Petarung Kegelapan
"selamat pagi...." ucap Yori kepada kedua orang tua nya. "pagi... Yori..." saut ibu yori membalas sapaan dari Yori.
"ayah... Hari ini ayah akan mengantar ku ke academy kan...?" tanya Yori kepada sang ayah, yang tengah duduk sambil menyeruput kopi. "iya... ayah akan mengantar kamu ke academy hari ini, kan kemarin ayah sudah janji sama kamu". Jawab sang ayah kepada Yori.
"terima kasih ayah..." ucap Yori.
Begitulah ke seharian Yori yang penuh cinta kasih. Yori merupakan anak tunggal dari pasangan rivel trans dan merry. Dan kedua orang tua Yori merupakan mantan petarung dan penyihir tingkat s di kerajaan dhursa.
Namun berbanding terbalik dengan Yori. Iya tidak memiliki bakat seperti orang tuanya. Di umur nya yang ke 6 tahun, Yori masih belum bisa menguasai teknik teknik dasar pertarungan dan sihir. Yang seharusnya anak anak usia 6 tahun itu sudah mempelajari teknik lanjutan. Karena hal itulah Yori sering di bully di academy.
... "ayo Yori... Kita berangkat...!" teriak ayah Yori sambil mempersiapkan kudanya. "iya...ayah..." jawab Yori sambil berlari keluar rumah....
rivel pun mengantar Yori ke academy dengan menunggangi kuda kesayangan nya.
..."ayah...apakah aku bisa sekuat ayah suatu saat nanti...?" tanya Yori ke ayahnya. "tentu saja bisa... Kamu kan anak ku" jawab rivel....
"tapi ayah... Nyatanya aku sudah berusaha sekuat tenaga, namun sampai sekarang aku masih belum bisa menguasai teknik dasar" ucap Yori dengan nada putus asa.
Mendengar ucapan Yori, rivel pun langsung bereaksi dan menjawab perkataan dari Yori.
"nak... Laki laki sejati itu tidak di ukur dari seberapa kuat pukulannya. Seberapa dahsyat sihirnya. Namun laki laki sejati itu di lihat dari seberapa besar tanggung jawab nya, seberapa kuat kesabaran nya. Banyak di luar sana yang memiliki pukulan kuat, namun tidak dengan persahabatan yang kuat. dan ada juga orang yang tidak mempunyai pukulan kuat. Tapi karena dia orang yang bertanggung jawab, ramah sehingga banyak orang yang ingin melindungi nya. Jadi... Jadilah manusia yang sangat berguna buat orang banyak. sampai di sini kamu mengerti Yori...!".
"iya ayah... Aku akan menjadi sosok seperti yang ayah bilang" jawab Yori.
Akhirnya mereka pun sampai di academy Yori pun langsung bergegas masuk kedalam.
Baru saja Yori sampai di halaman depan academy, iya langsung di hadang oleh barri trans dan kawan kawannya.
"ha...ha...ha...!!! Hey sampah keluarga. Ngapain kamu masih datang aja ke academy ini, bikin malu keluarga aja". Ucap barri dengan suara lantang.
"iya ni... Percuma kamu berlatih sekuat tenaga. tak akan bisa... sekali pecundang yang tetap pecundang iya kan bos...". Ucap salah satu teman barri.
Namun Yori tidak menggubris mereka, iya tetap saja berjalan menuju kelas nya. Namun barri yang merasa di cuekin oleh Yori, iya langsung merangkul Yori dari samping dengan sedikit kuat sehingga membuat leher Yori kesakitan.
"hey pecundang... kalau aku lagi bicara itu di dengar... Jangan maen nyelonong aja... Dasar kamu kau ini aib keluarga trans saja". ucap barri sambil melepas rangkulannya dan mendorong Yori hingga terjatuh.
Setelah puas barri dan teman temannya pergi meninggalkan Yori yang terjatuh di situ akibat di dorong oleh barri.
Yori pun meneteskan air matanya, dan iya bergumam dalam hati. "tengok saja nanti aku akan melewati kalian semua".
Yori dan barri mereka sebenarnya masih memiliki hubungan darah. Karena barri adalah anak dari abangnya rivel. Rivel sendiri merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Karena rivel anak bungsu dia hanya mendapatkan sedikit kekayaan dari ayah nya yaitu trans. Yang merupakan salah satu bangsawan kaya yang ada di kerajaan dhursa.
Tiba tiba dari kejauhan terdengar teriakan lembut memanggil Yori. "Yori... Kamu tidak apa apa...?" sambil menghampiri Yori dan membatu nya buat berdiri. Dan ternyata itu adalah Temari, anak bangsawan dan hanya satu satunya sahabat Yori.
"iya tidak apa apa... Aku udah biasa kok ngalaminya" saut Yori dengan suara yang pelan. "
Akhirnya mereka pun memasuki kelas dan memulai pelajaran.
Terlihat Yori dengan antusias belajar dan memahami semua yang di terangkan oleh master. Namun waktu praktek tetap saja Yori belum bisa melakukan seperti anak anak yang lainnya. Iya masih saja gagal dan gagal lagi. namun Temari tetap saja menyemangati dirinya untuk tidak berputus asa.
Hingga pelajaran usai. Seluruh murid pun kembali pulang ke rumah masing masing. Dan terlihat Yori pulang bersama dengan Temari. Dan di suatu tempat mereka berdua bertemu kembali dengan barri.
"halo pecundang...!! Gimana pelajaran hari ini". ucap barri yang menyapa Yori. Namun Yori tetap saja tidak menggubris nya. hingga membuat barri marah dan mulai menyerang Yori.
"sial... Beraninya pecundang ini mengabaikan aku.. Rasakan ini bola api...". Terlihat serangan dari barri ke pada Yori.
"menghindar Yori... " teriak Temari, namun karena Yori yang ketakutan sehingga perasaan nya kaki nya tidak bisa di gerakan, dan "bum..." suara ledakan.
"untuk masih sempat...". ucap Temari dengan suara terengah engah. Temari menahan sihir api dari barri dengan sihir air miliknya.
"Temari... Jangan ikut campur... Urusan ku dengan Yori ..". ucap barri dengan kesal ke Temari.
"tidak bisa... Yori adalah sahabat ku. Jadi kalau kamu ingin menyakiti nya, kamu harus berhadapan dengan aku juga". Ucap Temari dengan lantang.
"sudah Temari... Biarkan saja... Aku tidak apa apa kok, aku enggak mau kamu terluka karena aku". ucap Yori kepada Temari.
"tidak Yori... Kamu itu sahabat aku... Aku enggak mau melihat sahabat ku di sakiti oleh orang lain". Saut Temari.
"tapi... Kamu bukan lawan nya..." ucap Yori. "setidak nya aku sudah berusaha melawan nya. Entah aku bisa atau tidak. Lebih baik di lawan, dari pada harga diri di injak injak oleh nya". Ucap Temari dengan suara yang tegas.
mendengar perkataan Temari tadi, Yori pun mulai mengangkat wajah nya dan menatap ke arah barri.
"apa... kenapa dengan mata mu...sudah berani menatap ku seperti itu". Ucap barri dengan kesal.
Yori pun mulai membuang keraguan nya. Dan iya pun berlari sekuat tenaga ke arah barri. Melihat itu barri pun menyuruh kedua temannya untuk membantunya melawan Yori. pertarungan pun terjadi.
Setelah beberapa saat. "aduh...aduh...sakit...sakit Temari". Ucap Yori yang kesakitan.
"iya aku tahu... Tahan kenapa biar aku obati luka nya ini". Ucap Temari yang mengobati luka luka di wajah Yori akibat pertarungan tadi.
"tidak ku sangka kamu akhirnya berani juga melawan nya. Iya... Walaupun akhirnya bonyok juga". ucap Temari sambil tertawa kecil.
"kamu ini malah tertawa... Aku juga tidak tahu, tiba tiba aja sehabis dengar perkataan mu itu jantungku berdetak kencang dan... Iya seperti yang kamu lihat tadi". Jawab Yori.
Terus Yori pun melanjutkan perkataannya tadi. "terimakasih iya... Selama ini kamu selalu mendukung ku". Ucap Yori.
"iya... Itukan karena kita sahabat..". saut Temari. "semoga kita selalu seperti ini selamanya". ucap Yori. "iya...". Saut Temari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Kerta Wijaya
🤟
2024-07-09
1
Jimmy Avolution
hadir
2024-06-16
1
Puput T
lumayan, cuman tanda baca nya lebih di perhatikan lagi thor
2024-06-02
1