Dijodohkan? Kedengarannya kayak cerita jaman kerajaan dulu. Di tahun yang sudah berbeda ini, masih ada aja orang tua yang mikir jodoh-jodohan itu ide bagus? Bener-bener di luar nalar, apalagi buat dua orang yang bahkan gak saling kenal kayak El dan Alvyna.
Elvario Kael Reynard — cowok paling terkenal di SMA Bintara. Badboy, stylish, dan punya pesona yang bikin cewek-cewek sampai bikin fanbase gak resmi. Tapi hidupnya yang bebas dan santai itu langsung kejungkal waktu orang tuanya nge-drop bomb: dia harus menikah sama cewek pilihan mereka.
Dan cewek itu adalah Alvyna Rae Damaris — siswi cuek yang lebih suka diem di pojokan kelas sambil dengerin musik dari pada ngurusin drama sekolah. Meskipun dingin dan kelihatan jutek, bukan berarti Alvyna gak punya penggemar. Banyak juga cowok yang berani nembak dia, tapi jawabannya? Dingin banget.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiyah Mubarokah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 First Kiss
Alvyna membelokkan motor sportnya masuk ke halaman rumah dua lantai yang masih terasa asing baginya rumah yang kini harus ia sebut sebagai “rumah sendiri”. Tak ada suara kehidupan. Garasi pun kosong motor El belum terlihat.
Mungkin masih di jalan. Atau ya bisa jadi langsung melipir nongkrong bareng temannya. Alvyna mengangkat bahu bodo amat.
Begitu mesin motor dimatikan dan helm full face-nya dilepas, ia turun dan melangkah gontai ke pintu utama. Tangan kanannya menyelusup ke saku seragam mengeluarkan kunci rumah.
Klik.
Ceklek.
Pintu terbuka dan Alvyna masuk. Bukannya langsung naik ke lantai dua, gadis itu malah melipir ke sofa dan menjatuhkan tubuhnya di sana, seolah tulangnya baru saja copot.
“Fiuh akhirnya sampai juga”
Brumm...
Brumm...
Baru saja matanya mulai menutup, suara khas motor sport terdengar dari luar. Alvyna tau betul siapa pemilik suara itu.
“Hah pulang juga tuh bocah,” desahnya memutar bola mata. Ia memilih tak peduli. Badannya terlalu pegal untuk drama.
Ceklek.
Pintu terbuka dan muncullah El, dengan penampilan lebih berantakan dari tadi pagi. Kemeja seragamnya sudah tak jelas bentuknya terbuka semua dan hanya menyisakan kaos putih di baliknya. Wajahnya? Datar, Masam. Seperti habis dimarahin satu sekolah.
“Nomor gue lo dapet dari mana?” tanya Alvyna begitu saja, tanpa basa-basi.
“Kepo amat,” jawab El malas sambil masuk.
Alvyna menghela napas dan kembali menutup matanya. Namun...
Brukk!
“YAAMPUN! SETAN LO?!”
Kepalanya sontak terangkat saat sesuatu lebih tepatnya seseorang menjatuhkan kepalanya ke paha Alvyna.
“Mana ada setan seganteng gue,” gumam El santai, masih dalam posisi rebahan.
Dengan refleks, Alvyna langsung panik. Tangannya sibuk mendorong kepala cowok itu.
“El! Gue capek, minggir sono deh, lancang banget sih lo!”
“Ngantuk gue tidur bareng di kamar aja yuk,” jawabnya ogah-ogahan. Jelas sekali dia gak berniat minggir.
“Punya istri kenapa gak dimanfaatin dong? Pacar mah nanti urusannya di sekolah, di rumah ini lo istri gue Ra.”
Alvyna membelalak. Wajahnya panas. Otaknya langsung memutar adegan semalam yang dia mati-matian coba lupakan.
“Ish! Tidur sono sendiri!” balasnya galak.
“Gak seru sendiri. Kalau ada lo kan enak bisa dipeluk.” El menatapnya sambil menaikkan alis.
“GILA LO! GUE TAMPOL NIH!” Alvyna makin naik darah.
Tapi El malah. “Kan udah halal santai aja sayang.”
Tanpa nunggu komando, cowok itu menarik Alvyna berdiri.
“Naik yuk atau lo mau gue gendong sekalian?”
Alvyna menyilangkan tangan menantang, “Coba aja lo gendong, gue gampar beneran!”
“Lo kira gue gak berani?” El menyeringai.
Dan tanpa aba-aba...
Cup.
Alvyna terdiam. Shock, matanya membulat sempurna.
'YA AMPUN DIA CIUM PIPINYA?'
“ELVARIO SIALAN!” teriak Alvyna histeris, tapi sebelum sempat memprotes lebih lanjut, cowok itu sudah mengangkat tubuhnya ala bridal style.
“AAAKK!!! TURUNIN GUE!!” jerit Alvyna.
Cup.
Dan kali ini di bibir Alvyna membeku itu... Itu... FIRST KISS-NYA!
“Protes? Sayang sekali suami lo ini udah punya hak penuh,” bisik El santai, masih sambil menggendong Alvyna menaiki tangga.
“ELVARIO GUE BUNUH LO!! ITU FIRST KISS GUE GOBLOK!!”
El tertawa. “Lagian itu juga first kiss gue tau gak sih.”
Alvyna mendelik gak percaya. “HAH?! Pacar lo mana? Jangan bohong deh paling udah sering tuh!”
“Nakal-nakal gini, gue gak pernah ngambil yang bukan hak gue. Cewek orang bukan buat dirusak Ra.”
Alvyna tercenung. Oke dia gak siap denger itu.
“Tapi lo nyuri dari gue!” bentaknya masih kesal.
“Dibilang juga apa LO ISTRI GUE. Jadi itu hak gue.” jawab El tenang sebelum menyentil jidat Alvyna.
“AUW!! SENTIL-SENTIL MULU!”
“Biar inget suami lo nih. Jangan sampai lupa.”
Drrtt...
Drrtt...
Suara getaran HP memotong percakapan mereka. Alvyna buru-buru merogoh sakunya.
Sagara.
Wajah Alvyna langsung panik. Belum sempat menjauh, El masih anteng di atas tubuhnya.
“Siapa?” tanya El dengan ekspresi datar.
“Temen gue! Minggir napa!” sahut Alvyna sewot.
“Gak mau tidur capek.” El malah jatuh tertidur di atas Alexa lagi.
“Ish El! GUE TERIAK NIH!”
“Gue cium lagi kalo lo gak diem.” Langsung diam total.
“Punya suami kayak lo tuh, pengen gue tuker sama batagor!” umpat Alvyna lirih. El senyum tengil gak merasa bersalah sama sekali.
Sambil mengetik cepat, Alvyna mengirim pesan, “Bntar lgi otw, sabar ya” ke Sagara. Setelah itu, dia melempar HP-nya asal ke kasur.
Dia melirik ke bawah El sudah terlelap. Dengkuran kecilnya terdengar pelan.
“Cepet banget tidur lo nyebelin” bisik Alvyna.
Tapi di satu sisi lega. Artinya dia bisa kabur bentar.
