NovelToon NovelToon
Orange Crush

Orange Crush

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Balas Dendam / Teen School/College / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Njniken

Bagimana jika dimasa lalu kalian dikhianatin sahabat kalian sendiri? Akankah kalian memaafkan orang tersebut? Atau kalian akan membalaskan dendam kalian?

Lalu bagaimana dengan hidup Calista yang di khianati oleh Elvina sahabatnya sendiri. Lalu kemudian ada seseorang laki-laki yang mengejar Calista, namun disatu sisi lain laki-laki itu disukai oleh Elvina.

Bagimana menurut kalian? Akankah Calista memanfaatkan moment ini untuk balas dendam di masa lalu? Atau bahkan Calista akan mendukung hubungan mereka?

Calista tersenyum remeh, lalu memperhatikan penampilan Elvina dari atas sampai bawah. "Pacarnya ya? Pantes, kalian cocok! Sama-sama baj**ngan!" Kata Calista tanpa beban, ia mengacungkan jari tengahnya sebelum ia pergi.

Kepo? Yuk simak cerita kelanjutannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Njniken, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Baper

Barra kini berada di kamarnya. Ia tidak keluar dimalam hari. Biasanya Barra akan pergi ke markas atau keluar kemana bersama teman-temannya. Padahal saat ini orangtuanya itu belum pulang ke rumah. Masih ingat kan kalian, kalau Barra tidak suka di rumah karena orangtuanya itu selalu pulang malam.

Namun bahkan setelah mandi ini Barra hanya berdiam dikamar sembari menatap langit-langit di kamarnya. Pintu kamarnya yang terbuat dari kaca itu di buka lebar-lebar membiarkan angin malam masuk ke kamarnya.

Nyesss... Hati Barra rasanya tersentuh. Bukan perkara sedih namun ini baper. Iya Barra kini tau dirinya telah terbawa perasaan.

Ia mengingat kejadian tadi siang di sekolah. Dimana dirinya saat itu menyelematkan Calista yang hendak terkena hantaman Bola Voli. Dan saat itu juga Barra tidak sengaja mencium aroma rambut Calista. Wangi dan tangannya itu juga di kasih kesempatan untuk menyentuh rambut Calista.

Benar, rasanya halus dan lembut.

Barra mengangkat tangan kanannya. Dilihat betul-betul tangan itu. Kedua sudut bibirnya tertarik ke atas menciptakan senyuman.

Hah... Rasanya Rindu!

"Gue beneran suka sama dia? Nggak ah, gue masih mau main-main sama j*lang!" Kata Barra.

****

Ditempat yang berbeda

Kini Calista baru saja selesai belajar. Membaca buku, mengerjakan pr, serta mengulangi lagi materi yang di jelaskan ke guru. Ia bernafas lega ketika diri sendiri sudah paham apa yang di jelaskan oleh guru tadi.

Calista turun ke bawah, ia melihat mama Davira sedang memasak. Calista pun menghampiri mamanya.

"Ma, aku bantuin ya. Sambil aku ceritain sesuatu." Celetuk Calista ketika sampai di samping mamanya.

Mama Davira pun mengerutkan keningnya. Penasaran apa yang akan di bicarakan oleh anaknya itu. "Hm, kamu udah selesai belajarnya? Mau cerita apa kamu. Tumben banget. Biasanya kamu cuma mau belajar sampai malem." Sahut sang mama.

Calista meringis. "He.. udah laper soalnya!" Kata Calista tanpa dosa. Mama Davira pun melirik sinis putrinya. "Makanya makan yang banyak gausah sok diet segala!" Kata mama Davira mencibir.

Selama ini Calista juga menjaga pola makannya agar tubuhnya itu tetap ideal dan sehat. "Ya gimana dong ma! Perempuan!"

"Iya-iya kamu mau cerita apa sama mama?"

"Jadi gini ma. Waktu mama sibuk saat itu aku main ke rumah Barra. Dan mamanya baik banget, namanya tante Elina, beliau mau bertemu sama mama." Ucap Calista. Ia hampir saja lupa memberitahu hal ini pada sang mama.

"Wow. Boleh bangat sayang." Ucap mama Davira, lalu kemudian menyajikan makanan-makanan itu ke piring.

"Iya. Terus katanya suaminya tuh ketemuan sama papa."

"Oh, masa! Coba nanti tanya ke papa." mama Davira memanggil suaminya yang masih berada di kamar. Ia juga penasaran tentang hal ini.

"Pa, ayo ke meja makan. Makan malam udah siap." Kata mama Davira. Papa Harun yang sedang menonton tv itu pun tersenyum.

Ia mengikuti istrinya dari belakang. Sampai di meja makan ia melihat putrinya yang sedang menghidangkan makan malam.

"Nih, aku udah ambilin nasi buat mama sama papa." Ucap Calista kini dia mengambil nasi ke piringnya sendiri.

"Oh, thank you sayang." Ucap mama Davira dan papa Harun. Papa Harun memandangi Calista dengan senyuman merekah.

"Papa bangga sama kamu Calista." Kata papa Harun membuat Calista menatap papanya itu. "Bangga? Aku tahun ini belum lomba apapun. Besok tuh baru mau lomba." Kata Calista.

"Papa bangga sama kamu karena kamu menjaga image kamu dengan baik. Ya meskipun kamu kayak singa terkadang."

Makin tidak mengerti lagi apa yang di bicarakan sama papanya. Mama Davira pun kesal karena suaminya itu bicara setengah setengah. "Papa kalau ngomong jangan setengah-setengah."

"Ya deh, reputasi Calista bagus dimata pemilik sekolah. Kemarin papa ketemu sama pak Darwin, beliau muji muji kamu. Perasaan anak gue kayak singa deh kelakuannya." Ucap papa Harun to the point.

"Sampai kapan pun anak sendiri tidak pernah benar dimata orang tua." Kata Calista memutar bola matanya jengah.

"Hahahah.." semuanya pun tertawa. Keluarga Harun kini menikmati makan malam dengan santai, ceria, dan penuh tawa.

****

Dirumah Elvina

Danita dan Irfan serta anaknya kini makan malam di restoran. Raut wajah mereka tidak ada yang segar. Bahkan Danita ingin marah pada sang anak.

"El, kamu gimana sih. Kan mama udah pernah bilang kalau jangan biarkan orang lain mendekati Barra. Kamu lihat sekarang berita tentang Barra menyebar kemana-mana." Ucap mama Danita emosi. Rasanya anaknya itu tidak bisa diajakin kerja sama.

"Papa malu El, kita itu udah ngenalin Barra ke teman-teman mama sama papa. Tapi ujung-ujungnya Barra nggak sama kamu. Mereka tanya-tanya ke kita. Kita harus jawab apa El." Imbuh papa Irfan.

Elvina tentu tidak terima dimarahin orangtuanya seperti ini. Dia sudah berusaha mendekati Barra sampai nggak ada orang yang bisa mendekati Barra.

"Mama sama papa jangan nyalahin aku dong. Kalian pikir deketin Barra juga gampang. Musuh ku bahkan ada wanita-wanita di bar dan club. Kalian kan tau sendiri Barra suka pergi ke club sama wanita-wanita sexy." Bantah Elvina kini dia sudah tidak mood lagi untuk makan.

Papa Irfan menghelakan nafasnya berat, putrinya itu mengapa tidak bisa mengerti?

"Kalau kamu butuh bantuan kita ya kamu bilang aja! Kita buat mereka tidak bisa deketin Barra."

"Nggak usah aneh-aneh pa. Anak geng motor lain juga banyak yang suka sama Barra. Gausah sok ngelawan anak geng motor." Kata Elvina.

"Heh! Sejak kapan keluarga kita ini takut sama orang lain? Kamu nggak boleh gitu Elvina."

Elvina memutar malas bola matanya. Kedua orangtuanya ini tidak tau arti proses. "Kalau mau ngelakuin sesuatu itu butuh proses pa. Aku juga proses menyingkirkan semua orang yang deketin Barra. Udahlah aku mau pulang duluan. Bete!" Kata Elvina pergi dari restoran itu.

Mama Danita itu pun memijit pelipisnya. Pusing dengan ini semua. Rencananya itu tampak tidak berjalan dengan lancar.

"Mas gimana dong?"

"Halah kamu gausah bingung. Lagi pula mereka masih sekolah. Yang penting kita Deket sama keluarga Danendra. Dan pasti kita bisa masuk ke dalam keluarga Danendra." Ucap papa Irfan dengan senyuman menyengir.

****

Hari Kamis pukul 08.00

Kini lomba Basket dan Futsal telah di mulai di SMA Jaya. Banyak sekali sekolah lain yang ikut bertanding untuk merebutkan piala mereka.

SMA Jaya adalah SMA yang dimana itu adalah ada musuh di situ. Yaitu Figo. Mantan Calista serta musuh bebuyutan Barra.

Meskipun begitu, Calista tidak akan peduli dengan perasaan. Ia tetap datang meskipun itu ada mantan kek, pengkhianat kek, musuh kek. Calista tidak peduli.

Kini perempuan itu sudah turun ke lapangan dan men-dribbling bola basket untuk menuju ke ring.

Di rooftop SMA Jaya, Figo bisa melihat Calista yang dengan lihai bermain basket. Perasaan tidak enak itu Kelua dari hati Figo. Ia teringat beberapa masa lalu saat Calista pernah datang ke SMA Jaya. Masa-masa mereka pacaran kembali terekam jelas di ingatan Figo.

"Maafin gue Calista." Ucap Figo dalam hati. Perasaan bersalah itu sangat jelas di hatinya.

1
Kim nara
Barra otaknya geser apa y thor malah d tinggal kabur anak orang dah d bawa ke rumah nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!