Meninggalkan tempat tinggal nya untuk menghindari kejaran musuhnya harus di lakukan oleh Yuang Fengying.
Dalam Pelarian nya itulah dia baru menyadari semua hal yang selama ini tak di ketahui nya.
Hal yang ternyata sangat di cari dan di buru oleh sosok sosok kuat di jagat ini, yakni Warisan Penguasa Alam terdahulu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sigi Tyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. Mencari Biji Benih Angin ( Usaha pengejaran Bayangan Kegelapan)
Rombongan orang itu sudah tiba di pinggiran area yang di selimuti pusaran angin.
Saking banyaknya pusaran angin hingga menciptakan alunan suara yang terkadang sangat rendah namun juga bisa sangat tinggi menyayat hati.
"Cari pusaran yang paling kecil, kita taklukan dan ambil biji benih angin nya.." Matriark klan Feng terdengar mulai memberikan perintah nya dan arahan.
Orang orang mulai mengawasi pusaran mana yang terlihat paling kecil dan lemah, menerobos pusaran angin yang mampu mencabik cabik raga itu sungguh bukan perkara mudah.
"Ada tiga pusaran yang terlihat lemah jika di banding ratusan lainnya." Long Seng menunjuk ke arah yang di maksud.
"Ya benar, tiga pusaran itu yang paling lemah." Fen Huasang membenarkan.
Matriark klan Feng mengamati ketiga pusaran yang di tunjuk tersebut, "Benar, ketiganya sedikit lemah."
"Kita bagi menjadi tiga tim, kelompok mana yang nanti akan mendapatkan biji benih angin, tak masalah, agar bisa menyingkat waktu." matriark klan Feng kembali memberikan arahan nya.
"Baik nyonya."
**
Jauh di wilayah Tanah Tengah, terlihat Ye Cuang mulai memasang wajah muram.
Pria tinggi besar dengan anting di dua telinga nya itu menatap rekan rekannya.
"Bagaimana?." Ye Cuang menatap rekannya yang memakai pakaian jubah hitam putih.
Pria yang bernama Sie Roang itu masih mengendus udara, dengan kekuatan 'Kuasa' atas unsur tersebut pria itu mencoba mencari jejak buruannya.
Semetara di sampingnya pria lain masih terus menancapkan tongkat nya, melalui kekuatan Kuasa atas kayu pria itu terlihat mencoba mencari jejak buronan.
"Aku tak mampu mengendus nya, nampak nya berandalan itu sudah berlari jauh." Sie Roang dengan kecewa menyampaikan apa yang di rasakan nya.
"Aku juga tak mampu mendengarkan berita dari tanaman tanaman di wilayah ini, mungkin bajingan itu ada di pinggiran yang jauh." sahut pria pemilik Kuasa kayu yang bernama Loukang.
Sie Roang dan Loukang terlihat kecewa.
"Apa mungkin bangsat itu meninggalkan wilayah ini..?." Ye Cuang mulai terlihat memikirkan opsi lainnya.
"Maksudmu?."
"Pergi dari sini ke wilayah lain.." sahut Ye Cuang, " ke benua yang sesungguhnya."
Semua terlihat terkejut, namun kemungkinan itu bisa saja terjadi.
"Jika demikian kita terpaksa menghubungi Tuan Penguasa, menanyakan perihal ini, agar aura bajingan itu bisa di telusuri lewat penelusuran Jejak Jiwa." Loukang menyampaikan usulannya.
"Ya tapi itu membutuhkan biaya yang mahal, membutuhkan banyak kristal energi untuk di bakar." sahut Sie Roang.
"Tapi itu lebih baik, dari pada membuang waktu berputar putar di wilayah ini."
"Benar juga." Ye Cuang mengangguk mempertimbangkan usulan tersebut.
"Baik kita hubungi Tuan Penguasa," Ye Cuang akhirnya memutuskan tindakan apa yang akan di lakukan.
Sepuluh orang itu sudah berkumpul, duduk melingkari sebuah keping yang terlihat melayang di tengah tengah mereka.
"Sesuai aba aba ku, kita kerahkan energi kepada keping ini, terpaksa ini kita lakukan karena tempat ini sangat jauh dengan Tuan Penguasa."
"Baik."
Orang orang mulai mengaktifkan kekuatan nya.
"Mulai..!." Ye Cuang memberikan aba aba nya.
Sepuluh orang itu mulai mengalirkan energi kekuatan nya, energi itu mengaliri keping sebesar telapak tangan.
Byaaar...
Begitu di aliri energi yang stabil dan terus menerus, keping itu mulai bersinar dan memancarkan cahaya membentuk sebuah penampakan.
"Stabilkan..!." perintah Ye Cuang kepada seluruh orang orang nya.
Sembilan orang lainnya mulai menyetabilkan energi nya, samar samar tercipta sebuah layar yang makin lama makin jelas dan terang.
Sosok tuan Penguasa terlihat di layar tersebut, dan mereka berbincang tentang apa yang terjadi.
**
Tiga tim penakluk biji benih angin sudah terbentuk.
Yuang Fengying ikut dalam kelompok matriark klan Feng bersama kapten Tang dan sepuluh anggota biro lainnya.
Selain itu ada juga orang orang ras Naga dan Peri serta anggota Klan Feng lainnya.
"Hati hati.. Ikuti aba aba ku, jangan lengah jika tak ingin tubuh mu tercacah oleh gelombang angin." matriark klan Feng berkata dengan acuh tak acuh, baginya keselamatan semua orang bukan urusannya.
Semua orang juga menyadari itu, dalam situasi seperti ini masing masing orang harus melindungi dirinya sendiri.
"Jika tak sanggup kalian minggir, tak perlu sok hebat dan menjadi pahlawan kesiangan di sini." dengus wanita tua itu lagi.
Semua mengangguk.
Saat ini Yuang Fengying bersama yang lain tengah melangkah menuju satu pusaran angin yang menjadi sasaran nya.
Meski dikatakan itu pusaran angin yang kecil, dan hanya beberapa meter saja, namun sesungguhnya itu sangat menakutkan.
Makin mendekat makin kuat gelombang angin yang berputar.
Putaran angin itu layaknya pisau tajam yang menebas ke segala arah.
"Lindungi tubuh kalian dengan kekuatan unsur elemen yang kalian miliki..!." matriark klan Feng berteriak diiringi energi karena suara angin yang kencang membuat suara kian bising dan mengaburkan suara wanita tua itu.
Semua orang langsung membentuk perisai diri dari kekuatan unsur elemen masing masing, tak terkecuali Yuang Fengying.
"Membentuk Lingkaran...!." wanita tua itu kembali meneriakkan aba aba.
Semua orang lalu mengepung pusaran angin itu.
"Gunakan senjata... jika kalian tak mampu, maju dan pecah gelombang angin nya..!."
"Majuuu.....!!."
Secara serempak puluhan orang itu maju ke arah pusaran angin dan mencoba memecah gelombang angin yang berputar untuk masuk ke tengah pusaran.
SRAAAKK....!!
Gerakan orang orang itu ibarat ingin mengentikan putaran roda kendaraan dengan rem nya.
Bukan hanya kelompok Matriark klan Feng dimana Yuang Fengying berada, yang saat ini tengah mencoba menghentikan putaran gelombang angin yang berputar.
Namun kelompok kelompok lain juga tengah melakukan itu.
DUAAAR....
Suara ledakan terdengar, gerakan orang orang itu membuat pusaran tersebut menjadi kacau dan oleng, hingga pusaran itu meliuk liuk dan saling berbenturan.
BAAM... BAAMM....
"Hati hati ..!." Long Seng memperingatkan anggota nya.
Demikian juga dengan Fen Huasang, melihat pusaran angin malah menjadi kacau membuat pria ras Peri itu memucat wajah nya, " Masuk dengan pelan pelan, agar putarannya tak kacau dan limbung."
Entah karena terburu-buru atau memang karakter pusaran yang bergelombang dan aneh, pusaran pusaran angin itu kini malah mulai kacau dan saling membelit.
Ibarat pilinan tali yang berputar dan bersenggolan maka kini pusaran angin menjadi kacau balau.
"Aah...!," Matriark klan Feng langsung memucat wajahnya, wanita itu tak bisa membayangkan kehancuran seperti apa yang terjadi, jika pusaran angin itu saling bertubrukan dan belit membelit.
"AWAASS...!." wanita itu berteriak dengan keras saat semua semakin kacau.
Putaran angin itu mulai melempar semua orang yang ada di dekatnya, bahkan beberapa orang memiliki pelindung lemah mulai terkena sabetan angin yang setajam pisau itu.
"Aargh...!."
"Ouggh...!."
Jeritan jeritan mulai terdengar sahut menyahut saat badan orang orang itu terpotong atau tercabik.
Yuang Fengying juga terlempar, remaja itu terpental akibat terhantam putaran angin.
"Aah...!, sialan.., hantaman angin ini sungguh kuat sekali." Yuang Fengying terpekik, meski tak terluka.
Selain fisiknya yang kuat, perisai yang di ciptakan remaja itu sungguh sangat kokoh.
_________
Jangan lupa dukungannya..