Sekte Kekaisaran Abadi, yang telah berdiri selama ratusan juta tahun, dihancurkan oleh para Dewa Penguasa Galaksi karena dianggap melampaui batas yang diperbolehkan. Pemimpinnya, Taixuan Dijing, menantang langit dan memimpin perlawanan sengit, tetapi bahkan kekuatannya tak mampu menahan murka Sang Dewa Pencipta.
Dalam satu genggaman, sektenya lenyap. Dipenuhi amarah dan dendam, Taixuan Dijing bertarung hingga titik darah penghabisan sebelum akhirnya gugur. Namun, sebelum mati, ia bersumpah bahwa suatu hari nanti, bahkan langit itu sendiri akan dihancurkan.
Di luar cakupan para dewa, sesuatu pun mulai bangkit dari kehampaan…
SETIAP HARI UPDATE BAB:
- 07.00 WIB
-16. 00 WIB
-18. 00 WIB
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Axellio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9 UJIAN SELESAI, BAKAT YANG TERPENDAM
Qin Wushuang menggertakkan giginya, tubuhnya bergetar saat Baptisan Energi Abadi terus berlangsung. Rasa sakit yang menjalar di setiap meridiannya hampir tak tertahankan, seolah tubuhnya dihancurkan dan dibentuk kembali oleh energi yang luar biasa.
Namun, di tengah penderitaan itu, ia merasakan kekuatan baru mengalir dalam dirinya. Jiwanya seolah beresonansi dengan hukum dunia, dan meridian yang dulunya tersumbat kini terbuka lebar, menyerap energi spiritual dengan kecepatan yang mustahil.
Taixuan Dijing mengamati murid pertamanya dengan ekspresi datar. "Jika kau tidak bisa bertahan dari ini, maka kau tidak pantas menerima pewarisan Kekaisaran Abadi."
Mata Qin Wushuang berkilat. "Aku tidak akan menyerah...!"
Tiba-tiba, pilar cahaya keemasan melesat ke langit dari tubuhnya, membelah awan. Tekanan energi meningkat, membuat para tetua yang menyaksikan dari kejauhan terkejut.
"Sungguh Baptisan yang luar biasa...!" Tetua Bai bergumam tak percaya. "Energi Abadi meresponnya dengan begitu cepat."
Saat proses itu mencapai puncaknya, suara sistem terdengar di benak Taixuan Dijing.
["Ding! Baptisan Energi Abadi selesai. Qin Wushuang sekarang memiliki kualifikasi untuk menerima Pewarisan Kekaisaran Abadi!"]
Taixuan Dijing mengangguk pelan. "Baiklah, kita lanjut ke tahap berikutnya."
Dengan satu gerakan tangannya, ruang bergetar, dan tubuh mereka berdua menghilang dalam kehampaan.
Ketika kesadaran Qin Wushuang kembali, ia mendapati dirinya berdiri di sebuah aula megah yang begitu luas hingga cakrawala terasa tidak terbatas. Pilar-pilar kristal berukiran rune kuno menopang langit-langit yang bersinar dengan cahaya keemasan, sementara lantai yang terbuat dari batu giok ilahi memancarkan energi murni yang menyelimuti seluruh ruangan.
"Ini... di mana kita...?" Qin Wushuang bertanya dengan suara penuh kekaguman.
"Aula Puncak Abadi," jawab Taixuan Dijing dengan tenang. "Tempat tinggal dan pusat kendali Sekte Kekaisaran Abadi. Dan juga tempat di mana ujian pewarisan akan dimulai."
Di depan mereka, sebuah altar raksasa perlahan terbentuk dari pusaran cahaya. Di atas altar itu, terdapat sebuah lambang kuno yang memancarkan tekanan yang bahkan membuat Void Dragon yang mengawasi dari kejauhan sedikit menyipitkan matanya.
["Ding! Ujian Pewarisan Kekaisaran Abadi akan segera dimulai!"]
Qin Wushuang mengepalkan tangannya. Ia tahu, inilah saatnya membuktikan bahwa dirinya layak.
Taixuan Dijing melangkah maju, tatapannya tajam.
"Bersiaplah, Wushuang. Jika kau ingin berjalan di jalan keabadian, maka kau harus melewati ujian ini dengan kekuatanmu sendiri."
"Naik ke altar," ucap Taixuan Dijing tanpa menoleh.
Qin Wushuang tanpa ragu melangkah maju, menaiki setiap anak tangga batu dengan hati-hati. Begitu ia mencapai puncaknya, udara di sekitarnya bergetar, dan tekanan yang tidak terlihat muncul dari segala arah.
Taixuan Dijing mengangkat tangannya sedikit. "Pewarisan Kekaisaran Abadi bukan sekadar memberikan kekuatan. Itu adalah ujian yang akan menelanjangi hakikat terdalam dari eksistensimu. Jika kau tidak cukup kuat, kau akan hancur, bukan hanya tubuhmu, tetapi juga jiwamu."
"baik guru" ucapnya dengan badan tegap
Cahaya dari altar berpendar semakin terang, simbol-simbol kuno mulai berputar di udara, membentuk pola yang semakin kompleks. Qin Wushuang menggertakkan giginya, merasakan tekanan yang kian meningkat hingga terasa seperti meremas setiap serat otot dan tulangnya.
Tubuhnya mulai retak. Bukan hanya secara fisik, tetapi juga meridian dan nadinya yang telah lama rusak sejak bertahun-tahun lalu. Luka-luka lama yang telah menjadi bagian dari dirinya kembali terasa, seolah semua penderitaan yang pernah ia alami kembali menimpa tubuhnya dalam sekejap.
Darah menetes ke lantai altar.
Namun, saat rasa sakit itu hampir mendorongnya ke ambang kehancuran, sesuatu di dalam dirinya bergemuruh. Suatu kekuatan yang telah lama tersegel, suatu bakat yang telah dianggap cacat dan mustahil untuk dipulihkan.
Cahaya dari altar yang tadinya keemasan berubah menjadi warna yang lebih gelap, seakan menolak sesuatu yang tak seharusnya ada di dunia ini.
Qin Wushuang menundukkan kepalanya, tangannya mengepal. "Aku tidak akan hancur... Aku tidak akan menyerah..."
Retakan di tubuhnya yang seharusnya membawanya menuju kematian justru mulai berbalik. Bukan hancur, tetapi membentuk ulang. Nadi-nadi yang telah mati bergetar dan meledak dalam energi yang tak terkendali, seakan ada sesuatu yang membangkitkan kembali potensi yang seharusnya telah lama menghilang.
Cahaya dari tubuhnya meledak, mengguncang seluruh aula.
Taixuan Dijing mengangkat alisnya sedikit. "Jadi ini alasan tubuhnya cacat selama ini?"
Sebuah gumpalan energi emas yang memiliki kekuatan dewa menekan nya selama ini
" Para dewa emang selalu takut kekuasaan mereka dilampaui" ucapnya dengan kesal
Simbol-simbol kuno di udara bergetar, beberapa di antaranya bahkan retak seketika, seolah tidak mampu menahan eksistensi baru yang muncul dari tubuh Qin Wushuang.
"Aku..." Qin Wushuang mengangkat wajahnya, matanya kini bukan lagi mata manusia biasa. Sebuah pola aneh berputar dalam pupilnya, sementara aura di sekitarnya bukan lagi aura biasa seorang kultivator, tetapi sesuatu yang lebih... murni, tetapi juga lebih mengerikan.
Altar yang seharusnya menjadi tempat pewarisan mulai bergetar hebat, seolah menolak keberadaannya.
Taixuan Dijing tersenyum tipis. "Menarik."
Pada saat itu, ujian yang seharusnya menjadi rintangan berat telah berubah total. Rintangan yang ada dalam altar tidak lagi bisa membelenggu Qin Wushuang. Setiap tekanan, setiap belenggu yang seharusnya menguji ketahanannya justru hancur di bawah kehadiran kekuatan yang baru saja bangkit darinya.
Qin Wushuang berdiri tegak, tubuhnya dipenuhi energi yang tidak dapat dijelaskan.
Taixuan Dijing menatapnya dalam diam sebelum akhirnya berkata dengan suara yang tenang namun penuh makna.
"Ujian selesai."
Suasana kembali sunyi, hanya suara napas berat Qin Wushuang yang terdengar, sementara aura barunya masih bergolak dalam ruangan itu.
Di luar, langit yang tadinya cerah tiba-tiba dipenuhi awan gelap. Petir berwarna keemasan menyambar di kejauhan, seolah dunia sendiri merasakan sesuatu yang telah berubah.
Taixuan Dijing menatap langit yang bergejolak. "Sepertinya dunia ini baru saja menyadari eksistensimu yang sebenarnya."
Qin Wushuang mengepalkan tangannya. Tubuhnya masih dipenuhi energi yang bergolak, namun kini, semuanya terasa berbeda.
"Apa yang sebenarnya terjadi padaku?" gumamnya.
"Kau telah melampaui keterbatasanmu." Taixuan Dijing menatapnya dengan tajam. "Namun, ini baru awal."
Udara di sekitarnya masih bergetar, sisa energi dari altar yang kini telah kehilangan cahayanya perlahan mereda. Altar yang seharusnya menjadi saksi pewarisan kini menunjukkan retakan halus di permukaannya.
Qin Wushuang menatap tangannya sendiri, merasakan kekuatan baru yang mengalir dalam dirinya. "Aku merasa... lebih kuat."
"Dan kau akan membutuhkan kekuatan itu." Taixuan Dijing membalikkan badan. "Karena ujian sebenarnya masih menantimu."
Qin Wushuang mengangkat wajahnya, dan untuk pertama kalinya sejak awal perjalanan ini, ia benar-benar merasa bahwa jalannya telah berubah. Ia bukan lagi seorang murid yang dicampakkan, bukan lagi seseorang yang dianggap cacat.
Ia adalah seseorang yang telah diakui oleh dunia itu sendiri.
Dengan langkah mantap, ia turun dari altar, meninggalkan retakan yang masih berpendar samar di tempat ia berdiri sebelumnya.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
PROFIL PENGGUNA
Nama: Taixuan Dijing
Ras: Entitas Abadi yang Terlupakan
Bakat: Tidak Terbatas
Tingkat Kultivasi: Puncak Alam Transenden
(Batas Dunia Fana) (Ditekan)
Status : Master Sekte Kekaisaran Abadi
Murid : Qin Wushuang (Jenius Abadi), Bakat: Matahari Penjaga, Ranah : Alam Jiwa Awal, Status : Murid langsung Master Sekte
Tetua Sekte : Bai Ruying - Huo Sheng - Mo Jian,-Xuan Lu - Gu Tie -
Sekte tingkat 1 : 500/10000 Poin
Ranah Kultivasi Dunia Ini:
Alam Dasar
Alam Roh
Alam Inti
Alam Jiwa
Alam Raja
Alam Kaisar
Alam Agung
Alam Penguasa
Alam Nirwana
Alam Transenden (Puncak Dunia Fana)