NovelToon NovelToon
Pendekar Bangau Emas

Pendekar Bangau Emas

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan / Harem / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Slyterin

Tang Xiao Tian seorang pemuda berasal dari Desa di puncak gunung Huang yang memiliki keinginan untuk melakukan tugas penting bagi seluruh dunia persilatan dari ketiga orang guru yang membesarkannya selain itu Ia juga ingin mencari tahu identitasnya yang selama 20 tahun di rahasiakan oleh para gurunya. Selamat datang dan membaca novel pertama ku di sini.. Follow, like, rate 5,komentar positif dan share ya😘terimakasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Slyterin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perayaan Ulang Tahun Ke 100 Pendiri Sekte Wu Tang.

Song Kun terkejut saat melihat sekelebatan putih dari belakang punggungnya telah melesat jauh lebih cepat daripada dirinya dan membuatnya harus lebih cepat lagi untuk mengejar bayangan putih itu tetapi ia tidak dapat mengejarnya sehingga ia memutuskan untuk berhenti di sebuah pintu gerbang warna kelabu dan muncullah sosok wanita berkerudung bersama dengan seorang gadis kecil berpakaian ala suku Liao di utara yang di kawal oleh lima orang wanita yang juga berpenampilan tertutup seperti wanita itu.

"Putri Agung Chao Ying, kita harus secepatnya tiba di kuil Tao sebelum kakek tua itu atau rencana kita akan hancur dan menimbulkan amarah dari Kaisar Utara", kata Song Kun berdiri di depan wanita berkerudung itu.

"Song Kun, kau sungguh bodoh sekali..Aku sudah beritahu kau untuk tidak bertingkah apapun tanpa izin dariku selama di gunung Wu Tang ini!" nada ketus wanita berkerudung itu kepada Song Kun yang terpaksa harus membungkukkan badannya di depan wanita berkerudung aneh itu.

"Kenapa kau membentak aku?Aku juga takkan sudi menjadi rekanmu jika Kaisar Utara tidak memberiku kenikmatan dunia yang belum pernah aku dapatkan di sini atau dimanapun juga." desis Song Kun setelah wanita berkerudung itu berjalan bersama gadis kecil dan lima orang pengikutnya menuju ke aula utama kuil Tao.

Sejumlah besar pasukan berpakaian ala suku Utara muncul secara tiba-tiba di sekitar Song Kun sehingga pria itu mengangkat wajahnya lalu bersikap angkuh dan berjalan ke arah tujuannya bersama-sama yang lainnya.

Sementara itu,Pendekar Besar Chi Kong dan saudara- saudara seperguruannya memimpin rombongan para tokoh dunia persilatan yang belum lama keluar dari losmen nomor 7 untuk berbondong-bondong menuju ke aula utama kuil Tao dengan petunjuk dari murid- murid dari sekte Wu Tang.

"Adik Lan, dimana kakakmu? Kenapa aku tidak lihat dia sejak kamu keluar dari kamarmu hingga kita akan bersama-sama menuju ke aula utama kuil Tao?" tanya Zhang Wan Yi nada khawatir sambil berjalan di samping Xiao Lan yang terlihat sibuk menengok ke belakang sambil mengikuti yang lain.

"Kakakku, tadi dia bilang ingin pergi ke kamar mandi karena perutnya mulas namun entah kenapa dia belum juga datang dan berkumpul bersama kita." Xiao Lan menjawabnya tanpa menoleh kepadanya di samping gadis kecil cantik jelita itu.

"Heh, gadis kecil.Apakah jangan- jangan kakakmu itu berbuat yang aneh- aneh lagi ya dibelakang kami?!" Nona Yi Hui di belakang mereka berdua mendesis kasar kepada Xiao Lan yang segera berbalik badan ke belakang dengan tatapan mata marah.

"Kau jangan pernah berprasangka buruk tentang Kak Tian- ku atau aku akan memukulmu!" balas Xiao Lan mengacungkan tinjunya ke depan wajah Nona Yi Hui.

"Apaa?!Apakah kau berani untuk membentakku dan ingin memukulku?!" Nona Yi Hui yang sudah marah itu menggerakkan tangannya untuk mendorong jatuh Xiao Lan tetapi terdengar suara teguran dari Wang Yan di belakang gadis remaja ini.

"Hush, jangan kalian berdua ribut terus nanti kalian berdua bisa dihukum oleh para Paman di depan sana itu." kata Wang Yan nada teguran yang halus namun di patuhi oleh keduanya dengan cepat setelah kedua orang gadis itu melihat ke arah Para Pendekar Besar sekte Wu Tang di barisan pemimpin rombongan dari tempat mereka masing-masing secara bersamaan.

Sesudah mereka berjalan kaki selama kurang lebih lima jam perjalanan menuju tempat tujuan mereka. Akhirnya mereka tiba juga di aula utama kuil Tao di area pusat markas besar sekte Wu Tang.Dimana ada sejumlah pendeta-pendeta Tao telah berdiri dengan senyuman ramah menyambut kedatangan tamu- tamu istimewa itu.

"Para perwakilan dari sekte-sekte besar bisa duduk di kursi yang telah disiapkan untuk kalian semua sambil menunggu kedatangan Guru Besar kami tiba di kuil ini. Kalian semua dipersilahkan untuk mencicipi teh- teh hijau khas pegunungan Wu Tang yang telah di siapkan untuk menyambut kedatangan kalian semua di kuil ini." kata Pendekar Besar Ren Yu Thing yang berdiri di tengah-tengah aula utama kuil dengan nada ramah kepada para tamu- tamu istimewa gurunya.

Semua tokoh-tokoh itu mematuhinya dan Xiao Lan di kursinya yang berada di barisan paling belakang dari barisan para tamu- tamu istimewa itu terlihat lebih memilih untuk menyibukkan dirinya dengan cara lain yaitu membuat air teh di cangkir dan teko di mejanya tumpah kemana-mana sehingga Nona Yi Hui melotot ke arahnya tetapi di acuhkan oleh anak kecil itu.

"Yi Hui, jangan marah terus menerus nanti kau cepat tua. Dia itu cuma seorang anak kecil yang lebih suka bermain daripada menunggu seperti ini." kata Wang Yan di kursi barisan para murid laki-laki sekte Wu Tang melalui tatapannya ke arah Nona Yi Hui yang di kursi barisan para murid perempuan sekte Wu Tang terlihat cemberut.

Usai, Anak-anak itu mendapatkan teguran dari kakak -kakak senior mereka, suasana di aula utama kuil ini terlihat sunyi kembali sampai salah seorang dari lima orang wanita berkerudung itu berbicara dengan nada lugas.

"Hmm, berapa lama lagi kita harus menunggu Guru Besar Zhang datang ke sini?Apakah Beliau tidak suka dengan perayaannya yang terlihat biasa- biasa saja."

"Ya, mungkin Beliau sudah tua renta sehingga beliau sudah tak sanggup untuk menjamu kita di sini." kata rombongan sekte Pulau Merak Salju yang mengedip lincah ke rombongan sekte Thian San Pai.

"Wah, sejak kapan sekte Pulau Merak Salju yang tak pernah bergabung dengan sekte mana pun terlihat akrab dengan sekte Thian San Pai yang merupakan sekte baru di dunia persilatan." ucapan ini dari sekte Lu San Pai di barisan para tamu- tamu istimewa.

"Heh, bukan urusan kalian untuk kami bisa menjalin hubungan baik dengan sekte Thian San Pai yang bisa kami jadikan teman kami di dunia persilatan." sekte Pulau Merak Salju mengerling tajam ke arah sekte Lu San Pai yang langsung memukul meja dengan marah sekali.

"Apakah kalian sudah bosan hidup lama di dunia ini sehingga kalian berani untuk bersikap tidak sopan kepada kami?!" tegur sekte Lu San Pai menggunakan serbuk meja mereka sebagai senjata rahasia mereka menyerang ke sekte Pulau Merak Salju.

'Weeerrrr...'

Sekte Pulau Merak Salju mengibaskan tangan ke kiri yang menimbulkan angin butiran salju mengurung serbuk meja hingga menjadi bola kecoklatan kecil di udara yang segera dilontarkan kembali ke arah sekte Lu San Pai tetapi sebuah serpihan kulit kacang pinus dari pintu masuk aula utama kuil telah menerobos ke dalam bola kecoklatan kecil itu hingga bola tersebut hancur seketika itu juga.

'Blaaar... '

Kedua sekte tersebut berubah raut wajah mereka dan sejumlah tokoh- tokoh besar telah memberikan sujud dan hormat mereka kepada Ketua Sekte Wu Tang di kursi utama yang berada di depan mereka dan para murid dari sekte Wu Tang terpana melihat Xiao Tian telah duduk di pangkuan Guru Besar mereka dengan sikap tenang sekali.

Bersambung!!

1
Bryan Kennedy
Come on, dear friend, continue your work
Wendy Xu
mantap
Ismaeni
cerita awal yang cukup menarik. ..bahasa nya enak tidak berat. semangat update-nya yaa thor
Almah Suseno: bro..kunjungi juga novel ku ya!judulnya "Aku ingin menggapai mentari" di jamin inget waktu sekolah
total 1 replies
Bryan Kennedy
Cher ami, allez, j'ai hâte de lire votre roman, j'adore les histoires classiques
Bryan Kennedy
L'esprit Nami, L'histoire de ce roman est agréable à lire de nombreuses fois car j'ai l'impression d'entrer dans l'histoire.
anggita
iklan, like☝👍.. moga lancar novel barunya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!