Rahasia Sang Menantu

Roy mengulurkan tangan nya pada Sinta mengajaknya untuk bersalaman .

Seketika tubuh dan tangan Sinta begitu gemetaran ia tak bisa menyalami tangan Roy sampai harus mengangkat dengan tangan kirinya untuk bisa bersalaman . Hatinya begitu cemas dan pikiran nya kalut .

Beberapa kali ia menelan air lidah nya ke dalam berusaha menerima kenyataan yg terjadi .

Ia berharap Fadli lah yg akan menjadi suaminya , sudah lama ia menyukai sosok Fadli dan mengejar cinta nya .

Tak ada yg bisa menggantikan posisinya di hatinya , tentu saja itu membuatnya hancur berkeping keping menerima kenyataan yg begitu pahit ia rasakan ,

Seandainya ada cara lain untuk bisa keluar dari masalah ini ,ingin sekali ia menempuhnya agar ia terbebas dari jeratan pria udik ini , namun sepertinya Kakek Moah sangat menyukainya apa yg ia harapkan sangat mustahil terjadi .

Apakah ada cara lain supaya ia bisa bersatu dengan Fadli hal itu yg tengah ia pikirkan .

Sinta masih enggan berkata apapun ia masih diam mematung hingga Roy memanggil nama nya dan mengibaskan tangan nya agar Sinta tersadar .

“ Hey ,apa kau baik baik saja ?”

Sinta tersadar dalam lamunannya dan kembali ke dunia nyatanya . Keadaan memang tak sesuai harapan nya namun ia berharap jika ada keajaiban terjadi pada hubungan nya ini .

“ Ba- baik ,aku baik baik saja ! “

Dengan cepat ia bersalaman dengan Roy dan duduk di sampingnya . Sinta merasa canggung dan tak nyaman berada didekatnya jantung nya bagaikan genderang yg bernyanyi sedikit mengerem nyit .

Roy melirik Sinta lalu menatapnya dengan liar terutama pada bagian bagian penting yg membuat hasratnya bergejolak , Sinta begitu cantik dengan pakaian kemeja dan rok mininya , terlihat sangat menggoda nafsunya .

Sungguh Roy dibuat jatuh hati ia tak menyangka akan bertemu lagi dengan nya bahkan menjadi calon suaminya .

Selintas ia mengingat kejadian pada malam itu dibenaknya , sungguh malam itu menjadi malam yg sangat indah untuknya , sebelum nya ia tak menyangka akan melakukan hal itu karena mereka sama sama org asing , namun siapa sangka mereka malah menikmati kejadian itu tanpa bantahan dan paksaan .

Ia sempat merasa kecewa karena Sinta menyuruhnya untuk melupakan nya ,namun Dewi Fortuna berpihak padanya sebuah surat leluhur menyatukan nya menjadi seorang suami istri . Sungguh bagaikan mimpi yg terwujud bagi Roy .

Kakek Moah mengeluarkan sebuah kotak kecil dalam sakunya dan menjelaskan permasalahannya .

“ Akhirnya kakek bisa menyerahkan cincin leluhur ini setelah belasan tahun menunggu pemiliknya .”

“Cincin ini juga dahulu dipakai nenek Chou sebelum ia meninggal .”

,Selintas bayangan mudanya terpapar di benaknya . Seakan waktu begitu cepat berlalu ia rasakan , bayangan dahulu ketika ia saling bertukar cincin dengan nenek Chou dan menikah .

Tak terasa matanya berkaca kaca saat memberikan sepasang cincin giok itu pada Roy .

“ Pakailah cincin ini di jari Sinta pasti ia terlihat sangat cantik !”

Roy menerima nya dan langsung melirik Sinta yg tengah duduk dengan rasa canggung .

Sinta membulatkan matanya saat Roy menatap nya . Kepalanya menggeleng sedikit menyiratkan keengganan nya .

“ Sepertinya kalian ditakdirkan untuk bersama , jika kalian sudah kenal ?”

Kakek Moah , bertanya sambil mengangkat alis kirinya . Isyarat nya pada Roy diketahui Kakek Moah ia menatap tajam Sinta yg seketika mulai tertunduk dan berkata dengan lirih.

. “ Kita tak sengaja bertemu tadi malam kek , itu saja !”

Sebuah tepukan bergema di ruangan itu , kakek Moah bertepuk tangan saat mendengar Sinta menjelaskan nya.

“ Bagus , bagus kalian berjodoh , cepat pakaikan cincin itu pada jari Sinta , !”

Kakek Moah tampak antusias ia paling senang jika melihat Roy dan Sinta bersama , entah apa yg membuat Kakek Moah begitu menyukai Roy padahal Roy terlihat seperti pria desa yg udik .

Tiba tiba datanglah dua orang dari menghampiri terlihat seorang pria berusia 42 tahun dengan pakaian kemeja kantor dan seorang wanita berusia 40 tahun memakai baju casual mereka menghampiri dan duduk berhadapan dengan Roy dan Sinta .

“ Inikah orang yg ayah maksud ?”

Seorang wanita berbicara ketus dan dingin , ia menatap meremehkan Roy saat itu , siapa lagi kalau bukan ibunya Sinta bernama Amy .

“ Ya , ini calon suami Sinta , namanya Roy.”

Kakek Moah menjelaskan yg diikuti Roy mengulurkan tangan nya mengajak nya bersalaman dengan nya dan suaminya Didit .

Nyonya Amy hanya diam tak membalas uluran tangan Roy pada waktu itu , matanya masih menatap nya remeh dan terlihat jijik pada Roy .

“ Ayah ,benarkah ini calon suami Sinta ? Apa kau tak salah lihat ayah ?“

Nyonya Amy masih tak percaya dengan apa yg ia lihat , tak menyangka jika putrinya harus menikah dengan pria udik. Anak nya seorang direktur mana bisa bersanding dengan seorang pecundang seperti dia .

Pak Didit berbisik pada istrinya . Sambil menggelengkan kepalanya seolah tak percaya dengan apa yg ia lihat , ia juga tak menyangka Kakek Moah menjodohkan putrinya dengan seorang pria desa yg tak punya kedudukan atau pun harta yg melimpah .

“ Apa kau yakin pria itu orang nya ? Kenapa ayah melakukan hal ini pada putri kesayangan kita , itu lebih mirip seperti tukang kebun .”

Pak Didit terlihat kesal raut wajahnya berubah memerah ,tampak sebuah kepalan tangan nya yg ia tahan , jika bukan karena Kakek Moah mungkin pria yg berada di samping Sinta sudah ia habisi hanya dengan hitungan detik saja.

Ia tak rela anak perempuan nya yg selalu menjadi kebanggaannya berjodoh dengan seorang tukang kebun , itu hal yg bodoh hanya sebuah mimpi yg tak akan pernah dia bisa wujudkan .

Ia bertekad untuk menggagalkan perjodohan ini , jika ada celah yg bisa ia hancurkan bahkan celah sekecil pun akan ia cari .

“ Ini sungguh memalukan , aku tau mau punya menantu seperti tukang kebun !” Gumamnya dalam benak nya .

Kakek Moah sangat antusias dia begitu senang apalagi kedua orang tua Sinta menyambut kedatangan Roy , segera ia memulai niat nya . Ia menyuruh Roy untuk segera melamar Sinta .

“ Roy cepatlah pakaikan cincin giok itu pada Sinta !”

“ Ba - baik Kek !”

Roy mengambil cincin giok nya dan mulai memegang tangan Sinta dengan perlahan.

Mata Sinta terus menunduk ia tak mau menatap Roy akan memasangkan sebuah cincin di jemari nya . Bahkan ia memalingkan wajah nya karena enggan melihat peristiwa ini .

Roy memasang kan cincin giok nya dijari Sinta sesuai instruksi Kakek Moah .

Kedua orang tua nya hanya terdiam melihat peristiwa itu ,mereka tak berekspresi apapun untuk senyum saja sangat berat mereka utarakan .

Sebuah mimpi buruk baru saja mereka mulai .

Tak berlangsung lama datang Adi dengan membawa karangan bunga besar ia memasuki rumah dalam keadaan babak belur penuh tonjokan .

“ Kakak tolong aku , !!”

Adi sempoyongan memasuki rumah membuat Sinta dengan cepat menggenggam adik nya yg hampir terjatuh. Ia terlihat sangat lemah dan ketakutan , wajah nya merah penuh luka tonjokan . Adi berkata dengan histeris.

“ Kak , mereka menghajarku dan memerasku , tolong aku ?”

Adi menggenggam tangan kakaknya dengan kuat ,matanya membulat ia sangat ketakutan membuat Sinta cemas dan khawatir .

“ Ada apa denganmu ? Kenapa kau datang dalam kondisi seperti ini ? Siapa yg melakukan ini padamu ?”

“ Aku !”

Dua orang asing memasuki rumah berbadan tegap dan kuat mereka memakai stelan hitam ada hiasan rantai di baju dan celana nya seperti anak metal dan preman yg melakukan aksinya .

***Bersambung **

Sebagai Rasa Terima kasih dan syukur .Saya akan memberikan Hadiah dan Uang Tunai pada ;

Tiga Komentar Terpopuler akan diumumkan di bab 40 .

Dengan cara memberikan Komentar di setiap bab pada novel " Rahasia Sang Menantu ."

Tiga Ranking TOP FANs akan diberikan pada Bab 80 BB.

Dengan Banyak memberi Hadiah Dan VOTE

Di novelku " Rahasia Sang Menantu.":

Hadiah akan diumumkan secara berlangsung di bab 40 dan 80 ya . Author akan menghubungimu lewat Chat di aplikasi Noveltoon dan mengumumkannya secara Transparan .

Terimakasih.