Refina dan Rio mendadak jadi saudara tiri, Kebahagiaan yang terus yang didapat kan hari-harinya, sampai membuat Refina jatuh cinta pada saudara tirinya.
Percintaan seperti apa yang akan mereka jalani?, Ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2 | Berdua Bersamamu
Saat pagi hari, dengan paparan sinar matahari yang menyinari inti dalam bumi. semua orang menyalakan peralatan elektronik guna menyejukkan tubuh dari sengatnya hawa panas.
Namun berbeda dengan anak muda yang tengah memakai sepatu berpakaian kemeja rapih. dia akan berjumpa dengan seorang wanita kenalan nya di sosmed. "Ayah Rio mau main dulu" Kata Rio yang pamitan ke ayahnya yang sedang merokok di halaman depan rumah.
"Okey uang jajan ada?" Sahut pak Ahmad santai.
"Aman" Kata Rio
Refina yang berada tak jauh dari mereka dia mendelik ke Rio "Mau kemana lu?" Sahut Refina tajam.
Rio terhentak saat ingin berjalan dan membalik badan menjawab sahutan nya Fina "Maen, mau ngikut lu?" Tanya Rio yang sebal.
"ENGGAK MAKASIH" Jawab Refina
Rio tiba-tiba jalan dan menunduk memainkan ponsel nya dengan senyum-senyum sendiri. membuat Refina curiga ada keanehan darinya. Dia langsung merubah pikiran nya "Gue IKUT" Kata nya dengan mata terbelalak.
Rio terhentak kembali dengan perubahan jawaban dari Fina "Yakali jangan pakai melotot" Ucap rio yang merasa ngeri.
Fina bergerak dari sofa tempat dia duduk "Bentar gue ganti baju dulu" Kata Refina sambil melangkahkan kaki nya menuju kamarnya.
30 menit setelah Refina bersolek manja, dia turun menggunakan kaos ketat nya yang hampir lengannya terbuka secara menyeluruh. ditambah celana pendek ketat sepaha yang dipakainya.
Rio menghampiri gadis itu dan menyentil dahi nya "Lu mau main atau mau ke diskotik. GANTI!" Marah Rio Tajam
Fina sangat syok melihat sifat Rio yang begitu keras dan tegas kepadanya. sehingga membuatnya marah tak terima "Ini Fashion lu jangan ngatur gue mau pakai apa" Ucapnya halu.
Rio merespon dengan mata mendongak tajam menggenggam lengan Fina untuk kembali ke kamarnya dengan wajahnya yang sudah gregetan.
"Gue tunggu sini" Ketus Rio berdecak sebal
Fina yang masih berdiri di depan Rio dia Mengerjap dan berdehem "Gue ganti dulu" Katanya santai
Tak butuh lama. Fina hanya mengganti celana nya menjadi panjang menutupi seluruh kaki nya.
Rio langsung meninggalkan Fina setelah melihat perubahan dalam pakaiannya.
"Tunggu RIO" Teriak Fina sambil menenteng tas berisi alat kecantikan di dalam nya
Saat mereka turun dari lantai atas. Terlihat ada pak Ahmad sedang berbisik pelan ke telinga Rio
Setelah mendengar permintaan ayahnya Rio mengurungkan niatnya untuk bertemu gadis kenalan nya dalam sosial media nya.
Dia berjalan menuju garasi mengeluarkan sepeda motor nya yang bermotif sport milik nya.
Disana Fina yang sedang bercermin disapa oleh Rio dari luar rumah "FINA CEPAT!" Teriakannya kebas yang bawel membuat Fina menyudahi dandan terakhir nya "Ck, Iya tunggu"
Secara diam-diam ayah baru nya membelikan motor untuk Rio yang membuat Rio senang nya bukan main
Dengan sentuhan pergelangan tangan dari Fina di pinggang nya membuatnya Rio menambah kecepatan nya yang membuat reflek Fina memeluk nya dari belakang
"BEGO! GUE GAMAU MATI MUDA!" Pekik Fina yang merasa takut kebut-kebutan
Dengan lihai membelok kiri kanan menyalip kendaraan di depan nya. Rio mengajak Fina ke suatu tempat pembelanjaan terbesar di kota nya.
Fina dengan wajah yang penuh cemberut dia mencubit pinggang Rio dengan keras saat mereka turun di parkiran mall "Lu bawa motor kaya setan, gue jadi ngeri goblok!" Kata nya tajam dan kasar
"Besok lu sudah mulai sekolah gue mau belikan lu perlengkapan alat tulis sekolah" kata Rio datar
Refina mengikuti apa omongan Rio dan saat masuk ke dalam mall disana Rio membelikan sebuah minuman, makanan dan pakaian untuk Fina yang membuatnya senang
Saat setelah mau membeli perlengkapan alat tulis nya Fina, Rio terhentak setelah Fina tiba-tiba diam.
"Rio lu serius belikan ini semua untuk gue" kata Refina yang mengacungkan jari telunjuk mengarah ke dirinya.
Rio mengangguk kepala singkat dengan bibir tersenyum rapat. "Lu senang sekarang?" Tanya Rio datar
"Gatau gue mau bilang apa selain makasih" Jawab Fina "Kira gue lu cowok nyebelin waktu pertama ketemu di stasiun, lu baik juga ternyata" Celatuknya
Tak lama mereka mengobrol omong kosong Rio membawa Fina masuk ke toko buku di dalam mall itu "Lu pilih barang yang lu suka disini" Kata Rio yang mulai memanjakan Fina
Tanpa ragu Fina memilih semua peralatan yang bergambar Stitch kesukaan nya. baik itu warna ataupun sampul bukunya.
Saat sudah selesai. Semua Barangnya dia kasih ke Rio untuk membayar
"Warna biru pucat semua?" tanya Rio singkat sambil menunduk lihat semua barang belanjaannya
Fina mendecak sebal "Iya Napa mau protes?" Cetusnya singkat
Rio mendelik ke Fina dengan wajah bete nya dia langsung membayar semua apa yang sudah dimasukan ke dalam keranjang oleh Fina
Saat mereka selesai dengan urusannya di dalam mall, Rio disuruh Fina untuk membawa semua belanjaan miliknya "Lu jangan protes lu cowok, gue berat bawanya!" Fina berdalih halus
"Lu tuh tidak tau rasanya terima kasih apa ya!" Kata Rio dengan suara lantang nya.
Fina membalik badannya yang tegak belagu dan menghampiri Rio "Yang semalem lu lakuin itu buat gue malu anjing!" Katanya kasar
"Ya lu kata siapa masuk kamar orang seenaknya, ga dengerin apa kata papah si waktu pertama masuk rumah" Tanyanya halus
"Gue lagi melongo saat itu. liat rumahnya gede banget bego!" Jawab nya yang kembali kasar
Tiba-tiba Rio menatap serius mengarah ke arah Fina "Lu tuh bisa lembut sedikit kan jadi cewek, sifat lu tuh buat cowok takut! lu sadar nanti gimana dapet cowok!" Ucap Rio dalam Celotehannya
Justru perkataan itu membuat Refina geli dan Tertawa terbahak-bahak "Karena terus disakitin cowok gue jadi seperti ini tolol!" Ucap kasarnya Fina sampe membuat Rio geleng kepala
Rio yang sudah muak mendengar ocehan receh dari Refina dia langsung menuju ke motornya untuk pulang.
Tapi di jalan Rio sengaja mengulur waktu untuk berkeliling menggunakan sepeda motor barunya "Rio kita mau kemana sebenarnya dari tadi jalan-jalan ga jelas" Kata Refina yang mulai jenuh dengan teriknya panas matahari "Bisa hitam ni kulit gue, mana gue ga make sunscreen!" Lanjutnya tegas
"Berkeliling mengenal kota ini lebih dalam saat lu pergi jalan-jalan, lu ga akan tersesat" Jawab Rio
"Hem"
Refina mendadak membisu
"Napa diem?" Tanya Rio
"Gapapa" Jawab singkat Fina
"Btw makasih gue senang banget hari ini" Lanjutnya dalam buaian manisnya
Rio melirik dari pantulan kaca spion motor nya yang membuat Refina tertunduk malu
"Selamat datang kakak baru yang bawel nya seperti emak-emak komplek perumahan yang sedang menggosip" Kata Rio yang membuat Fina yang sedang diam menjadi cewek pecicilan di motor dengan mencubit pinggang Rio dengan keras
"CEPET BAWA GUE KERUMAH, KULIT GUE SUDAH MAU HITAM!" Tegasnya
Saat sampai dirumah Rio diberi acungan jempol oleh ayahnya dia berbisik sebelum mereka pergi. Pak Ahmad meminta Rio membahagiakan Refina saat bersama nya
Dan tugas itu sudah dijalankan Rio dengan baik sesuai perintah ayahnya
Dikamar Refina melompat lompat di dalam ranjang kasur nya yang empuk sambil memegang coklat pemberian Rio saat pulang dari mall.