Jeanette Archer, seorang wanita bersuami, menghabiskan satu malam panas bersama seorang pria. Hal itu terjadi di acara ulang tahun adik kesayangannya.
Axton Brave Williams, yang anti pernikahan, menerima tantangan dari para sahabatnya untuk melepas keperjakaannya. Ia melakukan sebuah ONS dengan seorang wanita di sebuah klub.
Jean merasa bersalah dengan apa yang telah dilakukannya, membuat dirinya menerima perlakuan suaminya yang semakin lama semakin acuh. Hingga pada akhirnya ia menemukan bahwa suaminya telah mengkhianatinya jauh sebelum mereka menikah.
Sebuah perceraian terjadi, bahkan kedua orang tuanya mendukung ia berpisah, karena wanita selingkuhan suaminya tengah hamil. Di hari yang sama, ia mengetahui bahwa dirinya tengah hamil akibat malam panas yang ia lewati.
Tak mendapat dukungan dari siapapun, membuatnya lari saat hamil dan kembali menikmati petualangannya di alam bersama anak dalam kandungannya. Hingga takdir membawanya kembali pada pria yang merupakan ayah anaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PimCherry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BELUM MEMAAFKANKU
Saat mendengar Alex meminta dirinya menjadi Daddy bagi anak kecil itu, perasaan Axton seakan diliputi oleh kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan. Bahkan tanpa banyak berpikir, ia menganggukkan kepalanya.
Hal itu tentu saja membuat Jeanette tak percaya, karena begitu mudahnya Axton menerima permintaan seorang anak kecil yang belum lama dikenalnya.
"Sayang, kamu tak boleh meminta hal tersebut," ucap Jeanette.
"Jika daddy kembali, aku akan punya 2 daddy, Mom," ucap Alex dengan polos.
Perasaan Axton tak bisa terima jika sampai Daddy kandung Alex kembali, kemudian mengalihkan perhatian anak laki laki itu darinya. Ia harus melakukan sesuatu agar Alex menjadi miliknya. Bukankah suami Jeanette juga sudah menikah lagi?
Aku harus melakukan sesuatu agar mereka tak pernah bertemu. - batin Axton.
"Tidak, sayang. Daddymu hanya akan ada 1," ucap Jeanette.
"Aku bisa menjadi daddynya," Axton merasa tak terima jika Alex menjadi putra dari pria lain, ntah mengapa ia ingin memiliki Alex untuk dirinya sendiri. Jeanette diam, namun dalam hati ia terus bermonolog.
Ya, Daddynya hanya akan ada 1, dirimu. Tak mungkin aku mengatakan pria lain adalah daddynya. Lagipula, aku tak akan menikah lagi. - Jeanette menghela nafasnya pelan dan Axton menyadari hal itu.
Apa dia tak suka jika aku menjadi Daddy bagi Alex? Apa dia masih berharap akan kembali pada mantan suaminya? - kini Axton yang terus menatap ke arah Jeanette. Sementara wanita di hadapannya itu seakan terus menghindari bertatapan dengannya dan Axton tak suka akan hal itu.
"Kalau sudah selesai, kita pulang sekarang, sayang," ajak Jeanette.
"Daddy ikut?" tanya Alex.
"Ya, Daddy ikut," ucap Axton yang menyadari maksud dari ucapan Alex.
"Yeayyy, Daddy! Daddy!!! Alex juga punya Daddy sepelti Abla."
Mereka pun bangkit dan berlalu dari sana. Jeanette terus berpikir bagaimana caranya memisahkan kedua pria ini, yang satu kecil yang satu sudah dewasa. Secara logika, akan mudah memisahkannya, tetapi secara perasaan itu akan sulit.
*****
Dad Marcello dan Mom Gemma, yang baru mengetahui bahwa Joanna masuk rumah sakit, langsung bergegas pergi. Kalau saja Hansen memasukkan Joanna ke rumah sakit yang dipimpin oleh Gemma, mungkin mereka akan cepat mengetahui.
"Dad, Mom," sapa Jesslyn.
"Bagaimana keadaan Joan?" tanya Dad Marcello.
Hansen diam, ia ingin melihat apa yang akan Jesslyn jawab. Hal itu dikarenakan setiap dokter datang memeriksa, ia pasti masih sibuk berkutat dengan ponselnya.
"Joan ....," Jesslyn menoleh pada Hansen, berharap suaminya itu yang menjelaskan semuanya pada kedua orang tuanya. Namun, Hansen hanya diam.
"Cepat katakan pada Mom. Atau kita pindahkan saja ke rumah sakit di mana Mommy bekerja? Di sana Mommy akan lebih mudah membantu kalian mengawasi," ucap Mom Gemma.
"Tidak perlu. Joanna akan tetap di sini," ucap Hansen.
"Tapi, Han. Di sana Mom akan lebih mudah mengawasinya. Di sini Mom takut Joanna tak akan mendapatkan perawatan yang semestinya," ucap Mom Gemma.
"Joanna sudah lebih baik. Ia akan segera pulih. Kalau saja ia lebih diperhatikan dan tidak hanya diserahkan pada baby sitter, mungkin ia tak akan seperti ini," sindir Hansen.
"Apa kamu tidak memperhatikan putrimu?" Dad Marcello yang mengerti maksud ucapan Hansen pun kini bertanya pada putrinya.
"Bukan begitu, Dad. Aku perhatikan kok. Tapi aku juga boleh kan bersenang senang. Masa aku harus di rumah terus selama 24 jam," Jesslyn berusaha membela diri.
Dari apa yang diucapkan oleh Jesslyn, Hansen sudah bisa mengambil kesimpulan bahwa apa yang diucapkan oleh Jesslyn tentang niatnya untuk berubah, adalah omong kosong. Jika dia memang mau berubah, ia tak akan membela dirinya dan lebih mengakui kesalahannya.
"Aku bisa memperhatikannya, meskipun tanpa Jesslyn. Oleh karena itu, aku berniat berpisah dengan Jesslyn dan mengambil hak asuh Joanna," ucap Hansen di depan Dad Marcello dan Mom Gemma.
"Sayang! Bukankah kamu berjanji akan memberikan aku kesempatan. Aku akan berubah," ucap Jesslyn.
"Berubah? Berubah bagaimana? Meski kamu tidak pergi, tapi kamu hanya memperhatikan ponselmu terus menerus. Apa kamu tahu dan mendengar apa yang dikatakan oleh dokter tentang keadaan Joanna? Katakan?!"
Jesslyn terdiam, sementara Dad Marcello dan Mom Gemma merasa kaget dengan keputusan yang akan diambil oleh menantunya itu.
"Han, sebaiknya jangan mengambil keputusan saat emosi. Sebaiknya tenangkan dulu pikiran dan menunggu hingga Joanna sembuh. Jangan bertengkar di sini," ucap Dad Marcello.
"Aku akan tetap pada keputusanku. Kebiasaannya sudah mendarah daging sejak dulu dan ku rasa akan sangat sulit untuk dihilangkan. Aku yakin saat ini seluruh tubuhnya juga sudah sangat gatal ingin kembali bersenang senang bersama teman temannya di klub malam," ucap Hansen yang langsung membuat Dad Marcello dan Mom Gemma mengalami syok untuk kedua kalinya.
"Kamu masih pergi ke sana?!" tanya Mom Gemma dengan suara yang mulai meninggi. Hal itu membuat tidur Joanna mulai terganggu.
"Dad ...," panggil Joanna. Sudah lama sekali Joanna leboh dekat pada Hansen, apalagi Jesslyn jarang bwrada di rumah karena lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman temannya.
"Sayang ....," Hansen langsung bangkit dan mendekati Joanna. Ia memegang tangan putrinya dan membiarkannya tertidur lagi. Ia juga memberi tanda pada mertuanya agar lebih tenang.
"Dad dan Mom perlu bicara denganmu!" Dad Marcello dan Mom Gemma langsung menarik Jesslyn keluar dari ruangan. Mereka perlu bicara serius dengan putrinya itu. Mereka pun pamit pada Hansen.
Melihat kedua mertuanya, tiba tiba Hansen teringat akan Jeanette. Jeanette pergi dan menghilang dari kehidupan mereka semua dan ini semua karena dirinya dan Jesslyn. Kalau Jeanette yang menjadi ibu dari Joanna, mungkin keadaan tak akan seperti ini.
Jean, kamu di mana? Apa kamu belum memaafkanku? Apa kamu tidak merindukan kedua orang tuamu? - batin Hansen.
*****
"Daddy tidul sini," ucap Alex.
"Tidak! Om akan pulang," ucap Jeanette menimpali ucapan Alex.
"Mom ...," Alex mulai mengeluarkan raut wajah sedihnya.
"Tetap tidak, sayang. Om Axton akan pulang," kali ini Jeanette harus bersikap tegas. Tak mungkin ia membiarkan Axton menginap di rumah mereka, apa kata para tetangga nantinya.
"Aku akan tidur di sofa," ucap Axton.
"Boleh ya, Mom," kini Alex mulai mengatupkan kedua tangannya.
"Jangan mencari masalah. Apa kata para tetangga nanti?"
"Mereka tak akan mengatakan apapun. Lagipula, mereka mengira aku adalah Daddynya, jadi tidak akan ada masalah," ucap Axton.
Jeanette memutar tubuhnya dan masuk ke dalam kamar, kemudian keluar dan mengajak Alex untuk membersihkan diri. Ia tak ingin lagi berdebat dengan Axton. Sementara Axton, tanpa terlihat oleh siapapun, menyunggingkan senyum tipis di bibirnya.
🧡 🧡 🧡
Kakak semua, Cherry minta maaf sebelumnya kalau mungkin mingdep up nya ga rutin, tapi tetap Cherry akan usaha tiap hari. Maklum akhir bulan, dikejar setoran di RL. Perlu bikin laporan ke sana ke sini. Udah gt Cherry abis kena denda lagi minggu kemarin, habis 50rb gara2 keseringan ngmg "kamu nanyea, kamu bertanyea tanyea?" . Tiap kali ngomong auto denda 10rb 😅 habis deh jatah jajanku.
juga asal usul tokoh2nya...
sungguh mantap sekali ✌️🌹🌹🌹
terus berkarya dan sehat selalu 😘😘