Petarung Kegelapan

"kalau di rasakan dari tekanan aura nya, kemungkinan monster ini berada di tingkat A lanjutan atau atas...". ucap Yori yang melihat monster macan taring panjang yang ada di hadapannya.

"terus bagaimana ini Yori... Apakah kita mundur atau gimana...?". Tanya Vivi yang merasa ketakutan merasakan tekanan aura dari monster tersebut.

"mundur.... Tidak ada istilah mundur dalam hidupku yang sekarang...". ucap Yori.

Kemudian Yori pun melanjutkan perkataannya. "kamu amati saja, begitu ada peluang segera bantu aku...". Ujar Yori.

Yori pun mulai bersiap melawan monster tersebut.

Pertarungan pun terjadi, terlihat di awal pertarungan Yori masih mengungguli jalannya pertarungan. Namun pada saat Yori akan mengeluarkan kekuatan untuk mengakhiri pertempuran.

"Sling....". tiba tiba, monster macan taring panjang menghilang di hadapannya. Yori pun tak bisa menemukan nya di mana mana.

"sial... Apakah ini merupakan teknik nya... ke mana iya pergi...?". Tanya Yori dalam hati.

"wus... pra...k..." monster tersebut menyerang dari belakang. Terlihat Yori pun terluka akibat serangan dadakan tersebut.

"bagaimana bisa... Dia menghancurkan teknik perisai baja ku...". Ucap Yori sambil menjauh dari monster tersebut.

"hati hati Yori... kenapa kamu diam saja dan tidak menghindar, pas di serang olehnya...". Teriak Vivi.

"aku tidak melihatnya, karena kecepatan nya yang tinggi...". Jawab Yori.

"kecepatan nya... dia tidak terlalu cepat... buktinya aku bisa mengikuti gerakannya...?" ujar Vivi.

Yori pun bingung dengan perkataan Vivi. "bagaimana bisa... Kamu mengikuti gerakannya Vivi...? Sedangkan aku tidak dapat melihat gerakannya...". Ucap Yori.

Vivi pun terkejut mendengar perkataan dari Yori.

Vivi pun berpikir apa ada yang salah ya.

Selagi mereka berpikir, terlihat monster tersebut pun melancarkan serangannya yang kedua.

"awas Yori... Dia mau menyerang dari sebelah kirimi...". mendengar teriakan dari Vivi, Yori pun segera menghindar dari serangan macan tersebut. Namun sedikit lambat, Yori pun masih terkena serangan tersebut. Namun tidak sekuat yang pertama.

"bagaimana bisa Vivi tau arah serangan tadi... Sedangkan aku tidak bisa melihatnya... apakah...". Gumam Yori di dalam hati.

"apa mungkin dia...". Teriak Vivi. Namun sebelum Vivi meneruskan omongan nya langsung di potong oleh Yori.

"iya... Aku sudah tau cara kerjanya... Dia berkamuflase... Dengan area sekitarnya. Seperti saat iya mengintai mangsanya dan lalu menerkamnya". Ucap Yori.

Yori pun melanjutkan perkataannya. "di karenakan kamu memiliki mata yang spesial... Jadi kamu dapat melihat nya". Sambung Yori.

"begitu ya cara kerja teknik nya. Pantas kalau dia berada di tingkat A atas...". Ucap Vivi.

"kalau begitu kamu bantu arahkan keberadaan nya". Ucap Yori. "baik..."

Pertarungan pun semakin memanas. Terlihat Yori sekarang sudah bisa menghadapi teknik kamuflase dari monster tersebut dengan bantuan dari Vivi.

Namun tiba tiba....

"pra...k...pra...k...". Yori terkena serangan telak dari monster tersebut. Melihat itu Vivi pun terkejut.

"apa yang sebenarnya terjadi...tiba tiba saja aku tidak dapat melihat nya...?". teriak Vivi ke Yori.

dengan menahan sakit Yori berkata. "dia sudah menaiki kecepatan gerakannya, sehingga kamu tidak bisa melihat dan mengikuti gerakannya...".

"sungguh monster yang layak untuk di makan...". Gumam Yori di dalam hati.

Yori pun akhirnya mengeluarkan seluruh kemampuan nya. karena Yori melepaskan seluruh kekuatan nya. Terlihat Vivi dan para monster yang lemah yang berada dalam jarak dua ratu meter pada pingsan. Akibat tekanan aura dari Yori yang begitu besar.

"seperti nya aku tidak perlu membantu nya, dia sudah mulai serius kelihatan nya...". Ucap modeus yang mengamati dari atas pohon.

"aku sudah tidak sabar ingin memakan mu...". Ucap Yori ke Monster tersebut di ikuti dengan tawa jahat yang menyeramkan.

Terlihat aura hitam pekat menyerupai kegelapan menyelimuti Yori.

"kamu monster yang pertama membuat ku harus melepaskan kekuatan ini...!". Selesai Yori berkata.

"wus... Sing...". Seketika monster macan taring panjang itu pun tewas. Akibat serangan tusukan cakar tajam milik Yori, yang iya dapatkan dari monster beruang abu abu waktu itu.

Teknik Yori tersebut langsung mengoyak dada monster macan taring panjang tersebut, dan Yori langsung menarik keluar jantungnya.

Tampak jantung monster tersebut masih berdetak di tangan Yori.

Yori pun langsung memakan jantung monster tersebut yang masih berdetak. Seketika seluruh teknik monster macan taring panjang itu menjadi milik Yori.

tampak terlintas di dalam benak Yori "teknik... Kamuflase". "teknik kecepatan kilat". Di pelajari.

Seketika Yori merasakan energi yang kuat mengalir di tubuhnya.

Setelah beberapa lama Vivi pun sadar.

"e... Ah... Apa yang terjadi". Ucap Vivi yang terbangun dari pingsan nya. Iya pun melihat Yori tengah memanggang daging di depannya. Dan terlihat hari pun sudah gelap.

"kamu sudah sadar... Ini makan". ucap Yori sambil memberi sepotong daging panggang.

"bagaimana dengan monster tadi...?". tanya Vivi yang ke penasaran apa yang terjadi saat iya pingsan tadi.

"sudah ku kalahkan... Ini dagingnya... Enak tau...!". Ucap Yori dengan santainya sambil menyantap daging panggang.

Yori pun mulai mencicipi nya. "hmm... E...nak...". Teriak nya.

Vivi pun menyantap daging tersebut dengan lahap. Sambil bertanya pada Yori.

"bagaimana kamu bisa mengalahkan nya Yori...". Tanya Vivi. "itu... Karena aku beruntung saja". jawabannya.

"sudah jangan kamu pikirkan... sekarang makan saja sampai kenyang". Ucap Yori.

Yori pun langsung menyantap daging panggang tersebut. Namun iya mencoba mengingat kejadian sebelum iya pingsan.

"seingat ku... ". Yori pun membayangkan sebelum iya pingsan, iya merasakan tekanan aura yang sangat kuat, yang belum pernah iya rasakan sebelumnya. Dan dia melihat aura hitam yang menyelimuti tubuh yori waktu itu.

"aku rasa... Ada yang iya sembunyikan ke padaku, tentang kekuatan nya. Aku jadi penasaran... seberapa kuat dia sebenarnya...?". ucap Vivi di dalam hati.

Setelah selesai menyantap daging macan taring panjang. mereka berdua pun segera beristirahat untuk melanjutkan perjalanan esok hari.

Setelah terlihat Yori yang tidur, Vivi pun mulai bangun. Iya mencoba melihat tubuh yori dengan kekuatan matanya.

Namun, sekuat apapun Vivi mencoba mendeteksi kekuatan Yori dengan matanya. tetap saja iya tidak bisa melihat seberapa kuat Yori. Yang terlihat olehnya kekuatan Yori setara dengan tingkat B atas saja.

"bagaimana bisa ya... Kenapa mataku tak mampu mendeteksi kekuatan nya... Tidak mungkin kekuatan tingkat B atas bisa mengalahkan monster itu tadi". Gumam Vivi di dalam hati.

Vivi pun mencoba mendeteksi burung gagak yang selalu bersama dengan Yori. Namun yang iya lihat hanya burung gagak biasa.

"tidak ada yang spesial dari burung gagak ini". ucap nya dalam hati.

Karena merasa usaha nya sia sia. Vivi pun akhirnya memutuskan untuk tidur. Dan saat iya tidur, tampak mata Yori yang terbuka.

Dan tampak wajah Yori yang tersenyum menakutkan...