"Damian Xylander Zweihander?" Gumam Quqi.
"Ya, apa kau sudah ingat?" Tanya Bara dengan menaik turunkan alisnya.
"Tidak" Simpel Quqi membuat Bara membuka rahang nya lebar-lebar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyebar gosip
Baru saja Quqi ingin mematikan sambungan telepon nya, suara seseorang di ujung telepon sana terdengar oleh Quqi dengan jelas.
"Quqi sayang, apa kau masih di sana?" Panggil nya, Quqi tahu itu suara Bara.
"Iya, aku masih di sini. Ada apa?"
"Tidak apa-apa, aku hanya merindukan mu. Cepat lah datang"
"Hahaha, aku pun sangat merindukan mu. Tunggulah, aku akan segera kembali" Balas Quqi dengan tersenyum.
"Oke, dadah sayang. Hati hati di jalan, jangan kebut-kebutan. I love you princess"
"I love you too my prince" Balas Quqi dengan memutuskan sambungan telepon nya.
Keempat wanita yang tadi bergosip melongo tidak percaya, awalnya mereka mendengar perkataan Quqi yang formal. Namun setelah beberapa saat mereka mendengar suara akrab dan dekat nya.
Mereka kira itu yang bicara dengan Quqi masih Damian, ternyata sudah berganti.
"Mbak, aku pergi dulu. Sampai jumpa" Ucap Quqi dengan sopan.
"Ehh..Ya.... hati-hati nona" Ucap mereka dengan masih terkejut.
"ASTAGAAAA Tuh kan benar, Nona Qesya memang kekasih Presdir. Ohh sangat manis sekali"
"Kau benar, aku masih tidak percaya. Tapi setelah mendengar perkataan nya tadi, akhirnya aku percaya bahwa mereka benar-benar sepasang kekasih"
"Mulai sekarang kita harus menghormati Nona Qesya seperti menghormati Presdir, karena bagaimanapun juga mereka mungkin akan segera menikah"
"Benar, ayo kita sebarkan berita ini! Agar tak ada yang berani dengan Nona Qesya"
"Ayoo"
Mulai lah gosip gosip itu menyebar, dari satu mulut ke mulut yang lainnya. Bahkan setengah dari mereka bersorak gembira karena kekasih Damian sangat baik dan tidak arogan seperti kebanyakan kekasih Presdir yang lainnya.
"Apa kau yakin jika Nona Qesya itu kekasih dari Presdir?"
"Aku yakin sekali, tadi saat kami membicarakan mereka berdua. Nona Qesya datang dan menegur kami, setelah itu Presdir menelpon nya"
"Entah apa yang Presdir katakan yang jelas Nona Qesya membalas nya seperti ini 'Hahaha, aku pun sangat merindukan mu. Tunggulah, aku akan segera kembali' Begitu" Ucap nya dengan memperagakan ucapan Quqi.
"Wahhh benarkah?"
"Ya, bahkan Nona Qesya juga mengatakan I love you too my prince! Ohhh so sweet"
"Astagaaa, kenapa aku jadi ikutan baper?"
"Hahaha"
Begitulah gosip-gosip mereka, entah apa yang akan terjadi besok. Yang jelas semua orang kantor sudah tahu tentang gosip itu.
"Sir" Sapa Quqi dengan memberikan dokumen tersebut.
"Hmm"
"Sir, di mana mereka?" Tanya Quqi karena tidak melihat Abang nya di sana.
"Pulang"
"Lah terus?"
"Apa?"
"Saya gimana?"
"Apa kau lupa bahwa kau bekerja untuk ku? Cepat masakan sesuatu untuk ku" Ketus Damian.
"Ehh baiklah, apa anda memiliki alergi terhadap makanan?"
"Biji-bijian dan kacang-kacangan aku alergi itu" Ucap Damian dengan bahasa biasanya.
"Baik sir, minuman apa yang anda inginkan?"
"Sepertinya yang segar segar enak"
"Baik"
Quqi pergi ke dapur untuk memasak, sebelum itu dia membereskan pakaian Damian lebih dulu untuk di masukkan ke dalam walk in closet.
Quqi memasak soto dan ikan bakar madu, untuk minumnya Quqi membuat perasaan lemon yang di campur madu dan sedikit gula.
Quqi pun kembali memanggil Damian, namun saat di lihat nya, ternyata Damian malah terlelap di sofa depan laptop yang masih menyala.
"Tampan" Gumam Quqi saat melihat wajah tenang milik Damian, Quqi terus saja memandangi wajah Damian dari dekat. Entah kenapa ia sangat senang berada di dekat nya.