Perjuangan seorang Wanita Yang sudah Di hianati oleh suaminya. hidupnya hancur setelah Menikah dengan seorang pria yang tidak pernah menganggapnya sebagai istri. walaupun Ia sudah berusaha menjadi istri yang Baik, akan tetapi Devan tidak pernah menghargai Kinanti. hingga pada akhirnya Mereka berdua berpisah karena Devan kedapatan Telah Berselingkuh dengan Wanita lain. dalam keadaannya yang sedang hamil Kinanti harus menerima Kenyataan jika Ia harus bercerai dengan Devan.
Bagaimana cerita mereka selanjutnya kita nantikan di Episode selanjutnya yah.. Jangan lupa mampir 🙏 maaf baru pemula mohon Bantuannya 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep 24: Belum terpikirkan untuk Menikah
Keesokan harinya Kinanti terbangun lebih awal. Wanita itu terlihat begitu Sibuk membantu Bi Ina di dapur. Meskipun Pekerjaannya hanya Menjaga anak kesayangannya Leo. Akan tetapi ia selalu membagikan waktunya untuk bisa membantu Bi Ina memasak di dapur sana.
Jam sudah menunjukkan pukul Tujuh pagi.
Leo juga sudah bersiap-siap untuk pergi ke luar kota bersama Pak Wawan, yang selalu Setia menemaninya Kemana pun ia pergi.
"Sarapan dulu pak," ucap kinanti. Ketika melihat leo sudah bersiap-siap untuk pergi.
"Iya. Nanti aku sarapan sama pak Wawan." Balas leo. Yang terlihat sibuk dengan pekerjaannya di Laptop.
Kinanti kembali ke dapur untuk menyelesaikan pekerjaannya di sana. Tiba-tiba ponselnya bergetar di saku celananya. Membuat kinanti Terkejut dan segera Mengambil Ponsel yang ada di saku celananya.
"Aditya," ucap kinanti. Sambil menatap layar ponselnya itu.
"Siapa?" Tanya Leo. Yang tiba-tiba muncul di dekatnya. Kinanti Langsung menoleh ke belakangnya. Dan tanpa ia sadari Panggilan itu sudah terhubung dengan Aditya.
"Bukan siapa-siapa pak," Sahut Kinanti.
Sementara dari sebrang sana Aditya berusaha memanggil Kinanti. Karena sambungan Panggilan itu sedang tersambung dengannya.
("Hei Kinanti. Kamu lupa mematikan ponselnya!") Teriak Aditya. Namun tak di dengar oleh Kinanti. Karena Kinanti sedang sibuk menyiapkan segala keperluan untuk Leo dan pak Wawan.
"Kamu nggak ikutan sarapan bersama kami?" Tanya Leo. Kinanti Menggelengkan kepalanya.
"Apa putri masih tidur?" Leo bertanya Kembali.
"Iya Pak, Mungkin dia kecapean." Balas kinanti. Lalu Leo Langsung Kembali makan dengan di temani pak Wawan.
Sementara Kinanti pergi ke kamarnya Putri. Untuk melihat putri di Dalam sana.
Aditya masih saja meneriaki Kinanti. Yang tidak mendengarkan suaranya Sejak tadi.
Namun ketika Aditya ingin Mematikan Sambungan Panggilan itu. Ia mendengar suara seorang Pria di balik Ponselnya.
"Dia masih tidur yah,"
Leo juga masuk ke dalam kamar anaknya. Untuk berpamitan pada Putri.
"Iya pak. Nanti aku yang Akan Memberitahukan Tentang Kepergian bapa,"
"Iya. Makasih Kinanti," singkat Leo. Lalu ia mencium Dahi Putrinya. Kinanti hanya tersenyum Melihat Kasih sayang Leo terhadap Anaknya.
"Aku titip putri sama kamu, tolong jaga dia dengan baik." Ucap leo.
"Iya pak, aku Janji akan Menjaga Dia dengan baik hingga Kamu pulang Pak," sahut Kinanti.
"Kinanti,"
"Iya pak, ada Apa?" Tanya Kinanti. Menatap leo.
"M'mm.
"Jaga dirimu baik-baik." Singkat Leo. Membuat kinanti sedikit Malu. Karena Mendapatkan perhatian dari Leo.
Sementara Aditya yang masih mendengarkan percakapan mereka. Batinya tidak tenang ia marasa jika leo juga mulai menyukai Kinanti.
"Aku pergi dulu," berpamitan pada kinanti.
Dan Kinanti hanya mengangguk sambil Tersenyum Menatap Leo yang baru saja keluar dari kamarnya Putri.
"Sadar Kinanti! Kamu itu hanya seorang pembantu di sini. Nggak usah berpikiran yang aneh-aneh. Kamu itu bukan siapa-siapa di rumah ini!" Ucap kinanti. Yang tak menyadari jika Aditya Sudah mendengarnya.
Lalu Wanita itu mengikuti Leo hingga ke depan pintu. Leo hanya tersenyum sambil Melambaikan Tangannya pada Bi Ina dan Juga Dirinya.
"Hati-hati di jalan Pak." Ujar Kinanti. Dan hanya di balas senyuman manis dari Leo.
"Hmmm.
Bi Ina berdeham pelan.
"Sepertinya sudah ada yang mulai jatuh cinta di sini." Ucap Bi Ina.
"Eehh. Bu, Jangan asal bicara. Gimana kalau ada yang mendengar suara Bu Ina. Kan kita jadi malu," ucap kinanti.
"Neng, di sini cuma ada bibi sama kamu, bagaimana bisa ada yang tau? Menurut Bibi Kamu itu lebih cocoknya sama Den Leo, Dia lebih dewasa dan Penyayang. Di tambah lagi den leo Itu Sudah pernah menikah. Jadi pasti dia akan mencintai Kamu dan anakmu dengan Baik," ucap Bi Ina.
Namun kinanti hanya tersenyum.
("Bicara apa Sih Nih bibi! Kenapa harus Membujuk Kinanti untuk Menyukai Leo.") Ujar Aditya dengan Kesal.
"Aku belum Kepikiran sampai ke situ bi. Bahkan Aku Tidak ingin menikah lagi, karena bagiku pernikahan cukup sekali dalam hidupku. Itu pun terpaksa kami lakukan Karena Hanya Desakan dari Orang Tuanya. Dan sekarang aku benar-benar Kecewa dengan apa yang sudah Terjadi Pada pernikahanku." Ucap kinanti.
Bi Ina merasa kasihan pada Kinanti.
"Sabar Neng, tidak semuanya laki-laki itu sama. Mungkin dulu Neng pernah gagal Dalam pernikahan. Tapi percayalah, Pasti neng akan menemukan Pria yang benar-benar Tulus Mencintai Neng dan anakmu." Ucap Bi Ina.
"Iya Bi." Singkat Kinanti.
Lalu mereka segera kembali Ke Dalam.
Setelah mendengar Semua pembicaraan Mereka. Aditya merasa Sangat Putus asa. Jika nantinya Kinanti benar-benar Sudah tidak ingin menikah lagi.
Karena sebenarnya ia sudah terlanjur mencintai wanita itu. Meskipun Dulunya ia sering Memarahi Kinanti tanpa sebab dan alasan tertentu. Akan tetapi Kemarahannya itu kini berubah menjadi Cinta.
