queeny Nadine prasepto seorang gadis cantik berwajah belasteran,bertubuh tinggi semampai dengan body bak gitar spanyol dan berkulit putih itu di kenal dgn sifat antagonisnya dalam membully org yang mendekati kakak nuelnya, seorang cowok pupuler dan sangat tampan di sekolahnya
Nadine menggalami kejadian yang sangat menyakitkan yang akan menghadirkan trauma dalam dirinya kepada pria yg di cintainya dan temannya.
gadis yang di benci keluarganya itu hidup dalam ke sepian yg mendalam, menjadikan dia anak yg bar-bar dan penuh pemberontakan untuk menarik perhatian org tuanya.
tapi setelah mengalami kejadian dan di beri kehidupan lagi iya bertekad akan hidup lebih baik tanpa mengemis kasih sayang orang tua dan org dia cintai.
yok cek kelanjutan dari cerita Nadine
___Langsung baca aja....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon simnuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kantin lagi
"heh lol biawak got..Nadine ga ngapa-ngapain ya dari tadi..lagian Lo jalan sebesar gaban gini ngapain jalan mepet ke kita..ya tumpah lh kocak.." ucap raya geram.
"Nadine hiks.. Yang nyenggol hiks...aku.." ucap Rere terisak.
"playing victim bangat Lo jadi orang.. jelas-jelas gue...." ucap Nadine terpotong.
"Nadine!!!!!"
______________________
"Nadine!!!.." sebuah teriak yang mengejutkan semua orang.
"hadehh pahlawannya biawak udah datang" ucap raya malas.
"apa yang Lo lakuin ke Rere hah!!" bentak Ethan yang langsung mendekap Rere yang terisak ke dalam pelukannya.
Ya yang berteriak tadi adalah Ethan yang datang dengan geng nya dan melihat kejadian itu dari pintu kantin.
"kok Lo jahat banget sih jadi orang.." ucap Rakha.
"heh..queen ga ngapa-ngapain ya... tanya aja sama biawak got ini ngapain dia jalan mepet ke kita...ke ga ada jalan lain aja.." sinis raya.
"gue ga butuh jawaban lo" balas Ethan dingin. Yang mendapat cibiran dari raya.
"jawab Nadine!..apa Lo bisu sekarang?" tekan Ethan lagi sambil menatap tajam Nadine.
"emang gue ngapain?....gada kerjaan banget gue berurusan sama tu cewek" ucap Nadine malas.
"Rere ga mungkin nangis gini kalau bukan ulah Lo..Lo kn yang selama ini selalu nyakitin dia.."ucap Willy geram.
"gue nga nyangka ya Lo masih jahat seperti dulu..ternyata perubahan Lo hanya sementara " ucap Ethan dengan tatapan tajam yang di abaikan oleh Nadine.
apa gue peduli pikir Nadine.
"Lo diapain sama dia re?" tanya Ethan menenangkan Rere.
"badan Rere kena kuah panas kak.. gara-gara Nadine yang nyenggol tangan rere.. sakit banget kak badan Rere.." ucap gadis itu sedih sambil meniup kedua tangannya.
"heh Lo playing victim bangat anjingg...Lo yang jalan Deket kita..babi Lo.." ucap Nadine geram.
"emang dasarnya aja Lo nga suka sama Rere..malah nyalahin Rere jalan dekat kalian..kalau jahat ya jahat aja" ucap raksa sinis.
"lagian ini juga bukan kantin nenek moyang Lo.. terserah Rere dong mo jalan di mana aja" tambah Rakha.
"apa peduli gue dia mo jalan di mana aja terserah dia..tapi kenapa dia nyalahin gue...salah dia sendiri jalan pakek dengkul" ucap Nadine sinis.
"Lo yang nyenggol rere Nad" balas Rere lagi.
"ya ngapain Lo jalan dekat gue..penghuni kantin juga tau kali jalan di sini masih luas.. emang Lo nya aja yang mau cari gara-gara sama gue..biar kurcaci Lo ini pada nyalahin gue..basi banget trik Lo tau gak.." ucap nadine.
"tau ni bocah tolol" ucap raya geram.
"hiks.. hiks..kak.." ucap Rere mengadu.
ke lima cowok itu terdiam mencerna semua yang di katakan Nadine..betul juga yang di kata cewek itu..jalan masih luas kenapa harus mepet ke mereka.
Di saat mereka masih termenung dengan fikiran masing-masing datanglah Fero yang memasuki kantin dan menghampiri mereka.
"Nad..tangan Lo kenapa melepuh gini" ucap Fero memandangi tangan Nadine cemas.
Nadine hanya dia tidak menjawab.
raya, Rina dan Ethan dkk baru menyadari itu..sedari tadi perhatian mereka hanya terpusat pada isakan Rere saja.
"queen tangan Lo juga kena?..kanapa ga bilang..ini melepuh loh.."ucap raya khawatir.
"iya queen tangan kamu harus segera di obatin.." ucap Rina.
"ayo nad gue anterin UKS.." ucap Fero menarik tangan Nadine pelan..dia sangat takut tangan Nadine kesakitan.
Dion yang sedari tadi menyaksikan itu juga terkejut melihat tangan Nadine yang melepuh.. Dia menggendong Nadine pelan dan membawanya dari sana meninggalkan ekspresi terkejut dari mereka.
Fero yang tadi ingin membawa Nadine terbengong melihat kecepatan Dion menggambil Nadine dari tangannya.
"anjirr tu cowok cepat banget" ucap raya yang tersadar dan mengejar Nadine dan Dion yang sudah berlalu.
Fero dan rina juga tersadar dan mengejar mereka.
"bos Lo juga harus Bawak rere ke UKS.."ucap Willy menyadarkan Ethan dan yang lain.
Mereka cukup terkejut dengan respon Dion.. Biasanya cowok itu hanya acuh pada adiknya itu.
Ethan membawa Rere dari sana menuju UKS di ikuti keempat temannya.
.
.
"turunin gue" ucap Nadine memberontak dalam gendongan Dion.
"diam nanti Lo jatoh" ucap Dion memperingati.
"gausah Lo sok peduli sama gue" ucap Nadine sinis.
"gue Abang Lo.." ucap Dion lagi.
"baru nyadar Lo..kemana aja Lo selama ini.." ucap Nadine sinis.
"maaf.." ucap Dion lirih.
"telat" jawab Nadine dingin.
mereka sampai di UKS..Dion mengobati tangan Nadine dengan telaten..dia sangat berhati-hati seperti tangan Nadine ini akan hancur saja bila sedikit saja di senggol.
Nadine hanya terdiam menyaksikan itu.
(kenapa baru sekarang..disaat hati gue udah sangat membenci Lo bang) batin Nadine sedih.
"kenapa ga bilang kalo tangan Lo juga kena kuah panas itu?.." tanya Dion setelah selesai mengobati satu tangan Nadine dan beralih ke tangan satunya.
"emang kalian percaya..bukanya di fikiran kalian hanya ada Rere saja..gue tetap akan jadi penjahatnya.." ucap Nadine.
"gue minta maaf" ucap Dion menatap Nadine.
Nadine hanya diam mencoba mengabaikan tatapan itu..dia tidak akan luluh begitu saja.
.
"queen tangan Lo gapapa kan" dari pintu masuk UKS sudah terdengar suara cempreng raya yang berteriak heboh.
"suara kamu cempreng banget ya..sakit tau kuping aku" teriakan Rina yang juga terdengar.
Dan munculah dua makluk yang berteriak tadi dan di susul oleh Fero.
"tangan Lo gapapa queen?" tanya raya lagi.
"iya udah gapapa" balas Nadine.
"syukurlah" ucap raya dan Rina bersamaan.
"ngapain Lo deket-deket teman gue" sinis raya pada Dion.
"yaudah gue tinggal dulu.." balas Dion
dia tidak mau berdebat dengan teman adiknya..dia tau teman adiknya itu juga sangat membenci nya..lebih baik dia menghindar saja..dari pada Nadine tidak nyaman dengannya..sudah baik sekarang Nadine sudah mau berbicara padanya tidak seperti kemarin yang mengabaikannya dan keluarganya.
"Lo ga di apa-apain kan Ama dia.." tanya raya.
"iya tenang aja ya..dia ga ngapa-ngapain gue kok" balas Nadine.
"tangannya beneran udah gapapa nad?.." tanya Fero menyentuh tangan Nadine pelan.
"iya fer..cuma sedikit nyeri aja" ucap Nadine yang menunjukkan gerakan secuil pada Fero.
"syukurlah..tadi tangan Lo merah banget.." ucap Fero lagi mengusap tangan Nadine pelan.
"yey modus Lo" ucap raya menepis pelan tangan Fero yang mengusap tangan Nadine.
"sirik aja Lo jomblo" sinis Fero.
"Lo juga jomblo kale bang" ucap raya lagi.
"ini lagi usaha... makannya jangan ganggu Mulu Lo bocah.." ucap Fero sinis.
"kek gue restuin aja Lo ama besti gue"cibir raya.
"udah ah gelut Mulu ni dua anak manusia" ucap Nadine yang jengah melihat mereka.
"tau ih kalian.. queen lagi sakit juga..malah berantem" ucap Rina mendapatkan pelototan dari raya.
"dia duluan" ketus raya tak mau di salahkan.
"pada masuk gih..bentar lagi bel bunyi..gue izin dulu hari ini.." ucap Nadine tidak ingin Raya memulai sesi debat lagi.
"yaudah nanti kita izinin queen" ucap Rina.
"baring gih biar enakan tangannya" ucap Fero menyuruh Nadine berbaring dan menyelimuti nya.
"kita balik dulu Bestie" ucap raya.
"oke bestie" ucap Nadine.
.
dari balik tirai yang di huni oleh Rere Ethan memandangi Nadine yang terbaring di brangkar UKS..hatinya panas melihat perhatian yang Fero berikan di terima baik oleh gadis itu.
dia mau gadis itu seperti dulu lagi yang selalu mengemis cintanya.
"sial" umpat Ethan.
"kenapa kak?" tanya Rere yang memperhatikan Ethan sadari tadi.
"ga ada" ucap Ethan dingin.
.
.
.
TO BE CONTINUE...........