bagaimana jika pembunuh bayaran tingkat S harus mengalami kehidupan kembali, itulah yang di rasakan oleh Bianca Dealova Christabel. seorang pembunuh bayaran tingkat S saat sedang menjalankan misi dirinya tidak sengaja tertembak oleh sahabatnya sendiri. bukannya pergi ke alam baka Bianca malah masuk ke dalam tubuh seorang gadis lemah yang punya penyakit jantung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na-he, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 5
hari ini Gebi akan kembali masuk sekolah, sudah tiga hari ia menunggu, sebagai seorang yang mengalami kehidupan kedua kalinya, dirinya akan menjalani hidup dengan baik apa lagi sekarang ia mempunyai keluarga yang lengkap membuatnya sangat senang. apa lagi waktu kemarin ia sudah merepotkan kedua orangtuanya karena telah membeli sebuah mobil yang jelas saja membuat mereka kaget. hingga waktu makan malam tadi Gebi di beritahukan bahwa ia besok akan masuk sekolah. membuat dirinya langsung memuncak senang
tok
tok
" nona Gebi saatnya anda bangun, hari ini adalah hari pertema anda masuk sekolah " ucap pelayan itu
" eungh? sudah pagi ya aku akan segera bangun. siapakan saja pakaian untuk ku" ucap Gebi
ia langsung beranjak dari tempat tidur dan menuju kamar mandi, setelah menyelesaikan ritual mandinya Gebi segera berganti pakaian. padahal dirinya adalah wanita dewasa mungkin saja jika dia harus hidup di tubuh lamanya sampai saat ini Mungkin saja taun ini usianya menginjak 23 tahun. namun sekarang dia harus kembali masuk sekolah, bahkan umurnya sekarang 15 tahun
tap tap tap
" pagi semuanya "
sekarang keluarga itu sudah mulai terbiasa dengan Gebi yang baru, mereka juga harus mendukung keputusan Gebi kedepannya. padahal mereka sedikit khawatir dengan kesehatan Gebi.
" kamu senang banget bisa masuk sekolah? padahal abang dulu sekolah nya sering bolos tetapi abang masih jadi orang sukses " ucap Aksa
" itu karena abang bodoh " jawab Gebi yang lngsung membuat Aksa terdiam seketika
" pokonya nanti kalau ada apa apa jangan lupa hubungi mami sama papi, papi juga udah naroh bodyguard buat kamu di sekolah " ucap Caludia
" bodyguard? apa mereka seperti bodyguard pada umumnya? bertubuh besar " tanya Gebi
" hhhhh, tidak sayang. mereka murid sama seperti mu. dengan adanya mereka di sekolah, kamu akan jadi aman "
" hm, baiklah Gebi ngerti sekarang " jawab Gebi
...****************...
internasional high School
sekolah paling terkenal di kota A,sekolah itu bahkan masuk dengan kata gori sekolah terbaik bahkan sudah banyak mendapatkan penghargaan, hanya orang orang beruntung yang bisa masuk ke sana. tentunya dengan orang dalam ya gaes.
" kamu mau masuk sendiri? gak mau papi anter aja " tanya tuan Brian
" iya pi, Gebi juga udah dewasa. masa masih di anterin kayak anak tk aja " jawab Gebi
mendengar itu tuan Brian hanya terkekeh, meski umurnya yang tergolong sudah tua namun wajahnya masih tergolong kelihatan muda.
" kalo gitu papi berangkat ya " ucap Brian segera melajukan mobilnya
melihat mobil yang menjauh, Gebi segera masuk kedalam sekolah. tujuan utamanya adalah ruang kepala sekolah.
" maaf permisi, ruang kepala sekolah di mana ya. soalnya Gebi murid baru" tanya Gebi kepada seorang murid
" oh jadi kamu murid baru itu ya? baiklah. aku akan mengantar mu, kamu hanya perlu ikut dengan ku" jawabnya berjalan meninggal Gebi
" ckck.. anak anak zaman sekarang. mereka hanya bertingakah semaunya tanpa memikirkan orang yang lebih tua " padahal dirinya tidak sadar sudah menjadi muda kembali 🗿
ruang kepala sekolah
tok
tok
" permisi pak, ini ada murid baru " ucap murid itu
" silakan masuk " jawab kepala sekolah
Gebi langsung duduk di depan kepala sekolah, tentu saja ia menujukkan wajah angkuhnya. padahal wajahmu saat ini sangat tidak mendukung.
" bapak sudah tahu kan siapa saya? jadi saya harap bapak bisa menjaga rahasia " ucap Gebi
Gebi sudah di kasih tau oleh nyonya Caludia bahwa ayahnya sudah membeli sekolah itu, jadi Gebi tak perlu terlalu takut. karena waktu dulu ia pernah di bully hanya gara gara dia dari kalangan miskin.
" sa-saya mengerti nona Gebi " jawab kepala sekolah dengan terbata bata
" tunjukan kelas ku "
kepala sekolah segera menuntut Gebi ke dalam kelas, dia sedikit di buat kagum oleh sekolah itu. tempat yang begitu luas bahkan kelas saja ada banyak sekali.
tok
tok
" buk, Siska ini ada murid baru. jadi saya mohon kerjasamanya " ucap kepala sekolah
Gebi sengaja menyembunyikan dirinya di balik kepala sekolah, jadi dia bisa membuat kejutan sedikit.
" baik Pak, silakan masuk nak " ucap buk Siska
Gebi segera melangkahkan kakinya ke dalam kelas. kaki pendek nan mungil itu sangat lucu.
" nah sekarang perkenalkan diri kamu "
" wah dia sangat lucu "
" apa itu anak SD? tidak mungkin anak SD masuk ke dalam kelas kita "
" astaga lucunya, pengen cubit pipinya "
" adek kamu lucu banget sih "
" anak anak ibu minta perhatiannya, jadi mohon diam sebentar "
" baik buk " ucap mereka serentak
" Hai semuanya, kenalin nama ku Gebi. senang bertemu sama kalian " ucap Gebi, wajahnya tak berhenti tersenyum membuat orang yang melihat nya menjadi gemas sendiri
" kamu boleh duduk " ucap buk Siska
" Terimakasih "
Gebi segera memilih tempat duduk, namun dirinya malah di tarik seseorang dan menyuruhnya langsung duduk di dekatnya.
" ugh, kenapa kamu menarik ku!! "
" maafkan saya nona Gebi " ucap laki laki itu
Gebi langsung paham, jika ada yang memanggilnya nona berarti mereka adalah bodyguard yang di tugaskan oleh ayahnya.
" baiklah anak anak, kita akan melanjutkan apa ibu jelaskan tadi untuk kamu Gebi. karena kamu murid baru jadi kamu hanya perlu menyimak saja " ucap buk siksa
" baik buk " jawab Gebi
kini pelajaran pertama sudah berakhir, para mahasiswa Segera keluar. mereka akan menuju kantin di mana rasa lapar mereka terbayarkan oleh semangkuk makanan.
" jadi kamu bodyguard yang di tugaskan oleh papi " tanya Gebi
" iya nona, maaf jika saya belum mengenalkan diri. nama saya Alvaro " jawabnya
" hm, jangan memangil ku nona ketika sedang berada di sekolah. panggil Gebi saja aku tidak suka jika ada yang tahu identitas ku " ucap Gebi
" baik no maksud saya Gebi "
setelah itu mereka langsung menuju kantin, Alvaro juga mengingatkan Gebi agar bisa menjaga kesehatannya. tuan Brian juga sudah menjelaskan semuanya kepada Alvaro.
" Al aku lapar " ucap Gebi
melihat itu Alvaro segera membeli beberapa roti, ia juga membeli beberapa air mineral untuk Gebi.
"lihat bukannya itu murid baru dari kelas sebelah? "
" jadi dia murid barunya? cantik banget "
" ngak cuman cantik dia juga lucu"
" kayaknya bakal nyaingin ratu sekolah"
" cih, mereka hanya tau memuji. jika barang itu masih cantik mereka akan terus memujinya namun jika barang itu rusak mereka akan terus menjelekkan nya " gumamnya
" ini no maksud saya Gebi " ucap Alvaro menyerahkan sekantong roti
" astaga, banyak sekali?! tidak mungkin aku akan memakan semuanya "
" ma-mafkan saya nona " ucapnya pelan jadi tidak ada yang mendegar
" huh.. sudahlah, aku akan memakannya " jawab Gebi meski dia sedikit marah namun dia harus menghargai usha Alvaro.
" mereka datang! "
" astaga aku harus segera berdandan "
" kyaa suami ku Rafael "
" kenapa mereka sangat tampan "
" siapa mereka? " tanya Gebi
" mereka adalah anak konglomerat ketiga nona, mereka juga terkenal " ucap Alvaro yang hanya di anggukan oleh Gebi
dirinya tidak tertarik dengan anak muda seperti mereka, ia hanya tertarik dengan para pria matang. menurutnya mereka lebih berpengalaman.
setelah menghabiskan makanannya, mereka langsung kembali ke kelas namun sebelum itu Gebi mengajak Alvaro untuk berkeliling sekolah
brak
" m-maafkan saya, saya akan membersihkannya " ucap seorang gadis yang tidak sengaja menumpahkan segelas kopi ke arah Gebi
" tidak usah " jawab Gebi singkat lalu pergi meninggalkan tempat itu.
" sepertinya dia murid baru? sungguh sebuah keberuntungan " batinnya lalu berlalu pergi meninggalkan lorong sekolah.
