NovelToon NovelToon
Ayo'K Cerai!

Ayo'K Cerai!

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Selingkuh / Pengantin Pengganti
Popularitas:304.9k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Dihadapkan pada kenyataan bahwa lelaki yang dicintai tidak bertanggung jawab, Alana nekat bunuh diri. Namun, ibu Daffa memohon kepada Gafi, anak tertuanya, untuk menikahi Alana menggantikan adiknya, padahal lelaki itu sudah punya kekasih.

Gafi terpaksa setuju demi menyelamatkan aib keluarga dan anak dalam kandungan Alana. Namun, Gafi membuat persyaratan, yaitu keduanya akan bercerai setelah Alana melahirkan.

Sesuai kesepakatan yang telah dibuat, keduanya pun bercerai. Alana membawa anaknya dan hidup bahagia. Namun, kebahagiaan itu tak bertahan lama. Daffa dan Gafi kembali untuk menagih cinta yang dibuang dahulu.

Persaingan cinta antara dua bersaudara, siapakah yang menjadi pilihan Alana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua Puluh Tiga

Gafi menjalankan mobilnya menuju rumah. Dia tak mau kembali ke kantor, takut akan marah-marah pada karyawannya sebagai pelampiasan rasa kesal. Dia berpikir, hanya Alana dan bayinya yang bisa menenangkan saat ini.

Setelah memarkirkan mobilnya, Gafi langsung menaiki tangga menuju ke kamarnya. Ketika pintu terbuka dan tak melihat kedua orang yang dia cari, Gafi lalu kembali turun menuju dapur. Berharap anak dan istrinya berada di sana.

"Bi, di mana Alana?" tanya Gafi setelah mencari Alana di taman belakang.

"Bibi kurang tahu, Den. Tadi di kamar. Bibi di minta bersihkan kamar mandi dan dapur. Jadi tak perhatian," jawab bibi.

"Di kamar dan di taman tak ada, Bi. Apa Alana ada pamit mau kemana?" tanya Gafi mulai kuatir.

"Tak ada, Den. Kemana ya Non Alana-nya?" Bibi balik bertanya.

Gafi lalu meminta bibi dan satu orang lagi yang bekerja di rumah itu untuk mencari kemana Alana. Hingga supirnya datang mengatakan jika melihat ada taksi keluar dari rumah ini.

Gafi makin kuatir. Dia telah mencoba menghubungi ponsel Alana tapi tak aktif. Dia kembali ke lantai atas. Pandangan matanya tertuju pada amplop yang ada di atas meja.

Ada dua kartu di sana. Satu kartu debit dan satu kartu kredit. Ada sebuah amplop. Dadanya terasa berdebar. Jantungnya berdetak lebih cepat saat akan membukanya. Dengan tangan gemetar, Gafi membaca sepucuk surat yang bertuliskan tangan.

"Mas, maaf jika aku tetap mengambil keputusan untuk berpisah. Seperti perjanjian awal, Ayo'k Cerai. Kamu bisa mengurus perceraian kita. Semoga kamu baik-baik saja kedepannya. Mungkin ini bakal jadi kalimat terakhir aku tentang kamu. Terima kasih telah memberi rasa notif mu. Terima kasih karena mau bertanggung jawab atas apa yang tidak kamu lakukan. Maafkan aku, selama ini aku sudah berusaha menjadi yang terbaik untukmu. Tugasku telah usai dan selamat melanjutkan perjalananmu. Selamat tinggal untuk kisah kita."

Gafi tak percaya dengan apa yang dia baca. Tubuhnya terasa lemah. Dia akhirnya luruh ke lantai. Dengan air mata yang mulai jatuh membasahi pipi dia membaca lagi tulisan di kertas itu.

"Sekarang tak ada lagi aku dan kamu. Jaga dirimu dengan baik dan hiduplah dengan bahagia setelah terlepas dari hari buruk mu bersamaku. Aku mencintaimu dan berbahagialah dengan wanita yang kamu cintai. Terima kasih untuk waktu yang telah kita lalui bersama. Mungkin tak akan mudah bagiku melupakan hari-hari bersamamu. Semoga aku dan kamu bertemu dengan akhir yang bahagia, meskipun dengan orang berbeda."

Gafi meremas surat itu. Mengusap wajahnya dengan kasar dan menarik rambut frustasi. Tak percaya dengan semua ini. Dia pikir Alana tak akan pergi tanpa pamit, atau tidak secepat ini meninggalkan dirinya.

"Ya Tuhan, apakah ini hukuman darimu karena aku telah menyia-nyiakan wanita sebaik Alana. Mengapa di saat aku mau menerimanya, dia justru pergi meninggalkanku," teriak Gafi.

Dengan langkah gontai, Gafi masuk ke ruang kerjanya. Melihat cctv. Setelah dapat plat nomor taksi yang membawa Alana, dia segera menghubungi pimpinannya dan meminta nomor ponsel pemilik.

Gafi menghubungi supir taksi, dan bertanya kemana dia bawa sang istri. Supir itu mengatakan hanya mengantar hingga ke jalan besar dan tak tahu lagi kemana perginya.

Dengan tergesa Gafi membawa mobilnya menuju tempat terakhir Alana pergi. Dia lalu bertanya apakah ada yang melihat wanita itu. Salah satu dari mereka mengatakan jika Alana pergi dengan taksi, tapi tak melihat plat nomor polisinya.

Setelah seharian mencari, hingga jam empat sore. Barulah Gafi kembali ke rumah. Dia duduk di sofa ruang keluarga dengan wajah yang kusam dan sedih.

Mama Dewi yang baru pulang, heran melihat wajah kusut putranya. Dia lalu duduk di samping Gafi. Pria itu memang meminta bibi dan supir tak mengatakan tentang kepergian Alana. Takut mamanya syok.

"Kenapa wajah kamu kusut begini? Apa ada masalah di kantor?" tanya Mama Dewi.

Gafi menatap wajah sang mama dengan perasaan sedih. Tak tahu harus berkata apa. Dia tak tega mengatakan jika Alana dan putrinya telah pergi meninggalkan mereka.

"Ma, maafkan aku!"

"Kenapa kamu minta maaf, apa yang kamu lakukan, Nak?" tanya Mama dengan suara kuatir.

Gafi meraih tangan wanita itu dan menggenggamnya erat. Ini semua memang salahnya. Dia harus mau mengakui itu.

"Maafkan aku karena telah mengecewakan mama," ujar Gafi selanjutnya.

Mama Dewi makin penasaran. Apa yang putranya lakukan sehingga meminta maaf. Selama ini Gafi selalu mengikuti apa maunya termasuk menjauh dari Naura. Dia tak ingin sang putra menikah dengan wanita itu, dan dia tak menolaknya.

"Apa yang kamu lakukan, Nak? Katakan saja! Jangan buat mama jadi penasaran begini," ucap Mama Dewi tak sabar ingin mendengar apa yang terjadi dengan sang putra.

"Ma, aku telah mengecewakan Mama. Sebenarnya saat awal menikah kemarin, aku meminta Alana menanda tangani surat perjanjian pernikahan," ucap Gafi.

Gafi lalu mengatakan apa yang dia minta setelah pernikahan dengan Alana. Tentang perjanjian dan juga hubungannya dengan Naura yang masih berjalan di belakang sang mama. Tampak wajah kecewa dari Mama Dewi. Wanita itu makin syok saat Gafi mengatakan apa yang terjadi tadi pagi.

"Jadi Alana pergi membawa cucuku Adele?" tanya Mama Dewi dengan suara lemah. Dia lebih memikirkan kepergian sang cucu dan menantunya dari pada memikirkan Daffa yang telah berkhianat dengan Naura.

"Maafkan aku, Ma. Aku janji akan mencari Alana dan membawanya ke hadapan Mama lagi," ucap Gafi.

Mama Dewi menyandarkan tubuhnya yang terasa sangat lemah mendengar berita kepergian sang menantu dan cucunya. Padahal dia sangat berharap jika pernikahan Alana dan Gafi akan bahagia hingga tua.

"Mama tak yakin Alana akan mau kembali walau kamu dapat menemukannya. Pasti sangat sakit berada di posisinya. Menjadi istri hanya sebatas formalitas saja. Jika mama berada di posisi dia saat ini, pasti mama akan melakukan hal yang sama. Kenapa kamu tak mendengar omongan mama, Nak? Padahal mama sudah sering ingatkan kamu jika Naura itu tak sebaik pikiranmu. Dia memang lebih pantas bersama Daffa. Sama-sama pecundang!" ucap Mama Dewi dengan geram.

"Maafkan aku, Ma," balas Gafi dengan penuh penyesalan.

1
Warni Tanjung
aku pengen daffa pulih dan berubah jadi lebih baik lagi.
0v¥
kasian lihat daffa semoga masih diberikan kesempatan untuk hidup dan memperbaiki diri, karena si adele kecil kasian, semoga ending nya semua bahagia, gimana klo daffa di nikah kan sama perawat yg menjaganya keren itu thor
Kendarsih Keken
Mimpi hanya bunga tidur , semoga Dafa nggak akan pergi kemana mana
Dan Dafa bisa sehat lagi
Boma
ya ampun kemaren2 aku mengharap dafa kecelakaan,eh malah trwujud maaf dafa ya
❤️MOMMY JEJE💋💋💋
💋💋💋
Ilfa Yarni
itu pertanda Daffa akan pergi selamanya lah kesempatan dia sembuh Thor dan buktikan klo dia tlah berubah
Yuli Purwati
lanjut
✨ᵗⓂᵐʸ𝓐𝓷𝓰𝓰𝓲❀
semoga itu hanya mimpi adele saja dan semoga saja Allah memberikan daffa kesempatan kedua untuk hidup dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi saat sadar nanti.
Muhammad Dimas Prasetyo
kayak nya nyawa Daffa ga selamat..dia udah pamit ke anaknya.
Cristella Tella
klau kyak gini ksihan jga ya.... ksih kesempatan kedua thor
Nena Anwar
apa mimpi Adele adalah tanda bahwa Daffa akan pergi selamanya
Mulianti Mulianti
waduhhhhhh larang papax nak, begitupu ttp papa daffa yak
Sugiharti Rusli
apa nasib Daffa akan seperti apa yang si Adele mimpikan, papanya pamit sama dia,,,
Fitria Syafei
mama terimakasih 😘😍😍
tiara
pengen sih dafa baik baik aja tapi kan nasib semua tokoh tergantung mak othor,saya mah semangat baca aja lah
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor 🙏
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾
innalilahi buat Daffa
Alhamdulillah di akhir hidupnya sudah sempat meminta maaf pada Alana
Patrick Khan
.semoga Daffa gpp..
Radya Arynda
yang ter baik semogah daffa pergi selamanya,,,biar ngak ada drama alana balikan atau gafi menyerah...sia2 dong perjuangan gafi dan alana...pokok yang ter baik untuk gafi dan alana ber satu....
Aya Hadad
Ya mudah"an Daffa selamat deh bs siuman & sadar kmbali walaupun dia bkn orang baik mimpi hanyalah bunga tidur 🤗🤔🤔🥺👍👍😋 lanjut lg trs Kak double updatenye ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 tetap semangaaat 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!