Ronan Adgar. Dia kecelakaan saat berusia 13 tahun dan berakhir koma selama 5 tahun.
Setelah sekian lama koma, akhirnya dia kembali sadar dan menyadari banyaknya perubahan pada dunia.
Keluarganya yang sebelumnya kaya raya kini hancur.
Kedua orang tuanya meninggal, menyisakan adiknya yang bekerja sebagai pelayan di kafe pinggir jalan.
Tidak ada lagi bisnis besar.
Sahabatnya bahkan kini mengabaikannya dan menjauh dari dirinya membawa tunangannya yang juga telah kehilangan minat pada dirinya.
Melihat semua perubahan itu, Ronan merasakan perasaan kecewa, kesedihan dan penderitaan.
Dalam penderitaan itu tiba tiba sesuatu muncul di udara yang kosong.
-Host Dengan Kriteria Terbaik Telah Ditemukan.
-Apakah Host Menginginkan Balas Dendam?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RyzzNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Setelah menghabiskan waktu hingga tengah malam, Ronan akhirnya hampir selesai dalam proses pembuatan obat penawarnya.
Ronan mencampur tiap bahan bahan yang diperlukan menjadi satu kemudian mendinginkannya.
Setelah didinginkan, Ronan menyaringnya untuk memisahkan endapan dan mendapatkan larutan yang jernih dan berkilau. Ronan kemudian memasukkan esensi bunga sebagai langkah terakhir, mengaduknya dengan hati hati hingga semuanya tercampur sempurna.
“Phew..“
Ronan menghela nafas lega setelah akhirnya obat penawarnya telah selesai dibuat.
Hasilnya melampaui harapan Ronan, meski Ronan masih belum mencerna seluruh informasi yang dia dapatkan dari keterampilan dokter Ajaib, Ronan tau bahwa dia hanya perlu mengikuti nalurinya saja.
Ronan kemudian mengisi botol kaca steril dengan cairan yang telah dia hasilkan. Tiap botol diisi dengan teliti, lalu di segel rapat untuk menghindari kemungkinan terkontaminasi.
“Selesai..“
Ronan menatap ke depannya, dimana terdapat beberapa botol yang diisi oleh penawar Thanatoxin yang dia ciptakan sendiri.
Kini setelah ini, dia akhirnya akan bisa menyembuhkan ibu dari Eisell dan mendapatkan dukungan dari mereka.
Ini adalah langkah yang paling baik yang pernah dia buat selama hidupnya, tentunya hal ini terjadi karena keberadaan sistem disisinya.
Ronan menghela nafas dan tersenyum saat dia melepaskan kaos tangan besar yang menyelimuti tangannya.
Kemudian dia menatap jam yang terpajang di dinding.
03:48.
Tidak lama lagi matahari akan terbit dari ufuk timur.
Ronan benar benar telah bekerja keras demi semua hal ini.
Dia berbalik dan menatap keberadaan Eisell.
“…”
Ronan terdiam, melihat gadis itu tertidur pulas di atas kursi.
Wajahnya terlihat kelelahan.
“Dia mungkin kelelahan mental.“
Mengingat ibunya yang akan segera meninggal sudah pasti akan membuatnya merasa panik, khawatir dan gelisah, hal itu membuat mentalnya mendapatkan tekanan besar sehingga dia kelelahan.
Ronan mendekatinya, membuka mantel miliknya lalu menyelimuti Eisell.
Wajah gadis itu terlihat kelelahan namun disaat yang sama, ketika dia tertidur sudah pasti dia telah bertemu dengan rasa damai yang menenangkan.
Ronan sebelumnya berpikir untuk membangunkannya tapi entah karena bagaimana, Ronan malah membiarkannya tertidur.
'Mungkin karena aku pernah mengalami hal yang serupa?'
Ronan kembali mengingat betapa depresinya dia ketika mengetahui kedua orang tuanya telah meninggal.
Ronan bangun dari koma dan langsung menemukan kedua orang tuanya yang meninggal tanpa mengetahui apapun.
Disisi lain, gadis di depannya hidup menderita karena harus melihat ibunya menderita melawan penyakit yang tak bisa disembuhkan oleh siapapun.
Tentunya tidak bisa disembuhkan hanyalah ucapan yang bisa diucapkan beberapa hari sebelumnya sebelum Ronan mendapatkan keterampilan dokter Ajaib.
Ronan memejamkan matanya sejenak, kemudian dia mengambil handphonenya dan menelepon ayah dari gadis di depannya itu, memintanya untuk segera ke laboratorium.
***
Sekitar jam 04:33
Akhirnya pintu laboratorium terbuka, Ronan duduk di kursi menatap sesosok pria yang masuk dengan terburu-buru.
“Apakah kamu benar benar sudah menyelesaikan membuat penawarnya?“
Dia adalah Kaden Ludwig.
Melihatnya yang datang dengan terburu-buru membuktikan jelas bahwa dia sangat mencintai istrinya.
Ronan tersenyum kecil dan mengangguk lalu memandang kearah botol obat yang telah dia buat.
“Disana.“
Ronan menunjuknya dan segera Kaden secara naluriah mengikuti apa yang Ronan lihat.
Kaden memandang obat itu lalu mendekat dan melihatnya.
“Apakah ini benar benar bisa menyembuhkan istriku?“
Ronan mengangguk.
“Tentu bisa jika Anda percaya pada saya.“
Kaden terlihat terdiam, dia menatap Ronan lalu dengan wajah muram dia akhirnya berkata:
“Aku akan mempercayaimu.. karena putriku juga mempercayaimu.“
Ronan tersenyum puas.
“Ah omong omong dimana putriku?“
Kaden baru ingat tentang putrinya dan segera mengalihkan perhatiannya menatap sekitar hingga akhirnya dia melihat Eisell yang sedang tertidur pulas di atas kursi dengan posisi terduduk, sebuah mantel menyelimuti tubuhnya.
Kaden sangat tau bahwa mantel itu adalah milik Ronan.
Melihat putrinya yang tertidur, Kaden menghela nafas lega.
Sepertinya putrinya baik baik saja.
Kaden kemudian duduk di salah satu kursi yang dekat dengan Ronan.
“Apa tujuanmu untuk sekarang?“
Ronan mendapat pertanyaan yang sangat tak terduga.
Mengapa dia menanyakan hal itu?
Ronan tidak tau alasannya, tapi karena Ronan tidak menyembunyikan tujuannya, dia berkata dengan terus terang:
“Untuk sekarang, tentunya membuat koneksi dan membangun kekuatan bukan?“
Kaden mengangguk mengerti.
“Untuk menjatuhkan Albert Tyfall?“
Ronan tentunya membangun semua hal ini demi menjatuhkan Albert Tyfall tapi disaat yang sama, dia juga melakukan hal ini untuk adiknya.
Namun Ronan tidak menyatakan hal itu dan hanya membenarkan apa yang Kaden ucapkan.
“Begitulah.“
Kaden mengepalkan tangannya, menatap Ronan dengan sorot mata tajam.
Hal itu sejenak membuat Ronan terkejut tapi apa yang Kaden katakan membuat Ronan menaikkan level terkejutnya.
“Kalau begitu, aku akan membantumu.“
Kaden Ludwig yang terdengar sangat netral ternyata telah memutuskan untuk berpindah pihak dan berdiri di samping Ronan.
Bagaimana bisa Ronan tidak terkejut? Disaat ayah Ronan yang jenius bahkan tidak mampu membuatnya berpindah pihak.
'Apakah dia serius?'
Ronan tidak mampu berkata-kata, alasan apa yang membuat Kaden menjadi seperti ini?
Jika Ronan memikirkan satu hal yang paling dekat dengan alasan yang benar adalah pasti tentang masalah istrinya yang 'Diracuni' oleh seseorang.
Apakah Albert Tyfall berhubungan dengan hal ini?
“Kamu tau? Sebelumnya, aku pergi melakukan diskusi penting dengan seseorang.“
Ronan mendengarkan penjelasan Kaden yang sepertinya akan terdengar sangat panjang.
“Aku bertemu dengan Albert Tyfall.“
Hal itu sudah cukup untuk membuat Ronan terkejut, apa yang Kaden lakukan? Mengapa dia bertemu dengan Albert Tyfall?
Tidak ada jawaban. Ronan hanya bisa menunggu dan mendengarkan apa yang Kaden ucapkan selanjutnya.
“Dia tau tentang penyakit istriku dan dia juga menawarkan sebuah obat yang katanya bisa memperlambat penyebaran penyakit di tubuh istriku hingga istriku bisa bertahan lebih lama. Pada saat itu bertanya-tanya, mengapa dia bisa punya obatnya? Mengapa dia bisa tau tentang penyakit itu? Aku kemudian berterus terang dan berkata pada Albert bahwa kamu, Ronan Adgar mampu menyembuhkan istriku. Saat itu ekspresi nya memburuk.“
'Ah.. begitu.'
Ronan langsung mengerti.
Fakta bahwa Albert Tyfall mengetahui tentang sakitnya istri dari Kaden sudah cukup untuk membuat Kaden curiga.
Namun, penyakit yang tidak diketahui itu, mengapa Albert bisa punya obat penawarnya? Tentunya hal ini sangat mencurigakan.
“Dan.. ini bukan pertama kalinya aku bertemu dengan Albert. Berkali-kali dia sudah menawarkan obat itu namun aku menolaknya karena syaratnya adalah mengharuskan Eisell menjadi istri kedua dari Albert Tyfall disaat dia akhirnya dewasa.“
Wajah Ronan menggelap.
'Istri kedua..'
Tidak cukup hanya satu, Albert menginginkan yang lainnya lagi.
Sungguh seorang bajingan sampah.
Ronan tersenyum muram.
Kenapa dia bisa bersahabat dengan seorang bajingan seperti itu?
Ronan benar benar sangat tumpul di masa lalu, membiarkan seorang bajingan sampah sepertinya berada di sisinya.
***
⭐⭐⭐⭐⭐