NovelToon NovelToon
The Blood Judgement I : Zero

The Blood Judgement I : Zero

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Action / Sci-Fi / Hari Kiamat / Evolusi dan Mutasi / Penyelamat
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Syarif Sang penakluk

volume 1 - Awal dari segalanya
volume 2 - kebenaran dunia
Volume 3 -

keinginan berjuang demi umat manusia penuh penderitaan dan melelahkan, tetapi masih ada secercah harapan untuk menyelamatkan dunia. yuk kita simak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syarif Sang penakluk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 9

TAHUN SEKARANG - KLINIK UKS

Setelah berbaring terlalu lama di tempat tidur, aku merasa sakit kepala dan tiba-tiba berhalusinasi. Aku merasa seperti ruangan bergoyang karena bumi berputar.  Tubuhku terasa panas dan aku memuntahkan cairan coklat menjijikkan. Perlahan mataku berubah menjadi warna emas lagi.

Menahan sakit kepala, aku beranjak dari tempat tidur dan berjalan keluar untuk menghirup udara segar. Berharap itu bisa membuatku merasa lebih baik.

AKADEMI GAKUEN

Saat berada diluar, tanpa sengaja aku melihat dua valkries berbincang satu sama lain.

Mereka segera menghampiriku yang tidak berjalan dengan benar dan tidak terlihat sehat sambil bertanya dengan ekspresi khawatir, "hey... Apa kau baik-baik saja?"

"Diam kalian! Aku hanya ingin menghirup udara segar." Jawabku kesal sambil memegangi kepala.

"Wajahmu pucat, biarkan kami mengantarmu kembali ke kamar."

Mereka terus mengikuti dan menyuruhku istirahat. Aku mengabaikan mereka dan mencari bangku, sayangnya tidak ada bangku yang bisa kugunakan untuk bersantai dan menghirup udara segar

Dua valkries itu masih mengikutiku. Salah satunya menatapku tajam. Dia memperhatikan kondisiku yang lesu dan tidak sehat. Dia menghampiriku dan berkata, "Kenapa kamu bisa berada di sini? Seharusnya ini bukan tempatmu."

"Apa yang diucapkannya benar, kamu seharusnya berada di kamar." Timpal valkries lainnya dengan ekspresi cemas.

"BERISIK KALIAN!! Enyah dari hadapanku!" Bentakku keras. Kemudian aku berlari menghindari ketiga valkries itu.

Saat aku berlari, langkahku tak stabil sehingga aku terjatuh. Ketiga valkries yang sedari tadi mengikuti melihatku terjatuh dan mereka segera menolongku. Awalnya kau berniat menolak pertolongan mereka namun tiba-tiba seseorang yang menjadi pembawa mala petaka bagiku datang.

Dokter Mei mendekati ku dengan ekspresi serius, melihatku berwajah pucat, dia segera mendekati ke arah padaku. Ini mungkin bentuk tanggung jawabnya karena aku adalah subjek penelitiannya.

Ketiga valkries itu memberi hormat kepada dokter Mei. Sementara aku hanya berpikir bagaimana cara melarikan diri dari dokter Mei.

"Akio, kenapa kamu tidak beristirahat tetapi justru berkeliaran tak jelas seperti ini?" Tanya  dokter mei dengan begitu tegas.

"Heh, lebih baik aku berkeliaran diluar daripada beristirahat dan menjadi tikus percobaanmu.” Jawabku dengan berani sembari menarik kerah bajunya. Tapi tanpa kuduga yang kutarik bukanlah bajunya.

"Apa yang terjadi? Kenapa tanganku menyentuh hal yang begitu empuk?" Gumamku dalam hati.

Katiga valkries menatapku tercengang. Mereka tidak percaya bahwa aku berani melakukan hal diluar dugaan.

Dokter Mei sedikit memerah saat melepaskan tanganku dengan tepisan yang sangat keras. Kemudian, sebuah tamparan mendarat tepat di pipiku .

"Ahh...." teriakku keras saat merasakan sakit akibat tamparan yang ku dapat. Sepertinya ini hukuman bagiku karena melakukan perbuatan tak pantas.

Saat aku melihat dokter Mei, tatapannya padaku menyiratkan rasa jijik seolah aku adalah orang cabul.

Dokter Mei yang marah memerintahkan ketiga valkries itu membawaku ke kamar.

Ketiganya tidak bisa menolak perintah dokter Mei. Jadi mereka berpura-pura menyeretku dengan kasar, tapi sebenarnya mereka melakukannya dengan lembut. Mereka tidak ingin melanggar peraturan Valkries. Lagipula aku juga sudah mengerti untuk tidak menyentuh bagian sensitif perempuan.

KLINIK UKS

Beberapa jam berlalu, kondisiku mulai tak tenang. Pikiranku kacau karena ini pertama kali di tampar oleh perempuan. Disisi lain, valkries yang membawaku ke UKS menatapku penuh senyuman ambigu. Mungkin dokter Mei sedang berpikir untuk menjadikanku hewan ternak.

Saat ini aku seperti merasa trauma pada hal sensitif milik perempuan, karena itu seperti menodaiku. Terlebih ini akan menjadi ingatan yang sulit kulupakan.

Jika benar-benar ada dewa diatas sana, aku berharap dia akan menghilangkan ingatanku bagian ini. Bila perlu membuatku lupa ingatan. Karena hal sebelumnya terlalu jelas dalam ingatanku, tanpa sadar bagian bawahku berdiri tegak seperti lidi. Aku sungguh berharap bisa hilang ingatan ini.

Aku sampai menangis saat teringat adegan ini. Ku harap hari esok akan lebih baik dari dari hari ini.

ALAM KEGELAPAN

Setelah aku berbaring diklinik cukup lama, tanpa sengaja aku memasuki kegelapan yang tak pernah kulihat sebelumnya. Itu adalah kegelapan tanpa ujung. Tidak ada cara untuk melihat dan berpijak dikegelapan yang terasa kosong itu.

Secara logika, tempat ini seperti ketiadaan sebelum alam semesta tercipta, namun tidak ada cara untuk menjelaskannya karena aku belum bisa mendeskripsikan tempat ini dengan tepat.

Tubuhku mulai gemetar karena rasa takut berada ditempat seperti ini sendirian tanpa ada yang bisa ku ajak bicara. Ini sama seperti berbicara dengan diri sendiri seperti yang pernah kulakukan sebelumnya saat menghadapi dunia yang rusak. Mentalku mulai runtuh melihat betapa buruk situasiku saat ini. Seolah apapun yang kulakukan tidak ada artinya.

Ketika kegelapan tanpa ujung ini mulai menyerapku, aku merasa ada yang ingin berbicara kepadaku. Ini bukan hal nyata, hanya seperti sebuah firasat bahwa akan ada dewa yang berbicara kepadaku.

"Hai manusia, kau datang ke tempat ini." Ucap suara misterius itu di kepala ku.

"Hah?" Meski bingung, aku masih berusaha mencerna untuk menemukan darimana sumber suara ini berasal.

Namun bagaimanapun kerasnya aku berpikir, aku masih merasa tidak bisa mengerti apapun.

Suara itu terdengar sangat kencang hingga terasa hampir menghancurkan gendang telingaku.

"HAHAHAHA." Tawa entitas misterius itu membuat kegelapan seolah bergetar. Bahkan gendang telingaku terasa seperti akan rusak.

Pemilik suara dikepalaku sepertinya benar-benar tahu pergerakanku. Membuatku merasa sangat ketakutan hingga bulu kudukku berdiri. Ditambah sosok misterius itu seperti bisa membaca seluruh pikiranku tanpa kecuali.

Dengan kemampuanku memang terdengar mustahil untuk mengubah keadaan apapun. Kalian tidak akan bisa mengerti kekuatan pemeran utama sepertimu. Semua hal akan kembali padaku tanpa ada yang bisa menghindar. Tidak akan ada yang lebih kuat dariku dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena aku akan membuat semua hal menjadi seperti mimpi bagi kalian.

"Hey, manusia! Bagaimana bisa kamu datang ke sini?”

Aku mendengar suara tanpa bisa melihat sosok pemiliknya. Dengan menguatkan keberanian, aku berniat untuk mengobrol dengan pemilik suara misterius itu.

"Siapa kamu? Kenapa kamu bisa berada di kepala ku?!" Tanyaku ketakutan dan mencoba tidak menelan saliva.

"Manusia, aku mempunyai sesuatu untuk dikatakan padamu."

"Apa itu?" Tanyaku.

“Kau harus berhenti mencari tahu tentang dunia ini. Hak itu sama sekali tidak berguna karena semua hal sudah diatur."

"Hah? Aku pasti akan melakukannya demi diriku dan semua orang yang sudah menganggapku sebagai teman." Jawabku tegas menahan rasa takut.

"Yakin? Apa kau akan berusaha membuat dunia menjadi lebih baik dan memiliki banyak teman? Itu tidak akan ada guna nya, semuanya akan hancur menjadi abu termasuk kamu."

".."

Aku mulai merasa tak nyaman berbicara dengan sosok misterius itu, terlebih sosok misterius itu seolah menganggap dunia akan hancur.

"Aku memiliki ramalan untukmu."

"Apa itu? Katakan saja, aku ingin tahu." Ucapku.

"Kau akan memiliki nasib sangat buruk karena terseret oleh ruang dan waktu yang terhubung dengan berbagai dunia. Kemudian berbagai dunia itu akan menciptakan dunia baru yang bersebelahan dengan duniamu saat ini."

Aku sama sekali tidak mengerti maksud ucapannya. Terutama karena saat ini aku masih berkeringat ketakutan karena berada dikegelapan.

Sosok misterius itu masih membuatku bingung yang membuktikan jika dewa hanyalah sosok palsu belaka.

"Apa kau dewa palsu?" Tanyaku.

"Pertanyaan konyol ini, aku sudah mendengarnya sejak lama." Ucapnya. Kemudian menambahkan, "Kau tidak pantas mengetahui banyak hal terkait dengan terciptanya dunia ini."

Sosok misterius itu tidak bicara kepadaku lagi setelah memberitahu banyaknya dosa yang ku terima, entah apa yang kulakukan di kamar.

**********

Aku membuka mata, kembali ke dunia nyata. Rasanya ingin melupakan apa yang sudah kualami karena tidak mudah bagi banyak orang untuk percaya pada konsep ketuhanan di dunia modern.

........BERSAMBUNG........

1
Moon-Typestar
.
LyanaLyrashiaa_1805
bagus ni, semangat ya kak!!
Moon-Typestar: makasih, kak
total 1 replies
ChiArt_27
emang apa-apa masalah dari awal itu berasal dari diskriminasi. Penyakit paling umum dah🤏
ChiArt_27
Akio calon ngeharem💅
ChiArt_27
dia pasti trauma liat orang tuanya tewas di depan mata
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!