PESONA PENJUAL KRIPIK PISANG

Semua orang menatap ke arah Anin yang baru turun ke meja makan.

" Sayang apa kamu baik-baik saja" ucap Kanaya yang melihat putrinya sepertinya kurang tidur.

" Anin Baik-baik saja mom, maaf pagi ini Anin tidak bisa bantu mommy masak " ucap Anin.

" Kamu sakit?" tanya Aisar.

Semalam setelah kejadian di taman Anin minta izin pada Daddy nya untuk naik ke atas untuk beristirahat.

" Tidak Daddy, Anin baik-baik saja, Anin hanya kurang tidur saja, kemarin banyak tugas yang harus Anin kerjakan " ucap Anin.

Abi yang diam sedari tadi hanya menatap kembarannya itu dengan tatapan penuh tanya, ia tahu ada sesuatu yang terjadi pada kembarannya itu.

" Apa hari ini kamu akan ke rumah sakit? " tanya Abi.

" iya kak, ini habis sarapan aku akan berangkat " ucap Anin.

" Biar aku antar " ucap Abi.

" Anin bisa berangkat sendiri kak, lagian Anin cuma sebentar di rumah sakit, siang Anin juga sudah kembali "

" tidak ada penolakan " ucap Abi dan langsung meneruskan makannya.

Anin hanya mendengus kesal, kenapa Anin di kelilingi oleh pria-pria yang keras kepala dan menyebalkan, semuanya pada maunya sendiri.

mereka menyelesaikan makannya dengan tenang, Anin langsung berpamitan pada kedua orang tuannya.

" Anin!"

" Iya Dad ?"

" Filo akan ke sini nanti sore, ia ingin mengajak kamu pergi jalan, apa kamu bisa " ucap Aisar.

" Anin tidak akan pergi kemanapun " ucap Abi.

Anin yang hendak membuka mulutnya pun urung.

" Bi..."

" Daddy tak perlu mencarikan jodoh untuk Anin maupun aku "

" Daddy tak menjodohkan Kalian, Daddy hanya ingin mengenalkan saja " ucap Aisar.

" sama saja, ayo dek kita berangkat, oh iya lain kali kalau mau memperkenalkan seseorang selidiki dulu Dad " ucap Abi dan langsung meninggalkan ruang makan itu.

" Anin berangkat dulu, mom, Dad ..." ucap Anin dan langsung berlari kecil menyusul Abi.

Aisar hanya menarik nafas panjang melihat sikap Abi.

Sudah Hampir 3 bulan sikap Abi terhadapnya berubah, ucapannya selalu dingin.

Sejak Aisar ingin menjodohkan Abi dengan putri rekan bisnisnya, Abi berubah bahkan ia pindah ke Apartemen.

" Aku hanya ingin mencarikan yang terbaik buat mereka, aku hanya ingin melihat mereka bahagia " gumam Aisar yang masih duduk di kursinya.

Kanaya tersenyum tipis dan mendekati semuanya dan kemudian memeluk kepala suaminya.

" Terkadang apa yang menurut kita baik, belum tentu baik buat mereka , mereka sudah dewasa, mereka sudah bisa menentukan pilihanan masing-masing, yang sabar ya hubby, cukup kita awasi saja mereka, aku yakin Abi dan Anin akan bisa menemukan pendampingnya yang sesuai dengan pilihan mereka " ucap Kanaya.

Aisar langsung memeluk pinggang istrinya.

" Terimakasih sayang, oh iya gimana kalau kita lanjut yang semalam, mumpung hari minggu dan naina tidur di rumah omanya " ucap Aisar sambil mengigit perut kanaya.

" Ck..sakit mas.." ucap Kanaya sambil memukul bahu Aisar dan kemudian melepaskan pelukannya.

" oh iya mas, benar kata Abi, selidiki rekan bisnis mas yang baru itu " ucap Kanaya.

" Memang kenapa Mom " ucap Aisar.

Kanaya menghela nafasnya " tatapannya itu sangat tidak sopan sekali mas"

" Maksudnya gimana?" tanya Aisar.

" Abi tahu bagaimana tatapan Pria bernama Handi itu padaku makanya semalam Abi langsung mengajakku pergi, aku juga merasa sangat tidak nyaman mas," ucap Kanaya.

" Maksud kamu dia selalu memperhatikan kamu " ucap Aisar dan Anin mengangguk.

" Sudahlah, jadi nggak nih lanjut rondenya " ucap Kanaya sambil melengang pergi.

" Gass...sayang " ucap Aisar dan langsung mengejar istrinya.

******

" Siapa pria yang mencium kamu semalam?" tanya datar Abi saat mobil sedang melaju.

Anin langsung tersedak dan terbatuk batuk.

" Apa kamu sudah punya kekasih?, sejak kapan dan siapa dia?" ucap Abi.

Iya semalam Abi mengikuti Anin keluar dari ruangan dan memperhatikan Anin yang berbicara dengan seorang laki-laki yang membelakanginya.

Dan Abi sangat terkejut saat pria itu mencium bibir Adiknya, saat itu Abi ingin mendatangi pria itu dan ingin menhajar pria itu, tapi saat melihat Anin terdiam dan tak marah apalagi saat Zayn pergi Ada senyum tipis di bibir Anin, membuat Abi mengurungkan niatnya.

" katakan siapa pria itu ?" tanya Abi kembali.

Suasana sejenak hening, Anin menghela nafas panjang.

" Zayn " ucap Anin pelan dengan agak tertunduk.

Abi mengeryitkan dahinya, sepertinya namanya tak asing di telinga dan otaknya.

" si penjual kripik pisang " ucap Anin .

Abi nampak terkejut tapi sekilas kemudian ia menghela nafas.

" Apa kamu menyukainya?" tanya Abi.

" Entahlah, tapi setiap aku melihat atau mendengar namanya, jantung ku selalu berdetak, awalnya si biasa saja kak, tapi dia kalau berbicara selalu saja membuat jantungku berdebar, apalagi saat dia menatapku " ucap Anin.

" Bukankah dia mahasiswa di universitas manggala ?" ucap Abi.

" iya, semester terakhir" sahut Anin.

" berarti usianya di bawahmu " ucap Abi lagi.

" Sepertinya " ucap Anin.

Abi hanya bisa menghela nafasnya dan terus melajukan mobilnya, ai tahu kembarannya itu sedang merasakan jatuh cinta, Abi bisa melihat dari pancaran mata dan gesture tubuh Anin.

" Kakak nggak pernah melarang kamu dekat sama siapapun, atau dari kalangan manapun, kakak cuma berpesan berhati-hatilah, jangan sampai kau terluka, dan pastikan ia tidak mempermainkanmu, karena usianya jauh dari usiamu" ucap Abi saat sudah berada di depan rumah sakit.

" iya kak, aku akan berhati-hati, tapi tolong jangan beritahu Daddy dan Mommy dulu ya " ucap Anin.

" Iya, sudah sana masuk, nanti hubungi kakak jika sudah selesai " ucap Abi dan di angguki oleh Anin setelahnya Anin keluar dari mobil Kakaknya.

" Cari Informasi tentang Zayn dari universitas Manggala, semester terakhir jurusan manajemen bisnis " ucap Abi di ponselnya dan setelah itu ia melajukan mobilnya kembali.

****

" Apa Zayn belum bangun " ucap Ken pada istrinya.

" Belum, biarkan saja mungkin dia capek kemarin seharian mengantar pesanannya " ucap keyla.

" Anak itu, di suruh ngurus perusahaan malah jualan kripik keliling, sok belangu jadi orang sederhana, di tinggalin kan sama kekasihnya " ucap ken yang terlihat kesal sama putra satunya itu.

" itu motor As**anya suruh ganti, yang lain pada naik ducati, moge, dia malah bangga dengan motor bututnya" ucap ken.

Keyla hanya tersenyum tipis sambil mengambilkan suaminya sarapan.

" Biarkan saja, dia seperti itu, dia hanya ingin mencari pendamping yang benar-benar mencintai dia bukan hartanya " ucap keyla.

" susah sayang sekarang cari pasangan yang mau menerima seorang pria yang hanya bermodal motor butut, kebanyakan sekarang wanita pada cari kenyamanan bukan cinta " ucap ken.

" Siapa bilang Zayn bermodal motor butut, ketampanannya itu adalah modal utama Zayn " ucap Keyla.

" oh iya, dia kan tampan seperti papanya, gen kendaru memang gak pernah gagal " ucap ken sambil mengangkat dadanya.

" percaya diri sekali " ucap keyla dengan senyum lebar.

" ini kenyataan sayang, lihatlah akibat ketampanan kendaru manggala, seorang keyla harus bertekuk lutut dan begitu tergila-gila pada ketampanan kendaru " ucap ken songong.

" gak salah tuh, baiklah kalau begitu aku akan pindah ke rumah depan saja, aku akan tidur di sana saja " ucap keyla dengan senyum tipisnya.

" Lho kok gitu, mana bisa aku tidur kalau kamu tidur di rumah depan " ucap ken.

" Aku tidak mau bertekuk lutut, lututku sudah capek " ucap keyla.

" hehehe ...bercanda sayang " ucap Ken sambil menarik tangan istrinya dan mendudukkannya di pangkuannya.

" kendaru lah yang cinta mati pada si penjual kripik pisang yang cantik " ucap ken sambil mencium bahu keyla.

" Pa...ma...bisa nggak papa tidak bermain drama romantis di area umum " seru Rain dan Zayn.

#####

Assalamualaikum readers HAPPY READING salam sehat selalu jangan lupa jejak cintanya.