NovelToon NovelToon
Love Me Please, Hubby

Love Me Please, Hubby

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Sudah Terbit
Popularitas:344.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: ErKa

Tanisha Alifya, seorang gadis yatim berusia 23 tahun yang merantau di ibu kota Jakarta hanya untuk mengubah perekonomian keluarganya. Dia menjadi seorang petugas cleaning service di sebuah perusahaan yang di pimpin oleh seorang laki-laki tampan dan dingin.

Zico Giovanno Putra, seorang direktur utama sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan software, PT. ERPWare Indonesia. Seorang direktur yang masih muda, berusia 28 tahun. Memiliki kecerdasan dan ketajaman dalam mengambil setiap peluang yang ada.

Pada suatu malam, karena berada dalam pengaruh alkohol, Zico memperkosa Nisha dan menyebabkan Nisha hamil.

Bagaimana kisah seorang direktur utama yang berada di hierarki teratas dalam perusahaan jatuh cinta dengan karyawan outsource yang berada di hierarki paling rendah?

BACA TERUS kelanjutan kisah mereka dalam LOVE ME PLEASE, HUBBY.


*Di usahakan untuk update tiap hari ^^ mohon dukungannya para readers tersayang :-)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 28 - Laki-laki Itu Bernama Daniel

Nisha menarik tangannya dari genggaman pria itu. Tangannya terasa membara di tempat yang terkena kecupan bibir seksi itu. Nisha menjadi sedikit linglung.

“Hei Girl, jangan melamun. Siapa namamu?”

Nisha menatap pria itu, kemudian dia menatap sekitarnya. Sepertinya mereka sedang berada di kamar rumah sakit? Kenapa dia harus terus-menerus kembali ke tempat seperti ini?

“A…apakah ini rumah sakit?”

“Seperti yang Kamu lihat Honey. Kita sedang berada di rumah sakit.”

“Ke…kenapa Aku bisa berada di sini? Aku…Aku tidak apa-apa…”

“Girl, Kamu ingat-ingat. Tadi tubuhmu jatuh tepat di dalam pelukanku. Bukan kah Kamu sengaja ingin menggodaku? Mencoba mengambil keuntungan dariku dengan berpura-pura tertabrak mobilku? Mencoba untuk menipu?”

“A…Aku tidak…”

“Tenang Girl. Aku akan memastikan tubuhmu baik-baik saja. Begitu Kita keluar dari rumah sakit ini, Kita bisa melanjutkan apa yang Kamu rencanakan.” Pria itu mengerlingkan matanya, membuat Nisha ketakutan.

“Ta…tapi Aku benar-benar tidak berniat menggoda atau menipumu…”

“Kita tunggu hasil pemeriksaan dari dokter. Kita akan tahu bahwa Kamu benar-benar berniat untuk menggoda dan menipuku atau tidak. Siapa namamu Girl?”

“A…Aku Ni…Nisha…”

“Aku Daniel, Girl.” Pria itu mencubit hidung Nisha dan beranjak dari posisi duduknya.

“Girl, Aku akan pergi ke dokter untuk melihat hasil pemeriksaanmu. Jangan coba-coba untuk kabur. Karena Aku akan mencari kemana pun Kamu berada.” Pria itu melangkah keluar. Meninggalkan Nisha seorang diri.

Nisha menggunakan kesempatan itu untuk mencari tas kecilnya. Dia melihat tas itu berada di sofa. Karena tidak ada selang injeksi di tubuhnya, Nisha bisa bergerak dengan bebas. Dengan cepat dia mengambil tasnya dan mencari-cari ponselnya. Hal pertama yang dilakukannya adalah memesan taksi online. Tanpa meninggalkan pesan, Nisha meninggalkan kamar rumah sakit itu.

Di dalam taksi online, Nisha melihat jam di layar ponselnya. Dua jam sudah berlalu terhitung dari dia meninggalkan rumah. Nisha hanya berharap, semoga bu Retno belum berada di apartemen. Tak terbayangkan kemarahan Zico bila tahu dia keluar rumah. Bisa-bisa dia akan di kurung di apartemen itu selamanya.

“Pak, bisa lebih cepat?”

“Baik Neng.”

Lima belas menit kemudian, Nisha telah sampai di depan gedung apartemen. Untung saja rumah sakit tempatnya di rawat sementara tidak begitu jauh letaknya dari gedung apartemen Zico. Dengan cepat Nisha menuju lift dan menekan angka 11.

Dengan hati berdebar-debar Nisha mendekati pintu apartemen Zico. Dengan hati-hati dia menekan tombol per tombol. Dia benar-benar berharap bu Retno tidak berada di dalam ruangan itu. Pelan-pelan Nisha membuka pintu. Kepalanya melongok kesana-kemari, berusaha mencari-cari tanda-tanda kehidupan. Setelah di rasa aman, Nisha masuk ke dalam apartemen dan langsung menuju kamarnya. Tak selang berapa menit kemudian, terdengar seseorang menekan tombol pintu dan terdengar suara pintu terbuka. Nisha benar-benar bernapas lega.

***

“Jadi bagaimana kondisi wanita itu Dok? Apakah ada cedera di tubuhnya?”

“Ini hasil pemeriksaannya Pak Daniel. Dari hasil rontgen, tidak ada satu pun dari tubuhnya yang mengalami cedera. Tubuhnya baik-baik saja.” Dokter menyerahkan hasil rontgen tubuh Nisha, Daniel memperhatikannya dengan seksama.

“Bapak juga bisa lega, karena bayi Bapak selamat tidak kekurangan suatu apapun. Kondisi janin sehat, begitu pula dengan ibunya…”

“Haaaahhh??!!” Daniel memalingkan wajahnya dengan tiba-tiba. Apa dia sedang tidak salah dengar?

“Bisa di ulangi lagi Dok? Sepertinya Saya salah dengar…”

“Bapak bisa lega, karena kondisi janin Bapak sehat, begitu pula dengan ibunya…”

“Jadi maksud Dokter wanita itu hamil?!”

“Iya Pak. Bukankah Bapak sudah tahu tentang hal itu?”

“Hahahahaha…” Daniel tertawa ironis. Dia merasa sangat lucu. Sudah beberapa tahun dia tidak pulang ke Indonesia, dan sekarang dia mendapati kejadian yang cukup menggelitik hatinya. Seorang wanita hamil berani menggodanya?! Berusaha menipunya? Tren apalagi ini?!

Daniel merasa sangat gusar. Berani-beraninya wanita itu membodohinya? Apakah wanita itu sengaja mendekatinya karena melihat dirinya potensial untuk di tipu dan di jadikan ayah dari bayinya? Benar-benar wanita yang tidak beretika. Tunggu saja, dia akan membalas wanita itu!!

Dengan langkah yang mantap Daniel berjalan menuju kamar opname wanita itu. Dadanya bergemuruh penuh amarah. Dia marah bukan karena mengetahui kenyataan wanita itu hamil. Dia marah karena wanita itu menggunakan kehamilannya untuk menggodanya! Berusaha mengambil keuntungan darinya!

BRAAAAAKKK

Daniel membuka pintu itu lebar-lebar dan mendapati ruangan kosong melompong. Wanita itu sudah pergi.

***

Selama beberapa hari berikutnya Nisha masih berdiam diri di rumah. Pengalaman pertamanya keluar dari rumah masih menyisakan trauma di benaknya. Masih terbayang dengan sangat jelas wajah penuh ancaman itu. Dia khawatir, ketika dia keluar dari apartemen dia akan bertemu dengan pria itu lagi. Maka dari itu, Nisha memutuskan untuk sementara waktu tidak akan keluar rumah sampai hatinya benar-benar bisa melupakan kejadian itu.

Zico tetap sibuk seperti biasa. Kondisi Nisha yang penurut, kalem dan tidak banyak permintaan membuatnya senang dan tenang. Sesekali dia tetap melakukan panggilan video terhadap Nisha, meskipun sudah tidak sesering dulu. Menurut informasi dari asisten Gerry, bosnya itu sedang sibuk mempersiapkan pembukaan cabang baru. Nisha senang mendengar kemajuan perusahaan Zico, namun dia juga kesepian.

Beberapa kali Zico berjanji untuk membawanya keluar dari apartemen untuk mengajaknya jalan-jalan, namun janji itu selalu tidak bisa di tepati. Dia selalu sibuk, sibuk dan  sibuk. Hingga tiba lah saatnya waktu check up kandungan tiba. Nisha mengirim pesan pada Zico.

“Minggu ini harus check up…”

“Aku akan meneleponmu nanti.”

Nisha membaca pesan singkat itu. Kembali menurut asisten Gerry, minggu-minggu ini Zico akan terbang ke luar pulau. Jadi kemungkinan besar laki-laki itu tidak akan menemaninya check-up. Haruskah dia pergi bersama bu Retno? Atau pergi sendiri?

Dan yang seperti Nisha perkirakan, Zico tidak bisa menemaninya. Pada akhirnya Zico menyuruhnya untuk pergi bersama bu Retno. Nisha begitu kecewa, namun dia tidak mengungkapkan. Di lubuk hatinya yang paling dalam dia ingin Zico menemaninya. Keinginan itu muncul bukan karena dia memiliki perasaan pada laki-laki itu, tapi dia hanya ingin berbagi kebahagiaan bersama dengan orang yang benar-benar menginginkan bayi ini. Dan keinginan itu tidak bisa menjadi kenyataan.

Ketika hari pemeriksaan datang, dengan lesu Nisha berjalan beriringan dengan bu Retno. Wajahnya tertunduk sedih dan tanpa semangat.

“Eh…Nona, pergilah lebih dulu. Dompet Saya ketinggalan. Saya akan masuk ke dalam untuk mengambilnya.” Dengan tergopoh-gopoh bu Retno berusaha kembali masuk ke dalam apartemen. Sementara Nisha melihatnya dengan linglung. Setelah mendapatkan pikirannya kembali, Nisha segera berjalan ke arah lift dan menekan tombolnya. Tak berapa lama menunggu, pintu lift terbuka.

TING!!

Nisha segera melangkah ke dalam lift. Hanya ada satu orang di dalam lift itu. Tanpa melihat siapa orang itu, dia segera menekan tombol tutup dan menekan lantai yang menuju lobby.

PUK PUK

Nisha merasa seseorang menepuk bahunya. Dengan rasa ingin tahu Nisha menoleh, untuk melihat siapa yang menepuknya. Dan betapa kagetnya Nisha ketika mengetahui bahwa orang yang sedang memegang bahunya saat ini adalah pria itu!! Pria genit yang menuduhnya menggodanya!! Pria tampan itu...

“Mau kemana Girl?”

***

1
Dita Suriani
awak yg baper🤭🤭
VS
Zee cuma ngontrak kok, tunggu aja bang, sapa yang bakal permanen
VS
cuma di novel aja, ada karakter kayak Zoco
VS
hadir kak
Siti Arfat
Luar biasa
Ma Maulydahhh
udh 3 kali loh aku baca cerita ini tp ga pernah bosen,suka bngt sama alurnya
Rita Icha
Luar biasa
Fitri Ani
baik👍👍👍
Veronika Theresia Sihombing
lanjut
Nadine Nabila
😭😭😭😭
Nadine Nabila
dari pengalaman pertama baca novel..gara gara ketemu di FB beranda..ya pertama baca novel ini.....udah lama banget dari th 2017... sampai sekarang gak bosan bosan....masih aja sedih......suka sama alurnya..berasa nyata🙏
farsha: masa sih?bukannya ni novel dibikin THN 2019.n km baca th 2017 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣.yg bener aja
total 1 replies
kurniasih kurniasih
ceritanya bagus banget lanjut season 2 ya biar ga kecewa
Ambar
🤬
Gya Gheza
Luar biasa
Gya Gheza
akhirnya aku juga kembali baca novel ini, entah untuk yang keberpaa.kali/Smile/
Qie Qie
Ceritanya bikin penasaran dan tidak membosankan.
Saya sudah baca berkali²
Khayla Salwa
Luar biasa
Riska Darmelia
Ceritanya menarik. temanya bagus untuk yang suka berfantasi.
Khayla Salwa
Luar biasa
Lia Apriyanti Beibz
apa... kita.... 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!