NovelToon NovelToon
Bukan Wanita Suci

Bukan Wanita Suci

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Cinta pada Pandangan Pertama / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Arif C

Aku adalah wanita yang tak bisa bekerja. Satu-satunya cara untukku mendapatkan uang adalah menjajakan diri. Akan kutukar harga diri menjadi uang, demi menghidupi ibu.

Dia memang tidak mengajariku untuk melakukan hal ini. Tapi ini adalah satu-satunya cara untuk kami bertahan hidup.

"DASAR PELAC*R!"
"TIDAK PUNYA HARGA DIRI!"
"BAGAIMANA RASANYA DITIDURI BANYAK LAKI-LAKI?!"

... dan masih banyak lagi cemoohan yang aku terima dari mereka. Jika mereka lebih suci dariku, kenapa mereka tidak membantu masalah ekonomi kami? Jika saja ada yang membantu, aku tidak perlu susah payah digagahi oleh banyak pria hanya untuk uang!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arif C, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17

Gadis muda itu merasa sangat heran, mengapa Lukas menanyakan berapa biaya operasi ibunya.

“Tuan siapa? Mengapa Tuan ingin menanyakan berapa biaya operasi ibuku?" tanya gadis muda itu.

“Jangan takut, Nona. Aku akan membantumu. Kamu bilang saja, berapa biaya yang dibutuhkan untuk operasi ibumu! Aku akan membayarkannya sekarang juga,” tutur Lukas. Gadis muda itu terkesiap mendengar apa yang dikatakan oleh Lukas.

la sebenarnya enggan untuk menerima bantuan dari orang asing. Tetapi Lukas sepertinya sangat ingin menjerat gadis itu dalam cengkeramannya.

“Kamu tidak perlu banyak berpikir lagi, Nona. Sebab waktunya semakin sempit, ibumu harus segera dioperasi. Bila tidak, mungkin saja akan terjadi sesuatu yang buruk pada ibumu!” Perkataan Lukas tentunya membuat hati gadis muda itu kalut.

“Apakah Tuan akan meminjamkan uang itu kepadaku?" tanya gadis muda itu. Lukas pun langsung menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

“Tentu saja, Sayang. Aku akan membantumu agar operasi ibumu bisa dilakukan sekarang juga,” jawab Lukas. Gadis itu terdiam sejenak. Akhirnya, ia menyebutkan kisaran biaya yang harus dibayarkan untuk operasi ibunya. Lukas pun hanya tersenyum.

“Baiklah, Nona. Aku akan mengurus keuangan ibumu. Kamu tenang saja ya?" ujar Lukas. Ia segera menemui petugas keuangan rumah sakit ditemani dengan gadis muda tersebut.

Lukas kemudian mentransfer sejumlah uang untuk biaya operasi Ibu gadis itu. Setelah pembayaran selesai dilakukan, gadis itu kemudian mengisi data dan membubuhkan tanda tangan di sebuah dokumen. Lukas jadi tahu jika nama gadis itu adalah Reva.

'Nama yang cantik, secantik orangnya, puji Lukas dalam hatinya, sambil mencuri pandang wajah cantik gadis itu dan tubuh indahnya yang terbalut dengan pakaian panjang berwarna biru.

Reva merasa sangat lega saat ia mendengar ibunya akan segera dioperasi. Ia kemudian menatap Lukas dengan sorot mata yang begitu bersahabat, ia kini tidak takut lagi kepada Lukas.

“Terima kasih, Tuan Lukas. Aku sangat senang sekali menerima pinjaman darimu. Kini ibuku bisa segera dioperasi,” ucap Reva. Lukas pun hanya tersenyum lebar.

Namun wajah gadis itu kembali murung.

“Ada apa, Nona? Mengapa wajahmu kembali murung lagi? Bukankah seharusnya kamu senang ibumu bisa segera dioperasi?" tanya Lukas.

“Bagaimana aku membayarnya, Tuan? Sebab uang itu begitu besar bagiku. Aku sama sekali tidak bekerja,” jawab Reva dengan nada lirih. Lukas pun kini mendapatkan kesempatan emas untuk bisa mencengkeram gadis itu sama seperti Laura.

“Tenang saja, Reva. Aku punya solusi untukmu,” jawab Lukas. Reva pun terkesiap mendengar apa yang dikatakan oleh Lukas.

“Apa itu, Tuan?” tanya Reva dengan nada penasaran.

“Bekerjalah kepadaku, maka kamu bisa membayar utang. Aku butuh seseorang sepertimu untuk bisa membesarkan usahaku,” jelas Lukas. Reva pun sepertinya tampak senang mendengarnya.

“Benarkah itu, Tuan? Sebab selama ini aku memang mencari pekerjaan untuk bisa membantu ibuku,” jawab Reva. Lukas pun menganggukkan kepalanya. Ia juga ikut senang jika Reva setuju untuk menerima tawaran pekerjaan darinya.

“Lalu apa yang harus aku kerjakan, Tuan?" tanya Reva lagi. Lukas pun terdiam sejenak, ada kecemasan Lukas Reva akan menolak pekerjaan itu sama seperti Laura sebelumnya.

“Kamu akan bekerja di klub malam milikku,” kata Lukas singkat. Reva pun kaget mendengarnya.

“Bekerja di klub malam, Tuan? Sebagai apa?" Reva bertanya lagi.

“Nanti juga kamu tahu, sekarang kamu urus dulu ibumu. Tetapi kamu tidak boleh mundur dari pekerjaan ini. Setelah ibumu selesai dioperasi, maka kamu harus ikut denganku untuk mulai bekerja,” papar Lukas. Reva hanya menganggukkan kepalanya.

Walau ia sangat heran pekerjaan apa yang akan dijalaninya bersama Lukas di sebuah klub malam.

Hati Reva merasakan firasat yang tidak enak.

Tetapi ia berusaha menepisnya. Ia yakin kalau Lukas adalah orang yang baik. Kemudian Reva segera menuju kamar rawat inap ibunya bersama para perawat yang akan mempersiapkan operasi.

Sementara itu, Lukas pamit untuk bisa memantau kondisi Rossa. Sebab Ia sudah terlalu lama meninggalkan Rossa yang masih dalam penanganan dokter.

Namun saat Lukas berada kembali di depan ruang Unit Gawat Darurat, seketika itu pula dokter keluar dari ruangan itu.

“Bagaimana kondisi karyawanku yang bernama Rossa, Dok?" tanya Lukas. Dokter tersebut menghela napasnya dan bersikap setenang.

“Sebenarnya Rossa kehilangan cukup banyak darah, karena ia mengalami pendarahan di kepalanya. Tetapi sudah kami atasi. Bahkan Rossa akan membaik setelah beberapa hari kemudian," jelas dokter itu.

“Hanya saja, ia harus dirawat di rumah sakit ini agar bisa pulih dengan baik,” imbuh dokter tersebut. Lukas hanya terdiam dengan wajah yang datar.

la sebenarnya sangat merasa kecewa jika Rossa harus dirawat di rumah sakit itu beberapa lama sampai sembuh.

Berarti aku harus membayar biaya pengobatan Rossa sampai dia sembuh? pikir Lukas.

Namun Lukas tidak mau ambil pusing. Ia akan membebankan biaya pengobatan Rossa dengan utang yang akan diberikan Lukas kepada gadis itu, karena ia tidak mau jika sampai mengalami kerugian sepeserpun untuk membiayai perawatan Rossa di rumah sakit itu.

Kemudian setelah lima menit menunggu, Rossa segera dibawa keluar dari ruang Unit Gawat Darurat itu.

Kepalanya sudah dipasangkan perban, namun Rossa masih tampak tidak berdaya, karena ia masih berada di bawah pengaruh obat bius saat kepalanya dijahit oleh para tim medis.

Tiga orang perawat itu kemudian membawa Rossa dipindahkan ke ruang rawat inap dan Lukas menemani Rossa walau hanya sebentar.

Sebab ia akan menemui Reva lagi. Kemudian Lukas duduk di samping Rossa.

“Seberapa besar biaya perawatanmu di sini, pasti akan kubayarkan, Rossa. Tetapi semua itu tidak gratis, akan ku jadikan utangmu kepadaku, karena aku sama sekali tidak ingin membiayai biaya penangananmu selama kamu dirawat di rumah sakit ini,” kata Lukas. Ia harap kalau Rossa bisa mendengarnya.

Namun sepertinya Rossa masih belum juga sadarkan diri. Lukas pun segera beranjak dari sisi Rossa untuk bisa bertemu dengan Reva di kamar rawat inap yang lain.

Lukas melihat beberapa perawat sudah membawa ibunda Reva ke ruang operasi. Lukas segera menemui Reva untuk menemaninya.

“Bagaimana, Reva? Apakah ibumu akan dioperasi sekarang juga?" tanya Lukas. Reva menganggukkan kepalanya.

“Sebenarnya ibumu sakit apa sampai dia harus dioperasi seperti ini?" tanya Lukas lagi, ia merasa sangat penasaran. Reva kemudian menitikan air matanya.

“Ibuku sebenarnya mengalami kecelakaan saat bekerja, sebenarnya Ibuku harus dioperasi dua hari lalu. Tetapi aku tidak memiliki biaya sepeserpun sehingga Ibuku dibiarkan saja seperti ini,” jawab Reva.

“Aku berharap operasi yang terlambat ini bisa membuat ibuku sembuh dan kembali seperti sedia kala,” harap Reva. Lukas pun mengamini harapan Reva.

la sebenarnya merasa iba kepada Reva. Tetapi Lukas lebih tergiur pada kecantikan wajah Reva dan keindahan tubuhnya, yang bisa ia eksploitasi seperti Laura dan para penari erotis lainnya untuk tampil di klub malam itu.

Lukas tak sabar lagi untuk bisa membawa Reva dan menjadikannya sebagai penari erotis yang baru. Sebab bagi Lukas, semakin banyak penari erotis di klub malamnya. Semakin besar juga uang yang akan ia dapatkan setiap malam.

'Sebentar lagi kamu juga akan tampil di klub malamku, Reva. Lihat saja, nanti kamu pasti tidak akan bisa berkutik dengan penawaranku itu. Kamu sudah terjerat dalam utang yang cukup besar, tandas Lukas membatin sambil menatap Reva dengan senyum menyeringai.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!