Keisha Anastasia Raharjo, dia tidak pernah mengira bahwa di tempat kerjanya yang baru harus terlibat dengan bocah kecil berusia 5 tahun dan ayahnya.
" Hi Mommy! Mommy tantik, jadi mommy Ale ja ya? talau jadi mommy Ale, Mommy nda halus dimalahin Daddy."
" Maaf sayang, Kakak nggak bisa jadi mommy nya Ale."
Bukan hanya sekali itu saja Aleika meminta Keisha untuk jadi ibunya. Bahkan Ale secara terang-terangan meminta kepada sang daddy untuk menjadikan Keisha ibunya.
Entah bagaimana Keisha bisa membuat hati Ale terpaut begitu.
" Kamu sengaja ya deketin anakku biar bisa menarik perhatianku," ucap daddy nya Ale.
" T-tidak Pak, saya tidak pernah punya tujuan demikian."
Keisha yang mencari kerja ditempat lain untuk bisa lepas dari hal-hal demikian, kali ini malah dia terlibat sesuatu yang lebih mengejutkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hi Mom! 08
Bruk!
Keisha melemparkan tubuhnya di atas ranjang. Pukul 10 malam, dia baru saja sampai di rumah. Rasanya ingin sekali segera tidur, namun dia sudah punya rencana, jadi tidak mungkin tidur saat sekarang ini.
Pertama, membuat surat pengunduran diri. Beruntung kontrak kerja Keisha di awal memang hanya 3 bulan dan dua hari lagi wakti kontraknya habis. Ini kesempatan baginya untuk mengundurkan diri.
Dan yang kedua adalah, dia mulai mencari pekerjaan lain. Meskipun kedua orangtuanya tidak pernah memburu-buru untuk bekerja, namun Keisha merasa harus segera bisa menghasilkan uang sendiri. Dia ingin menghadiahkan sesuatu kepada ayah dan ibunya.
" Mandi dulu aja deh, habis itu baru gerak. Buat surat resign sih gampang ya. Yang susah tuh nyari lowongan kerja. Eughhh, semangat Kei."
Malam itu Keisha benar-benar bergadang. Surat pengunduran diri yang ia buat langsung jadi. Setelah itu, gadis itu mulai menjelajahi portal penyedia iklan tentang lowongan pekerjaan, lalu meng-submit surat lamaran.
Kali ini dia merasa yakin bahwa diantara beberapa lamaran itu, paling tidak satu diantaranya akan diterima.
Hoaaam
Keisha menguap, ia melirik jam kecil yang ada di mejanya. Rupanya jarum pendek jam itu sudah menunjuk ke angka 02.00. Pantas saja ia merasa matanya begitu berat.
" Dah ah segini dulu aja. Sekarang ayo tidur biar nanti nggak kesiangan."
Keisha menutup laptopnya. Tidak lupa dia juga segera memasukkan surat pengunduran dirinya ke tas kerja. Ia tidak ingin lebih lama di perusahaan itu dan dimusuhi oleh temannya Elin.
Mau seperti apa sikap Elin di perusahaan, Keisha tidak bisa melupakan bahwa Elin sudah baik untuk membantunya bekerja di sana. Maka dari itu Keisha merasa harus sadar diri. Ia tidak mau hubungannya dengan Elin semakin memburuk.
Malam yang hanya tersisa beberapa jam berlalu begitu cepat. Matahari mulai menyambangi bumi bagian ini sehingga pagi datang.
Tok tok tok
" Kei, bangun Kei ini udah jam enam. Nanti kamu terlambat lho! Kei! Keisha!"
" Iya Bu, ini udah bangun kok!"
Drap drap drap
Keisha mandi secepat kilat, mengenakan bajunya, memoles wajah dan bibir dan menyahut tas. Kini jam sudah menunjukkan 06.30. Ia langsung berangkat dengan memesan ojek online langganannya.
" Ndak sarapan nduk?"
" Ndak Pak, soalnya udah siang nih. Oh iya, nanti pulang kerja ada yang mau Keisha bilang ke Bapak dan Ibu."
Roy dan Verina saling pandang, anal semata wayangnya itu tidak pernah bersikap demikian. Seolah ada yang begitu penting yang ingin disampaikan, tatapan mata Keisha nampak begitu serius.
" Ada apa emangnya?"
" Nanti aja ya Bu kalau udah pulang. Ini aku udah buru-buru soalnya."
Verina mengangguk, waktu memang sudah mepet bagi Keisha untuk berangkat bekerja, jadi dia tidak akan menahan lebih lama lagi putrinya itu.
Bruummm
Motor melaju dengan sedikit lebih cepat. Itu memang Keisha yang mau. Dia seharusnya hadir lebih awal karena harus menemui Fiery, kepala bagian sekaligus atasannya.
" Mas cepetan dikit ya."
" Oke, tenang Kei. Aman."
Tukang ojek yang memang sudah jadi langganannya itu mempercepat laju motornya. Karena sudah biasa dengan jalur dari rumah Keisha ke kantor, maka si tukang ojek pun bisa mengalahkan jalanan yang rame.
Ckiiiit
" Makasih Mas, ambil aja kembaliannya."
" Oke Kei, jangan lupa telpon setengah jam sebelum jam pulang oke!"
Keisha yang sudah berlari masuk ke dalam gedung hanya melambaikan tangannya. Ia benar-benar harus bertemu dengan Fiery lebih dulu.
Huuuuh
Kaisha mengambil nafasnya dalam-dalam dan membuangnya secaa perlahan. Ia sedikit merasa lega karena Fiery sudah ada di ruangannya.
Tok tok tok
" Permisi Pak, apa Bapak sibuk? Bisa kah saya bertemu Bapak sebentar."
Sreeet
Fiery terkejut ketika melihat Keisha ada di depan ruangannya. Selama ini saja dia berusaha untu menemui gadis itu namun selalu tidak bisa. Jadi Fiery merasa sungguh senang melihat Keisha yang menemuinya lebih dulu.
" Masuk Kei, masuk. Aku ngga sibuk kok. Ayo sini masuk aja."
Fiery bangkit dari duduknya, dia bahkan langsung menutup laptopnya. Hari ini dia ada rapat dengan pimpinan, jadi dia sedang menyiapkan presentasi dan laporannya. Maka dari itu dia datang lebih pagi
" Ada apa Kei?"
" Pak, saya mau memberikan ini. Kontrak 3 bulan saya hanya tinggal hari ini dan besok kan, nah saya memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak. Ini adalah surat pengunduran diri saya Pak. Besok saya sudah tidak akan bekerja di sini lagi."
Degh!
Fiery terkejut, sangat terkejut sehingga dia pun tidak bisa bereaksi apapun.
Baru tadi malam Fiery bertekad untuk mendekati Keisha dengan serius, pagi ini malah dia mendapat fakta bahwa Kaisha ingin mengundurkan diri.
" Kamu serius Kei?"
" Iya Pak sangat serius. Saya merasa tidak lagi bisa bekerja di sini. Kebetulan juga kontrak kerja saya juga cuma 3 bulan, dan sudah selesai. Maka dari itu saya memutuskan untuk tidak memperpanjang, meskipun saya mendapat kesempatan itu. Terimakasih Pak karena selama ini saya diberi kesempatan untuk bekerja di sini. Terimakasih juga karena sudah baik dengan saya. Kalau begitu saya permisi Pak. Saya akan kembali ke tempat saya untuk menyelesaikan perkejaan saya."
Fiery masih terpaku, dia hanya diam saat melihat Keisha pergi menghilang dari balik pintu ruangannya. Padahal seharusnya dia mengucapkan selamat tinggal. Namun bibirnya kelu sehingga tak mampu berucap sepatah kata pun.
Sreet
" Ngapain kamu ke ruangan Pak Fiery?"
Keisha membuang nafasnya kasar, meskipun belum melihat siapa orang yang menarik tangannya, tapi dia yakin bahwa orang itu adalah Elin.
Elin benar-benar bak kamera pengawas yang selalu mengawasi setiap gerak gerik Keisha.
" Kamu tenang aja Lin, udah aku bilang kan, aku sama sekali nggak punya rasa apapun sama Pak Fiery. Dan aku tadi ke ruangan Pak Fiery karena ngasih surat pengunduran diri. Kamu boleh ngerasa tenang sekarang. Lin, kamu temen aku. Aku nggak mau kita jadi musuhan cuma gara-gara cowok. Makasih Lin buat semua bantuanmu ke aku. Permisi, aku mau beresin kerjaan ku. Hari ini aku terakhir kerja."
Elin membuang pandangannya ketika mendengar semua yang diucapkan oleh Keisha. Ada rasa senang dalam hatinya, namun ada juga yang mengganjal.
" Terserah dia mau apa. Ya bagus kalau dia sadar diri terus keluar dari sini. Aku juga udah males lihat mukanya yang sok cantik itu. Dia beneran kayak cewek pick me."
Sebenarnya anggapan itu hanya Elin yang mengatakannya. Selama ini Keisha benar-benar bersikap biasa saja. Semua itu karena Elin merasa bahwa Keisha adalah saingan terbesarnya dalam mendapatkan hati Fiery. Bagi Elin, Keisha yang cantik , baik dan ramah itu adalah sebuah ancaman.
TBC