NovelToon NovelToon
Fanatic Obsession

Fanatic Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Wanita Karir / Karir / Dendam Kesumat / Menyembunyikan Identitas / Office Romance
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Janice SN

Stella adalah seorang aktris terkenal, baginya hidup ini terasa mudah saat begitu banyak penggemar yang mencintainya. Tetapi lama-lama salah satu penggemar membuat Stella tak merasa nyaman, dia selalu mengatakan bahwa Stella harus bersikap baik dan mematuhinya, jika tidak, kejadian tak diinginkan akan terjadi.

Lalu Stella mulai mencurigai seseorang, apakah orang itu akan tertangkap? Atau Stella malah terperangkap jauh dalam genggamannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Janice SN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencoba Melawan

"Stella! Stella!"

Siang ini, Lea kesusahan menghubungi Stella, setelah perintah semalam yang cukup membuatnya terkejut, tapi dirinya kurang cepat. Bahkan pagi ini artikel yang lebih panas lagi keluar ke permukaan. Mau tidak mau Lea harus mendapatkan amarah dari direktur, katanya dirinya tak becus mengurus Stella. Tidak susah bagaimana, Stella terus saja membuat masalah. Lea terus menggebrak pintu di depan pintu kamarnya. Berseru kencang meneriaki nama Stella.

"Aku tidak mau kerja!"

Dari sekian lama, akhirnya Stella menjawabnya. Tapi itu membuat Lea semakin kesal. "Keluar dulu! Kau harus melihat artikel ini!"

"PERGI LEA! AKU TIDAK MAU KELUAR!"

Lea menghela nafas sejenak. Perempuan itu kembali berteriak. "Jika kau tak mau keluar, pak direktur akan memutuskan kontrak denganmu, Stella! Karirmu sedang tak baik-baik saja! Kau harus keluar dan mengatasinya!"

Brak!

"Kau tidak bercanda?!" Stella datang dengan keadaan yang acak-acakan. Rambut yang berantakan serta wajah yang bengkak.

Lea melongo untuk beberapa saat. Perempuan itu terkejut melihat penampilan Stella. "Apa terjadi sesuatu? Kau baik-baik saja?" Lea menyentuh pundak Stella, perempuan itu benar-benar khawatir dengan keadaan Stella yang sepertinya sudah menangis seharian.

"Apa maksudnya dengan pak direktur yang akan memutuskan kontrak? Apa pria tua itu benar-benar akan melakukannya?"

Lea mengangguk. "Kali ini masalah yang serius. Artikel itu menyebutmu perebut suami orang, bahkan ada beberapa foto yang mendukung gagasan itu."

"Foto apa?"

"Foto kau yang bersama Asta di sebuah klub, dan di paling terakhir, foto kalian yang bersama-sama di depan apartemen.."

Stella menghela nafas panjang. Masalah terus saja mengintainya, entah apa lagi yang harus ia lakukan? Apa pergi ke pulau terpencil adalah jawabannya?

"Ayo temui pak direktur, kau harus menjelaskan semuanya."

Stella menggelengkan kepalanya. Dirinya tidak mau keluar. "Aku tidak mau keluar, aku tak mau ke manapun!" Membayangkan semua tatapan tajam tertuju ke arahnya, membuat Stella tak bisa tenang. "Aku tidak peduli jika pak tua itu memecat ku! Masih banyak agensi yang mau menerimaku!"

Lea menahan amarahnya. "Agensi mana yang mau menerima aktris yang memiliki reputasi buruk? Kalau kau diam saja, para pembencimu akan senang!"

"Lalu aku harus apa? Klarifikasi bahwa aku tidak bersalah? Dan mereka akan berhenti menghujatku?!" seru Stella dengan mata yang melotot. "Tidak! Mereka akan terus mencari kesalahan ku! Dan tentunya reputasiku akan semakin memburuk!"

"Dan kau hanya akan diam saja?" Lea bertanya dengan nada menuntut.

Wajah Stella berubah menjadi murung. "Ke tempat terpencil? Bersembunyi seolah aku menghilang?"

Lea menggeram frustasi. Benar kata orang, ketika kita sedang di fase terburuk, pikiran negatif akan terus menghantui. Stella salah satunya. "Jika kau melakukan itu, secara tidak langsung, kau membenarkan semua berita konyol itu. Kau tahu? Para staf dari agensi kesusahan menenggelamkan berita tentang tulisan dari pintu apartemen mu itu! Lalu sekarang berita yang lebih besar muncul, ini pasti di luar kendali mereka! Hanya satu jawaban."

"Apa?"

"Kau harus menemui Asta. Dia harus membantu memperbaiki masalah ini."

Stella menggigit bibir bawahnya. Dirinya tidak mau berurusan dengan Asta. Perempuan itu menyesal karena menemui Asta di klub. "Apa tidak ada jalan lain?"

Lea menahan rasa kesalnya. "Ini bukan saatnya memikirkan gengsi. Ini soal karirmu Stella!"

Stella hanya terdiam. Perempuan itu masih mengigit bibir bawahnya, sampai mengeluarkan benda merah.

***

"Kau masih tak punya akal ya?"

Asta yang sedang bermain game itu menoleh. Tak ada ekspresi terkejut, pria itu kembali fokus pada komputer. "Eh hai kutu buku, kau ingin bergabung?"

Morgan duduk di sampingnya. "Stella sedang terpuruk karena ulahmu! Dan kau malah bersantai di sini?!" Morgan menatapnya jijik, Asta malah berdiam diri di warnet sedangkan Stella harus terkena hujatan dari pembenci.

Asta sibuk dengan gamenya, tapi mulutnya menjawab. "Dia yang mendatangiku dahulu, makanya aku datang ke apartemennya."

"Tapi ini juga karena ulahmu sialan! Kau harus bertanggung jawab!" sentak Morgan yang tersulut emosi. "KAU HARUS MEMPERBAIKI SEMUANYA, ATAU KAU HARUS MENERIMA AKIBATNYA!"

Asta terkekeh kecil. "Kau sudah berani mengancam ku ya? Padahal dulu, untuk menatap mataku saja, kau tidak berani!"

Morgan tersenyum tipis karena Asta menyinggung masa lalu. "Ya, dulu aku sangat takut padamu, tapi sekarang kau yang harus takut padaku, karena aku bisa membuatmu kehilangan pekerjaan!"

Asta menelan salivanya. Dia lupa tentang posisi Morgan. "K-kau ingin aku melakukan apa?"

***

Stella memasukkan koper-koper ke dalam mobilnya. Ketika ingin menutup pintu, seseorang masuk ke dalam.

"Kau salah masuk?" tanya Stella keheranan.

Merry menggelengkan kepalanya. "Maafkan aku! Aku tidak akan membuat masalah lagi, tolong Stella maafkan aku!"

"Memangnya kau salah apa?"

Merry langsung memegang kedua tangan Stella. "Aku yang mencoret-coret pintumu itu. Aku sungguh menyesal, aku tidak akan melakukan itu lagi!"

Stella menganggukkan kepalanya. Sedari awal juga dirinya sudah menduga bahwa itu adalah perbuatan Merry, tapi anehnya kenapa dia tiba-tiba meminta maaf? Setahu dirinya, Merry tidak akan pernah memohon pada seseorang, apalagi pada dirinya. Stella mencoba bertanya. "Kenapa kau menyesal, apa ada sesuatu?"

"Tolong beritahu pada Morgan, cabut tuntutannya. Aku takut jika ayahku melihatnya, Stella!"

Penjelasan itu membuat Stella terdiam. Apa Morgan mengambil libur itu untuk menuntut Merry? Tapi buat apa?

"Kau akan melakukan itu kan?" Merry kembali memohon. Kedua mata perempuan itu tampak berkaca-kaca.

"Ya, aku akan melakukannya."

Merry tersenyum senang. "Apa kau mau mengabulkan permintaanku lagi? Aku mohon Stella! Tolong, kasihanilah aku!"

Stella menyahut. "Apa itu?"

"Jauhilah Morgan. Kau tahu, aku sangat mencintainya..."

Stella merenungkan kata-kata Merry. Dirinya juga tahu betapa cintanya Merry pada Morgan. Merry akan melakukan apapun untuk membuat Morgan selalu berada di sisinya, tapi Morgan malah sebaliknya, lelaki itu selalu menjauh ketika Merry mendekatinya. Stella tak tahu apa alasan Morgan melakukan itu, mungkin karena dia tidak menyukai Merry?

"Stella?" Merry kembali bertanya dengan nada khawatir.

"Ya, aku akan melakukannya lagi untukmu," jelas Stella dengan senyuman tipis. Ini bukan masalah besar, toh dirinya juga akan menghilang, mungkin dirinya tak bisa kembali?

***

Setelah sampai di tempat tujuan. Stella dibantu oleh beberapa orang untuk memasukkan koper-kopernya ke dalam apartemen barunya. Perempuan itu juga menyuruh seseorang untuk memasang beberapa CCTV. Stella tidak akan gegabah lagi, jika orang gila itu datang, pasti terekam kamera. Setelah itu, dirinya bisa melaporkannya ke polisi, jika soal adiknya, drinya bisa menyuruh seseorang untuk menjaganya. Kali ini, dirinya tak akan diam lagi, orang gila itu harus tertangkap bagaimana pun caranya.

"Aku akan mencoba melawan mu, orang gila!"

1
Iren Nursathi
jangan lama up nya thor
Pena Ungu
Lanjut thor
Iren Nursathi
double up thor
Iren Nursathi
lanjut thor ceritanya bagus maraton up nya
Janice SN: sudah up kak, terimakasih sudah setia membaca 😁🙏
total 1 replies
With Kakak MPLS, Kak Bro Afan
Thor Gw Merasa Terhina Loh, Gw Juga Yatim!
With Kakak MPLS, Kak Bro Afan: Gpp Thor
Janice SN: maafinn, tapi sama, colab kita...
total 2 replies
zyila AQILA
Thor lanjut, jgn lama2
Iren Nursathi
lanjut nya jangan lama2 thor
zyila AQILA
sangat menegangkan
Elmon Elmon
Thanks thor 😊

semangat ya 😊
Elmon Elmon
keren
Elmon Elmon
lanjut dong
Janice SN: Sabar ya kak, bab nya masih direview🙏🙏 maaf atas keterlambatannya ya kak 😭🙏🙏
total 1 replies
Elmon Elmon
kapan lanjut thor?
zyila AQILA
lanjut thor
Elmon Elmon
makin seru
Elmon Elmon
lanjut
zyila AQILA
seru banget, beda dri yg lain,
lanjut lagi thor
Iren Nursathi
lanjutkan thor
Iren Nursathi
lanjut dong penasaran nih thor
Janice SN: Udah kak🤗🤗
total 1 replies
Iren Nursathi
lanjuuuuuuut thor
Janice SN: udah kak🤗
total 1 replies
Selfi Selfi
semangat kk...
lanjutkan



kita saling suport yukヾ(^-^)ノ
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!