar suara pintu terbuka.
Tampak Saskia dari balik pintu, "lu dari tadi gak keluar kamar, kenapa Bill?" selidik Saskia, "lu sakit?"
tanya Saskia sambil mendekati Nabila yang saat ini sudah duduk di atas pembaringannya. Saskia adalah salah satu teman baik Nabila di tempat kos nya ini, mereka sering menghabiskan waktu bersama saat weekend tiba.
"Enggak kok," sahut Nabila menggelengkan kepalanya, "aku hanya butuh istirahat, rasanya tubuhku sedikit lelah karena kemarin di kantor kerjaan banyak banget sampai gak ada waktu untuk bersantai," kilahnya.
Meski Nabila tidak berterus terang bahwa dirinya saat ini sedang dirundung masalah, namun sebagai teman yang cukup dekat Saskia bisa menebak kalau Nabila sedang menyembunyikan sesuatu, tapi Saskia tidak mau mengorek hal privasi orang lain. Saskia cukup mengerti batasan-batasan dalam berteman, dia yakin jika Nabila merasa sudah tiba saatnya untuk membagi kisahnya pasti teman dekatnya itu akan cerita kepadanya.
"Ye,,, emang kan lu berangkat ke kantor untuk kerja Bill... bukan untuk bersantai kayak di pantai," celoteh Saskia mencoba untuk mencandai teman baiknya itu.
"Iya - iya aku tahu itu...," jawab Nabila sambil nyengir, "tapi yang kemarin itu beneran gila deh Sas, dari pagi sampai sore meeting gak berhenti," cerita Nabila dengan nada protes, "dah kayak gerbong kereta api gak sih?" lanjutnya lagi.
Sontak cerita Nabila dengan nada protes dan gayanya yang dibikin kocak menceritakan kesibukannya itu membuat keduanya terkekeh...
"Bill,,, hari ini gue mau ke Bandung, lu mau ikut gak?" tanya Saskia.
"Acara apaan Sas? Sama pacar kamu ya? Nginep gak?" cecar Nabila panjang, sepanjang gerbong kereta api, begitu kira-kira pikir Nabila.
"Belum tahu sih acara apaan,,, kakak gue tidak bilang apa-apa, ke Bandung nya bukan sama pacar Nabila sayang... dan nginap itu pasti, kan lumayan jauh," jelas Saskia panjang lebar.
"Ooh,,, aku pikir..." sengaja menggantung ucapannya untuk menggoda Saskia
'Pikir apaan?" protes Saskia, "lu pikir gue pergi bulan madu? ya kali honeymoon,,, dilamar aja belum, huuuuu..."
Mendengar jawaban Saskia, Nabila tiba-tiba murung, dia ingat kembali obrolannya dengan Saras sahabatnya waktu kuliah dulu. Melihat perubahan air muka Nabila yang tiba-tiba membuat Saras tak enak hati, dia hanya bermaksud untuk bercanda agar Nabila bisa sedikit melupakan masalahnya.
"Bill,,, maaf, apa ada kata-kata gue yang gak enak lu denger?" tanya Saskia khawatir.
"Enggak kok Sas," jawab Nabila sambil tersenyum, "aku cuma baru inget, kalau hari ini aku ada janji sama Lusi," kilah Nabila berbohong. "Ya udah Sas, kamu siap-siap sana... aku juga mau bersih-bersih diri dan segera berangkat," usir Nabila sambil mendorong tubuh temennya itu keluar dari kamarnya, "kirim salam buat kakak kamu ya,,," lanjut Nabila.
"Oke, happy weekend Bill,,, semoga harimu menyenangkan," ucap Saskia sambil berlalu dari kamar Nabila dan melambaikan tangannya.
"Thank you," jawab Nabila, "doa yang sama untukmu Sas..." lanjut Nabila sambil menutup kembali pintu kamarnya
Sejenak Nabila termangu di dalam kamarnya, "lebih baik aku keluar saja untuk jalan-jalan, siapa tahu pikiranku bisa sedikit fresh," gumamnya, diapun bergegas menuju kamar mandi segera membersihkan dirinya dan bersiap-siap untuk pergi keluar.
*****
Nabila nampak keluar dari sebuah taksi online, sengaja dia menuju ke pusat perbelanjaan yang lumayan jauh dari tempat tinggalnya. Berharap dengan melihat keramaian jalan raya dan kesibukan di pusat perbelanjaan akan bisa sedikit melupakan masalahnya, Nabila ingin melupakan sejenak kegelisahan hatinya.
Baru saja berjalan beberapa langkah menuju pintu masuk pusat perbelanjaan yang dituju, tiba-tiba ada seseorang yang menabraknya.
Bruuk...
Nabila terjatuh, dia sedikit meringis karena rasa sakit di lututnya. Sedangkan pria yang menabraknya tadi terlihat panik dan segera mencoba membantunya untuk berdiri.
"Saya bisa sendiri," tolak Nabila dengan halus.
"Maaf..." ucap mereka kemudian secara bersamaan.
"Saya yang seharusnya minta maaf Nona, karena kecerobohan saya Anda jadi terjatuh," ucap pria tadi merasa bersalah.
"Tak mengapa Tuan," jawab Nabila sambil tersenyum, "saya juga bersalah karena jalan sambil melamun," sambungnya merasa tak enak hati.
Derrrt,,, derrrt,,,
Terdengar bunyi ponsel pria itu bergetar di sakunya, terlihat dia mengambil ponselnya dan melihat ke layar HP nya... buru-buru dia berlalu menjauh dari Nabila dan berkata, "sekali lagi saya minta maaf Nona," sambil melemparkan senyum tulusnya.
Nabila mengangguk dan membalas senyum pria itu, kemudian dia bergegas meneruskan langkahnya yang sempat terhenti karena kecelakaan kecil barusan.
Dia melangkah menyusuri area taman bermain anak yang terdapat di lantai satu pusat perbelanjaan itu, baru saja beberapa langkah dari kejauhan dia melihat seorang bocah laki-laki tengah menangis sambil sesekali berteriak.
trus Selly kebagian ulet bulunya donk kasiannn