“Semua saudara Oliver lelaki. Aku tak percaya jika gadis manis itu dititipkan pada pria.” — Arline Franklin
“Aku juga lelaki. Kau pikir aku ini wanita?!” — Arthur Franklin
Arthur Franklin. Pria dingin dan misterius itu sangat mencintai 3 hal dalam hidupnya. Pekerjaan, wanita dan alkohol. Sayangnya, Arline yang merupakan kakak kandungnya menitipkan anak tirinya, Hailey Owen kepada Arthur, si pria pecinta wanita.
Akankah gadis manis itu tetap aman saat berada di bawah pengawasan dan penjagaan Arthur? Atau … Hailey malah menjadi mangsa, seperti wanita lainnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheninna Shen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gadis Kecil di Lift
..."Apakah gadis kecil yang di lift? Apa dia yang membuatmu berubah?!" — Isabella Monroe...
Saat berada di sebuah restoran, Hailey dan Arthur menikmati makanan mereka dengan tenang. Tak ada obrolan di antara mereka berdua, sampai ada satu hal yang mengusik Arthur kembali. Pria itu menjadi penasaran, bagaimana bisa Hailey bisa begitu akrab dengan kakaknya.
“Apa kau menyukai Arline?” tanya Arthur sambil menatap Hailey. Pisau dan garpu yang ada di tangannya mendadak berhenti saat menatap wanita di depannya.
“Kenapa kau menanyakan itu?” Hailey menusuk tomat cerry di atas piringnya. Kemudian ia memasukkan benda merah segar itu ke mulutnya.
Arthur sedikit memiringkan kepalanya. Kemudian ia memicingkan mata menatap ke arah Hailey. “Apa kau tidak marah?"
"Oliver menikahi Arline. Tentu saja Arline menggantikan posisi ibumu. Yah … kau tahu. Jarang sekali ibu dan anak tiri itu akur,” imbuhnya penasaran.
Hailey meletakkan garpu dan pisau ke atas piring. Kemudian ia meletakkan kedua tangannya ke atas meja. Wanita itu berbalik memicingkan matanya dan menatap Arthur dengan seksama. “Sejak kapan kau peduli dengan kehidupan orang lain?”
"Kau yang aku kenal ... seperti elang," imbuhnya.
"Elang?"
"Hm. Elang. Suka menyendiri dan tak suka bersosialisasi dengan sekitar," papar Hailey menjelaskan. Seperti itulah Arthur di mata Hailey. "Tapi, saat dengan mangsamu, kau selalu antusias dan bersemangat. Yah ... seperti saat kau bercinta dengan wanita-wanita di luar sana."
"Lantas, kenapa sekarang kau jadi penasaran tentang perasaanku pada Arline?"
Ternyata, Hailey sedang mengejek Arthur. Karena pria cuek itu pun bisa memiliki rasa penasaran dalam hidupnya.
Arthur tak bergeming. Ia hanya diam dan menatap Hailey. Menunggu wanita itu memberikan jawaban yang pasti baginya. Jawaban yang to the point pada pria yang tak suka bertele-tele seperti dirinya. Karena sejak tadi wanita itu terus berbicara. Tapi tidak menjawab pertanyaannya.
Kedua orang itu saling bertatapan, seperti sedang bersaing, siapa yang berkedip terlebih dahulu, dialah yang kalah.
Hailey menghela nafasnya sambil menaikkan kedua alisnya dengan lekukan bibir ke bawah. Wanita itu menyerah dengan keteguhan hati Arthur. Ia mengambil kembali pisau dan garpu tadi, lalu memotong daging yang setengah matang itu dengan gerakan yang terkesan berbeda dengan dia yang seharusnya.
“Dia sudah mati,” ucap Hailey santai dan tenang. Tapi tidak dengan gerak tubuhnya. Dari suara bicaranya, terkesan seperti ada kisah pilu yang ia simpan seorang. Lalu, Hailey menekan pisaunya dengan keras, sampai menghasilkan bunyi gesekan di piring. Bunyi gesekan yang membuat telinga orang menjadi ngilu. “Dan aku tak pernah sekalipun merasakan kasih sayang darinya.”
“Namun … sejak kehadiran Arline, aku baru tahu … seperti apa hangatnya kasih seorang ibu.” Hailey mengangkat wajahnya dan tersenyum. Ada binar di matanya saat menyebut nama Arline.
“Yah … meskipun dia ibu sambungku. Tapi, sekarang aku sudah tak lagi cemburu pada teman-temanku yang memiliki ibu.”
Arthur menelan paksa salivanya. Ia merasa bersalah karena sudah bertanya pada Hailey. Sesuai keinginannya, wanita itu menjawab pertanyaannya dengan tepat dan tidak bertele-tele. Tapi … apa wanita di depannya itu baik-baik saja? Pertanyaan yang ia lontarkan, bukankah terkesan seperti mengorek luka lama?
“Maaf. Aku tak bermaksud—”
“Lupakan saja,” sela Hailey sambil memasukkan potongan daging ke mulutnya. Kemudian wanita itu menatap nakal ke arah Arthur. Wanita itu tersenyum setengah, seperti ada yang sedang ia rencanakan. Ia kembali meletakkan pisau dan garpu. Kemudian satu tangannya di meja, dan satu lagi menopang dagunya.
“Arthur ….” Hailey memanggil nama pria itu dengan suara yang sangat perlahan dan mendayu. Sepertinya, ada sesuatu yang sedang wanita itu rencanakan.
“Hm?” Arthur tak menatap ke arah Hailey. Ia sibuk memotong daging di piringnya. Kemudian memasukkan potongan daging itu ke mulutnya. Pikirnya, wanita di depannya hanya memanggil karena ingin bertanya.
Tepat di bawah meja, kaki Hailey mendadak menjadi nakal. Wanita itu berani sekali menggoda Arthur dengan memainkan kakinya ke kaki Arthur. Membuat gerakan sentuhan ke kaki pria itu dengan perlahan, dari bawah ke atas.
Arthur mendadak tersedak saat mengunyah daging yang ada dalam mulutnya. Ia menelan paksa daging yang belum tuntas ia kunyah, kemudian bergegas meletakkan pisau dan garpu.
Lalu pria itu bergegas mengambil minumnya dan menenggak minuman tersebut. Sementara satu tangannya berada di atas meja. Kemudian ia meletakkan gelas tadi ke atas meja dan menatap Hailey dengan dahi yang mengkerut. Sejak kapan gadis itu berubah menjadi nakal?
Hailey tersenyum penuh kemenangan. Ia menyentuh tangan Arthur dengan lembut, membuat pria itu bergidik. Dan tentu saja sentuhan wanita itu membangunkan sesuatu yang tak seharusnya bangun di bawah sana.
“Kau tahu apa yang sedang kau lakukan?” Arthur bertanya dengan suara yang perlahan, namun penuh penekanan.
Hailey mengangkat kedua alisnya, mengiyakan ucapan Arthur sambil tersenyum. “Yes.”
“Lantas?”
“Apa seperti itu caranya menggoda pria tua sepertimu?” seloroh Hailey tanpa menyaring ucapannya. Kemudian ia menggelitiki punggung tangan Arthur menggunakan telunjuknya. Membuat gerakan melingkar di satu titik yang sama.
“Hailey … berhenti. Kau sadar kalau kau sedang memancingku?”
“Tentu saja aku sadar. Kenapa? Kalau aku tidak mau berhenti, apa kau akan mencari wanita pemuas dan—”
“Ck! Untuk apa mencari wanita lain? Sedangkan kau ada di dekatku.”
Hailey menghentikan gerakan nakalnya. Kemudian ia mengangkat tangannya dan duduk bersandar ke kursi. “Katakan padaku. Cara apa lagi yang bisa aku lakukan untuk memikat pria tua sepertimu?”
Lagi-lagi Arthur mengerutkan keningnya. Pertanyaan wanita itu benar-benar di luar nalarnya. Apa yang akan wanita itu lakukan padanya? Apa wanita itu akan menggodanya? Apa ia akan menjadi mangsa wanita itu?
“Kau membuatku kenyang.” Arthur menyeka bibirnya menggunakan tisu. Kemudian ia berniat memanggil pelayan.
“Hahhh … kau benar-benar membosankan!” rutuk Hailey sambil kembali mengambil garpu dan pisaunya tadi. Kemudian ia menyantap habis makanan yang tersisa.
Sementara Arthur? Pria itu terlihat tak peduli. Sambil mencoba menenangkan adik juniornya di bawah sana, ia memainkan ponselnya dan melihat ada begitu banyak pesan masuk. Selain pesan masuk pekerjaan dan para relasi, ada beberapa pesan dari para wanita yang sempat menemani Arthur bercinta. Salah satunya Isabella.
^^^"Kau di mana?"^^^
"Luar kota."
^^^"Oh. Kapan kau kembali?"^^^
"Ada apa?"
^^^"Bantu aku saat kau kembali ke LA."^^^
"Apa imbalannya?"
^^^"Seperti biasa."^^^
"Yang lain saja."
Drttt. Drttt. Drttt.
Beberapa detik usai Arthur megirimkan balasan terakhir pada Isabella, wanita itu langsung menghubungi Arthur.
Arthur melihat ponselnya, kemudian ia mengangkat panggilan Isabella di depan Hailey. Sayangnya, Hailey tak bisa mendengarkan percakapan Arthur dan Isabella. Pasalnya, Arthur tak menghidupkan pengeras suara.
"Kirim pesan sa—"
^^^"Apa kau Arthur?"^^^
"Hm."
^^^"Oh My Ghossssss! Apakah aku bermimpi?!"^^^
"Langsung saja. Apa yang akan aku dapatkan?"
^^^"Apakah gadis kecil yang di lift?"^^^
^^^"Apa dia yang membuatmu berubah?!"^^^
Arthur terdiam. Mata elangnya menatap Hailey yang tengah rakus dengan makanannya.
^^^"BINGO!"^^^
^^^"Ternyata aku benar. Biasanya kau pasti berkata tidak. Tapi kali ini ... kau sedikitpun tak menyangkalnya."^^^
^^^"Sebagai imbalannya, aku akan mengajarkan kau cara menarik hati gadis kecil itu."^^^
...🌸...
...🌸...
...🌸...
...Bersambung .......
😀😀😀❤❤❤❤
buaya dikadalin..
❤❤❤❤❤❤❤
daripada dutusuk dari belakang...
dan kenapa Arthur yang cuek bisa penarasan dengan Hailey krna itu tentang kau Hailey...perempuan yg sebenarnya Arthur cintai