NovelToon NovelToon
How To Say " I Love You"

How To Say " I Love You"

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Cinta Beda Dunia / Mengubah Takdir / Romansa / Office Romance
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: malisanovena

Rena adalah gadis yatim piatu yang bekerja keras untuk membangun karirnya di kota dan selama berjuang untuk membangun karir dan hidup nyaman nyatanya banyak tantangan yang terjadi, dan akhirnya Rena bertemu dengan Sean malaikat maut dan malaikat pelindung Allan. selama ini Rena tidak mengetahui kalau dia berteman dengan dua malaikat yang hidup seperti manusia dan mereka sedang berusaha untuk kembali ke dunianya. apakah akan ada cinta yang bersemi dan siapakah yang akan dipilih Rena menjadi malaikat pelindungnya?


Silahkan dibaca, dilike, comment and support ya.
terima kasih

Tolong dibaca dan like juga novel lainku ya.🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon malisanovena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep. 9

Akhir Rena sudah diizinkan pulang ke rumah, Rena senang karena tidak perlu berlama-lama disana selain makanannya, suasananya juga membuat Rena stress.

"Akhirnya.. aku bisa kembali ke kamarku." ucap Rena senang

"Iyaa, ya udah.. kamu istirahat ya, aku mau keluar duku beli makanan. Oh iya, kalo mau buah ada di kulkas, aku udah potong-potong, terus kalo mau cemilan, itu aku udah taruh di meja kamarmu. Jadi, makan saat lapar jangan tunggu sakit dulu. Paham ya." ucap Mina

"Siap bu." ucap Rena tersenyum

Mina pergi keluar membeli makan malam, sedangkan Rena merebahkan tubuhnya di tempat tidurnya sambil memeriksa ponselnya. Banyak sekali pesan yang masuk, khususnya Anna.

"Hmm, semoga minggu depan aku sudah sehat dan bisa kembali kerja, kasian Anna." ucap Rena

Mina sudah kembali ke rumah dan mereka menikmati makan malam bersama.

Keesokan harinya..

"Ren, kok udah bangun.. Masih pagi lho!" ucap Mina

"Hmm, aku mau olahraga, Min." ucap Rena

"Olahraga? memang badanmu sudah lebih baik?" tanya Mina

"Sudah kok, ini kan weekend dan lusa aku akan masuk kerja, jadi aku harus benar-benar pastikan tubuhku fit." ucap Rena

"Baiklah, pokoknya kalo merasa gak nyaman, cepat pulang atau telpon aku." ucap Mina

"Siappp, aku berangkat ya." ucap Rena

Udara pagi ini sangat sejuk dan matahari bersinar perlahan dengan kehangatannya. Rena sungguh menikmati waktu olahraganya saat ini.

"Akhirnya.. Bisa olahraga juga!!" ucap Rena semangat

Rena mulai berlari pelan-pelan dan mengelilingi area taman.

"Wah, mungkin karena weekend jadi banyak juga yang olahraga." ucap Rena

Rena kembali fokus untuk menyelesaikan olahraganya.

"Si..siapa pria itu seperti? Ahh, itu kan pak Sean. Sedang apa dia duduk disana?" tanya Rena pada dirinya

Rena mencoba mendekati pria yang terlihat seperti Sean, dengan memperhatikan wajahnya Rena berjalan pelan-pelan hampir tidak bersuara.

Sean menghela nafas..

"Apa yang kamu lakukan di belakangku?" tanya Sean tiba-tiba

"Ooh, maaf pak.. Saya hanya memastikan kalo yang duduk pak Sean, maaf kalo saya mengganggu." ucap Rena

Sean berdiri dan menatap Rena.

"Sudah sehat?" tanya Sean

"Pertanyaannya random sekali, aku jadi bingung menyiapkan jawabannya." ucap Rena dalam hati

Sean yang mendengar ucapan Rena, mencoba untuk tidak bereaksi.

"Iya pak, sudah sehat. Mungkin lusa saya sudah bisa kembali bekerja." ucap Rena

"Bagus kalo begitu." ucap Sean lalu pergi meninggalkan Rena di taman.

"Hah? Pergi begitu saja? Dingin sekali.." protes Rena lalu melanjutkan olahraganya

Rena beristirahat sebentar dan mencari tempat yang nyaman dan menikmati pagi yang cerah, matahari yang bersinar serta angin berhembus lembut menyentuh wajahnya yang lembut dan basah keringat. Rena melepas ikat rambutnya dan membiarkan rambutnya terurai, dan tiba-tiba Rena teringat akan sesuatu saat di RS, Rena teringat bahwa Sean ada di RS, Sean yang menemaninya dan sepertinya Rena mengingat ucapan Sean padanya.

"Aku tidak akan meninggalkanmu, tenanglah.." ucapan Sean itu teringat jelas diingatan Rena dan membuat jatungnya tiba-tiba berdebar saat mengingat ucapan itu.

"Gak, gak mungkin.. itu khayalanku aja, gak mungkin seorang pria yang dingin, ketus dan menyebalkan itu bisa selembut itu padaku.. TIDAK mungkin!!" ucap Rena

"Apanya yang tidak mungkin?" tanya seseorang

Rena melihat ke arah sumber suara itu dan ternyata pria sedang tersenyum ramah padanya seperti malaikat berdiri disinar matahari pagi ini.

"Ohh.. Allan, Hai.." sapa Rena

"Hai, gimana kabarmu?" tanya Allan

"Kabarku baik, oh iya.., silahkan duduk." ucap Rena

"Terima kasih, jadi.. Apa yang tidak mungkin?" tanya Allan mengulang pertanyaannya kembali

"Oh, itu ya? Maksudku tidak mungkin kalo hari ini mendung kan? lihat saja, matahari bersinar cerah.." ucap Rena

Allan yang mendengar ucapannya tersenyum..

"Iya, cerah.., jadi tenang saja hari tidak akan hujan." ucap Allan tersenyum

Rena terlihat salah tingkah saat Allan menatapnya dengan tersenyum. Bagaimana tidak salah tingkah Allan adalah pria yang tampan, bersinar dan wajahnya sangat mampu membuat sekelilingnya ingin terus melihatnya, selain itu Allan pria yang baik hati dan ramah.

"Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Allan tiba-tiba

"Ng? Apa?" tanya Rena terlihat kaget karena dirinya ketahuan sedang menatap Allan

"Iya, kenapa kamu menatapku?" tanya Allan tersenyum

"Ooh, tidak apa-apa. Wajahmu itu seperti malaikat, dan bisakah tidak terlalu sering tersenyum??" tanya Rena

Allan menaikan kedua alisnya dan bingung dengan pertanyaannya Rena.

"Jadi, lebih baik aku cemberut dan wajahku dingin seperti malaikat maut??" tanya Allan

"Hahaha, ada-ada saja kamu. Ya sudah, aku pulang dulu ya. Oh iya, untuk payungmu.. lusa akan aku kembalikan ya. Sampai jumpa lagi, Allan." ucap Rena lalu pergi meninggalkan Allan di kursi taman

Dari kejauhan Sean terlihat kesal karena mendengar ucapan Allan tadi.

"Kenapa makhluk sok baik itu bawa-bawa aku? Kurang ajar!!" protes Sean

"Tunggu, kenapa nyamuk nakal itu kalo bicara tidak pernah dipikir? siapa dia sampai melarang orang lain untuk tidak tersenyum? Menyebalkan!" protes Sean kembali dan pergi menghilang

Beberapa hari kemudian..

"Wahh, semangatnya yang mau kerja lagi." ucap Mina

"Iya dong, badan ini kalo gak kerja rasanya aneh." ucap Rena lalu menghabiskan sarapannya dan kembali ke kamar untuk menata rambutnya.

"Mina, rambutku bagus diikat atau digerai seperti ini?" tanya Rena

"Hmm, kamu mau kencan ya?" tanya Mina menggoda

"Heeii.., aku serius nanya nih." ucap Rena

"Iya, iya.. Hmm, sepertinya bagus digerai. dan pakai baju warna peach ini, Ok, cantik banget, Ren." ucap Mina memuji sahabatnya itu

"Hahaha, kamu itu memuji pasti ada maunya." ucap Rena

"Gak dong, serius.. kamu tuh cantik, hanya saja terlalu cuek dengan penampilanmu." ucap Mina

"Kamu ada-ada aja, udah ya.. Mana ada pria yang mau melirikku.." ucap Rena

"Mungkin ada, hanya saja kamu terlalu flat dan tertutup, satu lagi.. Walaupun seandainya tidak ada yang melirik tapi setidaknya lirik dirimu sendiri. Lihat tuh.. Cantik kan?" ucap Mina

"Hmm, iya.. Iya.. Terima kasih sudah menyemangatiku, ya udah weekend kita jalan ke salon ya." ucap Rena menggoda Mina

"Rena.. Rena.., ya sudah, jangan lupa.. salam ya buat pria tampan yang menolongmu waktu itu." ucap Mina

Rena pamit dan melangkahkan kaki dengan semangat menyambut pagi ini. Sesampai di lobby kantor Rena melangkah menuju lift dan pintu lift terbuka ternyata disana sedang berdiri dua pria menatap ke arahnya. Sean dan seperti biasa bersikap dingin dan sebaliknya Allan tersenyum ramah dan mempersilahkan Rena untuk masuk ke lift. Rena berdiri di depan mereka berdua, Rena merasa sepertinya sedang diawasi dan itu membuatnya tidak nyaman, dan benar saja Allan memperhatikan Rena, sedangkan Sean sesekali melirik ke arah Rena dari pantulan kaca di sisi dinding lift.

"Apa yang aku lakukan?? Dan.. Nyamuk nakal ini, ada apa dengannya??" tanya Sean dalam hatinya

Pintu lift terbuka dan banyak staff yang masuk sehingga mendorong Rena berdiri tepat di belakang Sean, Rena terdorong dan dengan cepat Sean memutar tubuhnya dan melindungi Rena, sehingga wajah mereka saling berhadapan. Sean terlihat biasa saja tapi tidak dengan Rena, Allan yang memperhatikan sikap Sean yang aneh, hanya terdiam.

"Ehh, kalo dilihat-lihat Rena anak pemasaran itu cantik lho." ucap seorang staff pria

"Iya betul, cantik, mandiri dan pintar." ucap pria lainnya

Ucapan mereka membuat wajah Rena memerah dan Sean bisa melihat dengan jelas.

"Iya, tapi dia tidak punya orang tua, apa kalian mau menikah dengan wanita yang tidak punya orang tua? Kita kan gak tau dia bisa bertahan karena apa? Kalo aku gak deh.." ucap pria lain

Rena yang mendengar ucapanmu terlihat sedih, malu dan marah, Rena mencoba menahannya karena di dalam lift itu ada Sean dan Allan.

Pintu lift terbuka dan para staff pria turun tanpa menyadari kalo di dalam lift itu ada Rena serta para pimpinannya. Rena yang tidak tahan mendengar ucapannya lalu memanggil mereka.

"Hei!! Memangnya apa salahnya dengan wanita yang hidup tanpa orang tua? memang siapa dirimu berhak menghakimi orang lain? memang aku hidup bergantung atau menyusahkanmu??" ucap Rena terlihat marah

Sean dan Allan terlihat kaget mendengar dan melihat sikap Rena yang berani.

"Maaf, Ren..." ucap staff pria itu

"Jangan sembut namaku, saya tidak kenal anda. Dan satu hal lagi.. Sebelum minta maaf, berpikirlah sebelum bicara, supaya tidak terlihat bodoh dan menyakiti orang lain." ucap Rena lalu pergi

Para staff melihat Sean dan segera membungkukan diri mereka memberi salam. Sean terlihat sangat tidak ramah dan wajahnya sangat dingin sehingga para staff itu segera pergi.

"Sean, ini bukumu. Aku pergi dulu." ucap Allan lalu kembali menaiki lift dan menghilang

Sean berjalan ke arah ruangannya dan tidak mendapati Rena duduk disana. Dan setelah mengetahui Rena ada rooftop, Sean memberinya waktu untuk meluapkan perasaannya, Sean benar-benar mendengar curahan isi hati Rena saat ini.

"Ma, pa.., Rena lelah, Rena gak mau diam saja.. mereka jahat, mereka gak tahu apa yang aku alami selama ini." keluh Rena menangis

Sean yang mendengarnya dari ruangannya hanya terdiam dan entah mengapa Sean mulai terbawa suasana.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!