NovelToon NovelToon
Rahasia Pesugihan Pamanku

Rahasia Pesugihan Pamanku

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Dendam Kesumat / Tumbal
Popularitas:59.6k
Nilai: 4.7
Nama Author: ummiqu

Ruci tak percaya mendapati kenyataan paman kesayangannya menempuh jalan yang salah.

Hanya karena jenuh menjalani hidup miskin dan susah, Dirga pun memilih mengambil jalan pintas untuk meraih kekayaan. Meski jauh di lubuk hatinya Dirga sadar jalan yang dia pilih akan membawa kesengsaraan untuknya kelak, tapi nampaknya Dirga tak peduli.

Dirga hanya ingin membungkam mulut orang-orang yang selalu menghina kemiskinan dan ketidak berdayaannya. Dia ingin membuat orang-orang yang menghinanya itu bertekuk lutut dan memohon di hadapannya seperti yang pernah dia lakukan dulu.

Apakah setelah membalas dendamnya Dirga merasa cukup dan berhenti bersekutu dengan iblis ?.

Haruskah Ruci menyingkap tabir rahasia kelam sang paman untuk mengakhiri penderitaannya ?.

Jawabannya hanya ada di dalam novel ini.

Penasaran ... ?

Simak kisah selengkapnya yuuk ....

( Kisah ini hanya fiktif dan buah pemikiran Author. Mohon bijak membaca dan berkomentar. Terimakasih ... 🙏😊)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummiqu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Tumbal Perdana

Suara jeritan aneh itu juga mengejutkan Eva dan ketiga anaknya. Bahkan saking terkejutnya Diki pun melompat ke pelukan ibunya hingga membuat Erman dan Desi tertawa.

Kemudian Erman dan Desi mengatakan sesuatu yang membuat Diki semakin takut. Alhasil Diki pun menangis di pelukan ibunya. Eva yang kesal nampak melotot marah kearah Erman dan Desi karena khawatir suara tangis Diki akan membangunkan si bungsu. Dirga yang saat itu duduk di teras rumah sambil menikmati secangkir kopi dan rokok pun menoleh. Dia menggelengkan kepala melihat keributan kecil itu.

"Udah malem, kenapa kalian belum tidur. Bukannya besok sekolah ya?" tegur Dirga dari ambang pintu.

"Iya Pak," sahut Erman.

"Tapi malam ini aku mau tidur sama ibu ya Pak. Aku takut," rengek Diki.

"Takut apa, kamu kan udah besar?" tanya Dirga sambil melangkah mendekati Diki.

"Hantu," sahut Diki sambil mengusap sisa air matanya.

Dirga pun tersenyum lalu mengusap kepala Diki dengan sayang.

"Iya boleh, tapi cuma malam ini aja ya. Besok Diki harus tidur di kamar sendiri seperti biasanya," kata Dirga.

"Yey ... ok Pak. Besok aku tidur di kamarku sendiri. Makasih ya Pak, Bu ...," sahut Diki antusias.

Dirga dan Eva pun mengangguk sambil tersenyum.

Entah mengapa mengetahui Diki mendapat ijin tidur bersama sang ibu, Desi dan Erman pun iri dan ingin ikut tidur bersama Eva. Lagi-lagi Dirga mengangguk hingga membuat Desi dan Erman melonjak senang. Setelah membereskan semua perlengkapan belajar, Desi, Erman dan Diki bangkit lalu bergegas masuk ke kamar orangtuanya.

"Apa kamu serius ijinin mereka tidur di kamar kita Pak?" tanya Eva.

"Iya. Kasian anak-anak. Kayanya pengen banget tidur sama kamu. Karena tempat tidurnya ga muat, biar aku tidur di ruang tengah aja malam ini," sahut Dirga.

Eva pun tersenyum mendengar jawaban Dirga. Seingatnya sejak mereka pindah ke rumah besar itu Dirga memang melarang anak-anak tidur dengannya. Dan tentu saja Eva senang saat Dirga melunak. Setelah berbincang sebentar, Eva pun menyusul anak-anaknya.

Setelah Eva masuk ke dalam kamar Dirga nampak menghela nafas panjang. Dia senang karena akhirnya punya kesempatan untuk fokus melakukan ritual perdananya.

Tak bisa dipungkiri bahwa Dirga memang menganut sebuah pesugihan hingga membuatnya bisa kaya mendadak seperti sekarang. Dan itu dia peroleh setelah menyepi selama seratus hari di sebuah tempat sesuai arahan Tarmo.

Jika pesugihan lain meminta sebuah ruangan khusus untuk tempat pemujaan, pesugihan yang Dirga anut sedikit berbeda. Dirga tak diwajibkan menyediakan tempat khusus untuk melakukan ritual di dalam rumahnya. Hal ini sangat menguntungkan untuk Dirga karena tak perlu membuang uang dan menjawab pertanyaan orang-orang tentang kamar khusus yang dimaksud.

Setelah memastikan semua keluarganya tertidur, Dirga pun memulai aksinya. Tanpa bunga, tanpa dupa dan tanpa ube rampe. Dirga hanya perlu duduk di kegelapan sambil membaca sejenis mantra khusus. Dan di sela pembacaan mantra itu Dirga menyebut nama seseorang. Nama yang sejak dua hari yang lalu telah dia pilih sebagai tumbal perdana yang akan dia persembahkan kepada sang tuan.

Bukan tanpa alasan Dirga memilih nama tersebut. Rasa benci, marah dan dendamnya pada sosok pemilik nama itu lah yang membuat Dirga nekad menjadikannya sebagai tumbal.

Nama yang dipilih Dirga adalah Haryanto. Pria sebaya yang merupakan mantan sahabatnya. Awalnya hubungan Dirga dan Haryanto sangat dekat layaknya saudara. Keduanya menghabiskan banyak waktu, susah dan senang bersama. Namun semuanya rusak setelah terjadi kesalah pahaman diantara keduanya.

Saat remaja Dirga dan Haryanto yang tak terpisahkan itu terpaksa berpisah karena keduanya harus mengikuti orangtua masing-masing yang bertugas ke daerah lain. Keduanya sempat menangis sedih kala itu. Mereka kembali bertemu setelah dewasa dan masing-masing telah berumah tangga. Saat itu Dirga baru saja membawa keluarga kecilnya hijrah untuk menetap di pemukiman padat penduduk itu.

Kehidupan Haryanto yang mapan dan makmur, sangat berbeda dengan Dirga yang masih harus merintis dari bawah. Namun hal itu tak menghalangi keduanya untuk kembali merajut persahabatan yang sempat terurai karena terpisah jarak dan waktu.

Di tahun pertama hubungan mereka masih harmonis. Tapi memasuki tahun ketiga, tepatnya setelah Dirga di-PHK, hubungan keduanya mulai merenggang. Itu karena Haryanto mulai tak nyaman dengan sikap Dirga yang kerap datang meminta bantuan padanya. Bukan hanya sekali tapi sering. Haryanto kesal dan menganggap Dirga mulai memanfaatkan kedekatan mereka untuk memenuhi kebutuhannya.

Dirga sadar dirinya keterlaluan karena memaksa Haryanto ikut menanggung beban hidup keluarganya. Tapi saat itu Dirga tak punya pilihan. Dirga tak tahu kemana harus meminta bantuan karena semua pintu seolah tertutup.

Hari itu Dirga yang tak sanggup mendengar anak dan istrinya merintih kelaparan di rumah pun pergi menemui Haryanto. Wajah Haryanto langsung membesi saat melihat kedatangan Dirga.

"Lagi Dir?" tanya Haryanto tanpa ekspresi.

"Iya Har. Maaf, gue ngerepotin lo terus ya," sahut Dirga tak enak hati.

"Ini bukan ngerepotin lagi Dir, tapi nyusahin namanya. Mana ada orang pinjem uang setiap hari. Bisa bangkrut dong gue kalo kaya gini caranya!" kata Haryanto kesal.

"Iya gue tau, makanya gue minta maaf. Tapi perlu gue ingetin, gue ga tiap hari pinjem uang lo ya Har. Lagian gue juga bakal ganti semuanya nanti. Lo itung aja semuanya, kalo perlu sama bunganya sekalian," sahut Dirga.

"Ck, gue bukan rentenir Dir. Andai gue itung sekarang, emangnya lo bakal bayar semuanya?" tanya Haryanto sinis.

"Gue pasti bayar Har. Sebut aja berapa semuanya termasuk yang sekarang!" sahut Dirga gusar.

"Ok, denger baik-baik ya. Jumlah semua hutang lo adalah dua puluh enam juta delapan ratus tujuh puluh lima ribu rupiah," kata Haryanto sesaat kemudian.

Dirga pun terdiam sambil mengusap wajahnya dengan kasar. Dia percaya dengan nominal yang disebut Haryanto karena dia memang tak pernah mencatat semuanya. Di kemudian hari Dirga akhirnya tahu Haryanto telah memberi bunga pada hutangnya yang sesungguhnya hanya berkisar lima belas jutaan saja.

"Gimana Dir?" tanya Haryanto sesaat kemudian.

"Ok. Gue janji ini yang terakhir. Setelah ini gue ga bakal ke sini lagi buat pinjem uang sama lo Har. Gue pastiin, gue datang lagi ke sini hanya untuk bayar semuanya nanti," sahut Dirga dengan suara bergetar.

Haryanto terkejut mendengar ucapan Dirga. Jauh di lubuk hatinya dia juga iba dan tak ingin menyakiti Dirga. Namun dia juga tak mau terus menerus menanggung beban yang notabene bukan kewajibannya. Melihat kondisi Dirga yang terpuruk membuat Haryanto tersenyum. Dia merasa ini adalah saat yang tepat untuk mengajukan penawaran.

"Sebenernya lo punya cara untuk menyelesaikan semuanya dalam waktu singkat Dir," kata Haryanto sambil menutup buku catatannya.

"Oh ya. Cara apa Har?" tanya Dirga antusias.

Haryanto menoleh ke kanan dan ke kiri sebelum menjawab pertanyaan Dirga karena khawatir didengar orang lain terutama istrinya.

"Eva ... " kata Haryanto dengan suara serak.

"Eva?" tanya Dirga tak mengerti.

"Iya Eva. Gue bisa anggep lunas semua hutang lo asal lo ijinin gue buat bawa Eva pergi satu hari aja. Jujur gue tertarik sama istri lo itu Dir. Masih muda, cantik dan ... " ucapan Haryanto terputus karena hujan tinju Dirga telah lebih dulu mampir ke wajahnya.

Haryanto yang tak menduga akan mendapat serangan brutal dari Dirga pun hanya bisa membalas semampunya. Namun kekuatan Dirga yang sedang dalam puncak amarah itu berhasil membuat Haryanto babak belur hanya dalam waktu beberapa detik saja.

Istri Haryanto yang melihat suaminya dihajar Dirga pun menjerit memanggil bantuan. Dalam waktu singkat warga telah berkumpul di rumah Haryanto untuk melerai perkelahian Dirga dan Haryanto.

Tak lama kemudian Dirga pergi meninggalkan rumah Haryanto dengan membawa dendam.

Hingga hari ini istri Haryanto dan warga tak pernah tahu apa penyebab perkelahian dua sahabat itu karena tak ada penjelasan apa pun yang keluar dari mulut Dirga dan Haryanto. Mereka hanya melihat hubungan Dirga dan Haryanto tak sehangat dulu bahkan keduanya akan saling menatap penuh dendam saat bertemu.

Dan lamunan Dirga buyar saat mendengar suara berderak di luar rumah. Suara berderak mirip kayu yang sedang digergaji itu membuat Dirga tersenyum. Setelahnya Dirga bangkit dari duduknya lalu membaringkan tubuhnya di atas sofa mahal yang pernah dia pamerkan kepada Eli. Tak lama kemudian Dirga pun tertidur.

\=\=\=\=\=

Rumah besar yang berdiri kokoh di tengah pemukiman itu terlihat sepi karena semua penghuninya telah tertidur. Hanya satu orang yang terjaga dan itu adalah Haryanto.

Namun Haryanto yang sedang sibuk menghitung penghasilannya nampak terusik saat mendengar suara gemerisik di luar rumah. Haryanto pun melangkah ke jendela untuk mencari tahu dari mana asal suara itu. Dan mata Haryanto tertuju kearah tumpukan kayu jati yang sedianya akan dia pakai untuk membuat gazebo kelak.

"Apaan tuh yang bergerak-gerak?" batin Haryanto.

Karena penasaran Haryanto pun keluar dari rumah untuk mengecek langsung. Betapa terkejutnya Haryanto saat melihat sesosok makhluk seukuran manusia sedang menelungkup di atas tumpukan kayu. Awalnya Haryanto mengira itu adalah ODGJ yang nyasar. Tapi saat diamati ternyata sosok itu adalah hewan berwarna coklat terang, menggembung dan berminyak. Haryanto bergidik jijik melihat penampakan makhluk itu.

Seolah sadar dirinya sedang diamati, makhluk itu pun menoleh lalu melompat menghampiri Haryanto. Haryanto pun membeku di tempat saat melihat wujud makhluk itu dari jarak dekat. Makhluk itu berkepala botak, bertubuh licin berminyak dengan kedua tangan dan kaki yang berkumpul di perutnya, juga bergigi runcing yang tajam. Dan Haryanto tak bisa bersuara saat makhluk itu membuka mulutnya lalu menggigit lehernya.

Haryanto merasa nafasnya sesak dan pandangannya berkunang-kunang saat gigi runcing makhluk itu mengoyak lehernya. Tak lama kemudian semuanya gelap dan Haryanto pun pingsan di pelukan makhluk menjijikkan itu.

\=\=\=\=\=

1
Laila Zayn
wiiiih karya ummiqu...... mampir lagi ya, mi..... udh lama ga mampir ditempat ummi ini 😄😘
any Sulistiani: Alhamdulillah ..., pa kbr say. Met gabung yaaa .. 🙏🤗
total 1 replies
Ade Wati
di tunggu klanjutanya y ka
any Sulistiani: yup, kelanjutannya udh up say. judulnya 'Kereta Api Misterius'.
Silakan mampir, mksh 🙏😘
total 1 replies
Ade Wati
bagus
any Sulistiani: Alhamdulillah ..., mksh supportnya say 🙏😊
total 1 replies
Siti Yatmi
Thor up nya kapan ini???keburu lupa alur nya
any Sulistiani: udh up say ..., cb dicek yaa 😊
total 1 replies
INDRA
thor mana kelanjutanya
any Sulistiani: lagi proses kak, blm di acc kayanya🤗
total 1 replies
siscapucinoo
makasih untuk cerita yg luar biasa. ditunggu karya selanjutnya Thor
any Sulistiani: sama" say. insyaa Allah siaaappp, mksh 🙏😊
total 1 replies
Ali B.U
oke aku tunggu kak
any Sulistiani: insyaa Allah siaappp, mksh kak 🙏😊
total 1 replies
Siti Yatmi
sudah end aja,,,,lanjut ya Thor di judul yg lain, aku pada mu Thor
any Sulistiani: insyaa Allah siaappp ..., Alhamdulillah. mksh say 🙏😊
total 1 replies
INDRA
ditungu thor
any Sulistiani: insyaa Allah siaappp 👌😊
total 1 replies
Wisell Rahayu
okeee thooor aku suka dgn alurny gk berbelit² aku tunggu kelnjtanny thor di cerita Eza sma Rhea
any Sulistiani: Alhamdulillah ..., insyaa Allah siaappp. mksh 🙏😊
total 1 replies
Ali B.U
next.
Ali B.U
next
Wisell Rahayu
kenapa Diki hrs meninggl thor uhhhh nyesek aku thor😭😭😭😭
Ali B.U
next
Ali B.U
next.
Ali B.U
next
Siti Yatmi
makasih ya Thor sudah up...rajin2 ya Thor....NT dimakan loh sama rayap kalo ga rajin up ...
Arieee
😢😢😢😢😢😢😢😢😢
Wisell Rahayu
wahhh semkn seram aj Nih siluman Rayap ny tp jgan gentar Ruci,yudis,kenzi lawan trs sampai titik penghabisan..semnggt thooorrr..ku tunggu upny lagi..
Wisell Rahayu
hayo Ruci lawan semua rayap² siluman itu..bawa Diki pergi..semg erman sadar akn semua keslahan nya..dan tdk meneruskn perjanjian dengn siluman Rayap hayoo Yudis ama Kenzi Ruci bantai semua siluman Rayapny ..
karyaku: hi kk, "transmigrasi menjadi istri mafia" jangan lupa mampir y
karyaku: hi kk, "transmigrasi menjadi istri mafia" jangan lupa mampir y
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!