NovelToon NovelToon
Villain'S Mother Change

Villain'S Mother Change

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:211.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: eka zeya257

Zella, gadis bar-bar yang baru berumur 19 tahun, sekaligus pemilik sabuk hitam karate. dia terkenal di kalangan anak seusianya karena memiliki sifat ceria dan blak-blakan serta tak kenal takut.

Hingga suatu hari saat dia hendak berangkat ke tempat latihannya, dia tersandung batu dan membuat tubuhnya nyungsep ke dalam selokan dan meninggal di tempat.

Zella kira dia akan masuk ke dalam alam baka, namun takdir masih berbaik hati membiarkan dia hidup meski di tubuh orang lain.

Zella bertransmigrasi ke dalam novel yang sudah lama dia baca, dan menjadi tokoh antagonis yang selalu menyiksa anaknya.

Akankah Zella mampu mengubah sebutan 'Penjahat' pada dirinya? dan meluluhkan hati anaknya yang sudah di penuhi dendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eka zeya257, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 9

...Tidak ada yang perlu di ubah, kamu sudah sempurna bagi yang suka....

...>Ziven<...

.......

...✨✨✨...

Beberapa saat berlalu dengan keheningan, perlahan kerutan nampak di kening Ziven, dia mengangkat tangannya lalu menyentuh kening Zella. Namun baru saja telapak tangannya menempel, Zella langsung menepisnya dengan kasar.

"Jangan pegang-pegang deh, modus lo." Protes Zella melirik sinis padanya.

"Dih kepedean, gue cuma mau pastiin lo sakit atau nggak. Soalnya respon lo barusan kaya orang lain, seolah lo baru pertama kali ketemu sama gue."

Degh.

Zella menepuk jidatnya sendiri, dia sempat lupa kalau tindakannya barusan memang mencurigakan. Zella buru-buru memberikan alasan pada Ziven agar tidak curiga.

"Haha gue bercanda kali, gue tau kok siapa orangnya. Ngomong-ngomong berhubung udah malam banget mending lo keluar dari kamar gue, besok gue juga udah masuk kuliah." Usir Zella secara halus.

Ziven mengangguk dia tak ingin bertanya lebih jauh karena baginya semua orang memiliki batas privasi yang harus di hargai, Ziven berdiri dari ranjang Zella. Sebelum pergi dia mengusak pucuk kepala Zella pelan, hingga membuat rambutnya berantakan.

"Mimpi indah, Zel. Gue tunggu di kampus besok bye." Pamit Ziven dan berlalu menuju balkon kamar Zella.

Selepas kepergian Ziven, dia langsung beranjak dari ranjang menuju pintu balkon lalu mengunci pintunya. Zella menghela nafas lega saat melihat sosok Ziven sudah keluar dari area kediamannya.

"Sialan, hampir aja gue ketahuan." Gumam Zella.

Dia berjalan menuju meja belajar, Zella mengeluarkan buku catatannya. Dia mulai mengingat-ingat umur asli Zella Allyshon dan usia pernikahannya, dia melihat ke arah kalender yang menunjukan tahun 2020.

"Berarti sekarang umur gue baru 22 tahun, dan usia pernikahan pemilik tubuh udah tiga tahun lamanya."

Zella memainkan pulpen di jemarinya, dia penasaran mengapa Elzion tidak pulang-pulang dan menghentikan dirinya saat menyiksa Arzen.

Berbagai pertanyaan muncul di kepalanya, banyak sekali kejanggalan yang ada di rumah itu. Namun tidak ada satu pun petunjuk yang bisa membantunya, bahkan dia sendiri tidak tau hubungan seperti apa yang dimiliki pemilik tubuh dengan keluarganya semua hal itu tidak ada di dalam novel yang dia masuki.

Zella memasuki novel berjudul 'Akhir tragis sang mawar beracun', memiliki konflik gelap serta tragedi. Novel bertema pembalasan dan pembantaian tanpa belas kasih terhadap ibu tiri yang kejam, sayangnya novel itu hanya menceritakan dari sudut pandang Arzen. Sedangkan sudut pandang Zella tidak di tulis sedikit pun dalam novel tersebut.

"Haa... coba aja gue punya ingatan tentang kejadian pemilik tubuh, mungkin gue nggak bakal pusing seperti sekarang." Gerutu Zella.

Dia merebahkan kepalanya ke atas buku catatan, rasa kantuk kembali muncul hingga membuat kedua netranya perlahan mulai menutup, di susul hembusan nafas yang teratur mulai terdengar dari perempuan tersebut.

...***...

Hamparan padang gurun dengan teriknya matahari membangunkan jiwa Zella dari tidur lelapnya, dia terpana melihat hamparan tanah tandus tanpa ada pohon sedikit pun di sekitarnya.

"Gue dimana nih?" Zella celingukan mencari seseorang di sana.

Hingga dia melihat seorang perempuan sedang berjongkok di tengah-tengah gurun itu, Zella berlari menuju arah orang tersebut. Begitu sampai Zella menepuk pundak orang itu pelan.

Pluk.

"Permisi," ucap Zella sopan.

Orang tersebut menoleh, Zella tanpa sadar membuka mulutnya sedikit. Dia menunjuk wajah orang tersebut dengan tangan yang gemetaran.

"H-hantu,"

"Bukan, gue arwah, Zel." Sahut orang tersebut.

Zella semakin tercengang, "Lo b-bisa bicara?"

Orang itu mengangguk, dia Zella Allyshon yang asli pemilik tubuh yang kini Zella tempati.

"Lo udah kenal siapa gue, kan?" tanya Allyshon.

Zella mengangguk kaku, "Lo jiwa Zella asli."

Senyum tipis muncul di wajah perempuan itu, dia berdiri menjajarkan tingginya dengan Zella.

"Gue nggak punya banyak waktu, Zel. Dan ini pertemuan pertama sekaligus terakhir kita." Ujar Allyshon singkat.

Zella menaikan satu alisnya, lalu bertanya kembali, "Kenapa lo manggil gue kesini? Apa ini mimpi?"

Allyshon kembali mengangguk, dia melanjutkan perkataannya.

"Gue bakal ngasih semua ingatan gue sama lo, kenyataan yang nggak ada dalam buku, kisah dari sudut pandang gue dan alasan kenapa gue menjadi penjahat."

Zella masih diam, dia menunggu kelanjutan yang akan di ucapkan Allyshon padanya. Dia melihat Allyshon meraih kedua tangannya, lalu memejamkan kedua matanya di ikuti oleh Zella.

Seketika ingatan baru berangsur-angsur masuk ke dalam kepalanya, rasa sakit mulai mendera dalam seluruh tubuhnya. Telinganya berdengung hebat di susul suara teriakan histeris, Zella merasakan luapan amarah serta kekecewaan merangkak masuk ke dalam tubuhnya.

Gue benci kalian.

Penghianat.

Egois.

Kenapa harus gue?

*Salah gue ap**a*?

Kalian kejam.

KALIAN SEMUA PENJAHATNYA.

DEGH.

DEGH.

DEGH.

"AARRGH!"

BRAAAK.

Zella menggebrak meja tanpa sadar, dia terbangun dengan keringat dingin yang sudah memenuhi seluruh tubuhnya, nafas Zella terengah-engah. Jantungnya berdegup sangat cepat, kedua tangan Zella bergetar hebat dia meremas kepalanya secara kasar.

Air matanya mengalir tanpa bisa dia hentikan, kebencian menguar jelas dalam dirinya.

"Brengsek! gue pasti membalas perbuatan mereka berlipat ganda, pasti!" tekad Zella.

Sorot matanya berkilat tajam, dendam yang belum pernah dia miliki sebelumnya kini sudah menumpuk bagaikan pasir yang siap menyebar terbawa angin.

"Tunggu pembalasan gue para bedebah sialan!" ucap Zella penuh penekanan.

...***...

Sinar matahari mulai muncul, menyusup masuk melalui celah-celah jendela kamar milik Zella. Alarm yang berada di atas nakas sudah berbunyi sedari tadi, dengan malas Zella bangun dari ranjangnya lalu mematikan alarm tersebut.

Dia mengucek kedua matanya secara perlahan, ketika penglihatannya sudah jelas dia bergegas pergi menuju kamar mandi. Jam baru menunjukan pukul enam, Zella mandi dengan kecepatan di atas rata-rata hingga sepuluh menit kemudian dia kembali keluar dari kamar mandi.

"Haa... mata gue sakit banget, mana bengkak lagi." Zella menyentuh kedua matanya yang terlihat sangat bengkak, dia lalu teringat bahwa hari ini Arzen masuk sekolah.

"Kira-kira Arzen udah bangun belum yah?"

Penasaran dengan putranya, Zella langsung mengganti pakaiannya dan keluar dari kamar menuju kamar Arzen.

Tok.

Tok.

Tok.

"Arzen, kamu udah bangun?" panggil Zella dari luar pintu.

Namun tidak ada jawaban dari pemilik kamar tersebut, Zella berinisiatif masuk dan mengecek secara langsung.

"Zen, Mommy masuk yah."

Zella mulai membuka pintu, begitu dia memasuki kamar putranya dia melihat Arzen masih berada di atas ranjang dengan selimut yang menutupi sebagian tubuhnya.

Dia mulai mendekat, lalu menyentuh pucuk kepala putranya. Sentuhan tangan Zella membuat Arzen menggeliat, perlahan dia mulai membuka kedua kelopak matanya.

"Bangun, Zen. Hari ini kamu sekolah, kan?" ujar Zella.

Sontak Arzen menepis tangan Zella cukup keras dari kepalanya, dia menatap nyalang pada ibu tirinya.

"Ngapain anda di sini? Anda ingin menyiksa saya lagi?" tukas Arzen waspada.

Zella menggeleng, dia kembali menjawab. "Mommy cuma mau membangunkan mu, apa itu salah?"

"Jangan sok perhatian, saya nggak butuh!" sentak Arzen.

Mendengar jawaban di penuhi amarah tersebut, Zella menanggapinya dengan santai dia tetap tersenyum tanpa merubah raut wajahnya.

"Kamu mandi dulu sana, Mommy tunggu di bawah kita sarapan bareng." Ujar Zella.

Tanpa menunggu jawaban Arzen, dia pergi meninggalkan kamar putranya. Arzen menatap punggung Zella hingga menghilang dari pintu, sesaat dia merasa menyesal telah membentak Zella namun dia langsung menepis perasaan bersalah tersebut dan bergegas menuju kamar mandi.

1
Cha Sumuk
bagus ceritanya sih tp knp hrs pake bhasa lo lo gue gue sih thorr
Cha Sumuk: bisa di rubah x Thor hehe
Zee✨: nggak tau kak, dari awal emang udh aku bkn alurnya kaya gitu hehe. mf y kalo kurang enak di bacanya🙏
total 2 replies
Fitria Uncoe
Sebelum impian mu terwujud, Marco udah lebih dulu bertemu Sang Pencipta 😁😁...
Boom
Zee✨: bakal alot pertarungan mereka nantinya kak😌
total 1 replies
Putra Satria
/Joyful//Joyful/wkwkwk akhirnya terbongkar jg kebusukan Silla am Zion.tnggl kebusukan si emaknya silla
Zee✨: bnr gas besok lg y di susun satu²
total 1 replies
Osie
hahahaha game over loe zion
Zee✨: shik shak shock nggak tuh😂
total 1 replies
Maratus soleha
semuanya dark 🤏
Zee✨: soalnya belum bayar listrik kak makanya alurnya gelap wkwk
total 1 replies
Rossy Annabelle
next💪,dah q vote y Thor☺️
Zee✨: auch makacihh kak😘
total 1 replies
Ayu Dani
wkwkwkwk wow amazing
Sulati Cus
menyerang mental lbh sadis drpd fisik😂
Zee✨: hooh harus di bikin stres dulu mereka tuh
total 1 replies
Sulati Cus
bener2 bpk durhakim si Zion g kepikiran anaknya blasss
Fitria Uncoe
Haha,,, ne belum seberapa, tunggu KEJUTAN lain ny.. BOOM 🔥🔥🔥
Armyati
wkwk tanpa sengaja kau sdh membongkar kebusukanmu sendiri zion😆🤭
Armyati: 😆🤭betul banget Thor biar kita gak susah" lg bongkar
Zee✨: zion mandiri ye kan wkwk
total 2 replies
Ririn Santi
aibnya terbongkar. dg tangannya sendiri
Zee✨: bnr biar nggak jadi beban zella kak wkwk
total 1 replies
Siti Khoyimah
si ank ganggu ae ,si calon dedy lgi cari kesempatan ini
Armyati
wkwk arzen dtg diwaktu yg tepat🤭
Fitri Winaza
cepat nikah biar Zion makin meradang...pak bisa balik sama zella.
Zee✨: masihh jauuuhhh kalo nikah wkwk ngurus para musuhnya dulu hehe
total 1 replies
Xiao Yan
bila thor next nya
Zee✨: besok yh kak😁
total 1 replies
Kartika Lina
arzen gangguin aza 🤭
Sulati Cus
habisi dulu musuh2 mu baru nikah klu g sp kpn pun g bkl tenang hidupmu
Sulati Cus: jgn dong thot
Zee✨: yap betul sekali, cuma nggak tahu deh mereka bkl nikah atau malah ada yg gugur di tengah² hehe
total 2 replies
Rossy Annabelle
next 💪
Yuli Ani
yeeeeeh.....mantap thoooor...semangat ap🤗🤗🤗😍
Zee✨: semangattt🔥🔥🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!